Selasa, 15 November 2011

Kenangan SMP

PR kenangan SMP ini awalnya kudapatkan dari Putri Amirilis, belum juga sempat kukerjakan*tak mau membuat-buat alasan pembenaran…


Dibeberapa blog sahabat sudah banyak yang memposting kenangan SMP ini, senyam-senyum saat membacanya. Sayang, tak semua yang kubaca tersebut bisa kukomentari. Apa sebab? Karena belakangan aku suka BW pakai hp dan pengguna WP saja yang bisa sucses kutinggalkan jejak komentar. Yang blogspot dll biasanya hanya membaca saja, sebab suka jadi ANONIM githcu, jadi aneh sendiri rasanya, *maaf curcol dulu ya...

Maka karena aku belum juga membuat PR masa SMP, wajarlah kemarin Abi Sabila kasih aku PR serupa lagi*maafkan ya Pu, kelamaan buat PRnya, jangan dihukum ya, plisss...  


Jujur awalnya hari ini, sudah kuniatkan membuat posting tentang Al Kahfi, karena acara
giveawaynya tinggal sehari lagi, nach setelahnya aku malah sudah mulai mencoret-coret kalkulasi “Anggaran Belanja Bulanan” yang sudah diskenariokan Pakdhe Cholik, secara kontesnya juga mepet cuma sampai Jum'at sore. Baru setelah keduanya, aku berencana memnyelesaikan PR kenangan masa SMP, kan tak ada batasan waktunya *ketahuan mendahulukan giveaway dan kontes-kontesan, apa coba namanya? Tapi aku maunya dibilang banci pejuang kontes aja dech...


Tapi berhubung dan berhubung tadi subuh aku baca kisah merajuk kayu rotannya (ngambeknya) Pakde Cholik karena nggak ada yang mengajaknya mengerjakan PR
masa SD dan secara spontan aku sudah menjanjikan akan meneruskan PR berikut kepada beliau, yo wis... Ubah rencana awal, hari ini juga aku rampungkan PR Kenangan Masa SMPku.

Tiga tahu aku habiskan di SMPN 1 Tanjung Karang yang ada di Rawa Laut. Bandar Lampung. Sejak 1989 sampai tahun 1992. Adakah sahabat blogger yang sealumni denganku? Dan inilah 5 hal yang tak terlupakan saat aku SMP *sebenarnya banyak sich tapi karena cuma diminta 5 saja ya aku kerjakan sesuai petunjuk

1. Pertama kali Merantau
Seperti yang pernah kuceritakan di PR sebelumnya, berkat izin Allah dan dukungan banyak pihak, salah satunya Pak Jufri, aku berhasil mendapatkan NEM SD tertinggi. Entah seperti apa awalnya yang aku ingat Pak Jufri datang menemui Papaku*sebelum NEM resmi dibagikan... Intinya Pak Jufri menyarankan untuk menyekolahkan aku ke SMP di Kota,  mengingat dulu belum ada SMP yang bermutu di Kampungku. Papaku langsung sependapat dan aku tak ingat bagaimana reaksi awal saat aku mendengar khabar mengejutkan itu, sangat tiba-tiba. 

Tapi aku tak mampu menolak lagi, yang masih kuingat Mamaku tampak sangat murung setelah mengetahui keputusan Papa bahwa aku harus mau merantau ke Bandar Lampung demi melanjutkan study. Papaku orang yang sangat tegas, keputusannya adalah hukum yang berlaku dirumah kami, tak ada musyawarah atau tawar-menawar. Dalam banyak hal Mamaku tak punya hak berpendapat, apalagi kami anak-anaknya. Ini hanya masalah tabiat, bukan maksudku mengatakan sifat negatifnya Papaku. Dimata kami, beliau tetaplah sosok Ayah perkasa yang membanggakan.



