Rabu, 27 April 2011

Waspadai Cacingan pada Anak

Cacingan?
Infeksi Cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan mengambil nutrisi dari tubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemah kan tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan.

Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular melalui larva atau telur yang tertelan & masuk ke dalam tubuh.

Cacing merupakan hewan tidak bertulang yang berbentuk lonjong & panjang yang berawal dari telur/larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa. Cacing dapat menginfeksi bagian tubuh manapun yang ditinggalinya seperti pada kulit, otot, paru-paru, ataupun usus/saluran pencernaan.

Rupa-ragam Cacingan
Ada berbagai jenis cacing yang dapat mengganggu kesehatan, tetapi umumnya cacingan yang menyerang manusia disebabkan oleh jenis-jenis berikut ini :

Cacing Kremi


Cacing kremi atau biasa disebut juga dengan cacing kerawit merupakan cacing yang sering menginfeksi anak-anak. Cacing ini berukuran sangat kecil (sekitar 1 cm), berwarna pucat, biasanya menginfeksi organ usus. Infeksi cacing kremi biasanya melalui telur cacing yang terambil oleh jari anak-anak saat bermain. Telur cacing tersebut dapat bertahan di kulit anak-anak selama berjam-jam & dapat bertahan hidup selama 3 minggu pada pakaian, mainan & tempat tidur. Apabila jari yang ada telur cacing tersebut masuk ke dalam mulut, maka telur cacing akan ikut masuk ke dalam tubuh.

CacingGelang


Cacing gelang merupakan cacing yang berukuran besar, dapat menginfeksi manusia ataupun binatang (kucing/anjing), bentuknya menyerupai cacing tanah & hidup di dalam usus besar serta dapat berpindah ke organ lain termasuk paru-paru.

Cacing Pita


Cacing pita dapat ditemukan pada hewan seperti pada sapi/babi. Berbentuk pipih panjang seperti pita. Bisa ditemukan pada daging yang tidak dimasak dengan sempurna. Cacing pita ini menutupi organ lain seperti otot, kulit, jantung, mata & otak. Iinfeksi cacing pita dapat terjadi melalui konsumsi makanan/daging yang terdapat telur/larva cacing pita atau melalui makanan, air atau tanah yang terkontaminasi dengan feses yang mengandung telur/larva cacing tersebut.

Cacing lain


Cacing lainnya adalah sejenis cacing yang berbentuk pipih seperti cacing pita.


Gejala Cacingan
Pada umumnya cacingan mempunyai gejala sebagai berikut :
  • Cacing kremi : Gejalanya adalah rasa gatal di sekitar daerah anus atau vulva (kemaluan wanita). Gejala ini akan memburuk di malam hari ketika cacing kremi biasanya akan keluar dari permukaan tubuh untuk menaruh telurnya di sekitar anus/vulva. Cacing juga biasanya dapat terlihat di feses.
  • Cacing gelang : Biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun untuk jenis toxocara canis dapat menyebabkan masalah penglihatan apabila terdapat di mata karena menimbulkan radang & luka pada retina mata. Cacing gelang ini juga dapat berpindah ke bagian paru-paru menyebabkan timbulnya batuk & asma, serta menimbulkan bengkak di organ tubuh lain.
  • Cacing pita : Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut. Cacing pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata & otak.
Gejala lain yang mungkin timbul :
  • Rasa mual
  • Lemas
  • Hilangnya nafsu makan
  • Rasa sakit di bagian perut
  • Diare
  • Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak mencukupi dari makanan
Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah tempat dari usus ke organ lain, sehingga menimbulkan kerusakan organ & jaringan, dapat timbul gejala :
  • Demam
  • Adanya benjolan di organ/jaringan tersebut
  • Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
  • Infeksi bakteri
  • Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena
Pengobatan Cacingan
Obat yang mempunyai efek sebagai anti parasit dapat digunakan untuk pengobatan cacingan ini, ada 2 jenis obat yang biasa digunakan yaitu :
  • Pyrantel pamoat
    Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya adalah :
    Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal
  • Mebendazole
    Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya, sama dengan dosis diatas, yaitu:
    Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal
  • Atau bila ingin lebih aman konsultasikan pada dokter keluarga anda.
Apabila ada anggota keluarga yang terkena cacingan, sebaiknya pengobatan juga diberikan untuk seluruh anggota keluarga untuk mencegah/mewaspadai terjadinya penularan cacingan tersebut. Selama masa pengobatan hindari penularan cacingan ke anggota keluarga lain dengan cara mencuci tangan dengan sabun setiap habis ke toilet atau sebelum menyentuh makanan, hindari juga untuk menyentuh mulut dengan tangan yang belum dicuci.

