Selasa, 24 Mei 2011

Catatan Perjalanan

Memoar Haji Seorang Dokter Kloter

Vania Sayang, berbagi cerita denganmu hari ini tentu suatu kebahagiaan....
Banyaknya cerita yang dikirim untukmu, penuh hikmah dan syarat pelajaran bikin hati terharu Nak... Jadi larut dan baru tersadar, bahwa Uwakmu ini justru belum bercerita :)
Aduh Vania tua amat ya dipanggil Uwak, hihi....
Tapi terserah Vania dech mau panggil apa, yang Vania suka saja ya....

Cerita kali ini tentang perjalanan ke Tanah Suci. Pasti Vania tahu ya Nak Tanah Suci itu apa, 'kan dah sering dengar dari Bunda atau Nenek. Pernah lihat juga 'kan Nak di TV?
Ini Uwak segarkan lagi ya ingatan Vania, tentang Tanah Suci itu.
Mekkah dan Madinah.  
Di Mekkah ada Masjidil Haram dan ada Ka'bah didalamnya. 
Di Madinah ada Masjid Nabawi, ada makam Rasulullah dan Raudhah.

Ka'bah, selalu ramai jama'ah yang tawaf.
Masjid Nabawi dimalam hari, bercahaya.
Semoga Vania tak akan pernah lupa lagi dengan Ka'bah yang juga adalah kiblat kita Ummat Islam.
Atau Vania pernah diceritakan Bunda tentang Rukun Islam, nach....masih ingatkan Nak :)
Betul sekali sayang, Tanah Suci itu tempat kita sebagai muslim menjalankan ibadah haji.
Vania pintar....ihh jadi gemes dech :)

Na sekarang biar seru, kita nyanyi  tentang Rukun Islam dulu yuk....
Bareng-bareng Bunda ya....
Satu, dua, tiga....
Rukun Islam yang 5
Syahadat, sholat, puasa
Zakat untuk si-papa
Haji bagi yang kuasa


Siapa tidak sholat???
DUARRR.....
Siapa tak bayar zakat?
Celaka diakhirat, oleh Allah dilaknat
Mudah ya Nak, mirip lagu Balonku ada 5. Karena memang cara menyanyikannya yang sama.
Semoga Vania suka ya.....

Sekarang Vania tambah ingetkan tentang apa itu ibadah haji?
Iya Vania betul lagi, ibadah haji itu termasuk rukun islam ke 5, hukumnya wajib bagi seorang muslim yang mampu. Sliip Vania betul lagi, mampu ngak sama dengan kaya. Karena banyak lho orang kaya yang belum mampu berhaji, selalu menunda-nunda, ada saja alasannya. Semoga kita tak seperti itu ya Nak....

Ini cerita Uwak untuk Vania....
Vania sayang, musim haji tahun 2010 yang lalu Uwak diizinkan Allah menjalankan ibadah haji, walaupun bukan sebagai jama'ah biasa. Uwak diberi kesempatan naik haji gratis, tampa bayar lho Nak....

Iya karena Uwak berangkatnya sebagai Petugas Kesehatan Haji Indonesi, tepatnya sebagai dokter kloter 31 JKG. Tugas Uwak saat itu sebagai koordinator kesehatan kloter yang harus mengurusi 450 orang jama'ah dan waktu itu Uwak didampingi oleh 2 paramedis yang lain. Bayangkan Nak... kami bertiga harus mengurusi banyak orang. Berat rasanya, tapi karena Uwak yakin ini tugas mulia makanya Uwak tetap semangat.

Vania sayang....
Suatu saat Vania harus sampai ketempat ini, niatkan ya Nak....
Syaratnya Vania harus jaga kesehatan terus, makan yang bergizi dan rajin olah raga, ajak Ayah dan Bunda juga ya Nak....Nanti Vania akan makin mengerti mengapa Uwak wanti-wanti pesankan ini. Iya Nak, karena Haji itu satu bentuk ibadah fisik. Artinya semua rangkaian ibadah selama di sana sangat mengandalkan kesehatan dan kebugaran fisik. Saat berangkat sebagai petugas tanggung jawab Uwak adalah membantu para jama'ah untuk tetap sehat menjelang, puncak haji dan sampai kepulangannya. Subhanallah Nak, senangnya bila kita bisa mendampingi para jama'ah melaksanakan ibadahnya dengan maksimal karena ditunjang oleh kesehatan yang juga baik. Tapi Nak, tak banyak jama'ah haji Indonesia yang sucses menjalankan semua rangkaian ibadah selama disana, paling banter mereka dikondisikan untuk tetap ikut ibadah wajibnya saja.

