Teruntuk Bunda Zainab Al Ghazali
Dirimu salah satu yang mampu mengginspirasi dan memotivasiku untuk terus menulis.
Dijiwaku engaku hidup, begitu mempesona, begitu perkasa.
Mengenangmu membuatku menyibak cerita siapakah dirimu duhai Bunda?
Dan ini tentang sosokmu,
Aku ingin makin banyak orang mengenal keistimewaanmu...
Zainab Al Ghazali (1917-2005) Image from Google |
Dirimu terlahir di wilayah Al-Bihira, Mesir pada 1917, dan merupakan keturunan dari Umar bin Khattab dan Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Ketika masih berusia sangat muda, 10 tahun, Bunda Zainab telah memperlihatkan kepandaian dan kelancarannya dalam berbicara di depan umum. Dan sepanjang hidupnya, dia lantas membentuk dirinya sebagai orang yang berhasil belajar secara otodidak. Ambisinya yang kuat dan tekadnya yang membara, membuatnya maju untuk mencapai jenjang pendidikan tinggi, pada saat kaum wanita pada saat itu jarang yang mengenyam pendidikan karena dianggap tabu. Achh... mengingatkanku pada sosok RA. Kartini di Negeri ini.
Bunda Zainab Al-Ghazali...
Sejarah telah mencatat bahwa dirimu adalah satu dari banyak pejuang wanita
yang mengukirkan sejarahnya dengan menulis. Ya, menulis memang mampu menghadirkan
banyak fenomena. Begitu banyak tokoh mencipta karya, begitu banyak pula fenomena yang telah tercipta. Satu fenomena yang telah mampu mengguratkan heroisme adalah
perlawanan pena seorang tokoh. Pena telah menjadi alat perlawanan untuk
menentang kezaliman. Dengan pena, seorang tokoh hendak menombak penguasa yang
telah berlaku sewenang-wenang. Pena di tangan seorang tokoh kerap bersuara meskipun
harus pula berbuah penjara dan siksaan. Dan tak diragukan lagi, salah satu tokoh karismatik tersebut adalah Zainab Al Ghazali.
Duhai sahabat semua...
Duhai sahabat semua...
Mungkin kita pernah mendengar kisah seorang Zainab Al-Ghazali (1917–2005).
Perempuan Mesir ini piawai merangkai kalimat yang membuat penanya sangat bermakna. Dalam banyak
referensi untuk mengenal dan mengkaji sosok ini. Mari kita susuri kata-kata Nafiah Al-Mar’ab (2010) yang menyusun
kalimat mengenang perjuangan pena Zainab Al-Ghazali.
Suatu ketika ia melihat kondisi pemerintahan Mesir
melakukan kezaliman yang luar biasa. Dilandasi semangatnya yang mendalam, Zainab mengirimkan
tulisan ke media massa nasional yang isinya mengkritisi kebijakan pemerintah
Mesir. Tulisan Zainab serta-merta mendapat respons negatif dari pemerintah
Mesir. Maka, pada suatu malam diculiklah Zainab oleh aparat pemerintah Mesir.
Zainab lalu dimasukkan ke kamar sempit yang gelap gulita dalam kondisi terikat.
Beberapa menit kemudian lampu kamar dinyalakan. Dan ternyata di dalam kamar
tersebut telah berkumpul puluhan ekor anjing yang disiapkan untuk menyiksa
Zainab. Dengan dibalut pakaian putih, Zainab tak henti-hentinya berdo'a.
“Ya Allah, sibukkanlah aku dengan mengingati-Mu, sehingga
hal yang lain tak terasakan olehku”
Anjing-anjing tadi pun menyerang Zainab. Menggigit
sekujur tubuh Zainab. Ia hanya mampu memejamkan mata, tak sanggup menyaksikan
puluhan anjing tadi menggerogoti tubuhnya. Tak berapa lama kemudian, pintu
kamar dibuka kembali dan lampu dinyalakan. Subhanallah, dengan izin Allah,
Zainab tak mendapati sedikit pun luka di sekujur tubuhnya. Allah Azza wa Jalla
telah menunjukkan kekuasaan-Nya pada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan
Zainab sebagai juru dakwah tulisan telah melakukan hal yang patut menjadi
renungan untuk para aktivis dakwah tulisan pada hari ini.” Tinta-Tinta Dakwah dalam Dwi
Suwiknyo dkk.