Pencegahan lebih Utama

Menjaga kebersihan diri adalah salah satu kunci untuk mencegah timbulnya cacingan kembali. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu :
  • Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan/setiap habis dari toilet.
  • Jagalah selalu jari kuku untuk selalu bersih & terawat.
  • hindari kebiasaan menggigit kuku/menggaruk bagian anus (terutama untuk infeksi cacing kremi).
  • Biasakan untuk selalu mandi di pagi hari (terlebih apabila mengalami infeksi cacing kremi).
  • Biasakan untuk membuka jendela kamar sepanjang hari, karena telur cacing sensitif terhadap sinar matahari (terutama untuk cacing kremi).
  • Jagalah selalu kebersihan makanan yang dikonsumsi
  • Biasakan untuk selalu mengkonsumsi daging yang telah dimasak dengan sempurna 
  • Sebaiknya anak-anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali 
Berani kotor itu HEBAT

Yang penting cuci tangan ya Nak.....

    Dari banyak sumber, terbanyak dari Bekti-medicastore.com  
           
    Contoh Resep Herbal untuk mengatasi Cacingan:

    Resep 1.
    15 gram biji pinang kering di tumbuk + 60 gram biji labu kuning yang kering ditumbuk + 15 gram kulit delima kering. Semua bahan direbus dengan 600 cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 200 cc, disaring, setelah dingin airnya diminum. (untuk semua jenis cacing).

    Resep 2.
    Biji wudani disangrai sampai matang, lalu dimakan dengan dikunyah ½ jam sebelum makan. Anak kecil 3-15 biji sehari, dewasa 15-30 biji sehari, dibagi untuk 3 kali makan. Lakukan berturut-turut selama 15 hari (satu keur). Setelah satu bulan dimakan satu keur lagi. (untuk cacing kremi, cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk).

    Resep 3.
    20 gram temu giring segar + 15 gram temu hitam segar + 2 siung bawang putih, dicuci dan dihaluskan atau diblender dengan menambahkan 100 cc air hangat, disaring, diminum pada pagi hari setengah jam sebelum makan. (untuk cacing kremi dan cacing gelang)

    Catatan : pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. untuk perebusan gunakan panci enamel, peruk tanah, panci kaca/pyrex. SuaraMedia.Com

    Resep dari sumber lain www.KabariNews.com

    Biji papaya
    Siapkan satu mangkuk biji pepaya, jemur bijinya sampai kering, kemudian tumbuk sampai benar-benar halus.
    Aturan minumnya :
    Untuk usia anak-anak 10-12 tahun : Campurkan ½ sendok teh bubuk dengan 2 sendok air putih atau susu. Diminumkan 2 jam setelah makan malam.
    Untuk usia anak-anak 7-9 tahun : Campurkan 1/4 sendok teh bubuk dengan 1 sendok air putih atau susu. Diminumkan 2 jam setelah makan malam.