Sayang kan Nak... padahal berapa banyak biaya yang sudah dikeluarkan untuk berangkat, tahun lalu mencapai 31 juta. Vania mau tahu penyebabnya? Ini karena kondisi kesehatan mereka yang tidak memungkinkan, sudah banyak yang lanjut usia. Jadi mau tawaf keliling ka'bah 7 kali, mereka harus naik kursi roda. Apalagi sya'i bolak balik syafa-marwa, banyak yang tak kuat lagi. Belum daya ingat para lanjut usia sudah semakin menurun, akibatnya sering kesasar dan banyak lupa tuntunan ibadah haji. Och sungguh rugi ya Nak....

Vania sayang, padahal perjalanan haji bagi seorang jama'ah asal Indonesia rata-rata 40 hari. Puncak haji itu kan fase wukuf di Arafah, Musdhalifah dan mabid 3-4 hari di Mina, jadi paling lama totalnya hanya 5 hari saja pelaksanaan ibadah wajib. Sisa waktu adalah untuk serangkaian ibadah sunnah yang memang sangat menggiurkan pahalanya. Coba Vania renungkan, Satu kali sholat wajib di Masjidil Haram, Mekkah sama dengan 10.000 sholat dimasjid biasa. Sedangkan untuk sholat di Masjid Nabawi, Madinah itu setara 1.000 kali. Ayo siapa coba yang ingin ketinggalan. Vania tolong ya Nak.....bilang dengan semua yang Vania sayangi kalau mau berangkat Ibadah haji usahakan saat masih muda ya....agar selama disana bisa optimal beribadahnya bahkan bisa menolong orang lain. Biasanya jama'ah yang masih muda yang bisa banyak melakukan ibadah-ibadah sunnah selama disana. 

Bahkan selama disana mereka menikmati wisata yang memang sudah ada paket-paketnya, kalau disana disebutnya paket ziarah. Ziarah ke Laut Merah, ke tempat pemotongan hewan, ke Jabal Rahmah (tempat pertemuan Adam dan Hawwa), ke peternakan Onta, ke kebun kurma dan lain-lain. Buat para Lansia, biasanya hanya diam dan tidur di kamar saja. Kasian kan Nak....walaupun tidak semuanya, ada juga yang tetap ikut ziarah, tapi pulangnya langsung cari Uwak, minta obat. Begitulah Nak.....Uwak sich cuma ikut yang ke Jabal Rahmah karena sekalian lihat tenda-tenda untuk persiapan wukuf di Arafahnya, terkait tugas. Inginnya sich ikut ziarah terus, kan seru bisa jalan-jalan tapi yang sakit banyak Vania, jadi selesaikan yang wajib dulu. Namanya petugas. Agar Vania tak penasaran, Uwat tunjuk kan ya suasana Jabal Rahmah menjelang puncak haji 1431 H. Oya Vania, Jabal itu artinya bukit. Bukit cadas, bukit bebatuan ditengah padang Arafah.


Untuk menjaga kesehatan, harus sering-sering pakai masker dan banyak minum putih. Banyak sekali orang yang berdo'a minta jodoh atau minta agar pernikahannya langgeng, sampai nulis nama mereka di bebatuan Jabal Rahmah. Jangan ditiru ya Nak....karena ini tidak disunnahkan tapi justru merusak lingkungan.Lihat batu dekat Uwak duduk itu, banyak coretannya.

Capek ya sayang, istirahat dulu dech.....
Sambil lihat-lihat foto yang Uwak ambil selama disana, ini spesial Uwak buka koleksinya untuk Vania lho:)


