Aku sulung dari 5 bersaudara. Merantau, jauh dari keluarga sejak tamat SD, saat pertama kali merantau aku masih punya 3 orang adik. Artinya si Bungsu lahir saat aku tak ada di rumah. Dan sekarang, mari kukenalkan pada saudara-saudara serahimku
Adik yang persis dibawahku seorang laki-laki, tampan dan pendiam. Nama aslinya Aria Fatra, lahir saat Iedul Fitri. Tapi sejak kecil aku biasa memanggilnya De' Fata. Tingginya menjulang, diatas rata-rata keluargaku. Kata orang-orang dekat paling mirip Almarhum Nek Anangku (Abahnya Mamaku). Manda kalau anak-anakku menyebutnya.
Manda sekeluarga di Kaliurang. |
Alumni UII, Fakultas Teknik Industri. Sudah menikah dengan wanita asli Jogya, yang biasa disapa Nency oleh anak-anakku. Sekarang mereka sekeluarga bermukim di Kota Gudeg, tepatnya didaerah Godean. Ada rencana hijrah ke Lampung. Terkait promosi ditempat kerjanya. Semoga jadi...
Raffa dan Mama, mirip. |
Naura dan Papa, mirip. |
Sejak menikah aku paling jarang bertemu dengannya, terakhir Oktober 2009 saat Naura, anak keduanya lahir kami sekeluarga berkunjung ke Jogya. Putra pertamanya sekarang sudah TK, Raffa namanya, mirip banget sama Mamanya. Sebenarnya saat Iedul Adha 2010 mereka sekeluarga sempat mudik ke Way Kanan, tapi karena aku sedang menunaikan tugas sebagai TKHI, jadilah hanya aku saja yang tak berjumpa mereka. Kebayang dong rinduku pada De' Fata sekeluarga, secara sudah 2 tahun lebih tak pernah bertemu raga. Kapan ya bisa kumpul...
***
Avig, Abqar dan Abrar. Ketiga jagoannya Bicak Anggun. |
Berikutnya, adik tengah yang wajahnya paling mirip denganku, kata orang lho ya... Meski kulitnya sedikit lebih mateng dan jago masaknya itu lho yang membuat kami jadi tak mirip. Maklumlah adikku ini alumni Akademi Gizi Palembang. Kami lama sekamar bersama saat dikost depan Rumah Sakit Moch. Hussein. Namanya Anggun Berbara, dan memang sosoknya saatlah anggun. Sekarang tinggal di Way Kanan, hanya berjarak 1 Km dari rumah Papa-Mamaku. PNS di RSUD sebagai Kepala Instalasi Gizi disana. Bicak sapaan Yunda dan Akang.
Bicak dan si kembar. |
Avig, Ibu dan Babanya. |
Suaminya asli Jawa tapi lahir dan besar di Lampung, sekarang bertugas di Dinas Lingkungan Hidup, PEMDA Way Kanan. Baba panggilan anak-anakku. Sudah dikarunia 3 orang jagoan, yang nomor dua kembar. Penampakannya, si sulung, Avig, sangat mirip Mahkungnya (Kakek dari pihak Baba), sedangkan si Kembar satu mirip Mas Avignya dan yang satu cenderung mirip Hamasku. Jadilah sering dibilang Abqar adiknya Avig, dan memang secara kebetulan tak begitu mau kalau kugendong. Sedangkan Abrar disebut sebagai adiknya Hamas, kalau aku datang langsung minta gendong. Lucuuunya...
Aku lumayan sering bertemu dengan De' Anggun sekeluarga, saat mudik ke Blambangan, Way Kanan. Biasanya kalau kami datang, mereka sekeluarga ikut boyongan menginap di rumah Papaku. Menambah seru suasana. Keahliannya masak sering kami manfaatkan, biasanya aku bagian ngasuh bocah-bocah, dan urusan mengolah menu sepenuhnya Bicak yang membereskan. Tak heran kalau anak-anak kami juga sangat dekat. Bahkan Avig nyata-nyata mengidolakan Akang Hamasnya. Dari model rambut sampai baju favorite Avig berusaha mencontoh Akangnya.
***
Adikku selanjutnya adalah seorang yang disapa Ami Aang oleh anak-anakku. Punya nama asli Angkasa Pranata. Sekarang mahasiswa semester akhir juga di UII, semoga segera kelar.
Ami Aang, narsis apa axis? |
Si Ami yang gaya dan unik... |
Rame kicaunya, suka main bola, kulitnya gelap, tinggi dan ceking. Suka jahil dengan para keponakan. Anehnya malah sering ditanya oleh anak-anakku. Kapan Ami Aang datang? Ami Aang lebaran dimana? Kapan Ami Aang wisuda? Kapan nikah? Pertanyaan terakhir atas provokasi Emaknya
***
Lalu mana foto barengnya? Nach itu dia, kalau diingat-ingat kapan ya kami terakhir foto bareng? Sudah sekian lama tak ada foto-foto keluarga yang lengkap. Acara GIVE AWAY dari Mbak Susi menyadarkanku, walau foto bersama memang bukan satu-satunya cara melukiskan sayang, tapi paling tidak bisa dijadikan kenangan untuk diceritakan pada dunia, ini asli ranahnya kelebayyy-an, silakan diabaikan saja...
Tulisan ini bukan untuk diikutkan diacara manapun, jujur terinspirasi dari 'Aku Sayang Saudaraku' dari Mbak Susindra. Dan juga bermaksud membuat catatan yang bisa kujadikan arsip untukku dan keluarga. Sekalian menyiapkan serpihan 'dokumen penting' untuk hajatan Pakde Cholik mendatang, kalau tak salah tentang 'Membangun Silsilah Keluarga'.
Ssssttt, satu lagi adik yang belum kuceritakan, si Bungsu.
Sengaja biar ada bahan postingan berikutnya...