Alpha Wife merupakan istilah yang ditujukan kepada para istri pencari
nafkah, atau istri yang penghasilannya lebih besar daripada suami. Situasi
tersebut sepertinya masih belum sepenuhnya bisa diterima di Indonesia,
mengingat orang Indonesia kebanyakan masih menganggap harus laki- laki yang unggul diatas
perempuan, baik itu secara peran, profesi maupun penghasilan.
Novel berjudul 'Alpha Wife', karya Mbak Ollie ini mengisahkan serba-serbi kehidupan rumah tangga dengan tokoh Alpha Wife yang bernama Melena Katrine Wibowo, seorang editor in chief disebuah Majalah perempuan ternama, Glam Lady. Dan bersuamikan Eric, seorang guru SMA yang bersahaja.
Seorang editor in chief majalah ternama seperti Lena, terkadang malu mengakui pekerjaan sang suami. Apalagi dalam pesta-pesta mewah dan glamour khas sosialita, Lena selalu menutup-nutupi pekerjaan suaminya, yang menurutnya, tidak sepadan dengannya dan sangat tak bergengsi. Lena bahkan selalu berusaha menyuruh Eric berganti pekerjaan, at least, kerjaan kantoran yang berkelas dan terpandang, lagi-lagi ini menurut Lena sang Alpha Wife.
Sementara Eric sungguh telah merasa nyaman dengan pekerjaannya sebagai guru. Suatu kebanggan baginya bisa berbagi ilmu dengan orang lain. Ia tidak pernah malu meskipun pekerjaannya itu ditentang habis-habisan oleh istrinya. Sampai suatu saat, Erik dihadapkan pada situasi dimana istrinya tak lagi menghargai dirinya, pekerjaannya bahkan perannya sebagai pemimpin dalam keluarga. Eric lalu pergi meninggalkan Lena, dan memilih hidup sendiri dengan penuh kesederhanaan.
Dalam kesendiriannya, Lena baru menyadari bahwa kehadiran Eric sangat berharga. Ia begitu mengharapkan Eric kembali. Namun, Lena harus menerima kenyataan bahwa Eric seolah menghilang tanpa kabar. Dan pada akhirnya kisah cinta merekapun berakhir dengan bahagia. Saat keduanya menyadari peran masing-masing dan kekuatan cinta-Nyalah yang berhasil menyatukan mereka.
Novel Alpha Wife, hadiahnya Pakde Cholik. |
Menurutku, ide dan isi cerita novel ini bagus dan inspiratif. Mengangkat sebuah
tema dan mengolahnya menjadi konflik utama dalam sebuah kehidupan rumah tangga.
Mbak Ollie juga berhasil menciptakan sosok berkarakter. Novel ini menunjukkan
bahwa setinggi apapun posisi karir dan seberapa besar penghasilan istri
dibanding suami, ia harus tetaplah menghargai posisi suami sebagai kepala rumah
tangga.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita”. (QS.
An Nisaa : 34)
Ketahuilah behind the success woman, there is a silent support from her man itu nyata. Bahwa dibalik kesucsesan seorang istri maka tentu ada dukungan penuh cinta dari sang suami. Bukankah begitu juga sebaliknya? Sukses suami tentu juga atas dukungan sang istri. Dan memang sudah begitu seharusnya, saling mendukung dan menguatkan.
***
Sebagaimana kisah nyata berikut ini. Walaupun sedikit berbeda tapi aku anggap ini masih satu tema, tentang sosok Alpha Wife dikeluarga kami, yang tetap sukses mempertahankan keharmonisan keluarga walau tantangan tak terhitung banyaknya.
Sejak awal pernikahan mereka,
potensi untuk munculnya Alpha Wafe memang sudah mulai tampak. Sang suami
bekerja sebagai pengajar disebuah Bimbinan Belajar dengan gaji tak sampai
seratus ribu, sementara sang istri baru diterima sebagai dosen Fakultas Tekhnik
Universitas Sriwijaya, UNSRI adalah sebuah Universitas Negeri terbesar di
Sumatera Selatan. Jelas mempunyai peluang karir yang lebih menjanjikan. Ini
terjadi sekitar pertengahan tahun 1987, tahun pernikahan mereka.
