Rabu, 07 Maret 2012

Nonton Negeri 5 Menara

Novel karya A.Fuadi yang berjudul Negeri 5 Menara akhirnya difilmkan. Sebuah karya anak bangsa yang layak dihargai. Bukan soal ketika greget film tak bisa menandingi sensasi saat kita melalap novelnya, sudah barang tentu berbeda dunia kata dengan dunia akting bukan?

Aku sebetulnya tak suka nonton, apalagi dibioskop, suatu kegiatan langka buatku. Tapi aku tak anti nonton bioskop juga sebenarnya, lihat situasi ;) Pertama nonton di bioskop saat film Laskar Pelangi. Nonton bareng dengan keluarga besar suami. Berikutnya nonton lagi, Emak Ingin Naik Haji, kali ini hanya kami sekeluarga ditraktir Ayah (Yainya Hamas) hampir bertepatan dengan berakhir masa edar filmnya. Setelahnya ada ajakan di Rumah tampa Jendela, tapi sayang kami tak bisa. Saat libur sekolah lalu (lagi-lagi) Yai bayari kami nonton Hafalan Sholat Delisa. Saat itu Yai sudah mengingatkan bakal ada jadwal nonton bareng di awal maret nanti, film Negeri 5 Menara.

Dan kamipun akhirnya sukses menonton N5M tepat pada hari ketiga (3/3). Bangga dong :D karena sejak baca ulasan Isa Alamsyah bahwa sebaiknya kita ikut mendukung bangkitnya film Indonesia yang berkualitas serupa N5M ini. Begini katanya:
Kita bisa mendukung film keluarga ini dengan menyempatkan untuk menonton di hari pertama. Kalau tidak bisa di hari pertama, sempatkan tonton di tiga hari pertama. Kenapa? Karena tiga hari pertama adalah masa evaluasi pihak bioskop. Kalau hasilnya tidak memuaskan, sekalipun film bagus berkualitas dan kaya pesan, akan segera diturunkan dari layar. Kalau belum sempat tontonlah di minggu pertama. Kalau tidak sempat, semoga saja film ini bertahan sampai minggu kedua, dst.
Tapi tanpa dukungan di minggu pertama, minggu kedua akan diturunkan. Sayang kan? Tentu saja Anda tidak mau membiarkan produser film-film inspiratif kapok bukan? Demi masa depan anak-anak kita. Jika ingin berperan lebih besar. Jangan nonton sendirian. Ajak keluarga, sanak saudara, dan teman sekolah atau teman kerja untuk menonton. 
Setelah menonton jangan hanya diam, saatnya kita berhenti menjadi silent majority. Jika Anda setuju film ini baik, segera tulis status di facebook atau twitter setelah menonton, rekomendasikan ke teman teman untuk menonton. Kalau kita aktif mendukung film bagus, Insya Allah banyak produser yang lebih memilih film inspiring ketimbang film horor atau film kotor.

Ya kalau dulu aku biasanya mau nonton hanya dari CD saja, sekarang aku maulah ikut nonton ke bioskop, tentunya bareng keluarga, apalagi ada Yai yang bayari :D Kalau balik kebelakang, Yai memang sosok yang hobby banget nonton bioskop. Dulu masa mudanya suka berdua Nyai nonton fim India di Bioskop Garuda, malam mingguan khas pengantin baru. Konon kisahnya, beliau terinspirasi jadi pengacara karena seringnya nonton film Bollywood itu, hehe... Lumayan ada perolehan, jadi catatan sejarah, malah sekarang keranjingan ngajakin para cucunya nonton bioskop ;) syukurnya bukan film sembarangan. 

Jadi selain karena ada yang bayari, aku nonton juga dalam rangka mengambil peran guna mendukung bangkitnya film Indonesia berkualitas, semoga ini bisa dikategorikan sebagai bentuk kepedulianku selaku anak negeri yang cinta produk Indonesia, cieee...

Sekarang coba perhatikan data statistik film Indonesia saat ini.


Yang ada diposisi 10 besar  Film Indonesia sampai Maret tahun 2012 adalah:
#Judul
Penonton
1Rumah Bekas Kuburan
246.124
2Pulau Hantu 3
237.007
3Negeri 5 Menara
175.507
4Malaikat Tanpa Sayap
150.678
5Bila
113.164
6Kafan Sundel Bolong
102.171
7My Last Love
86.409
8Seandainya
72.070
9Rumah Hantu Pasar Malam
63.591
10Ummi Aminah
50.941




Perhatikan baik-baik data di atas ya :D Ternyata film bertema hantu (tak jelas /horor dan mungkin kotor) tahun ini di 3 bulan pertama memenangi pertarungan. Bayangkan kalau film jenis itu menjadi tuan rumah di negeri kita dimasa depan, nasib bangsa makin memprihatinkan. Akan makin banyak orang yang percaya klenik bukan? Ya betul , adalah fakta bahwa film bisa mempengaruhi perilaku penontonnya, dan tugas kita secara individu minimal mendukung film yang baik, film yang punya misi dan visi apalagi kalau kualitasnya juga bagus.

