Kisah fabel ini diceritakan oleh guru ngajiku suatu kali di Masjid Kehutanan, aku ingat lagi saat baca posting BAGAI KIJANG DI SISI SINGA ini*trim's ya Mbak Fanny... Dan baru saja kuceritakan ulang dengan gaya emak-emak show*lebayyy tralalaaa... pada Yunda Akang menjelang mereka tidur tadi.
Dan inilah ceritanya...
Suatu hari di Padang Sabana, ada seekor anak Kijang yang sedang latihan berlari cepat bersama ibunya. Dan saat itu anak Kijang bertanya pada Ibunya. "Bu, mengapa aku harus rajin latihan lari? Apa gunanya Bu..." Jawaban Ibu Kijang adalah:
"Karena disekitar kita hidup juga sekelompok Singa yang siap memangsa kita bila mereka lapar. Jadi Nak, bila saat itu terjadi, kau harus berlari sekuat tenagamu agar selamat dari kejaran mereka. Dan kalau kau rajin latihan, maka larimu akan secepat kilat. Tak akan mampu Singa-singa itu menangkapmu."
Anak Kijangpun manggut-mangut mengerti dan semangat latihan lari. Aku harus bisa, agar mampu bertahan hidup, begitu tekadnya.
Sementara di sudut lain Padang Sabana itu, ada seekor ibu Singa yang sedang gigih melatih anaknya berlari. Si anak Singapun bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan anak Kijang tad. Katanya: "Sebenarnya apa sebab aku disuruh rajin latihan lari Bu?"
Dan si Ibupun menjawab:
"Karena untuk bertahan hidup kita butuh makan anakku. Sementara makanan kita adalah binatang yang sangat gesit larinya. Kalau kau kalah gesit, alamat kau akan mati kelaparan."
Hmmm...betul juga ya, begitu batin si anak Singa membenarkan. Maka iapun semakin rajin latihan berlari.
Sahabat, ini kisah dua binatang yang sama-sama LATIHAN LARI, sekilas tampak berbeda tujuannya. Kijang untuk lepas dari tangkapan pemangsanya, sedang Singa justru untuk menagkap mangsanya. Tapi ada satu persamaannya. Yuups, sama-sama untuk mempertahankan hidup. Run for Life.
Gaya berlarinya Akang Hamas. |
Adapun hikmah yang bisa kita sampaikan pada ananda, ternyata dalam hidup kitapun harus "berlari" menyambut seruan kebaikan. Sebelum saldo waktu kita habis kata Bunda Lily, dan sebelum pagi berganti seperti yang kutangkap ditulisan Mbak Anaz seperti mengejar pagi.
Maka bersegeralah menyambut seruan seperti yang dilakukan Sa'ad bin Mua'dz pada perang Badar. Semoga kita bisa meneladaninya.
17 komentar:
Aku juga pengin terus berlari bu tapi terkadang godaan sering memenangkan perlombaan ini.
wa dapet cerita bagus neh buat bahan dongeng anak2
Wuih...baca ini pagi2 bikin semangat..Makasih ya Bunda Yunda....
#apakah anaknya setiap hari dilatih berlari #jitaks!
seprti seleksi alam ya siapa yg cepat dan kuat akan memenangkan kehidupan,,
hikmah dibalik cerita ini, membuat kita terus semangat utk terus mengejar tujuan hidup kita ya Yunda
terimakasih utk tulisan yg membuat semangat ini
salam
kalau ada tujuan hidup belari akan lebih semangat ya mbak
wah keren..ceritanya ttg kijang dan singa tapi beda artinya ya. hehhe...ternyata membaca tulisan blogger lain pun bisa dpt inspirasi menulis di blog sendiri ya? sip deh. makasih utk kisah yg menarik ini, mbak.
mari sama2 berlari bunda...:D
aamiin.
semoga kita bs meneladani hikmah dri kisah d atas y mb, bs jd fighter terbaik bwt hidup kita
=D
kisah yang menarik :)
saya harus tetap lari.hhe
Keren nih, Mbak..
Dibuatkan sebuah dongeng :D
Kita juga mesti semangat berlari, bila tak ingin dimangsa sang waktu :D
analoginya keren bunda...
putranya lucu2 yah....#eh
Kisah yang sangat menarik, mbak. Inspiratif. Akan saya teruskan pada Destin-Binbin.
Subhanalloh inspiratif bu ceritany...
salam kenal...
Menarik Yun....untuk sesuatu yang kita kejar. Jadi selalu ada semangat untuk berlari.
Bisa buat dini nich...
Bunda Keke, ternyata cerita2 itu bisa dijadiin cerita buat anak2 ya Bun...
Vania mau bilang ke Bunda Vania ah, suruh belajar menghapal cerita yang biasanya dibaca sambil ngeblog, biar bisa didongening ke Vania sebelum tidur... hehehe
salam utk Kakak Yunda dan Akang, Bun ^_^
All:
Senang bisa berbagi, mari kita BERLARI bersama...agar tak dimangsa sang waktu*kata siapa ya?*thanks ya Kakaakin ;)
Posting Komentar