Pernikahan yang diawali tampa proses
pacaran ini pada awalnya memang mendapat dukungan utuh dari kedua keluarga
besar. Meski dari strata sosial yang berbeda tapi pemahaman agama mempermudah
semuanya. Perlu diketahui sang istri berasal dari keluarga kaya raya. Anak
seorang pengusaha dan pejabat pada zamannya. Walaupun dibesarkan dalam
kemewahan beliau tetaplah sosok yang sangat low profile. Menjelang tahun
kedua pernikahan mereka, sang istri harus menjalankan tugas belajar, S2 ke Universitas Gajah Mada.
Sang suamipun menyertai, meninggalkan semua pekerjaannya yang mulai mapan. Ini
juga atas kesepakatan mereka berdua dan dukungan kedua keluarga besar.
Masa pendidikan S2 dimulai, ini saat sulit. Syukurnya beasiswa lancar dan memadai sehingga bisa menunjang kelangsungan dapur mereka. Dan dimasa inilah
anak pertama mereka lahir. Di Jogyakarta, jauh dari sanak keluarga. Maka sang
suamilah yang paling berperan dalam pengasuhan Ananda, sebab sang istri harus
terus kuliah. Mengantarkan Ananda menemui Ibunda ke Kampus untuk mendapatkan
ASI, adalah jadwal rutin yang dilakoninya sembari bekerja menjual apa saja
dipelantaran masjid Kampus. Pekerjaan lainnya juga adalah sebagai guru privat.
Dan ini bertahan sampai sang istri menyelesaikan study S2.
Ceritapun berlanjut, kembali ke
Palembang dengan status dosen tetap yang mulai senior tentu membuat sang istri
makin sibuk. Dan sang suami kembali menjalankan profesinya sebagai guru Bahasa
Inggris disebuah Bimbingan Belajar. Tahun berganti. Dan pada pertengahan tahun 2002 aku mengenal sosok mereka berdua secara langsung, karena pada tahun tersebut aku
menikah dengan adik kandung sang suami.
Ternyata setelah itu, tak banyak
waktu kami untuk berdekatan, karena pada awal tahun 2003 sang istri dinyatakan
lulus beasiswa S3 ke Curtin University Australia yang ada di Perth. Keluarga
kecil dengan seorang anak berumur 4 tahun inipun boyongan ke LN. Dan kami
sekeluarga besar hanya mengantarkan sampai Bandara. Sang istripun
berangkat dalam kondisi hamil muda yang bermasalah. Beliau mengalami hiperemesis gravidarum (HEG) berat, hingga harus naik kursi roda menuju ke pesawat. Tapi
semangat juga ketangguhan membuatnya kuat dan tetap berangkat.
Banyak yang bilang mereka mirip, menurutku tidak juga... |
Sebuah perjuangan baru di Perth.
Yang kami dengar sang suami melakoni pekerjaan apa saja, pun sampai ada masa
menjadi seorang cleaning service. Yang utama sebenarnya bukan untuk mereka bertahan hidup,
karena beasiswa sang istri lebih dari cukup untuk itu semua. Tapi semata karena
menyadari perannya sebagai pemimpin keluarga. Anak ke-2 lahir bulan November
2003, hanya berjarak sebulan dari kelahiran sulungku. Dan tugas pengasuhan
anak menjadi makin berat, apalagi jauh dari yang namanya sanak keluarga. Adalah
sang suami yang mengambil peran ganda demi lancarnya study sang istri. Tapi
syukurnya beliau masih bisa tetap bekerja, mengumpulkan pundi-pundi tabungan.
Gaji pekerja kasar disana cukup besar, jauh diatas UMR negara kita. Selebihnya, mereka menjalani hidup yang bahagia.
Fotonya lawas, maaf ya... |
Namun sangat disayangkan orangtua kami yang ada di Palembang justru sering kali sedih. Dan mulai termakan omomgan orang, mereka mengkhawatirkan nasib sulungnya yang seolah tenggelam dibalik
kesuksesan sang istri. Mereka gundah membayangkan sulungnya jadi cleaning
service di LN. Dan seingatku, mulai dari sinilah masalah itu bergulir. Banyak
keluarga yang mulai nyinyir menggunjing rumah tangga ini. Ibu mertuaku suka
uring-uringan tak jelas meminta anak sulungnya ikut melanjutkan kuliah.