Masih belum terlambat!
Pertempuran antara film bervisi dan inspiratif dengan film horor belum berakhir.
Kita sebagai orang yang peduli dengan kualitas budaya bangsa, masih bisa memenangkan film bervisi dan inspiratif itu. Kita harus menang, kita bisa ;) *ini juga masih penggalan tulisannya Bang Isa, suaminya Mbak Asma Nadia itu lhoo...

Ajakanku, mari nonton Negeri 5 Menara, aku tak akan bercerita tentang isi filmnya, boleh juga baca versinya Uda Vizon di negeri 5 menara, the movie atau tulisannya Nique pada Nonton Film “Lima Menara” Tapi beneran bagus kok :D Bahkan Ustadz Yusuf Mansyurpun mengaku merinding sepanjang menonton film N5M ini, dan Indra Bekti puas usai menontonnya, baca disini dan disana.

Kesimpulanku untuk film Negeri 5 Menara, pesannya sampai, bahwa pesantren itu bukan tempat sekolah mereka yang 'tak mampu', bukan pula sekolah tempat belajar agama saja, pesantern justru tempat memcetak pribadi-pribadi unggulan. Terlalu subjektif ya? Ini sich biar ringkas saja, lengkapnya silakan saksikan langsung di bioskop, mumpung masih tayang di kotamu. Buruan yaaa...

29 komentar:

Alaika Abdullah mengatakan...

kalo aku emang hobby nonton di bioskop mba... tapi biasanya senangnya nonton film2 kungfu Hongkong atau china.... habis pakaiannya sopan dan perkelahiannya seru banget. Aksi kungfunya indah bener. hehe...

Kalo film silatnya Indo? duh kurang bahan semua pakaiannya, hehehe. #halah kok malah bahas tema film yaaa? maaf mba... hihi, ngawur ih!

sayangnya di Aceh ga ada bioskop lagi mba... ga tau deh kapan diijinkan nanggroe ini boleh memiliki cinema... jadinya cuma bisa nonton via DVD atau baru nonton jika sedang di kota lain luar Aceh.

aku setuju dengan ajakanmu mba... produser kompeten memang harus didukung, dan jangan biarkan tema-tea klenik malah merajai film negeri ini... :)

Bintang mengatakan...

Yundaaaa...kebetulan saya jarang banget nonton film Indonesia. Bukan tak cinta produk negeri sendiri, tapi memang rasanya belum tergerak buat nonton film Indonesia di bisokop.

Kalau sudah ada di TV, pengen nonton ah...

ESSIP mengatakan...

Yaaa di tempat saya gak ada bioskop mbak Yunda.. cuma bisa mendoakan semoga perfilm-an Indonesia gak dibombardir dengan cerita Genderuwo DKK..

Una mengatakan...

Belum nonton nih mbak :(

nicamperenique mengatakan...

setuju dalam hal ini. mari kita dukung perfilman indonesia agar produser tidak kapok bikin film2 yang edukatif, inspiratif dan tif tif lainnya
@eh kok kayak nama menkominfo jadinya hahaha

makanya saya kasih 3.5 from 1 to 5, klo film pocong sih udah pasti -10 nilainya hehehe ...

jadi yang blom nonton, buruan deh, ntar nyesel kayak saya dulu mo nonton Ummi Aminah, gak kburu gara2 ntar ntar ntar :(

DewiFatma mengatakan...

Aku juga mau banget nonton di bioskop, Mbak. Apalgi nonton film-film bermutu kayak gitu. Cuman masalahnya skrg di Bintan udah gak da bioskop..haha.. Jadilah kami terpaksa nonton lewat DVD doang :D

Semoga semakin sukses dan semakin bermutu perfilman Indonesia!

Monda mengatakan...

Pengen juga nontonnya, mudahan keburu
anak2 lagi ulangan mid test sih

umahnya fityanakifah mengatakan...

jangan sampai film hantu2 yang tak bermoral menjadi ciri karakter bangsa kita

Cut Ratu mengatakan...

waah udah nonton ya Yunda. Aku belum sempat nih. novelnya padahal udah setahun dibeli belum dibaca juga hiks hikss.... mudah-mudahan weekend ini sempat nonton deh. Btw anak-anak boleh ikutan nonton juga gak ya?

Diah Alsa mengatakan...

huaaaa disini gk ada XXI Mbak, gk bisa nonton deehh, ikkss..

bener2 gk jelas ya film2 hantu itu, hiiyy, aneehh

Dav Dmilano mengatakan...