Penjara dan siksaan, tidak pernah
mematahkan tekadnya bahkan membuat Bunda Zainab lebih kuat. Beliau telah meninggalkan warisan berupa perjuangan dan reputasinya sebagai
aktivis perempuan yang tanpa ragu melawan sekularisme dan liberalisme dan menggantikannya
dengan nilai-nilai yang beliau yakini.
Demikianlah sosokmu Bunda, hingga aku acapkali bangkit bila sedang tak bersemangat menulis. Jujur, aku sering malu padamu Bunda...
Aku sadar, aku bukan siapa-siapa dibandingkan dirimu.
Tapi aku ingin belajar Bunda... Aku yang mengaku suka membaca ini, sedang belajar menulis Bunda... Sungguh aku sadar, belajar kemanapun dan berguru pada siapapu tak akan banyak gunanya bila tak ada kemauan. Dan aku sudah mempunyai kemauan itu Bunda... meski aku sadar terkadang kemauan dikalahkan oleh banyak alasan. Aku harus semangat ya Bun...
Dan ternyata... semangat saja tak akan cukup, bermula dengan semangat lalu mulailah, menulis dan terus menulis. Ya itu yang kini coba kulakukan Bunda...
Mulai menulis lagi, walaupun
dengan segala keterbatasan. Meski jauh dari standar kwualitas. Tapi aku akan terus belajar Bunda...
Adalah aku, aku
mulai menulis, bukan karena ranah bicaraku kehabisan kata, atau dibungkam
penguasa. Bukan.
Bukan pula karena medan gerakku disekap atau dikebiri, sungguh
bukan karena itu semua. Akupun tak ingin menunggu diperlakukan seperti ini baru mau menulis. Aku
(mulai) menulis karena aku makin meyakini, bahwa
hanya dengan menulislah aku akan terus hidup. Seperti dirimu Bunda...
Dariku yang Mengagumimu...
***
“Postingan ini diikutsertakan dalam Kontes Dear Pahlawanku yang diselenggarakan oleh Lozz, Iyha dan Puteri”
Sponsored by :
26 komentar:
Wah, bagus nihh, pahlawannya ternyata inspirator dalam menulis ya mbak.
Semoga menang :)
menarik.. karena baru kali ini saya mendengar tokoh bernama Bunda Zainab Al Ghazali ini.. ehm orang Mesir ya? besok tanya majikan saya ah, kebetulan juga dia orang asli Mesir
matur nuwun mbak Yunda sudah berpartisipasi di acara kami.. artikelnya sudah saya catat sebagai peserta ya..
ah jadi diingatkan kembali dg sosok ini, yang membaca tentang kisahnya sampai membautku menangis...
sukses ya mba kontesnya
Ya ampun mbak... aku katrok banget deh mbak... jujur aku baru mendengar nama beliau... ah mudah2an ini jd penyemangat aku utk mencari tahu ttg sosok dan karya2 beliau..
bagus banget suratnya mbak Keke.. semoga menang ya... ^_^
subhanAllah,, memang seorang mujahid yang sejati adalah mereka yang sabar dan selalu mengingat tuhannya.
Bunda Zainab nii adalah seorang Mujahid yang kalo bisa kita katakan bahwa beliau sejajar dengan Sayyid Qutb. . wallahu A'lam
Salam kenal, senangnya berkunjung dan berkomentar di blog yang informatif pun imajinatif ini... semoga pemilik blog ini berkenan pula berkunjung dan berkomentar di blog Laman Baca Kita, apalagi klo follow/ tuker link :D
by:1235IV4...
subhanallah ya kak bunda zainab itu, tangguh dan pejuang wanita yg istiqomah. cerita anjing2 itu sejak ptama kali tau begitu buat pu merinding...salam pu kak, makasih ya udah ikutan dear pahlawanku
jadi ingat ttg biografi perempuan hebat ini, Yunda
betapa akhirnya beliau hrs bercerai dgn suami pertamanya krn merasa kurang nyaman dgn keberadaan istrinya yg aktif dlm menyuarakan hak wanita dimasanya ....
namun, beliau tetap berikhtiar hingga menjadi salah seorang tokoh perempuan yg hebat , tidak saja di Mesir, namun juga didunia ......
semoga sukses diperhelatan ini Yunda
salam
Subhanallah... utk jadi pejuang gak harus dgn ikut berperang secara phisik... dgn tulisan pun juga bisa ya, mbak.... smg kita bisa mencotoh Bunda Zainab...menjadi org banyak memberi manfaat bagi org lain...