Sekarang aku suka merenung bila memandangi Sulungku belajar atau saat ia pulas tertidur, rasanya tak akan tega aku bila harus melepasnya merantau setamat SD nanti. Aaacchh... entahlah, mungkin itu juga yang dirasakan Mamaku saat melepas aku merantau dulu. Tamat SD, belum aqilbaligh. Masih jelas dalam ingatan aku suka menangis selepas sholat maghrib, ingat suasana sholat berjama'ah di rumah. Atau bagaimana saat aku pertama kali datang bulan, panik, bingung juga cemas. Nano-nano sekali rasanya. Maka sekarang aku berani berpendapat, sebaiknya anak mulai merantau itu saat sudah melewati masa aqilbaligh, hanya pendapat pribadi, jadi boleh tak sepakat denganku.

2. Tak berhasil masuk SMP favorite
Bayangkan dengan NEM tertinggi di Kampung, aku tetap gagal masuk SMPN 2 Tanjung Karang *dulu inilah SMP terbaik di Bandar Lampung, khabarnya masih tak tertandingi sampai sekarang… NEMku hanya kurang NOL KOMA NOL TIGA saja. Ini justru  membuatku tersadar, bahwa perjuanganku kedepan penuh tantangan, bersaing dengan anak-anak Kota.


Namun ternyata Allah sudah menyiapkan skenario lain untukku, aku masuk SMPN 1 dengan urutan NEM kelas awal, masuk kelas I B, dulu zamanku kelas I A-L ada 12 kelas yang masuknya berdasarkan urutan NEM. Coba dulu masuk SMPN 2, bisa kelas bunjit aku *mungkin juga aku jadi minder…


Selanjutnya bermodal basic berhitungku, membuat PR demi PR Matematikaku selalu jadi rujukan anak sekelas dan inilah salah satu yang mengawali ke PeDe-an ku bergaul dengan anak Kota. Mungkin ini juga kalee ya yang membuat warga kelas mau berteman denganku pada awalnya.  Selanjutnya aku berhasil mendapat rangking 1, dan kelasku berikutnya adalah  II A dan III A, karena terus menerus berdasarkan urutan rangking. Ini berlanjut sampai aku menjadi juara umum se-SMP. Alhamdulillah akhirnya juga berhasil mendapat NEM tertinggi se-SMP.

3. Tinggal di Asrama
Aku tinggal di Asrama Putri Aisyah, Jl. Enggal, samping SMP-SMA Arjuna. Dulu dekat Lapangan Merah, GOR Saburai dan Supermarket Chandra. Jarak ke SMPku sekitar 1 km, yang memudahkan untuk aku jalan kaki ke Sekolah. 


Ibu Asramaku adalah seorang wanita sepuh yang aku panggil Nenek Amnah. Apa khabarmu Nek? Sudah lama aku hilang kontak, karena saat aku masih SMA dan tidak di Asrama lagi, beliaupun tak lagi menjadi Ibu Asrama. Beliaulah yang sering kumintai tandatanggan bila ada tugas atau surat yang harus segera ditandatangani wali murid, sesuai dengan pesan Papaku.


Kami punya ranjang dua tingkat dari besi, yang kalau naik bunyinya berderit-derit. Apalagi ranjangku adanya diatas. Penghuni asrama ± 30 orang, tapi rata-rata sudah SMA, hanya kami ber-4 yang masih SMP. Satu orang malah se-SMP denganku, namun kami tak pernah sekelas sampai tamat. Namanya Yuli Marsilawati. Setahun yang lalu kami jumpa lagi lewat fb. Didialog awal perjumpaan kami semuanya berisi tentang saat-saat di Asrama Aisyah dulu, sebuah masa yang indah untuk dikenangan.

4. Pertama kali pakai Kacamata
Mau tahu rasanya saat itu? Maluuuu... Aku ingat ini terjadi di kelas II SMP, waktu itu lagi tenarnya film SUPERBOY, maka jadilah aku ramai dipangil SUPERGIRL, lebih mirip olok-olok menurutku, gara-gara kacamata baruku pastinya, hikkksss...


