Diingatkan oleh Thia, kalau GIVE AWAY 'Kemilau Cahaya Emas' berakhir hari ini, och kaget juga, walaupun sudah biasa... Sebenarnya sudah lama ingin ikutan, tapi suka bingung masuk ke blognya Maya, pernik-perniknya sedikit berbeda ya? Tapi setelah kubaca ulang persyaratanya memudahkan sekali, bahkan boleh dengan satu kalimat saja, maka akupun meyakinkan diri untuk ikutan. Semoga setelah ini aku bisa lebih mengenal seorang Maya. Yang pada perkenalan sepintas, aku kok membayangkan sosok Maya seperti saat aku masih mahasiswa dulu *cie, ngaku-ngaku rek...
Tapi banyak bedanya, diusia yang masih belia, Maya sudah berhasil menulis sebuah buku. Dan sudah bisa menjadi seorang blogger yang cool sekaligus smart. Dulu, seumuran Maya, jujur aku malah belum terfikir menulis dan menulis. Semoga dikehidupan nyata, Maya justru punya 3 B yang utuh. Beauty, braint dan behavior yang selaras dengan yang aku temukan dari tulisannya.
Tapi banyak bedanya, diusia yang masih belia, Maya sudah berhasil menulis sebuah buku. Dan sudah bisa menjadi seorang blogger yang cool sekaligus smart. Dulu, seumuran Maya, jujur aku malah belum terfikir menulis dan menulis. Semoga dikehidupan nyata, Maya justru punya 3 B yang utuh. Beauty, braint dan behavior yang selaras dengan yang aku temukan dari tulisannya.
Aku pilih posting 'tapi tak mau mengunyah', sebuah tulisan original yang mudah dicerna. Tapi tetap khasnya Maya, dengan menampilkan sosok Mama, 'Putri Tidur' dan 'Putri Salju' yang lekat dan hangat. Penuh kekeluargaan dan saling menyayangi, jadi ingin kenalan dengan Mamanya Maya. Beliau pastilah wanita yang luar biasa. Titip salam buat beliau ya May...
Kembali kepilihan posting. Cerita tentang mengunyah.
Kita tentu pernah tahu bahwa ada salah satu hadits yang menganjurkan kita untuk makan dengan tidak tergesa-gesa, secara perlahan dan tafsiran dari hadis ini pun beraneka ragam ada yang bilang dengan mengunyah sebanyak 32 kali, 33 kali, 40 kali. Hal yang gak usah diperdebatkan , berarti bisa kita ambil kisarannya aja diatas 30 – 40 kali kunyahan sekali makan. Pernah nyoba? Aku sudah merasakan dan ternyata butuh kesabaran diatas rata-rata, jadi kalau makan langsung telen disuruh ngunyah pasti minta ampun. Jadi ingat juga dengan Totto Chan dalam bab kunyahlah baik-baik, pernah baca?
Trus pernahkah mendengar bahwa menurut sebuah penelitian saat kita makan sebenarnya perut kita udah kenyang , tapi karena otak belum menerima sinyal dari perut untuk berhenti maka otak akan berpikir kalau kita masih butuh asupan makanan , maka diharapkan dengan mengunyah lebih lama ini akan memberikan kesempatan bagi perut untuk menyampaikan sinyal ke otak dengan tepat. Jadi kita bisa berhenti makan sebelum kenyang , sesuai anjuran Rasulullah.
Sebuah penelitia (lagi) di Universitas Rhode Island , Kingston, Amerika yang dilakukan oleh Ana M. Andrade. Menguji kebenaran teori tersebut terhadap 30 wanita yang diminta untuk makan pasta dalam waktu yang berbeda. Hari pertama, ke-30 wanita ini diminta untuk makan secepat mungkin tanpa ada jeda di antara suapan. Lalu pada hari kedua mereka diminta untuk makan dengan sepelan mungkin, dengan jeda di antara suapan. Mereka juga harus mengunyah makanannya 20 sampai 30 kali.Hasilnya, mereka yang makan dengan perlahan dan mengunyah makanannya dengan tekun dapat mengurangi jumlah kalori yang mereka santap hingga sekitar 70 kalori.
Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Prof.Hiromi di Jepang, menurut beliau, makanan itu katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna, dan enzim bisa bekerja secara maksimal.
Benar banget ya nyata mengunyah secara perlahan sesuai anjuran Rasul sangat banyak manfaatnya. Yuk diterapin dan ceritakan sensasinya ya...
Cerita lainnya, para peneliti di Universitas St Lawrence memilih siswa yang mengunyah permen karet sebelum memintanya mengikuti serangkaian tes. Mereka menemukan, para siswa yang mengunyah permen karet dapat menjawab serangkaian ujian lebih cepat daripada para siswa yang tidak lebih dahulu mengunyah permen karet sebelum tes. Ternyata menurut penelitian, mengunyah permen karet dapat meningkatkan kekuatan otak.
Tapi pada kasus Maya, mengunyah menjadi hal yang berbeda. Saat raga sampai pada puncak letih yang meraja, maka mengunyah adalah satu aktivitas yang ingin dilewati saja. Ingin makan tampa mengunyah, bisa? Bisa dong ya, dibuat jus, jadi bisa langsung glek aja. Namun ternyata yang mananya serat akan kurang, artinya kandungan makanan jauh dibawah semestinya. Dulu, zaman mahasiswa, sering kali kualami hal serupa, syukurnya buru-buru sadar.
Dalam tulisan Maya, ada sosok Mama yang mengingatkan dengan penuh cinta, begini katanya "Sudah tahu punya segunung aktivitas tetapi tidak memberikan porsi makanan yang setimpal untuk tubuh. Bagaimana bisa? Jika Maya sakit bukan hanya Maya saja yang sakit. Ingat, semua orang yang mencintai Maya juga akan sakit. Ayo, makan walau hanya sedikit" *Mama yang hebat, makin salut aku jadinya...
Aku dulupun berfikiran yang sama, kalau nggak makan nanti sakit, kalau aku sakit, Mama pasti cemas, buru-buru datang kekostku, padahal adik-adik butuh diurusi, maklum anak sulung yang merantau. Sampai sekarangpun, kalau lagi (seolah) sulit mengunyah makanan, kesadaran bahwa aku harus sehat, harus kuat agar bisa mengurusi anak-anak dan keluarga, menyelesaikan tugas dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, semua ini yang mampu membangitkanku. Benar kata Maya, sepakat aku, yok totss dulu...Big power comes with great responsibility. Kekuatan yang besar akan selalu diiringi dengan tanggung jawab yang besar. Namun bagaimana mungkin bisa memberikan kekuatan yang besar bila hal-hal kecil saja tidak bisa diatur dengan baik. Mau dibawa kemana tanggung jawab yang sudah di depan mata? MasyaAllah. Fight! Allahu Akbar!
Semangat ya May, kamu bisa, aku yakin itu !!!
Kita tentu pernah tahu bahwa ada salah satu hadits yang menganjurkan kita untuk makan dengan tidak tergesa-gesa, secara perlahan dan tafsiran dari hadis ini pun beraneka ragam ada yang bilang dengan mengunyah sebanyak 32 kali, 33 kali, 40 kali. Hal yang gak usah diperdebatkan , berarti bisa kita ambil kisarannya aja diatas 30 – 40 kali kunyahan sekali makan. Pernah nyoba? Aku sudah merasakan dan ternyata butuh kesabaran diatas rata-rata, jadi kalau makan langsung telen disuruh ngunyah pasti minta ampun. Jadi ingat juga dengan Totto Chan dalam bab kunyahlah baik-baik, pernah baca?