Didalam Masjidil Haram, bersama seorang Ibu dari Mesir. "Makasih ya Nak sajadahnya", kira-kira begitu katanya. Beliau lupa kalau bawa sajadah dan dijadikan sorban, tapi berbagi itu memang indah Nak....
Vania, lihat ada adik bayi. Posisi ini persis didepan Ka'bah, dekat hijir ismail, menjelang berangkat ke Madinah.
Masih di Baitullah, suasana yang selalu dirindui setiap muslim.
Do'akan ya Nak....semoga Uwak bisa kemari lagi bukan sebagai petugas.
Siap-siap ya Nak....kita lanjut lagi ceritanya :)
Vania tahu nggak bahwa Indonesia adalah negara terbanyak lho jumlah jama'ah haji setiap tahunnya?
Dan tiap tahun jumlah ini akan terus bertambah, seiring dengan kesadaran beragama yang makin baik juga tingkat ekonomi yang makin sejahtera. Tapi yang justru memprihatinkan, jumlah yang makin banyak tidak dibarengi dengan mutu yang makin baik pula. Sedih Uwak lihatnya, banyak jama'ah haji kita yang hanya sibuk belanja. Kalau ditanya mengapa tak sholat ke Masjid Haram, alasannya kurang enak badan. Tapi kalau belanja oleh-oleh bisa dari pagi sampai malam, enak saja tu badannya. Gitu dech Vania. Belum lagi yang rajin ngeluhnya. Cuaca panas dikeluhkan, antri kamar mandi ngeluh, makanan tak sesedap di Indonesia bisa jadi bahan keluhan berkepanjangan. Ach....Vania semoga kedepan lebih baik lagi ya Nak....apalagi saat generasi Vania nanti.

Tapi tidak semua lho Vania, banyak juga jama'ah haji yang Uwak lihat semangat sekali beribadah selama disana, kadang sulit sekali ketemu mereka di Maktab (nama tempat menginap selama di sana, semacam hotel) karena mereka dari sebelum subuh sampai setelah Isya beribadah di Masjidil Haram. Waktu itu di Mekkah Uwak dapat Maktab yang jaraknya sekitar 2 Km, jadi tanggung memang kalau mau bolak balik. Ada juga angkutan, tapi kan mesti tambah ongkos, belum lagi cuaca yang memang jauh lebih panas dibanding di Indonesia. Jadi memang kalau Uwak seorang jama'ah yang leluasa beribadah sunnah, Uwak juga pilih banyak-banyak berada di Masjidil Haram, mumpung di Mekkah, kapan lagi. Tapi Uwak kan beda, ke Masjidil Haram harus lihat situasi dan kondisi kesehatan para jama'ah dulu, kalau aman baru bisa berangkat. Dan itupun harus gantian dengan petugas yang lain. Selama di Mekkah biasanya Uwak hanya bisa 1 waktu sholat saja ke Masjidnya. Beragam, ada yang ambil waktu subuh, itupun berangaktnya biasanya tengah malam, sekitar jam 2. Atau ambil waktu dhuha sampai dzuhur. Biasanya Uwak suka pergi bersama dengan rombongan jama'ah yang lain. Kadang lihat mereka jalan bareng suami atau orangtuanya, Uwak suka sedih sendiri. Tapi Uwak yakin suatu hari Uwak akan balik lagi kemari, tidak sendiri lagi dan bukan sebagai petugas. Do'akan ya Nak....

Selama disana, ditengah beratnya tugas Uwak sebagai dokter kloter, banyak sekali jama'ah yang suka bantuin Uwak, sampai kadang kalu Uwak lagi sibuk-sibuknya, tak sempat balik ke kamar (Uwak sekamar dengan jama'ah Ibu-ibu, karena petugas kesehatan dan petugas dari Departemen Agamanya laki-laki semua), pakaian Uwak sudah dicucikan dan Ibu yang lain sudah menstrikakan, terharu dech Nak....Samapi sekarang kami masih suka telfon-telfonan, kadang mereka curhat atau konsul kesehatan, tapi yang banyak sich sekedar melepas rindu. Och indahnya persaudaraan itu ya Nak....