    Buah lamtoro
    Buah lamtoro buahnya mirip dengan buah petai, namun ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis, biasanya buah ini sering dijuluki petai cina.
    Siapkan beberapa buah lamtoro yang sudah kering, kupas dan ambil isinya, kira-kira terkumpul sampai satu sendok makan penuh. Sangrai sebentar sampai berubah warna kehitam-hitaman, dan tumbuk sampai benar-benar halus. Selanjutnya seduh bubuk biji lamtoro dengan ½ gelas air panas. Setelah dingin minumkan pada anak yang menderita cacingan, pada malam menjelang tidur. 

    Wortel
    Campurkan  1 cangkir air perasan wortel dengan santan kental, perbandingannya 1:1.
    Beri sedikit garam, aduk rata. Kemudian minumkan pada anak. Ramuan ini bisa dikonsumsi setiap hari sampai cacing keluar dengan sendirinya.

    Jujur, aku baru mau mencobanya, belum dipraktekkan. 
    Karena sudah lama anak-anak tidak minum obat cacing.

    5 komentar:

    Anonim mengatakan...

    Tepat banget sama yg lagi aku pikirin skrg ini dok...
    Anakku 3 tahun, walau nggak menunjukkan gejala2 cacingan, tapi tetep takut juga dok... mungkin juga kan cacingan tanpa gejala apapun...

    Jadi memang harus dikasih pengobatan preventif setiap 6 bulan sekali yah dok...

    dokter bilang "anak2 udah lama nggak minum obat cacing"

    berarti dulu pernah yah dok? mulai usia berapa sih disarankan minum obat cacing rutin..?

    makasih sebelumnya yah dok..

    Anonim mengatakan...

    Baru baca request di posting sebelumnya... hehe..
    ooookeeeehh Mbaaa... hihihihi....
    Mbaaa... dinas di Palembang yah? Suamiku dinas di Palembang juga loooh... di kotanya, dia pegawai di Tamrin Brothers, main dealer Yamaha.. :-D
    Mba Yunda dinas dimananya? *eh bener nggak manggilnya?*
    Berarti kalo suami ku disana lagi sakit bisa ada tempat curhat... hehehe...

    Arif Bayu Saputra mengatakan...

    Wah lengkap sekali info & tipsnya mbak.... semoga anakku gak cacingan nanti....amin....hehehehe terima kasih mbak infonya

    Nova Miladyarti mengatakan...

    saya dulu sempat cacingan juga bu waktu kecil, ga tau deh mama saya gimana nanganinnya:D

    Artineke A. Muhir mengatakan...

    Lyli:
    Hmmm....di fb kok banyak yang panggil Tia ya?
    Wach kalu gitu maenlah ke Palembang, Dealer Yamaha yang di Sudirman ya? Kok gak ikut pindah ke Palembang juga?

    Iya anak-anakku dulu ada kali kalu 3-4 kali minum obat cacing dengan jarak 6 bulan,preventif sich tujuannya sesuai teori :) Waktu usia mereka 3 tahunan, kalau teori boleh diberikan pada anak > 2 tahun. Tapi setelah mengkaji lagi aku kok jadi cenderung kasih pola makan seimbang aja ya untuk preventifnya. Kalu pengobatan ke depan aku mau coba yang herbal).
    Aku inget waktu zaman kecil suka dikasih lantoro untuk pencegahan cacingan kata Mamaku, ech ternyata pas baca lagi emang ada. Tapi sekarang sulit ya cari lantoro.
    Jadi rencananya aku mau nyobain yang pake wortel aja, lebih mudah kayaknya, tinggal mengkondisikan anak-anak, sedikit dihipnotherapi, hehe....

    Bayu:
    Ini ciri ayah yang baik :) Walaupun baru calon kepeduliannya pada kesehatan anak sudah kelihatan. Aamiin dech semoga anaknya kelak sehat dan sholeh ya.....

    Nova:
    Nach ini kayaknya masih lama jadi ibunya....masih belum gitu tertarik ngomongin anak, atau malu-malu aja? Hmmm....dah punya calon kah?