Lahat adalah nama sebuah kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan. Berjarak sekitar 276 km dari Palembang. Dulu kabupaten ini sangatlah luas sekarang sudah dipecah lagi menjadi beberapa Kabupaten pemekaran, diantaranya Kabupaten Pagar Alam dan Empat Lawang. Meski lahir di kota ini tapi aku tak begitu mengenal kota ini.
Tulisanku kali ini bermaksud mengabadikan kenangan tentang sebuah kota kelahiran yang beberapa waktu lalu pernah kusambangi untuk satu keperluan. Sedihnya di kota ini, tak ada lagi rumah Kakek Nenek leluhur Mamaku, semuanya sudah terjual, berpindah tangan. Mungkin juga karena Nek Anang (Abahnya Mamaku) sudah lama ikut kami hijrah ke Blambangan Umpu, Way Kanan, Lampung. Meninggal dan dimakamkan Bandar Lampung, dikomplek pemakaman Rajabasa dekat rumah Pamanku pada 07 Mei tahun 2009. Pamanku ini adalah adik bungsu Mamaku yang sudah sejak lama ikut kami sejak SMP dulu, dan sekarang 2 anak gadisnya sudah kuliah. Dan mungkin ini pula yang menyebabkan kami sekeluarga tak lagi mudik ke Lahat kalau lebaran.
Pusat Kota Lahat, Standart seperti Kabupaten lain di Sumatera Selatan. |
Pasar yang ada dipusat kota Lahat namanya Pasar Belande, lucu ya namamya... sayang aku ternyata lupa memotonya. Banyak masjid disepanjang jalan protokolnya. Ada juga patung pahlawan dibeberapa pojok jalan.
Patung Pahlawan, tak jauh dari kantor PEMDA Lahat. Belok lagi arah ke Bonbin Ribang Kemambang. |
Menurutku, yang menonjol dari kota ini adalah pemandangan alam yang indah dan sejuk, sangat jauh berbeda dengan Palembang. Mungkin karena Lahat dikelilingi perbukitan, bahkan ke arah Pagar Alam ada gunung tertinggi di Sumatera Selatan, gunung Dempo namanya. Gunung Dempo mempunyai dua puncak. Diatas puncak kedua yang lebih rendah terdapat sebuah kawah yang mengeluarkan batu belerang. Kawah ini terletak ditengah lapangan pasir dan bebatuan yang biasa dipergunakan para pendaki untuk beristirahat dan berkemah. Pendakian dari Pabrik teh ke puncak ini membutuhkan paling tidak 6 jam perjalanan. Ya didaerah ini memang banyak sekali kebun teh yang menghampar.
Gunung Dempo, gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Foto dari http://djaloe.wordpress.com |
Adapun bukit yang paling terkenal di Lahat adalah Bukit Serelo, atau banyak juga yang menyebutnya bukit tunjuk, dan ada juga yang menamainya gunung jempol, meski mereka tahu ini hanyalah bukit bukan gunung. Letaknya 20 km dari pusat kota Lahat. Tapi tampak menawan bila kita lihat dari kejauhan, mungkin karena puncaknya yang khas, seperti menunjuk ke langit.
Bukit Serelo dari arah berbeda, asal foto situs pemkab Lahat. |
Bukit Serelo, sama dengan nama hotel terbesar di Kota Lahat. Foto dari http://djaloe.wordpress.com |
Dibawahnya terdapat sebuah kompleks area untuk menjinakkan, melatih dan mendidik gajah. Sekitar 40 ekor sudah dijinakkan di tempat ini, namun baru sebagian yang dapat diandalkan untuk para pengunjung. Anda dapat juga membuat foto dengan gajah-gajah itu. Tinggal berikan tips sebesar Rp. 5.000,- kepada pawang dan anda dapat berpose sepuasnya. Tempat ini juga cocok untuk berrekreasi dan berkemah. Cerita orang lho, sebab aku belum pernah kemari.