Vania sayang, kalau cerita mengapa sampai Uwak bisa jadi petugas, Vania penasaran ngak?
Ceritanya Uwak kan senang sekali bertualang, saat masih kuliah dulu Uwak bercita-cita kalau sudah jadi dokter Uwak ingin ikut seleksi Petugas Kesehatan Haji, jadi sejak masih kuliah dulu Uwak sudah tertarik dengan tugas ini. Nach lulus kuliah Uwah sudah punya Yunda kecil, selang 1,5 tahun kemudian Akangpun lahir. Tapi keinginan Uwak untuk jadi petugas kesehatan haji masih terus Uwak pupuk. Uwak berharap suatu saat Uwak bisa, ternyata panggilan itu datang juga, mulai tahun 2009 seleksi petugas kesehatan haji pakai sistem online jadi lebih murni sebelumnya daerah yang menentukan. Akhirnya tahun 2010 saat Akang, anak kedua Uwak umur 5 tahun Uwak dapat izin suami untuk ikut seleksi. Vania juga ya, nanti kalau sudah punya suami wajib minta izin suami dulu kalau mau melakukan sesuatu.
Wech ternyata 2010 ini tahun pertama yang selesksinya pakai sistem gugur, Uwak keder juga. Tapi syukurnya Uwak lulus Nak, berangkat haji gratis dapat honor lagi. Hmmm.....eunaknya :)
Awalnya Suami Uwak berat melepas Uwak berangkat sendiri, tapi Uwak berhasil meyakinkan. Yang dikhawatirkannya adalah karena Uwak punya penyakit Ashtma, sedangkan tugas Uwak selama disana berat dan cuaca yang sangat ekstrim. Panas dan dingin yang berbeda dari Indonesia. Alasan yang masuk akal bukan? Uwak sebenarnya juga cemas, tapi Uwak mengantisipasi semuanya dengan persiapan yang mantap. Olahraga teratur, bawa habatussauda, spirulina dan Kopi Radix untuk menjaga stamina selama disana, adapun untuk jaga-jaga Uwak tetap bawa inhaler. Ini untuk obat Ashtma Vania, kalau Vania bingung tanya sama Bunda ya.....Alhamdulillah selama disana, kesehatan Uwak justru paripurna, jangankan Ashtma, batuk pilekpun Uwak tak mencicipi. Para jama'ahpun banyak yang heran, kenapa Uwak nggak kena batuk pilek seperti kebanyakan jama'ah, bahkan ada yang sampai berulang kali. Ini karena Allah sudah menunjukkan Maha Kuasanya.

Vania sayang.....selama disana, jujur Uwak suka kangen keluarga, kangen rumah juga, terutama kangen sama Yunda dan Akang. Suka nangis sendiri, tapi cuma sebentar kok, karena Uwak justru dikuatkan oleh khabar tentang mereka yang selalu mendo'akan Uwak. Do'a anak sholeh memang selalu berguna buat para orangtua seperti kami Nak....jadi Vania, jadilah anak sholeha dan do'akan terus Ayah dan Bunda ya....

Kalaulah melihat anak-anak kecil yang ikut tawaf di Ka'bah, ikut berbondong-bondong bahkan banyak yang masih pakai kereta dorong, Uwak suka iri. Kenapa ya peraturan di Nageri kita hanya memperbolehkan yang sudah berumur >16 tahun. Padahal dari tempat lain banyak lho Vania yang anaknya ikut, masih kecil-kecil juga. Apa karena letak Indonesia yang jauh? Sekitar 8-9 jam naik pesawat. Jauh sich, tapi Uwak ketemu dengan jama'ah Pakistan yang melahirkan di Mekkah selang 8 hari dari puncak haji, hebat ya....Nach di Indonesia, wanita hamil malah dilarang berangkat haji. Vania setuju ya kalau kebijakan tentang haji di Negeri kita masih banyak yang harus dikaji lagi? Semoga semakin baik dari waktu ke waktu ya Nak....kita do'akan sama-sama.

Wach....dah panjang ceritanya ya Vania, dah bosen ya dengerinnya. Vania boleh main dulu dech, atau Vania mau bobo dulu, entar kalau sudah nggak ngantuk dilanjutin lagi ceritanya.
Sebab kalau sudah cerita, apalagi pengalaman yang berkesan, Uwak susah ngeremnya, hehe...
Sebelum bobo, Vania akan Uwak ajak sejenak membayangkan suasana selama wajib haji, ini adalah situasi terberat bagi semua jama'ah haji, termasuk untuk petugas seperti Uwak, karena banyak jama'ah yang jatuh sakit. Sementara semua harus ikut proses ini, karena hajinya tak sah bila ada yang tak ikut serta. Bahkan yang sakit parahpun tetap harus berangkat wukuf, naik ambulan, namanya ikut Safari Wukuf. Tapi ini ada syaratnya Nak, harus yang parah banget, jama'ah kloter Uwak sebenarnya ada 4 orang yang Uwak daftarin, tapi tak ada satupun yang dinyatakan lulus seleksi. Alasannya banyak yang lebih parah lagi. Jadilah Uwak dan tim Uwak harus kerja ekstra selama wajib haji. Bahkan ada beberapa jama'ah yang harus diinfus saat saat Wukuf. Ada yang harus terus dipasang nebulizer karena sesak. Pokoknya kasian sekali Nak....tapi Alhamdulillah semua jama'ah kloter Uwak bisa melewati tahapan wajib haji dengan selamat, meski selama lempar jumrah banyak yang harus berwakil, karena sakit atau tak memungkinkan karena faktor usia lanjut. Terlebih selama di Mina banyak yang ngedrop kesehatannya. Vania pernah dengar cerita tentang tragedi terowongan Mina? Ya Nak....memang benar kata Pak Kyai yang pernah Uwak dengar, Mina itu tempat semua masalah haji biasanya muncul. Dan ini sudah sunnatullah, itulah mengapa dalam prosesi ibadah haji ada yang namanya lempar jumroh, sebagai simbol melempar syetan. Nanti Vania tanya lagi ya sama Bunda tentang ini, seru lho Nak.....
Sekarang Vania lihat foto-foto ini dan silakan membayangkan :)

