Selama hampir 3 hari aku harus berada di Sukabumi. Sejak Senin sore sampai Rabu pagi, karena aku harus menyelesaikan beberapa hal yang memang belum rampung di Puskesmas Sukabumi, tempat tugasku 3 tahun terakhir. Lama tak kemari, 1 bulan lebih, tapi seperti tak ada yang berbeda. Masih seperti dulu, bangunan tuanya masih belum direnovasi, rumah dinaskupun masih sama, hanya banyak rumput liar yang mulai tumbuh dihalaman.
Banyak kenanganku tertoreh disini, saat menjalan tugas sebagai Kepala Puskesmas juga saat menjadi dokter fungsional. Semua staff yang mendukung, suasana kekeluargaan yang begitu kental, bahkan lingkungan pedesaan yang masih sangat alami sangat membekas dihatiku.
Jadi bukan karena tak betah atau tak cocok disana alasan kepindahanku.
Aku pindah karena memang sudah saatnya aku harus pindah.
Bahkan kelak saat kepindahanku benar-benar sudah terjadi, aku tentu akan merindu semua hal tentang Puskesmas Sukabumi.
Dan kini mengingat, mengenang semua yang pernah kulewati di Sukabumi, jujur mampu membuat rembesan gerimis dihatiku.
Saat yang bersamaan aku juga ingin memajang Award dari Bunda Loving, mengena sekali, seolah membangkitkan rasaku tentang sebuah tempat, bernama Sukabumi.
Sukabumi yang kumaksud adalah nama sebuah desa di Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan. Masuk wilayah Propinsi Lampung. Ada sebuah Puskesmas di sana, sebenarnya dahulu Puskesmas tersebut mencakup 1 Kecamatan, namanya Kecamatan Bahuga. Akan tetapi seiring dengan perkembangan tata kota maka Kecamatan yang ada dimekarkan menjadi 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Buay Bahuga, Mesir Ilir, Bumi Agung dan Pisang Baru. Selanjutnya dibangun 3 Puskesmas untuk masing-masing Kecamatan itu, dan jadilah Puskesmas Sukabumi milik Kecamatan Buay Bahuga saja. Asli tertua, konon khabarnya bangunan Puskesmas sudah berdiri sejak tahun 1971. Uniknya Sukabumi bukanlah Ibukota Kecamatan, sejak dulu Sukabumi merupakan sebuah desa yang mayoritas penduduknya petani. Ibukota kecamatan Bahuga dan setelahnya berganti nama menjadi Buay Bahuga adalah Bumi Harjo, pusat perdagangan dan perkantoran berada dikawasan ini. Praktis kondisi alam Sukabumi masih sangat ndeso, masih sangat alami. Mungkin ini jugalah penyebab sejak dulu hingga sekarang orang sakit lebih senang datang berobat bahkan dirawat di Puskesmas Sukabumi, dokter yang bertugas di Sukabumipun lebih mereka akui ketimbang dokter yang ada diketiga Puskesmas pecahannya. Sudah kadung tresno, begitu kira-kira.
Lebih kurang 3 tahun aku bertugas di Puskesmas ini, ada banyak sekali Mbah, Pakde atau anak-anak kecil yang menjadi pasien langgananku, mereka adalah orang-orang yang mempercayakan pengobatan penyakitnya padaku. Sungguh akupun akan mengenang mereka. Ada 2 orang anak yang sangat dekat denganku, mereka tetanggaku di rumah dinas, bukan pasienku lho...Mereka adalah anak staff honorer Puskesmas yang juga tinggal di rumah dinas Puskesmas. Tak perlu mandi atau rapi-rapi dulu kalau mereka mau bertemu denganku, kadang baru nongol dipintu, teriakan mereka sudah membahana memanggilku.
Secara bersamaan bulan Mei kemarin adalah hari kelahiran mereka berdua. Danar tepat 6 tahun tanggal 05 Mei dan Nata berumur 3 tahun pada 27 Mei.
Yunda dan Akang juga punya banyak cerita indah di Sukabumi. Jalan-jalan ke pematang sawah dan menyusuri aliran irigasinya, ke kebun cabe juga kebun sawi. Melihat ternak bebek dan panen rambutan. Yunda belajar naik sepeda ontel bareng Mbak Zahra dan Mbak Lina. Juga main pasir sambil mandi hujan. Suatu saat pasti mereka mau diajak liburan ke Sukabumi. Menyibak kenangan masa kecil dan menyambung tali silaturrahim.
Penutup. Desa Sukabumi berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur, bahkan pasien-pasien banyak yang berasal dari kawasan OKU Timur ini. Bahkan ada satu jalan pembatas yang kanan masuk Way Kanan-Lampung, sebelah kirinya masuk OKU Timur-Sumatera Selatan. Begitupula dengan sarana Irigasinya, dipakai secara bersama antar 2 Kabupaten yang berbeda Propinsi ini. Tetangga yang harmonis, khabarnya kedua Bupatinyapun bersaudara.
Wallahu'alam...
Banyak kenanganku tertoreh disini, saat menjalan tugas sebagai Kepala Puskesmas juga saat menjadi dokter fungsional. Semua staff yang mendukung, suasana kekeluargaan yang begitu kental, bahkan lingkungan pedesaan yang masih sangat alami sangat membekas dihatiku.