Smg jadi pemenangnya ya, mbak.... Aamiin
beruntung saya membaca postingan ini mbak sy sebelumnya juga tdk tahu tokoh bernama Bunda Zainab Al Ghazali ,ini,, nice share mbak
setelah sekian lama saya gak ngeblog..dan pertama kali BWyg kudapati sebuah postingan yg sangat bagus sekali...dan akupun jd agak malu krn baru pertamakali mengetahui tentang wanita hebat ini...
Makasih ya mbak...semoga cerita inilah yg jadi pemenangnya...
Seorang pahlawan yang menjadi inspirator dapat menajdikan diri kita selalu menjadikan suri tauladan bagi setiap semangat dan sepak terjangnya dalam memberikan kemanfaatan dalam kehidupan ini.
Semoga menang dalam kontesnya Mba.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
Terus terang aku baru tahu tentang sosok bunda Zainab Al-Ghazali yang istimewa ini, mbak.
Ternyata tak sedikit orang2 yg berjuang melalui tulisan2 mereka.
Benar2 menginspirasi, utk terus belajar menulis dg baik.
Ya Allah, merinding aku membaca bagaimana beliau diculik dan 'disiksa'. Serem banget...
Meskipun berhadapan dg begitu banyak anjing, ternyata Allah melindungi hambaNYA melawan kezaliman itu. Allahu Akbar...
Semoga menang (lagi) kontesnya mbak.. :)
wah, sya baru tahu siapa beliau setelah menonton film ini. :)
acungin tangan juga yuk, dhe baru tahu sosok bunda Zainab Al Ghazali hari ini.. hehe
kereeeeeeenn, semoga makin menginspirasi yaa yuk..
dhe masih mudik yuk, lagi banyak bisnis disini.. PR nya pending dulu yaaaa.. hehe
baru denger namanya..
Sama seperti beberapa sahabat lainnya, sayapun baru 'mengenal' bunda Zainab Al Ghazali ya di sini.
Semoga sukses di kontes, Bunda.
Oh ya, Bunda sudah pernah dapat PR kenangan SD kan? nah biar lengkap, saya datang bawa PR kenangagn SMP, semoga berkenan mengerjakannya. Terima kasih sebelumnya.
mbak cek ini deh http://anggania.blogspot.com/2011/11/winner-of-story-pudding-for-wedding.html
senada dengan yang lain, saya juga baru dengar mengenai tokoh yang satu ini..
tapi terimakasih sudah membagi sekelumit tentang tokoh ini :)
semoga menang kontesnya ya..
Subhanallah...
Betapa mengagumkannya beliau. Wanita tangguh yang berkarya lewat tulisan.
Semoga sukses ngontesnya ya, Mbak :)
sama mbak..aku juga baru tau tokoh ini disini hiks....smoga bisa menjadi inspirasi kita semua utk berjuang melalui tulisan.....
sosok yang luar biasa... apalagi dibanding manusia2 era sekarang
ikut mengagumi tokoh inspirator bunda...
pantas tulisan2nya keren2,,,
:)
wah, q baru tau soal bunda zaenab dr tulisan mb niih
iy mb, q orang palembang, tinggalny d bukit. Tapi sekarang lagi nguli nyari duit d tanjung enim. Kalo mb palembangny dmn?
mksh pujianny mb, itu templateq bukanny kacau bgt y.hhehhehe
Bunda yang luar biasa dan menginspirasi sekali ya mbak... tentu beliau senang membaca surat ini mbak :)
surat yang diungkapkan dari hati, tentu akan berasa sampai hati,, indah..
-artikel sedang dinilai-
Posting Komentar