Gambar tenta-tenda di Arafah. Saat Wukuf semua harus pakai Ihram. Ihram? Nanti Vania tanya sama Bunda ya....

Didalam tenda saat Wukuf, banyak yang sakit.
Yang harus pasang infuspun banyak, tapi di Arafah hanya semalam, jadi jama'ah relatif lebih tenang.

Tenda di Mina, meski permanen dan be-AC tapi jumlahnya sangat terbatas. Belum lagi fasilitas MCK juga sangat minimalis, antri tak kenal waktu, tengah malampun antri. Mabid di Mina selama 3 hari sungguh membuat para jama'ah tertekan, banyak yang selalu menggerutu dan ngeluh berkepanjangan, padahal kan ngak baik ya Nak....

Tempat lempar Jumroh, sekarang sudah sangat baik, tertib dan luas. Disiapkan 3 lantai dengan sistem memutar, jadi cerita zaman dulu banyak jama'ah yang meninggal karena tabrakan sekarang Insya Allah sudah aman. Tetap lewat terowongan Mina. Tenda Uwak dulu termasuk yang dekat, hanya sekitar 2 Km, banyak lho yang jaraknya lebih jauh, sampai 7 Km. Apapun keadaan kita, harus banyak-banyak bersyukur.

Nah sekarang Vania bobo ya, istirahat dulu....Besok kita sambung lagi  :) Jangan lupa baca do'a sebelum bobo ya, udah hafal kan Nak....

***.

Vania  sayang sekarang kita lanjut lagi ya ceritanya....
Dah segerkan Nak? Siap-siap :)
Vania pernah lihat peta Arab Saudi belum? *Uch, berat banget pertanyaannya, hmm.....
Uwak cuma mau bilang, ternyata jarak antara Mekkah dan Madinah itu jauh lho....
Kalau naik Bus sekitar 7-8 jam perjalanan. Vania inget cerita tentang hijrah? Minta Bunda ulang ya ceritanya. Hijrah ini salah satu cerita favorite Uwak....cerita andalan juga untuk Yunda dan Akang.Nach saat semua tahaf sudah diselesaikan di Mekkah, sekitar 1 bulan lebih. Tibalah saatnya Uwak dan rombongan berangkat ke Madinah.

Madinah Al Munawarroh, Madinah yang penuh cahaya, konon gemerlap cahayanya bisa dilihat sampai dari atas pesawat.

Vania sayang, selama dalam perjalanan menuju ke Madinah, Uwak merasakan suasana yang mengharu biru. Uwak bayangkan sosok Nabi Muhammad yang Agung bersama para sahabat saat peristiwa hijrah, mereka hanya berjalan kaki, sebagian dengan naik onta. Sejauh mata memandang hanya gurun pasir dan batu cadas Nak, panas terik sangat menyengat. Apalagi merek harus berangkat dibawah kejaran kaum kafir Quraysi, sungguh peristiwa yang luar biasa. Uwak selalu terkesima kalau dengar cerita hijrah. Sangat fenomenal. Wajar bila dianggap sebagai tanda babak baru dakwah Nabi.

Vania bisa tebak lanjutan cerita Uwak ini....
Ya, akhirnya Uwak sampai di Madinah....kagum dan sangat terpesona. Begitu damai. Kota yang bersih, tertib dan sangat bersahaja. Uwak langsung jatuh hati. Rasa segera ingin beristirahatpun hilang, dikalahkan oleh hasrat untuk berziarah ke makan manusia paling mulia, Nabi Akhir zaman. Vania benar, makam yang Uwak maksud adalah makam Nabi Muhammad, SAW yang terletak di masjid Nabawi.
Dan Uwak yakin banyak yang seperti Uwak, sangat senang berada di kota ini Nak....