Sempat ogah aku memakainya, tapi jadi sulit membaca tulisan dipapan tulis. Sehingga mau tak mau aku harus rela pakai kacamata ala SUPERGIRL tersebut ke mana-mana. Bahkan ke Kantor Guru sekalipun. Oya, saat itu aku memang sering bolak-balik ke Kantor Guru karena aku Sang Ketua Kelas. Saat itu memang masih langka anak SMP yang berkacamata *seingatku lho yaaaa, jadi dilarang protes…

5. Masa Seru Berorganisasi
Kelas II SMP juga adalah masa seru berorganisasi, OSIS dan KIR. Walau tak pernah jadi Ketuanya. Wakil Ketua dan Sekretaris jabatanku. Tapi khusus ketua kelas, aku lumayan lama bertahan, tak bisa menolak hasil musyawarah kelas dan pelototan Wali Kelas, hehe… Semua wali kelas yang dekat denganku. Aku masih ingat, wali kelas I B, Pak Imron Rusadi, guru Matematika. Wali Kelas II A, Ibu Tri Handayani, guru IPS dan kelas III A adalah Ibu Ellyzana, guru Bahasa Indonesia. Kenangan dimarahi Bu Elizana adalah satu dari sekian yang tak terlupakan, karena dimarahinya didepan banyak guru lainnya, gara-gara NEM Bahasa Indonesiaku yang paling kecil dibanding NEM untuk pelajaran lain. Huhuuu, maaf kan aku Bu Elly yaaa… Duh sungguh Ibu, tak ada maksudku mengecewakanmu, aku tentu juga tak pernah berharap begitu. 


***Merasakan jadi anak GANK
Wech... gayaaa pakai ngomong GANK*padahal mach … sengaja biar ada yang penasaran ;) Sudah lebih dari 5 ya? Toleh-toleh, wechwech… ternyata, tapi yang soal GANK ini kapan-kapan akanku posting khusus ya…


Ya sudah, sekarang PR ini kulanjutakan buat, siapa ya? Cek and Ricek dulu dech…
1.    Pakdhe Cholik *sesuai janjiku, walau sudah dapat dari Bu Dey tentang 5 kenangan masa SMP, aku tetap ingin Pakdhe mengerjakan yang berikutnya, gpp ya Pakdhe… Jadi khusus Pakdhe, Kenangan SMP dariku tambahan dari Bu Dey, 6-10 pointnya.
2.    Tia dan Mbak Tarry*mereka yang memberiku PR masa SD dulu, tapi tak ada unsur balas dendam lho, dan ternyata Bunda Vania sudah dapat dari Mbak Lidya. Mbak Tarry dah sampai kah? Sudah banyak yang kangen tulisanmu...
3.     Pak Ies dan Kenia (pemilik blog Ketty Husnia, yang sedang hamil muda, sama kayak Ibu Dini, tadinya inginku Bu Dini juga ternyata beliau sudah dapat dari yang lain) * ternyata Pak Ies sudah dapat dari Ibu Dey juga dan aku tak tega menambahi karena Pak Ies sedang butuh istirahat mata…
4.    Nia Angga*Adek PoOh dan Dedek ESF(pemilik It’s Life)*sekaligus reward karena dulu segera mengerjakan PR masa SD dariku.
5.    6. Mama Ani*bonus ya, nambah satu lagi, ini Ayuk Iparku yang sedang semangat Ngeblog, boleh ya...

Sebenarnya mau nambah lagi sich, Mbak Anaz dan Kak Rose tapi sayangnya mereka belum mengerjakan PR SD dariku dulu, hikkss… Dhenok Habibie juga belum mengerjakan PR SD, tapi Dhe sudah dapat PR masa SMP dari yang lain, jadi buat Dhe yang masih mudik, selamat mengerjakan 2 PR sekaligus yaaa….

Dan buat Pu serta Abi Sabila, silakan diperiksa ya PR ini, aku buat dengan sepenuh hati, tak ada niat pamer atau membanggakan diri *pinjem kata-katanya Mabruri, dan yang tak kalah penting adalah tak ada unsur paksaan lho *hanya maaf ya, tak boleh bisa dikoreksi...

