Sebenarnya ingin ikut dalam lomba menulis tentang "saat buah hati sakit",
deadline 18 April 201. Semoga masih ada waktu.
Lagi mengumpulkan refrensi dan mengulik-ulik ide.
Kebanyakan yang ingin disampaikan jadi bingung sendiri mau mulai dari mana.
Yach intinya ingin berbagi, bahwa sejak 6 bulan terakhir saat anak-anak sakit maka madu dan obat-obatan herba lainnya menjadi pilihan utama.
Tentang madu, tak ada lagi keraguan. Jelas dalilnya (baca posting : Madu itu...., maret 2011). Kita hanya perlu jeli memastikan keasliannya. Karena banyak madu yang dijual ternyata bukan madu murni. Yang jadi masalah berikutnya, ternyata tak semua anak senamg minum madu. Bagian ini mungkin hanya belum optimal mengupayakannya, hihi....jadi malu.
Tapi ini nyata, karena Yunda, sulungku tak SUKA madu. Why?
Tak jelas mengapa. Hanya tak suka.
Jadi pilihan obat untuk Yundapun beralih ke Habatussauda (baca juga: Habatussauda, posting akhir maret 2011) dan Kopi Radix.
Akang lain lagi, ia justru suka sekali madu. Bahkan MADU PAHIT yang pernah dibawa Abi dari Bangkapun SUKA. Hingga saat ini obat andalan untuk Akang adalah semua yang mengandung MADU termasuk madu murni. Batuk filek pakai Extragreen, demam Extragreen plus madu. Bila adanya Spirumadu ya bisa juga pakai Spirumadu Kids, masih produck HPA juga. Bila batuknya lumayan berat ditambah juga dengan Habbatusauda, syukurnya dalam sebulan terakhir Akangpun sudah bisa minum kapsul Habatussauda tanpa harus dibuka. Hebat kan !!!
Sementara untuk obat luar, seperti luka, bisul atau bekas gigitan serangga bahkan jerawat, kami sekeluarga cukup pakai minyak But, sekarang kemasannya berganti Minyak Jawi 99. Hanya saja, karena baunya kurang sedap, cie....jujur aku agak kesulitan meyakinkan orang lain akan khasiat minyak ini. Padahal bila sudah mencoba dan YAKIN akan terasa manfaatnya. Pegel linupun bisa diatasi dengan minyak AJAIB ini.
Dulu awal kenal minyak but-but, saat anak-anak masih bayi wech seru dech....berasa manfaatnya. Kejedut langsung oles, digigit nyamuk dan semut lanjut juga. Pokoke serba but-but. Karena semangatnya langsung promosi di Puskes, hasilnya....yups asli diledekin, dibilang minyak jelantah (minyak bekas penggorengan). Kasian kan, hikszz....dakpapa dech, ujung-ujungnya banyak juga warga Puskes yang demen dengan minyak ini, walau tak semuanya. Ssttt...ntar kapan-kapan ya kita buka-bukaan tentang keajaiban plus keunikan minyak ini.
Akhir tulisan, kok kayak promosi obat yak?
Tak tau lah ya....maka masih perlu waktu untuk menyulapnya menjadi "tulisan" yang layak dilombakan :) Tinggal 3 hari lagi nich....BISA !!!
BISA donk....dah lama kan ndak nimbrung dilomba-lombaan, ehmmmm....
deadline 18 April 201. Semoga masih ada waktu.
Lagi mengumpulkan refrensi dan mengulik-ulik ide.
Kebanyakan yang ingin disampaikan jadi bingung sendiri mau mulai dari mana.
Yach intinya ingin berbagi, bahwa sejak 6 bulan terakhir saat anak-anak sakit maka madu dan obat-obatan herba lainnya menjadi pilihan utama.
Tentang madu, tak ada lagi keraguan. Jelas dalilnya (baca posting : Madu itu...., maret 2011). Kita hanya perlu jeli memastikan keasliannya. Karena banyak madu yang dijual ternyata bukan madu murni. Yang jadi masalah berikutnya, ternyata tak semua anak senamg minum madu. Bagian ini mungkin hanya belum optimal mengupayakannya, hihi....jadi malu.
Tapi ini nyata, karena Yunda, sulungku tak SUKA madu. Why?
Tak jelas mengapa. Hanya tak suka.
Jadi pilihan obat untuk Yundapun beralih ke Habatussauda (baca juga: Habatussauda, posting akhir maret 2011) dan Kopi Radix.
Habatussauda adalah obat dari segala macam penyakit kecuali kematian
(H.R. Bukhari).
Obat favorite Yunda, Abi dan Ummi juga :) |
Andalannya Akang Hamas. |
Ajaib untuk semua anggota KELUARGA, Mbak Endang apalagi :) |
Akhir tulisan, kok kayak promosi obat yak?
Tak tau lah ya....maka masih perlu waktu untuk menyulapnya menjadi "tulisan" yang layak dilombakan :) Tinggal 3 hari lagi nich....BISA !!!
BISA donk....dah lama kan ndak nimbrung dilomba-lombaan, ehmmmm....
1 komentar:
Ayooo Bu Dokter pasti BISA... makasih infonya ya dok...
Posting Komentar