Rabu, 18 September 2013

Jangan pernah BERHENTI.

"Manusia akan mencintaimu menurut kadar cintamu kepada Tuhanmu. Manusiapun akan sibuk menolong urusanmu menurut kadar kesibukanmu kepada Tuhanmu"  

So, jangan pernah lalai mengingat-Nya saat hari-hari sibukmu berada di  antara jasad dan jiwamu.

***

Kutipan dari BUKU DALAM DEKAPAN UKHUWAH.

Satu waktu, sudah lama sekali
seseorang berkata dengan wajah sendu
"Alangkah beratnya, alangkah banyak rintangan,  alangkah berbilang sandungan,  alangkah rumitnya."

Aku bertanya, "lalu?" dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk
"Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?"

"Hanya karena itu kau menyerah kawan?"
aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup
menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti yang dialaminya.
"Yah, bagaimana lagi? tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhai?"

Aku membersamainya menghela nafas panjang lalu bertanya,
"Andai Muhammad, Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dulu berfikir sebagaimana engkau menalar, kan adakah Islam di muka bumi?"

"Maksudmu?", ia terbelalak.
"Ya, andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?"

"Ada banyak titik sepertimu saat ini, saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar,
mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat di bagian leher,
mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta,
mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu,
mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun dan tukang sihir,
mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi'b Abi Thalib,
mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata,
atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang,
atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta, wanita."

"Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar
tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?

Tapi Muhammad tahu, kawan
Ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya,
berat atau ringannya, bahagia atau deritanya,
senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya."

"Ridha Allah terletak pada
apakah kita menaati-Nya,
dalam menghadapi semua itu,
apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangan-Nya,
dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan."

"Maka selama di situ engkau berjalan, berSEMANGATlah kawan."

~ Salim A. Fillah ~

Jangan pernah BERHENTI, sampai kita raih MERDEKA.

Dan MERDEKA perlu pahlawan yang tidak ragu berkomitmen,
berani melangkah didepan walaupun yang lain menunggu diawali,
tak mengharap pujian juga tak takut dicaci.
Dalam dekapan ukhuwwah akan tumbuh dan mekar para PAHLAWAN pengukir SEJARAH.

Kitapun bisa mengambil bagian, asalkan tak terbersit 'ingin' untuk BERHENTI.
Karena berhenti sesaat saja tak akan ada kata MERDEKA.