Selamat mengenang masa SMP, yang walaupun sangat indah, masa itu tak akan mungkin terulang lagi. Sebab semua akan indah pada masanya…

27 komentar:

Una mengatakan...

Keren banget mbak dapet nem tertinggi terus :D :D

dey mengatakan...

hihihi, bener Mbak, khusus Pakdhe, kenangan SMP harus lebih dari 5.

Hebat mbak, udah berani merantau sendiri.

puteriamirillis mengatakan...

wah pastinya ortu bangga ya mbak karena mendapat nem tertinggi, nilai nem bahasa indonesia paling rendah tapi ternyata sangat pandai berbahasa u saat ini ya mbak. wah sudah di asrama dan jauh dari ortu pas smp, salut deh mbak. btw makasih ya mbak dah dilanjutin pr nya. iya tuh jangan lupa pakdhe, hehe.aku akhirnya membagikan pr sd ke pakdhe juga.

Orin mengatakan...

Wuih...waktu SMP sempat hendak merantau jg Ummi, tapi ga dibolehin, baru pas SMU he he...

Unknown mengatakan...

Mantabs..... NEM tertinggi ?
Biasanya ornag yang memiliki NEM tertinggi itu pendiam dankutu buku. Tapi bila kalau saya baca pengalaman Mba diatas malah penuh dengan kehidupan sosial (Gank), apalagi jadi SUPER GRL. He...x99.

Seru juga ceritanya ya Mba, dan tentunya ini menjadi memori tersendiri dan tidak mudah untuk dilupakan.

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog

octarezka mengatakan...

...masa smp mb seru bgt yak.
q dulu pengen bener ngrasain tgl d asrama sprt cerita mb, tapi gk pernah ksampean
=(
tgl d palembang jg y mb?
=D

Andy mengatakan...

aku dulu masuk SMP sama mba kagak masuk SMP Favorit soalnya dikira dulu prediksi guru aku nem aku nanti pas ujian jelek lah,eh tau2'a pas keluar nilainya tinggi ampe masuk top ten di smp,hehehe
tapi setinggi apa pun nem aku,aku salah ambil sekolahnya mba gara2 ikutin saran guru aku,hadeehhh

bunda Lily mengatakan...

sama Hilsya , aku juga ketemu teman2 masa sekolah dulu via FB, ternyata FB ini membawa banyak manfaat buat kita menyambung lagi silaturahim yg pernah terputus ya
( sisi positif lainnya juga banyak si FB ini ) :P

gelar tikar, sambil nugguin cerita ttg si GANK ini ....hehehe :P
salam

bunda Lily mengatakan...

waaaaa.....Yunda, mohon maaaaaaf yaaaa....
si bunda ini kok abis dr rumahnya Hilsya , sampai disini masih aja inget Hilsya ....
(kayaknya mulain pikun nih ...hiks.. )

mohon dimaafkan kekeliruan ini ya Yunda ...
salam

kak_ega_punya cerita mengatakan...

masa2 dulu kalo diinget2 emang nyenengin banget... wah udah mandiri banget ya, zaman smp udah jauh dr ortu.. saluuut..

saya pas kuliah br minggat hehe.... salam kenal mba :)

dunia kecil indi mengatakan...

wah, sama! aku pas SMP pake kaca mata pertama kali, hihihi :)

HALAMAN PUTIH mengatakan...

Masa SMP, itu saat saya sering dikejar2 cewek.

Unknown mengatakan...

wah aku baru aja dapat nih. hehe....baru selesai dikerjakan

Anonim mengatakan...

Terima kasih, Bunda. Sudah mengerjakan PR ini dan meneruskan kepada lima sahabat lainnya. Semoga mereka berkenan mengerjakan dengan senang hati.