Trus pernahkah mendengar bahwa menurut sebuah penelitian saat kita makan sebenarnya perut kita udah kenyang , tapi karena otak belum menerima sinyal dari perut untuk berhenti maka otak akan berpikir kalau kita masih butuh asupan makanan , maka diharapkan dengan mengunyah lebih lama ini akan memberikan kesempatan bagi perut untuk menyampaikan sinyal ke otak dengan tepat. Jadi kita bisa berhenti makan sebelum kenyang , sesuai anjuran Rasulullah.
Sebuah penelitia (lagi) di Universitas Rhode Island , Kingston, Amerika yang dilakukan oleh Ana M. Andrade. Menguji kebenaran teori tersebut terhadap 30 wanita yang diminta untuk makan pasta dalam waktu yang berbeda. Hari pertama, ke-30 wanita ini diminta untuk makan secepat mungkin tanpa ada jeda di antara suapan. Lalu pada hari kedua mereka diminta untuk makan dengan sepelan mungkin, dengan jeda di antara suapan. Mereka juga harus mengunyah makanannya 20 sampai 30 kali.Hasilnya, mereka yang makan dengan perlahan dan mengunyah makanannya dengan tekun dapat mengurangi jumlah kalori yang mereka santap hingga sekitar 70 kalori.
Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Prof.Hiromi di Jepang, menurut beliau, makanan itu katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna, dan enzim bisa bekerja secara maksimal.
Benar banget ya nyata mengunyah secara perlahan sesuai anjuran Rasul sangat banyak manfaatnya. Yuk diterapin dan ceritakan sensasinya ya...
Cerita lainnya, para peneliti di Universitas St Lawrence memilih siswa yang mengunyah permen karet sebelum memintanya mengikuti serangkaian tes. Mereka menemukan, para siswa yang mengunyah permen karet dapat menjawab serangkaian ujian lebih cepat daripada para siswa yang tidak lebih dahulu mengunyah permen karet sebelum tes. Ternyata menurut penelitian, mengunyah permen karet dapat meningkatkan kekuatan otak.
Tapi pada kasus Maya, mengunyah menjadi hal yang berbeda. Saat raga sampai pada puncak letih yang meraja, maka mengunyah adalah satu aktivitas yang ingin dilewati saja. Ingin makan tampa mengunyah, bisa? Bisa dong ya, dibuat jus, jadi bisa langsung glek aja. Namun ternyata yang mananya serat akan kurang, artinya kandungan makanan jauh dibawah semestinya. Dulu, zaman mahasiswa, sering kali kualami hal serupa, syukurnya buru-buru sadar.
Dalam tulisan Maya, ada sosok Mama yang mengingatkan dengan penuh cinta, begini katanya "Sudah tahu punya segunung aktivitas tetapi tidak memberikan porsi makanan yang setimpal untuk tubuh. Bagaimana bisa? Jika Maya sakit bukan hanya Maya saja yang sakit. Ingat, semua orang yang mencintai Maya juga akan sakit. Ayo, makan walau hanya sedikit" *Mama yang hebat, makin salut aku jadinya...
Aku dulupun berfikiran yang sama, kalau nggak makan nanti sakit, kalau aku sakit, Mama pasti cemas, buru-buru datang kekostku, padahal adik-adik butuh diurusi, maklum anak sulung yang merantau. Sampai sekarangpun, kalau lagi (seolah) sulit mengunyah makanan, kesadaran bahwa aku harus sehat, harus kuat agar bisa mengurusi anak-anak dan keluarga, menyelesaikan tugas dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, semua ini yang mampu membangitkanku. Benar kata Maya, sepakat aku, yok totss dulu...Big power comes with great responsibility. Kekuatan yang besar akan selalu diiringi dengan tanggung jawab yang besar. Namun bagaimana mungkin bisa memberikan kekuatan yang besar bila hal-hal kecil saja tidak bisa diatur dengan baik. Mau dibawa kemana tanggung jawab yang sudah di depan mata? MasyaAllah. Fight! Allahu Akbar!
Semangat ya May, kamu bisa, aku yakin itu !!!
