Karya Jerry D. Gray seorang Mualaf asal Amerika |
Buku ini kudapat saat acara KPJ HPA di Asrama Haji 17 April yang lalu.
Dibaca kebut saat mau isi acara FORSIMA (Forum Silaturrahim Majelis Taklim Sebrang Ulu) tanggal 22 April 2011 dengan tema pengobatan alternatif, tapi baru tuntas semalam.
Subhanallah, aku merasakan betul manfaat baca buku ini. Diantaranya yang bisa kubagi:
- Agar kita tergerak hati menerapkan pengobatan cara Nabi.
- Bila sudah menjalankannya jadi bertambah yakin.
- Selebihnya belajar beberapa kiat pengobatan yang bisa kita gunakan dalam keseharian dengan mengambil tanaman yang ada disekitar.
- Jadi lebih tahu kisah dibalik jargon sehat ala pengobatan modern.
- Vaksinasi? Ternyata mengerikan.
- Trus kalu kita sakit jadi lebih tenang, berusa untuk mengobati sendiri dengan panduan yang ada dibuku ini, jadi lebih hemat kan, tidak buru-buru pergi ke dokter.
- Kembali menyemangati diri dengan keyakinan, bahwa Rasulullah adalah suri tauladan disemua bidang termasuk pengobatan.
Sebenarnya lebih banyak lagi, makanya walau tak dibayar aku rela promosikan buku ini.
Beli, baca, fahami dan praktekkan.
Dan dalam rangka mempraktekkan isi buku ini akupun mewajibkan diri belajar BEKAM, bareng temanku Pipit Smart, seorang PNS guru di SMA Olahraga yang sudah punya anak 4 dalam usianya yang belum genap 34 tahun. Ini foto pas selesai acara :
Emak-emak semangat belajar BEKAM. |
Sharing materi Thibbun Nabawi (Pengobatan ala Nabi), temanya kuganti sendiri, tak jadi tentang pengobatan alternatif. Ini rangkumanku untuk FORSIMA, simak ya....
Misi kenabian Rasulullah di bumi membawa rahmat bagi seluruh kaum Muslim secara khusus. Ya, Nabi tak hanya menanamkan pengetahuan tentang Keesaan Tuhan, tapi ia juga membawa pengetahuan soal kedokteran. Di antaranya Nabi menganjurkan menerapi diri lewat al-Qur’an dan madu. Nabi juga mengenalkan air Zamzam dan kurma sebagai penyembuh segala penyakit.
Jenis yang kedua adalah penyakit badan (organ tubuh). Sakit pada fisik terkait dengan kondisi hati. Jika hati dalam keadaan galau dan waswas akan berdampak pada tubuh fisik. Kesehatan tubuh juga terkait dengan kecukupan asupan pada tubuh. Selama kebutuhan asupan terpenuhi, tubuh dalam kondisi normal.
Yang harus kita yakini adalah setiap penyakit pasti ada obatnya.
Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam praktiknya, pengobatan menyangkut dua bagian itu, yakni tubuh dan mental. Terapi cara Nabi tidak hanya mengandalkan doa, apalagi hanya mengeksploitasi ayat al-Qur’an menjadi jampi-jampi dan takhayul. Proses pengobatan cara Nabi juga menyertakan tindakan yang bersifat medis, meskipun sederhana. Di antara tindakan medis yang diyakini sebagai warisan Nabi adalah bekam.
Maka letakkanlah sesuatu itu secara proporsional. “Nabi juga memang menggunakan doa maupun ayat-ayat al-Qur’an dalam menyembuhkan. Ia pernah menyembuhkan sahabatnya yang menderita suatu penyakit, dengan meminumkan air putih yang telah dibacakan al-Fatihah. Pada intinya, kedua macam pengobatan tersebut digunakan.
Berbeda dengan pengobatsn alternatif.
Ada perbedaan mendasar antara pengobatan alternatif dan pengobatan Islami. Pengobatan alternatif di Indonesia berhubungan dengan kebudayaan dan agama yang diyakini oleh masyarakat seperti jamu dan dukun di masyarakat Jawa. Sedangkan pengobatan cara Nabi adalah bentuk pengobatan Islami yang merujuk pada tradisi nabi seperti terapi hijamah(bekam), madu, air zamzam, minyak zaitun, kurma dan jintan hitam (habatussauda) sebagai pengobatan Islami.
Pengobatan islami adalah pengobatan modern dengan sistem evidence based medicine dan dipraktikkan dengan kaidah-kaidah islami. Sekarang dipopulerkan dengan istilah Thibbun Nabawi. Pengobatan alternatif berbeda dengan pengobatan islami.
Tentang penobatan dengan Bekam.
Dari berbagai hadits diketahui bahwa Rasulullah biasa berbekam. Dan Rasulullah boleh dikata tidak pernah sakit kecuali ketika sakarotul maut.