Kalau Bunda lulus tahun 1992, maka saya setahun kemudian, 1993. Tapi soal uban, jangan ditanya. Warna putih kini sudah meraja dikepala saya. bagiamanapun, butuh waktu 33 tahun untuk memutihkan warna hitam di rambut, tak mungkin tiba-tiba saya memaksa merubah kembali warnanya. hehehe.. Maaf, malah keluar dari topik.

BlogS of Hariyanto mengatakan...

setiap masa usia sekolahan yang terlalui memiliki kenangan tersendiri dan tak terlupakan, terkadang menghadirkan senyum dalam kesendirian saat ada moment yang melintas hadir dalam ingatan :)

umahnya fityanakifah mengatakan...

wah dapet PR lagi, akan dikerjakan insyaAllah ...

tapi maafkan daku seribu maaf tak sempat kutunaikan janji PR yang di ladyonthemirror, internet baru connect lg nih cikgu

Unknown mengatakan...

meski dekat, tapi saya dulu juga merantau ke luar kabupaten saat bersekolah di bangku SMP.

al kahfi mengatakan...

oh baru tau di postingan ini ternyata mbak yunda smp nya di Tanjung Karang lampung ya,, kalau sy pekerjaan saya sekarang yg disini mbak,,

Nia Angga mengatakan...

Hebaatttt mbak yunda pinter bangettt, mana alamatmuuuu???

Mulyani Adini mengatakan...

SMP sudah merantau dan tinggal di asrama putri. Padahal kalau di bilang masih kecil ya masa smp itu . Salut jadinya...

Tapi semua da hikmahnya ya, gak bisa masuk smp favorit tapi bisa menjadi terfavorit di smp 1.

ESSIP mengatakan...

Kalau lulusan '92 berarti kakak angkatan saya 2 tahun nih mbak Yunda..

dari tulisannya sudah saya tebak tuh, kalau mbak Yun sering juara kelas. hihihi

anazkia mengatakan...

Hehehehe...
Mbak, Anaz itu bakalan susah kalau suruh ngerjain ginian. Kalau pun ngerjain juga kesian Mbaknya. Soale ngaco :( hiks.. mohon maaf..

Hmmm.. rupanya dulu aktif di sekolah yah, Mbak? Kirain saya doank pake kacamata malu :)

Lyliana Thia mengatakan...

Waaah jadi penasaran... gank nya suka malak nggak mbak? hihihi... *just kidding*

ah ya mbak... aku jg pertama kali pake kacamata waktu SMP loh... samaan yak.. knapa pas SMP pada rusak nih mata.. LOL.. :-D

untunglah mbak Keke nggak dendam dikasih PR jaman SD hihihi...

Mas Jier mengatakan...

Wah ibu yunda tulisannya seru. Ternyata beda satu angkatan dengan abi sabila ya dan berarti beda 11 tahun sama saya.

Alhamdulillah kalo saya masih bisa pulang pergi saat SMP karena jaraknya yang cukup dekat dengan rumah. bedanya lagi alhamdulillah sampai saat ini saya masih bisa membaca tanpa kaca mata. Semoga bisa menjaga kesehatan mata ini.

Semoga sukses ya bu. Oh ya ngomong-ngomong soal ngambeknya pakde, saya juga belum dapat tugas PR kenangan waktu SD juga loh hehehe :)

Pakde Cholik mengatakan...

Aduh senengnya dapat PR SMP....aku sudah ingiiin sekali menulisnya....ingat masa2 indah,gagah dan wah wah wah ketika menjadimurid SMP.

Insya Allah akan saya kerjakan.

Salam hangat dari Surabaya

Hariyanti Sukma mengatakan...

ceritanya seru juga ya... apalagi kenangan di Asrama.... pasti lebih seru lagi ya, mbak... soalnya saya gak pernah tinggal di Asrama atau nge kost...

Nchie mengatakan...

Mba Yunda ternyata kita satu angkatan ya..
ihik..hik...
Stop panggil aku teteh ya..
Panggil aku nama tho,nchie,Plisss..heheh..

Wah SMP merantau,hebat,beraninya..