Jarak antara Maktab dengan masjid Nabawi hanya 300 m saja. Kubah masjid bahkan terlihat jelas dari Maktab Uwak, suara adzanpun terdengar keras. Pokoknya semua jama'ah kloter Uwak langsung sehat sampai di Madinah. Oya Nak, di Madinah hanya 8 hari, inipun untuk serangkaian ibadah sunnah. Ziarah ke makam Nabi, ke Raudhah dan sholat wajib selama 40 waktu di Masjid Nabawi (ini namanya sholat Arbain). Entah karena senang hampir pulang ke tanah air, atau senang karena leluasa bisa ke Masjid Nabawi tampa khawatir kesasar, rata-rata jama'ah kloter Uwak jadi sehat dan segar, mereka bahkan bersemangat bisa ikut sholat Arbain di Masjid Nabawi. Uwak juga luar bisa bahagianya, karena semua jama'ah sehat artinya Uwak bisa leluasa selama di Madinah. Ditambah managemant penanganan jama'ah yang sakit sangat berbeda dengan di Mekkah. Kalau ada jama'ah kloter yang perlu diinfus, maka Uwak harus langsung merujuknya ke Sektor, dari sanapun biasanya langsung dibawa ke BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia). Rangkaian kemudahan dari Allah yang sangat Uwak syukuri. Uwakpun puas berpetualang di Madinah. Ke Raudhah, ikut shalat Arbain, kepasar kurma, pokoknya tuntas.

Vania ikut senang kan dengernya....
Tentang jama'ah yang sakit? Ada, tapi tak banyak, rata-rata aman terkendali. Ada satu jama'ah Uwak yang sejak awal datang ke Madinah sampai menjelang pulang ke tanah air harus rawat inap di BPHI karena Ashtmanya anfal dan paru-parunya gagal mengembang jadi perlu pasang oksigen, ini dipicu juga oleh cuaca dingin di Madinah saat itu yang mencapai 6 derajat celsius, dingin menusuk sampai ke tulang. Uwak sangat bersyukur bisa bertahan dicuaca yang sangat dingin itu.

Vania sayang.....
Kalau Vania tanya apakah jama'ah haji di kloter Uwak  yang sakit parah selama di Madinah hanya satu? Ternyata ada yang lain Vania, jadi ada satu jama'ah kloter Uwak yang sakit gagal ginjal, beliau harus darah seminggu 2 kali, bayangkan Nak....di Madinah kondisinya malah ngedrop....sedih lihatnya, dan beliaupun harus rawat inap sampai ke RS Saudi Arabia. BPHIpun tak sanggup lagi. Gratis memang. Selama di Mekkah kondisinya stabil walaupun saat proses cuci darah harus selalu didampingi (biasanya rekan Uwak yang lain yang berangkat, Uwak ngurusi yang lain). Di Madinah kondisi beliau memprihatinkan, tapi semua prosedur diserahkan ke BPHI bahkan merekalah yang menjemput pasien sampai ke Maktab. Peraturan di Madinah, yang sakit tanggung jawab BPHI sedangkan petugas kesehatan kloter bertanggung jawab pada semua jama'ah lain yang ada di Maktab. Sungguh sangat membuat Uwak lega.

Halooo....Vania masih dengerin Uwak? 
Kalau dah capek wajar Nak....
Uwak lihat Bunda Vania saja dah hampir pulas, hohahehiiiiiiii.....
Sekarang saatnya Uwak suguhi dengan foto-foto seputar Madinah dan Masjid Nabawi. Ini dia....

Di pojok Masjid Nabawi, bertemu dengan jama'ah haji asal Pakistan yang baru saja melahirkan Bayinya di RS Mekkah sesaat setelah Wukuf di Arafah. Bayi merah ini berumur sekitar 10 hari.

Bersama jama'ah kloter 31 JKG, yang tetap cantik diusia lanjutnya. Saat di Mekkah mereka banyak di Maktab, tapi di Madinah sholat 5 waktu selalu mereka usahakan di Masjid Nabawi.

Bersama jama'ah yang menjadi saudaraku sekamar. Berrr dinginnya, tapi kita tetap semangat mau ke Raudhah.

Masjid Nabawi tampak depan, elok dengan payung-payung emasnya yang menawan.