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra: Bahwa Nabi saw. pernah berbekam dalam keadaan sedang ihram. (Shahih Muslim No.2087)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra: Nabi bersabda: Sebaik-baik obat yang kamu gunakan adalah berbekam, atau: Berbekam adalah obat yang paling baik bagimu. (Shahih Muslim No.2952)
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra: Dari Ashim bin Umar bin Qatadah bahwa Jabir bin Abdullah menjenguk Muqanna`, kemudian berkata: Aku tidak akan pulang sebelum engkau mau berbekam sebab saya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di dalam berbekam itu terdapat pengobatan. (Shahih Muslim No.4085)
Selain bekam, Nabi juga biasa meminum madu untuk menjaga stamina dan kesehatan. Madu kalorinya sangat tinggi sehingga menjadikan tubuh kita kuat dan berenergi. Selain itu madu juga bisa untuk menyembuhkan luka baik di luar tubuh mau pun di dalam.
Firman Allah dan Sabda Nabi: Madu itu Obat!
“..Dari perut lebah itu ke luar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” [An Nahl:69]
Dari Ensiklopedi MS Encarta:
Madu lebah merupakan makanan diet penting bagi banyak binatang seperti beruang dan badger dan banyak digunakan oleh manusia. Sebagai contoh beruang tahan hibernasi (tidur tanpa makan) berbulan-bulan dengan memakan madu sebelumnya tanpa kehilangan tenaga.
Berobat dengan cara meminum Madu
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra, ia berkata:
Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Saudaraku merasa mual-mual perutnya. Rasulullah saw. bersabda: Minumkanlah madu! Setelah orang itu memberi minum madu kepada saudaranya, dia datang lagi kepada Nabi saw. dan melapor: Aku telah meminumkannya madu tetapi dia malah bertambah mulas. Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Pada kali yang keempat Rasulullah saw. tetap bersabda: Minumkanlah madu! Orang itupun masih saja melapor: Aku benar-benar telah meminumkannya madu tetapi dia malah bertambah mulas, maka Rasulullah saw. bersabda: Maha benar Allah (dalam firman-Nya, surat An-Nahl ayat 69) dan ada yang tidak beres dengan perut saudaramu itu (madunya tidak diminum). Akhirnya Rasulullah saw. sendiri yang meminumkannya madu dan saudara orang itupun sembuh. (Shahih Muslim No.4107)
Minumlah madu “Asli” 1-2 sendok makan 3x sehari (pagi, siang, dan malam)
Jika panas, Nabi menurunkannya dengan air (kompres), Hadis riwayat Ibnu Umar ra:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Panas demam itu berasal dari didihan api neraka Jahanam. Karena itu dinginkanlah derajat panasnya dengan air! (Shahih Muslim No.4093)
Hadis riwayat Rafi` bin Khadij ra. ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya panas demam itu adalah panas yang berasal dari api neraka Jahanam. Karena itu dinginkanlah panas itu dengan air. (Shahih Muslim No.4099)
Berobat dengan jintan hitam / Habbatussauda
Hadis riwayat Abu Hurairah ra:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya pada jintan hitam itu terdapat obat untuk segala macam penyakit kecuali kematian. (Shahih Muslim No.4104)
Biasanya di rumah Herbal Islami Habbatussaudah ini banyak dijual, pastikan tidak bercampur zat kimia.
Ketika sakit orang biasanya diberi makan bubur karena pencernaannya kurang baik.
Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw.:
Bahwa apabila salah seorang anggota keluarganya meninggal dunia maka berkumpullah para wanita kemudian mereka berpisah lagi kecuali keluarga dan kerabat dekatnya lalu ia menyuruh diambilkan seperiuk sup terigu kemudian dimasak untuk dijadikan bubur talbinah tersebut lalu dituangkan ke atas periuk tadi, ia pun berkata: Makanlah bubur ini! Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bubur Talbinah itu dapat menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat mengurangi sebagian rasa sedih. (Shahih Muslim No.4106)
Ketika ada penyakit menular/wabah harus diisolasi hingga tidak terjadi penularan.
Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra, ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sampar itu siksa yang dikirimkan kepada Bani Israel atau orang-orang yang hidup sebelum kalian. Apa bila kalian mendengar adanya sampar itu di suatu daerah, maka janganlah kalian datang ke sana. Dan kalau sampar itu berjangkit di suatu daerah, sedangkan kalian berada di sana, maka janganlah kalian keluar untuk melarikan diri darinya. (Shahih Muslim No.4108)
Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)
Obatnya itu pasti sesuatu yang halal.
Bukan yang haram.
Bukan yang haram.
Allah tidak menjadikan obat dengan apa yang diharamkan bagi kamu. (HR. Al-Baihaqi)
Kesehatan adalah hal yang penting setelah Iman.
Oleh karena itu hendaknya kita jaga:
Mohonlah kepada Allah kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan (keselamatan). (HR. Ibnu Majah)
Cara memelihara kesehatan, ikutilah cara Rasulullah, diantaranya :
- Bekam tiap bulan, utama setiap tanggal 17/19 atau 21 bulan komariah.
- Tidur miring ke kanan, bangun sebelum fajar.
- Jangan tidur sesudah subuh dan sesudah ashar.
- makan saat lapar, berhenti makan sebelum kenyang.
- Puasa sunnah.
- Mengunyah makanan 33x.
- Jaga kebersihan dengan wudhu, mandi, bersiwak/sikat gigi dan potong kuku.
- Banyak bersedekah.
Jum’at, 22 April 2011 di Masjid Musyawarah, Kertapati SU I
edited by dr. Artineke A. Muhir
edited by dr. Artineke A. Muhir