Saleum,
Aku memang belum sempat nonton pilem N5M tsb mbak, namun tetap ku apresiasikan dengan baik film2 seperti itu ditengah munculnya pilem2 yang mutunya gak baik bagi generasi muda yang mengangkat tema horor campur adegan vulgar. mudah2an akan semakin banyak pilem2 yang layak dikonsumsi masyarakat yang dikembangkan oleh sineas2 muda indonesia

RZ Hakim mengatakan...

Saya sependapat dengan komentar ini :)

Mami Zidane mengatakan...

wah, jadi pengen nonton juga nih mbak, pastinya film ini lebih seru daripada film2 hantu2an yang kadang nggak jelas ya mbak

Nia mengatakan...

Duh ternyata film dgn tema horor, hantu dan sejenisnya masih merajai yachh.....heran yach hari gene masih suka film2 seperti itu....

aku belum nonton film N3M mbak...agak repot klo punya ank kecil mo nonton di bioskop heheh...

Wury mengatakan...

Saya punya buku N5M ini, dengan membacanya saja saya sudah bisa menilai bahwa buku ini sarat dengan nilai2, semangat hidup. Banyak kesan yang saya ambil dari buku ini. Tapi sayang sekali, saya belum sempat menonton filmnya.

Mama kinan mengatakan...

Assalamualaikum mbak...lama tak berkunjung kesini,
wah ternyata film yang jadi kesukaan masyarakat kita masih yang film horor dan nggak jelas jelas gitu yah..jadi penasaran dengan film negeri 5 menara, saya terakhir kali kebioskop kapan yah?? wah kayaknya jaman masih dijakarta dan itu sebelum 2008 wah laama banget yah..setelah itu lebih suka nonton dvd atau cd, apalagi setelah ada kinan, dan lagi kalo nonton disini dimana?? pulau terpencil harus ke nyeberang dulu ke batam perjuangannya.....thanks for sharing

ongisnade mengatakan...

your post is nice.. :)
keep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..

jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. :)

HA Peduli mengatakan...

postingan yang sangat menarik :)
sangat bermanfaat.. ^_^
keep posting yaa..

ingin barang bekas lebih bermanfaat ?
kunjungi website kami, dan mari kita beramal bersama.. :)

Orin mengatakan...

Ummiii...aku jg udh nonton pilem inih, tapi blom buat postingannya :(

Ne mengatakan...

hehe belum nonton, tapi setuju banget tuh untuk mendukung perfilman Indonesia yang berkualitas, masa film2 horor begitu masih merajai.. hiks..

*kalau nonton film Indonesia saya masih pilih2, kalau film barat hobiiii banget hehe..

semoga kedepannya Film Indonesia lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan Film2 dari luar..

salam..

Elsa mengatakan...

waktu nonton laskar pelangi, aku kecewa berat
karena jauh lebih memuaskan membaca novelnya

semoga hal itu tidak terulang lagi buat film negeri 5 menara ini

Nurmayanti Zain mengatakan...

iiihhh kok malah film genre horor mengambil 2 teratas yaa mbak~
hem.. padahal.. kualitasnya tak seberapa..

nilainya negeri 5 menara dari 1 sampai 10 berapa mbak?

dhenok habibie mengatakan...

tuh kan, nonton nggak ngajak2 lagi.. ngambek ah.. :(

Hany Von Gillern mengatakan...

baca tulisan ini jadi kepingin baca novelnya lo mbak.

bunda Lily mengatakan...

alhamdulillah, aku juga dah nonton N5M ini, Yunda :)


hedeh...lihat statistik diatas prihatin juga yaaa....
tapi apa memang krn selera pasar film di negeri kita seperti itu (porno,kotor dan hantu?)
kok tiap kali bikin film bertema seperti itu ttp laku yaaa.... ???
*bingung*
salam

Rahma mengatakan...

Negri lima menara baru baca novelnya aja..
penasaran pengen lihat filmnya..
maksi mbak udah di bagi ceritanya...^_^

mengenai film horor itu...aneh ,,setannya seksi2..

Lidya Fitrian mengatakan...

wah udah keduluan nih nontonnya, kapan ya aku bisa nonton juga

Pemilik Restoran Suroboyo mengatakan...

Saya belum nonton jeng.Karena ayah sudah meninggal dunia, jadi gak ada yang mbayari.
Saya dulu hobi nonton film di Ilir Barat Permai tuh, habis nonton biasanya makan di Warung Buncit di Komnpleks itu juga.
Sejak pindah dari Palembang ke Surabaya hingga sekarang belum pernah nontion film di bioskop.

Salam hangat selalu.

Cara Aman Mengobati ISK mengatakan...

wah yang bertengger di posisi pertama masih film yang berbau 'horor', pas kemarin minggu saya juga nonton film ini,,ceritanya juga lumayan seru,,,