Rabu, 22 Juni 2011

Peringatan pada Diri

Peringatan pada sang diri dibuat agar diri lebih berhati-hati dan selanjutnya terus memperbaiki diri. Paling tidak ini menurutku. Ibarat lampu kuning pada rambu lalu lintas, peringatan selayaknya kita sikapi dengan bijak. Jangan ngotot tetap tancap gas, bahkan ada baiknya justru lajunya mulai dikurangi. Begitu juga bila suatu peringatan terjadi pada diri, segeralah berhati-hati dan memperbaiki diri sebelum kata henti berupa maut menghadang.

Peringatan pada diri juga bisa berupa penyakit fisik dan jiwa. Peringatan dalam bentuk sakit fisik pada kenyataannya lebih mudah disadari, dan biasanya segera disikapi sedini mungkin. Sakit gigi ke dokter gigi, sakit mata langsung ke dokter spesialis mata. Sakit jantung, baru gejala saja langsung kontrol rutin kepada ahli terkenal. Sungguh bagai sebuah peringatan yang paling mujarab agar diri berhati-hati. Akan halnya peringatan yang berupa penyakit atau ketidakseimbangan jiwa, seringkali tak disadari atau memang mungkin tak diambil peduli oleh sang diri. Ketika diri tak bisa berhasil menahan emosi, saat diri sering merasa iri, atau bahkan kerap diri berburuksangka, ternyata sulit untuk segera mencarikannya obat. Peringatan yang terabaikan. Padahal bila sakit fisik yang diderita maka yang merasakan dampaknya hanyalah diri sendiri. Berbeda bila jiwa yang sakit, orang lain jelas terkena getarannya. Maka tak pantas bila mengabaikan peringatan serupa ini.

Dan satu lagi peringatan yang berupa menuanya usia, walaupun tua adalah sebuah keniscyaan, namun ingatlah bahwa tak semua diri mencapai usia tua. Artinya peringatan demi peringatan yang hadir untuk menyatakan bahwa diri jelas makin berkurang usia, dan bahwa diri tak lagi belia. Sungguh semampunya bisa menyadarkan kita bahwa usia hidup kita semakin singkat. Saat tajam penglihatan mulai berkurang atau tulang sudah lagi tak sekokoh dulu, maka selayaknya diri makin menyadari bahwa peringatan sudah mulai menjalankan tugas baiknya. Peringatan yang berguna mengingatkan diri. Jadi sadarilah beragam bentuk peringatan pada diri, semuanya bertujuan agar diri terus memperbaiki diri. Mulai dari yang paling kecil, mulai dari diri sendiri dan mulailah sekarang juga. Jangan menunggu uban atau kulit keriput yang datang sebagai peringatan, karena sekali lagi tak semua diri sampai pada satu episode tua usia.

Artikel Ini Diikutkan Acara Satu Kata
 

13 komentar:

Lyliana Thia mengatakan...

Tak semua diri mencapai periode tua usia.. Jadi merinding Mba... Sungguh takut aku...
bertobat jgn tunggu tua... Semoga kita termasuk gol org2 yg selalu bertobat.. Amin..

Abdul Cholik mengatakan...

Saya sudah membaca artikel sahabat
Dan sudah langsung saya catat
Terima kasih atas partisipasi anda yang hebat
Dari Surabaya saya kirim salam hangat

Mulyani Adini mengatakan...

Kata Lyliana sama yang akan dipiliholehku....Tak semua diri mencapai periode tua usia.
karna belum tentu diusia tua kita lebih dimudahkan dalam kehidupan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang taat pada perintahNya

Artineke A. Muhir mengatakan...

Tia dan Ibu Dini:
Terima kasih sudah baca tulisan ini...

Aamiin, semoga ya ;)

Pakde:
Terima kasih sudah dimasukkan daftarnya Pakde.
Salam dari Palembang.
Sucses untuk ASKAT ;)

puteriamirillis mengatakan...

terimakasih sharingnya bu...peringatan dari yang maha kuasa membuat diri merinding bu..salam saya bu^^

Artineke A. Muhir mengatakan...

Terima kasih udh bca tulisn ini dan sempt berkunjung ke blogku...

Salam ceria juga ;)

Nia mengatakan...

iya...tiba2 aku jd takut.....mdh2an msh bisa bertobat sebelum telat...

Artineke A. Muhir mengatakan...

Mbak Nia:
Mbak ini bukan artikel horor lho...hehe

Thanks sudah berkunjung :)

Arif Bayu Saputra mengatakan...

Wahjadi semakin introspeksi diri membaca ini, semoga sukses bunda

Hariyanti Sukma mengatakan...

makasih ya. mbak udah dingatkan ...
semoga sukses dgn lombanya...

Anonim mengatakan...

semoga jadi peringatan untuk saya juga....
semoga sukses....

RIo Saputra mengatakan...

Semoga kita selalu berbenah diri untuk sensitif terhadap peringatan yang Allah berikan..

Terimkash Mb, Tulisannya sangat Inspiratif, Semoga Allah membuka hati kita untuk dapat selalu belajar dalam segala hal, dari setiap hidup yang kita lalui

Artineke A. Muhir mengatakan...

Bayu, Bu Sukma, 1stwebsite, Ria:
Thanks dah baca tulisan ini...

Semoga keberkahan dan kesucsesan selalu menyertai kita semua, Aamiin...