Kalau gitu kita cukupkan sampai disini dulu ya Vania....
Apa, kenapa sayang? Sepertinya Vania ingin nanya sesuatu ya? 
Boleh kok Nak....
Hmmm.....Vania tanya, apakah saat kepulangan ke Indonesia apakah jama'ah kloter Uwak masih lengkap 450 orang? Vania benar-benar hebat, ternyata Vania ngikutin serius ya cerita Uwak :) GR.com. Maaf ya Nak....kemarin Uwak lupa cerita tentang yang satu ini. Jadi ini kejadiannya saat masih di Mekkah, tapi setelah selesai semua rangkaian wajib haji. Artinya beliau meninggal saat sudah berhaji, mati syahid Insya Allah Nak....Allah menjanjikan seseorang yang telah melaksanakan wajib haji dan hajinya itu mabrur maka ia seperti bayi yang baru dilahirkan kembali. Aamiin semoga Mbah Kasdan, jama'ah kloter Uwak yang meninggal saat di RS Mekkah menjadi haji yang mabrur dan diampuni semua dosanya. Vania tahu berapa umur Mbah Kasdan? Sekitar 86 tahun. Tapi di kloter Uwak ada yang lebih tua lagi Nak...Mbah Zahro umurnya 90 tahun, khabar terakhir beliau masih sehat sampai hari ini. Allahu Akbar.
Waktu Mbah Kasdan meninggal Uwak sedih dan terpukul sekali, Uwak selama di Mekkah selalu berdo'a minta semua jama'ah Uwak sehat, bilapun ada yang sakit mohon disembuhkan dan sampai pulang ke tanah air Uwak minta semuanya utuh, 450 orang jangan ada yang kurang. Gitu do'a Uwak, berulang-ulang. Salah satu sebabnya dulu waktu Uwak pelatihan untuk persiapan berangkat tugas, oleh panitia selalu diwanti-wanti agar berusahalah sekuat tenaga agar jama'ah kloter kita utuh, berapa yang berangkat harus sama saat kepulangan, itu tandanya kita sucses dalam tugas. Uwak sangat terobsesi. Tapi ternyata Uwak salah Nak....dari keluarga Mbah Kasdan, Uwak akhirnya dapat cerita bahwasanya si Mbah memang sangat berharap bisa meninggal di Tanah Suci setelah selesai berhaji. Huhu....ternyata do'a Uwak kalah ya Nak sama do'anya Mbah Kasdan. Selamat jalan Mbah....

Vania sayang, masih ada lanjutan dikit nich ceritanya.
Ternyata saat detik-detik kepulangan Uwak dapat khabar dari BPHI bahwa kloter kami akan ada tambahan jama'ah dari kloter lain. Seorang jama'ah wanita yang mengalami stoke setelah wukuf, karena kloter Ibu ini termasuk yang datang awal, jadi mereka pulang duluan dan kondis si Ibu belum stabil, akhirnya beliau ditinggal dan pulang menyusul bersama rombongan kloter Uwak, jadi ternyata inilah jawaban do'a Uwak. Pulang bersama 450 jama'ah lagi. Dan Uwak saat di Mekkah Madinah pernah membatin, ingin naik Ambulan Saudi Arabia yang gagah dan sangat tampak berbeda dengan Ambulan kita yang dimiliki BPHI (kalau yang ini Uwah sudah sering naik saat merujuk jama'ah sakit). Dan keinginan terpendam Uwak akhirnya terlaksana, Uwak harus naik Ambulan Saudi Arabia untuk mengawal jama'ah titipan sampai ke pesawat. Takjub sendiri Uwaksaat itu, betapa Allah Maha Pemurah. Berdo'alah, maka Allah pasti akan mengabulkannya. Jadi Vania, yakinlah Nak....Allah akan mengabulkan semua do'a.

Vania sayang, akhirnya selesai juga cerita Uwak....kepanjangan ya Nak? 
Hiiikkksszz.
Maaf ya Nak....tapi semoga ada yang bisa Vania rekam dari cerita ini. 
Sebenarnya banyak lagi yang ingin Uwak ulas dalam cerita ini, tentang asal muasal bangunan Ka'bah, tentang Raja Abraham yang pernah mencoba menghancurkan Ka'bah dengan pasukan gajahnya yang diabadikan Allah dalam surah Al-Fil. Suatu saat Vania akan hafal surah ini, Uwak yakin itu. Uwak juga belum cerita tentang air zam-zam dan asal muasal ditemukannya sumber air zam-zam. Tentang gua hira tempat Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama, Uwak juga belum cerita. Itu semua ada di Mekkah Nak....Uwak ceritakan ini saja dulu ya, semoga Vania tambah penasaran setelah denger cerita Uwak ini, dan makin tergiur untuk pergi ke sana.