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Kemilau Cahaya Emas yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain".
32 komentar:
Ternyata mengunyah itu sehat ya mbak...
Saya jadi tau manfaat dari mengunyah makanan. Coba diprtaktikkan sebagai kebiasaan sehari-hari
wah beruntungnya saya sering mengunyah..
kalo lg sariawan emang males ngunyah ya pengennya langsung glek, eh kalo kata dokter gigi langaanan umi : malah harus tetap ngunyah agar air liur (apalah namanya ya?lupa, coba tanya drg. Thia..hehehe) bisa tetap berfungsi dan sariawan cepat pergi.
sukses mba
ya Allah ya Rabb...
aku jadi getar-getir gak karuan membaca ini
(~'_'~) malu dan haru dot com..
masyaAllah, yunda ini manis sekali~
ehh, aku tidak kepikiran tentang jus itu!
huoooo bisa dicoba sih =P hahahaha *nggak kapok-kapok nih aku
tapi subhanallah ya, Islam telah mengatur sedemikian rupa bahkan sampai ke hal mengunyah dan makan~ penuh hikmah dan berkah tersendiri
suksessss yundaaaa :D
---------------
sudah terdaftar
terima kasih atas partisipasinya yaa yundaaa ^^
Mamanya Mbak Maya panggilannya Una loh mbak, sama kayak aku ^^
Hihihi iya kan Mbak May? :D
dengan mengunyah lebih lama ini akan memberikan kesempatan bagi perut untuk menyampaikan sinyal ke otak dengan tepat. Jadi kita bisa berhenti makan sebelum kenyang , sesuai anjuran Rasulullah<---tulisan ini membuat saya makin yakin tentang kepintaran rasul di bidang kesehatan juga.
GA ya, belum kenalan sama yg punya gawe. Kirim salam dulu deh.
Sukses buat kontesnya
mengunyah sampe 30-40 kali mungkin sedikit melelahkan ya mbak....tapi demi kesehatan mungkin sesekali harus di praktekin juga ya...kalo pas lagi nggak buru-buru pastinya.....sukses GA nya ya mbak...
mengunyah dan menelan ilmu juga bagus
mampir bentar untuk memberitahu ada kegiatan hibah buku ala blogger
http://www.attayaya.net/2012/02/hibah-sejuta-buku-ala-blogger-fase.html
Saya termasuk manusia yang"sedikit mengunyah". mengapa ? Karena terlatih di Magelang. Maklum di kampus itu padat kegiatan sehingga tips"kunyah makananmu 33x"jarang dilakukan.
Tips dokter " jangan olahraga setelah makan" juga agak kurang laku bag taruna tingkat I karena lebih dari 5 langkah harus lari. Padahal jarak antara ruang makan dengan cahmbree cukup cukup, maka kami harus lari.
Alhamdulillah tak berpengaruh terhadap kesehatan.
So, nanti kalau makan bersama saya jangan kaget jika makan saya cepat banget.
Semoga berjaya dalam kontes ini bersama saya.
Salam hangat dari Surabaya
Saleum,
Kalau mengunyah lama begitu bisa2 saya ketinggalan kereta mbak, haahaha... mungkin karena kesibukan sehingga saya harus 'ngebut' mengunyah.
wah, boleh juga tipsnya mbak .. ntar ujian makan permen karet dulu ah ..
tapi kalo gak belajar bisa gak ya mbak ?
hahaha *bcanda
nice post mbak
sukses ya
hhha
Makasih atas infonya, 40 kali kan? #nyamnyam^^
Wah..mengunyah sampai 20 kali aja saya belom pernah nyoba..Astagfirullah..pantesan sakit-sakit mulu..he..he..jadi pengen nyoba ah..yang pasti lebih menyehatkan ya..
kalau urusan makan saya lama habisnya loh mbak :)
pernah baca juga katanya kalau mengunyah perlahan mencegah kegemukan entahlah itu benar atau tidak .saya sering makan tapi lambat ya dari dulu badannya segini2 aja:) padahal sih udah turunannya segini mungkin ya
sejak diberi pelajaran ttg menguyah saat SD dulu, saya jadi sering lho ngitungin waktu berapa kali nguyahnya saat makan,, hehehe
tapi kalau sekarang sih sudah pakai perasaan saja, sekiranya sudah terasa lembut, baru deh ditelen.