Lahat juga banyak dialiri sungai, yang terbesar adalah Sungai Lematang. Berarus deras dan banyak bebatuan alam yang besar-besar disepanjang aliran sungainya. Sangat cocok menjadi tempat wisata alami, atau sekedar tempat lomba rakit tradisional dalam rangka 17 Agustusan. Dan karena banyaknya sungai di kota ini, maka jembatan gantung banyak kita temui. Di pinggir kota ada 2, di pusat kota juga ada, bahkan dipinggir pasar.
Air terjun disekitar kota Lahat juga banyak dan bangus-bagus. Diantaranya air terjun bidadari, air terjun lawang agung dan tebat sekedi. Tapi aku belum pernah kesana juga. Ini foto yang kudapat dari situs pemda kota Lahat.
Komplek perkantorannya menyebar, dan rata-rata berupa bangunan lama yang masih terawat baik. Adapun Rumah Sakit di pusat kota Lahat, aku sempat melihat Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit DKT yang letaknya berdampingan, persis di depan Hotel Bukit Serelo tempatku menginap.
Hotel Bukit Serelo, bukan satu-satunya hotel besar di Lahat. Hotel-hotel yang lain tidak kalah bagus lho ya, ada hotel Nusantara di pinggir jalan protokol, ada juga hotel Grand Zuri yang baru diresmikan akhir tahun 2011 lalu.
Salah satu jembatan gantung dipinggiran kota Lahat, Berlatar Bukit Serelo. |
Air terjun BIDADARI, sekitar 8 km dari kota Lahat. Terletak di desa Karang Dalam, kecamatan Pulau Pinang. |
Penampakan Hotel Bukit Serelo, *dari hasil bidikan yang seadaku... |
Komoditi andalannya kota Lahat juga tidak kalah banyak dan beragam. Ada kopi, kelapa sawit, penangkaran bibit tanaman kayu dan bibit perkebunan. Belum lagi ada komoditi lain yang terkenal seperti marmer.
Kota Lahat juga terkenal dengan buah-buahannya. Seperti durian, duku, dan rambutannya. Walaupun semuanya belum ada yang dibudidayakan secara khusus, masih mengandalkan cuaca, musim dikendalikan oleh keadaan alam. Tapi jangan salah, durian Lahat terkenal ranum dan murah. Apalagi kalau sedang musimnya.
Demikianlah cerita singkatku tentang kota Lahat, kota tempat dimana aku dilahirkan, sekedar mengobati rasa rindu dihati. Sekarang saatnya mengumumkan jawaban dari pertanyaanku diposting sebelumnya, sesuai janjiku. Ya, tentang jembatan gantung. Jembatan gantung tempatku bergaya adalah jembatan gantung dipinggir kota Lahat, tampak Bukit Serelo dilatarnya. Sedangkan jembatan gantung tempat suamiku mengabadikan senyum adalah dipusat kota Lahat, dekat pasar, itulah mengapa latarnya tampak banyak rumah-rumah penduduk. Terima kasih untuk semua sahabat yang sudah menyertaiku napak tilas sejenak di Lahat dan memamerkan serangkaian aksi di jembatan gantung.
Dari 5 sahabat yang jawaban yang kucatat, yaitu Thia, -ka, nafi, Ummi Nabil dan Uni Evi maka setelah melalui proses 'pengundian' hadiah kali ini diperuntukkan kepada Umminya Nabil. Silakan kirimkan alamatnya ke kekemuhir@gmail.com, karena ada cindramata sedikit dariku, sekedar pengikat hati dalam persahabatan ini. Semoga barokah ya... Buat Jiah al Jafara dan Mbak Anazkia yang jawabannya sangat apik, maaf kali ini belum beruntung karena datang terlambat, hehe... Dapat senyum aja ya dan sekaligus undangan makan model langsung ke Palembang dengan tiket PP tidak disiapkan
Sampailah kita dipenghujung Januari 2012, semoga hari esok selalu lebih baik ya...