Oke Vania sayang, semoga terkabul semua cita dan do'a....
Jadi anak sholeha yang membanggakan Ayah dan Bunda...
Sehat dan bahagia selalu.....
Dan selamat hari lahir ya Nak :D
Posting ini diikutkan dalam Vania's May Giveaway.

***

Thia, maaf ya kalau tulisannya kepanjangan, keasyikan bercerita.
Padahal Vanianya dah keburu kabur :(
Nggak papa dech....niatnya kan ikut memeriahkan....
Uwak itu artinya tahukan Thia? Di Palembang biasa pakai sapaan tersebut, kira-kira sama dengan Bude. Walaupun aku sendiri kurang akrab dengan sapaan itu, karena sampai saat ini belum ada yang panggil aku Uwak. Anak-anaknya adik, anaknya sepupu, anaknya tetangga dan rekan kerjaku pada latah ikutan paggil Ummi sich....jadi ya yang kuingat cuma sapaan Uwak. Untuk bahasa bercerita saja, ngarang gitu lho....


Dari depan rumah khas Palembang teriring salam hangat dari kami.

10 komentar:

Arif Bayu Saputra mengatakan...

Wah lengkap banget nih bunda..... semoga berhasil bun.........:)

warsito mengatakan...

mantab bunda semoga menang kontesnya amin

Artineke A. Muhir mengatakan...

Bayu:
Yang belum selesai aja dah lengkap ya Om, bisa aja :)
Btw, thanks ya....

Warsito:
Aamiin, Ayo buruan ikut juga :)

Lyliana Thia mengatakan...

Wah bener2 bermanfaat sekali ceritanya Mba Keke...

Ceritanya walau panjang, bisa kubagi beberapa, jd cerber... hihihi... Vania lumayan loh ingetannya... *alhamdulillah* dia klo kuceritain inget kmrn smpe dimana... hahaha...

Subhanallah yah Mba... emang niat nih naik haji muda... mudah2an ada rezeki dari Allah...

Ah makasih banyak ceritanya yah Mba Keke... aku save ceritanya.... :-)

Salam utk Yunda dan Hamasah... pagi2 gini lagi pd ngapain nih? hihihi...

Artineke A. Muhir mengatakan...

Tia:
Syukur dech kalau ceritanya bisa buat Vania. Bunda Vania emang cerdas ya....hehe

Aamiin, semoga niatnya terkabul ya :)

Setelah baca lagi, baru inget ada satu topik menarik yang terlewatkan, soal haji backpacker yang banyak ditemui saat musim haji. Iiihh kayaknya seru abis, orang yang hobby bertualang pasti ingin seperti itu. Aku juga :) Bahkan saat cerita ke suami, langsung tertarik. Asli pasti seru lho....

Yunda Akang kalau pagi sekolah dong dek Vania :)
Mana tumpeng kuningnya, mau dong....hehe

Lyliana Thia mengatakan...

Hah... Haji backpacker/?? bagaimana itu Mba caranya? wah perlu diceritain di posting khusus nih... *request* hihihi...

kalau backpacker begitu, legal juga kan Mba?

Unknown mengatakan...

tulisan ini jadi makin bikin pengen ksana...mari menabung,,,smoga tahun depan bsa umroh.... :)

Artineke A. Muhir mengatakan...

Tia:
Wach Insya Allah ya Tia....tapi nggak janji lho :)
Sebenarnya legal saja, hanya untuk kita di Indonesia belum umum.
Na kalau Umroh kayaknya mulai banyak ya yang backpacker gitu....

Riesta:
Mari....
Aamiin, semoga dimudahkan-Nya :)

Anonim mengatakan...

Djangan pukis dan Bunda critanya bikin hati ini ngiri pengin ke tanah suci menyempurnakan rukun Islam.

Disela kesibukan, alhamdulillah bisa sempat mampir kesini.

Artineke A. Muhir mengatakan...

Ude:
Djagan pukis? Apa ya artinya?
Aamiin semoga kita bisa ke Tanah Suci....

Thanks ya mampirnya, semoga barokah kunjungannya :)