Wah, apa iya mngunyah permen karet bisa bikin jadi cerdas? hmm, pantes saja ya, banyak orang2 luar sering ngunya permen karet.. :D
Pakdeee... Papa skrg udah pensiun..bisa tuuuh makannya pelaaaan... hihihi... ayo Pakde dikunyah yg lama biar sehat... :-D
Baca tulisan Mbak Keke aku jd pengen jingkrak2.. Bener banget itu mbak... Setujuuu...
aku kan gara2 penebalan pangkal lidah, makan yg tadinya 10 menit bisa jd setengah jam...
dan coba tebak!? yg biasanya aku makan nambah, skrg satu piring aja udah kenyaaang bangeeeet...
huah mbak, selain maag sudah nggak separah dulu, seminggu aku hilang satu kilo! *joged2*
semoga sukses GA nya mbak.. :-D
Karena setau aku mba,mengunyah itu membuat air liur yg ada dimulut kita bekerja mengurangi bakteri loh
jadi semakin banyak mengunyah juga menghindari kita dari bau mulut + kerusakan gigi
ayooo jangan malas mengunyah :D makannya pelan-pelan saja #meneriaki diri
huaaaaa saya malas ngunyah Mbak, klo ngerasa udah bisa ditelan langsung aja ditelan, heheh
yaahh saya gagal ikutan GA ini, fufuh. tak apa2 deh.
sukses ya Mbak, moga menang ;)
hihihihi iyaaaaaa unaaa kereen :P
namanya sama :D
kenapa ya klo makanan dikunyahnya lama malah cepet ilang napsunya :D
kesabaran juga diperlukan saat makan ya mbak.. membaca tulisan ini mengingatkan saya akan penting nya mengunyah dengan baik sesuai anjuran Rasul. salam kenal dari embung.. silahkan mampir ke blog saya :)
iyah kadang kalo makannya udah enak banget ehh malah langsung telan. ato kalo dah laper banget.
mulai sekarnag harus 40 kali kunyah
ternyata betul yaa.... minimal kunyah 33 kali kata Nabi
Ada yang bilang, meskipun makanan sudah dalam bentuk halus (Semisal bubur/jus) tetap harus ada gerakan mengunyah ya, Mbak. Spertinya berkaitan dengan aktivitas enzim pencernaan itu :D
Alhamdulillah..dapat pengetahuan dari rumah mbak Yunda perihal kunyah mengunyah... sesuatu yang selama ini belum pernah terpikirkan bagi saya saat makan..
sukses GA-nya mbak
mbak yundaaaa hamasahh ^^
aku datang membawa award untukmuu :) diterima ya
--lihat juga pengumuman pemenang giveaway kemilau cahaya emas~
http://www.nurmayantizain.com/2012/02/pemenang-giveaway.html
Wkwkwk, aku ikut komentar. Eh sbelumnya salam kenal dulu^^. Selamat yah udah menang giveawaynya wkwkwk^o^
Nah, soal kunyak mengunyah ini Orin hrs banyak belajar Ummi, suka ga tahan aja berlama2 mengunyah saat makan, pgnnya cepet2 jd bisa mengerjakan hal lain yg sudah menunggu, kebiasaan buruk :(
Btw, maafkan baru mampir lg ya Ummi^^
hix hix, dhe sama sekali gk betah kalo disuruh ngunyah selama 30x yundo.. kapan2 kalo kita makan bareng, kita ngunyah bareng yaa selama 30x.. hehe :D
Posting Komentar