Hamas adalah putra keduaku, tak akan kehabisan kata bila aku ingin
bercerita tentangnya. Hamas yang pemberani, imajinasinya membumbung tinggi,
rajin menghafal ayat-ayat Al Qur’an dan juga hadist-hadist pilihan, romantis saat ungkapkan cinta, lebay saat sedang bernarsis-ria, sosok yang sayang pada saudara, unik, lucu dan
kerap sok
dewasa. Pokoknya sangat mengemaskan. Gayanya smart, bakat
kepemimpinannya sudah tampak, tapi kadang saat emosinya meluap, amat menyebalkan, sekaligus mengingatkanku pada diri sendiri bila
sedang ‘bertanduk’ atau panik, ada saja yang menurun dari Ummimu ini ya Nak…
Sering kali dalam canda atau kesal, lontaran tanya mewarnai. Hamasku, dikau memang sangat kritis. Sejak kecil selalu saja
banyak yang ingin ditanyakannya, bahkan sejak masih belum lancar bicara. Kalau
dicatat semua, niscaya sudah berlembar
kertas yang terisi. Sayang tak semuanya berhasil kurekam. Kini usianya hampir 7
tahun, kelas 1 SD. Bulan Juni 2011 lalu dirinyapun telah dikhitan. Ach Nak,
semakin besar dirimu, makin kusadari perlunya menjawab semua ingin tahumu
dengan ilmu.
Artinya juga saat
7 tahun pertama dalam hidupnya hampir berlalu, aku bermaksud menanamkan disiplin padamu, sebagaimana
yang sudah lebih dahulu diberlakukan pada Yunda, sulungku. Dan tampak sekali
kalau Hamas sangat berbeda. Berawal saat Hamas mulai rajin protes mengapa jam nonton TV makin dikurangi, hanya hari libur dan
itupun hanya boleh maksimal dua jam. Dulu juga maksimal 2 jam, tapi boleh tiap
hari, saat belum SD, dimana waktu di rumahmu masih banyak sekali.
Dikesempatan lain, saat aturan sholat 5 waktu mulai sering aku
kumandangkan, sebelumnya hanya ngajak sembari lewat. Atau saat pisah kamar
kuterapkan. Saat bangun lebih pagi, bahkan saat mengaji disore hari dirutinkan.
Hamas nyaring mencoba protes.
“Ummi kenapa kok semuanya diatur?” Ada kalanya dengan nada penuh kedamaian, biasanya saat baca cerita sebelum
tidur. Atau suatu kali dengan
nada heran, “Mengapa banyak sekali
peraturan yang Ummi buat?” Yang lebih keras membahana
adalah saat kau berteriak, “Ummi banyak aturan!”
Ya Nak, tak mengapa berteriak, dirumah kita semua berhak marah,
semua boleh kesal.
Yang tak boleh adalah menyakiti dan merusak.
Menanggapi tanyanya dalam banyak kemasan, akupun menjawabnya dengan
tampilan yang berbeda-beda pula. Pernah lewat perumpamaan tata surya, dimana
perputaran matahari, bulan, bumi dan planet lain sudah diatur oleh Sang
Pemilik. Saat lain tentang peraturan lalu lintas. Bagaimana bila rambu-rambu
tak ditaati. Mudah difahami, karena imajinasimu ikut bermain. Pernah juga saat kita sedang berekreasi, dan melihat ada orang
yang buang sampah sembarangan. Bahasanku tentang pentingnya punya kebiasaan baik, dan mentaati peraturan harus dibiasakan sejak kecil.
Lain waktu kitapun
berdialog tentang tertib dan adab dalam sholat. Dimulai dengan wudhu, sholat dari Allahu Akbar sampai salam. Saat salam akhir dengan menoleh ke kanan lalu ke kiri. Tanyaku jenaka, “bolehkah saat
salam kita menolehnya ke kiri dulu?”
Langsung saja kau sambar dengan mantap, “Ya Ummi, gimana sich, kan udah ada
peraturannya. Jangan semaunya dong” Begitulah, kini kaupun spontan
menyadari bahwa memang semuanya akan ‘indah’
justru bila diatur. Peraturan dunia dan akhirat akan membuat hidup kita bahagia berseri ya Nak…
**Maaf ya masih seputar Hamas :P
Mentang-mentang hari ini Hamas numpang tenar di BlogCamp, hehe...