Kawasan sekitar Puskesmas, sejauh mata memandang tampak sawah yang menghijau. |
Banyak peternak bebek di Sukabumi, aku sering diberi telurnya. |
Rimbun kebun Rosella yang ada dihalaman rumah dinasku. Sudah beberapa kali dipanen. |
Aku pindah karena memang sudah saatnya aku harus pindah.
Bahkan kelak saat kepindahanku benar-benar sudah terjadi, aku tentu akan merindu semua hal tentang Puskesmas Sukabumi.
Dan kini mengingat, mengenang semua yang pernah kulewati di Sukabumi, jujur mampu membuat rembesan gerimis dihatiku.
Saat yang bersamaan aku juga ingin memajang Award dari Bunda Loving, mengena sekali, seolah membangkitkan rasaku tentang sebuah tempat, bernama Sukabumi.
Award dari Bunda Loving, Thanksfull. |
Lebih kurang 3 tahun aku bertugas di Puskesmas ini, ada banyak sekali Mbah, Pakde atau anak-anak kecil yang menjadi pasien langgananku, mereka adalah orang-orang yang mempercayakan pengobatan penyakitnya padaku. Sungguh akupun akan mengenang mereka. Ada 2 orang anak yang sangat dekat denganku, mereka tetanggaku di rumah dinas, bukan pasienku lho...Mereka adalah anak staff honorer Puskesmas yang juga tinggal di rumah dinas Puskesmas. Tak perlu mandi atau rapi-rapi dulu kalau mereka mau bertemu denganku, kadang baru nongol dipintu, teriakan mereka sudah membahana memanggilku.
" U m m i . . . "
Danar di Ruang Gigi. Ibunya bernama Daryati, staff Administrasi. Ayahnya, Hendri dulu adalah sopir Ambulans. |
Nata berfose disisi sepeda ontel, belum mandi ya... Ibunya bernama Khomsatun, seorang perawat honorer, Ayahnya Ahmad Rowi adalah guru kontrak disebuah SD. |
Secara bersamaan bulan Mei kemarin adalah hari kelahiran mereka berdua. Danar tepat 6 tahun tanggal 05 Mei dan Nata berumur 3 tahun pada 27 Mei.
Semoga makin sholeh ya Nak...
Tetap ceria dan gapailah mimpimu... Tumbuh kembang kalian akan tetap Ummi pantau...
Danar dan Hamas, sahabat karib. |
Penutup. Desa Sukabumi berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur, bahkan pasien-pasien banyak yang berasal dari kawasan OKU Timur ini. Bahkan ada satu jalan pembatas yang kanan masuk Way Kanan-Lampung, sebelah kirinya masuk OKU Timur-Sumatera Selatan. Begitupula dengan sarana Irigasinya, dipakai secara bersama antar 2 Kabupaten yang berbeda Propinsi ini. Tetangga yang harmonis, khabarnya kedua Bupatinyapun bersaudara.
Wallahu'alam...
7 komentar:
wah sukabumi masih sangat alami ya BU Dokter ,,
selamat atas awardna,, dan semakin sukses ..
Mba Keke tempo hari ke Sukabumi yah? skrg dah balik ke Palembang? hehehe... Sukabumi emang asri pemandangannya yah Mba Ke... bagus banget.... hmmm... aku jadi kangen sama Gorontalo ... :-D
Fitr4y:
Iya Mbak masih sangat ndeso...
Makasih ya Mbak :)
Tia:
Iya Tia, Sukabumi Lampung lho...(Tadi tulisannya belum rampung)
Asli masih sangat alami, Sukabumi adalah lumbung padinya Way Kanan.
Pernah tugas di Gorontalo ya Tia?
Bu Dokter, makasih ya...ternyata award ku sudah diambil dan masuk dalam postingan yang sangat bagus....kok bisa ya di beri nama 'Sukabumi' dan hampir dg sukabumi di jawabarat...apalagi dg desanya yg masih asri,indah....tp kok bisa sama juga ya...disana ada banyak bebeknya, krn mirip jg dg sukabumi di jawabarat sama banyaknya peternak bebek.....
Buk....salam ya utk anak2 mungil yg selalu menemanimu saat bekerja...
Iya bun, Awardnya emang pas banget bersanding dengan postingku tentang Sukabumi. Ada bebeknya ada hijau-hijau padinya juga, serasi ya Bun, he eh muji sendiri :)
Wach g tahu juga ya Bun, kok namanya Sukabumi, bukan Sukabulan gitu? Hehe...
Sayangnya aku belum pernah ke Sukabumi yang di Jawa Barat, mungkin suatu hari ya...
Salamnya aku simpen dulu ya Bun :)
Selamat atas pengapdiannya Mba. Semoga masyarakat setempat lebih mendapatkan manfaat kesehatan dengan kehadiran Mba disana dalam dunia kesehatan.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
Terima Kasih kunjungan dan motivasinya, semoga sucses juga selalu menyertaimu dan keluarga...
Salam di Rajab 1432 H
Posting Komentar