Hamas lagi, Hamas lagi. Mana kali ini full pujian pula, maklum aku kan Emaknya, ya pasti muji anaknya dong, dilarangprotes.com
Sebenarnya ini tulisan lama untuk acara 1001 pertanyaan ananda, judul aslinya "Mengapa banyak Peraturan?"
Sebenarnya ini tulisan lama untuk acara 1001 pertanyaan ananda, judul aslinya "Mengapa banyak Peraturan?"
23 komentar:
pengen lihat fotonya hamas, dimasukin donk biar lebih kenal :)
Hamas beruntung sekali punya Ummi seperti Mbak.. dari kecil sudah diajarkan sholat ^^
Hamas..pinter ya..
Iya donk fotonya mana,
Hamas, kalo Ummi banyak aturan, berarti tandanya sayang..
Sesuai dengan namanya, HAMAS adalah typical pejuang yang keras dan kritis jika melihat HAMAS di Palestina. Mungkin Umi dan suami terinspirasi dari sana ya sehinnga menamanyakannya HAMAS. Moga HAMAS jadi pejuang Agama, bangsa dan negara. Amiin...
Hamaaaaas.....
kalau uminya lagi tanduka jgn ikut tandukan juga ya....
hihihi....
anak yg hebat...
semoga suatu saat kau jadi pemimpin yg hebat juga
amien....
pengen liat hamas jadinya
hehe
your post is nice.. :)
keep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)
Anak seumuran Hamas memang sedang banyak bertanya, tentang ini dan itu termasuk mengapa kita melarang ini,menyuruh itu. Dan, disinilah kebijkasanaan orang tua dalam menjelaskan sangat diperlukan.
Salam hangat untuk ponokanku, Hamas.
kalo banyak bertanya tandanya hamas anak pintar donk mbak...
rajin belajar agar pintar seperti ummi ya hamas...
hihihi dengan peraturan semua jadi lebih ceria ^^ yeaaaahhh
oh yaaaa mbakku cantik dapat award dariku nih ^^ dan yuk lihat pengumuman pemenang giveaway the fairy and me
http://www.nurmayantizain.com/2012/04/pemenang-giveaway.html
thank you :)
hamas main yuk kesini :)
banyak bertanya itu bagus lho...
Kan banyak bertanya bagus mba,jadi banyak pengetahuan jadi lebih banyak ilmu yang terserap sama hamas dibanding anak2 lain seumur'a
lho, jadi selama ini saya salah panggil nama dong yah...Yunda dan Hamas itu ternyata nama putranya tho...enaknya saya manggil siapa nih kakakku sayang :-)
Dengan adanya aturan, kehidupan akan tampak indah kawan. Baik itu peraturan dunia dan peraturan yang menuju kita ke akhirat. Seperti sholat itu. Cara penyampaiannya bagus juga sob. Dengan menjelaskan tata surya terlebih dahulu. Dengan begitu, sebenernya pikiran dialah yang menjawab seluruh pertanyaannya. Atas izin Allah tentunya he..he..
pro dengan sikapnya ke,memang anak adalah aset, jd bgmn anak di masa depan adalah hasil didikan ortu dimasa sekarang. smg Hamas tetap bersemangat spt 'namanya' n salam hangat slalu...
senangnya menyadari anak2 kita semakin besar dan banyak bertanya ttg segala hal ya Yunda :)
sebagai ortu memang kita hrs terus belajar, agar mampu menjejeri langkah anak2 yg makin kritis dr hari ke hari
Semoga ananda Yunda kedua2nya menjadi anak2 yg sholeh sholehah, sehat, pintar dan kaya hati ,aamiin
salam
ya betul, anak-anak sekarang lebih kritis. kadang ada orang tua yang kawalahan untuk menjelaskannya.
Kadang kita sampe bingung njawabnya ya Mbak. Emang anak sekarang puinter puinter,hehehe :)
Salam kenal ya Mbak :)
Bener yach mom..lain anak lain sifatnya....duo ina juga begitu...kk ina yg paling banyak protes...kalo dd walu kelihatannya penurut hehehe...
tp sekarang Hamas sudah mengerti pentingnya peraturan yach mom....senangnya...ngga sia-sia mbak ngajarin disiplin ke anak2...
nice :)
saya senang mengikuti postingan anda
postingan yang menarik .
salam kenal yya dan sempatkan mampir ke
website kami.
your post is nice.. :)
keep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)
semoga menjadi informasi yang bermanfaat
salam kenal
NANGKRING.
obat tradisional lambung.
OBAT SAKIT GIGI ANAK .
Posting Komentar