“Apa kata orang kalau istrimu sudah
S3 sementara dirimu masih jalan ditempat, hanya lulusan S1” atau "Apa kata orang ke LN cuma jadi turis (turut istri)", kalimat-kalimat seperti ini jadi makin sering kami dengar. Tapi syukurnya semua itu tak
menggoyahkan keharmonisan keluarga kecil yang ada nun jauh di sana. Dan sang suami berprinsip melanjutkan kuliah S2 untuk mendapatkan ilmu bukan gelar demi gengsi, dan beliau merasa belum prioritas.
Alhamdulillah sesuai yang mereka harapkan tahun 2007 sang istri berhasil
meraih gelar doktoral dibidang Tekhnik Kimia. Merekapun pulang ke Palembang. Yang
mengharukan suami istri ini langsung mendaftar haji, dan mendapat kursi tahun
berikutnya. ONH-nya berasal dari tabungan sang saumi saat bekerja. Menurutku, inilah cara
sang istri mengangkat kehormatan sang suami, bisa saja uang beasiswa yang
dijadikan ONH dan uang hasil keringat sang suami untuk biaya hidup mereka
selama di Perth. Tapi nilainya dimata kedua keluarga besar tentu berbeda.
Musim haji 2008 suami istri inipun
menunaikan rukun islam ke-5. Sisa tabungan sang suami dipakai untuk membuka
usaha warnet. Ternyata tak bertahan lama, usaha ini gulung tikar. Allah ingin
menguji ketegarannya sebagai qowwam. Maka sang suamipun tetap terus
bekerja, bekerja apasaja. Dan sekarang bersama beberapa orang rekan mendirikan
sebuah usaha jasa, melayani pemesanan tiket pesawat lokal maupun internasional,
travel haji dan menjual beberapa produk obat-obatan herbal. Masih merintis
usaha menuju kestabilan, kadang hanya pulang modal.
Adapun karir sang istri terus melejit, pada pertengahan
tahun 2011 ini beliau dilantik sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Tekhnik UNSRI,
mengurusi bagian akademik mahasiswa. Beliau sudah menjadi pejabat ditingkat fakultas,
kesibukan dan kesejahteraan meningkat dibarengi dengan segenap fasilitas kedinasan seperti mobil dinas dan
lain-lain.
Mau tahu respon keluarga besar kami sekarang? Ya, pro dan kontra makin meruncing. Yang kontra semakin memojokkan posisi sang suami. Sampai ada yang mengistilahkan suami DKI (Dibawah Kekuasaan Istri). Tapi dengar tanggapan sang istri,
Mau tahu respon keluarga besar kami sekarang? Ya, pro dan kontra makin meruncing. Yang kontra semakin memojokkan posisi sang suami. Sampai ada yang mengistilahkan suami DKI (Dibawah Kekuasaan Istri). Tapi dengar tanggapan sang istri,
“Yang lain boleh bilang apasaja
tentang kita, yang penting adalah bagaimana kita berdua. Karena aku tak akan
terpengaruh, bagiku dirimu tetap imamku”.
Subhanallah… kalau semua Alpha Wife setangguh ini, alangkah
indahnya
Dan sungguh, dibalik kesuksesan seorang istri tentu ada suami hebat yang setia mendukung dengan penuh cinta dan ketulusan.
Dan sungguh, dibalik kesuksesan seorang istri tentu ada suami hebat yang setia mendukung dengan penuh cinta dan ketulusan.
***
Kisah ini ditulis untuk acara "A Story Pudding For Wedding" yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga.
Sekaligus mereview novel Alpha Wife. Sekali merengkuh dayung 2 pulau terlampaui.
Mana tahu bisa menambah nilai, hahay... ngarep.com
Semoga mampu mencerahkan,
karena semakin banyak sosok Alpha Wife yang ada disekitar kita.
Sementara lingkungan masih banyak yang belum siap menerima keberadaan mereka.
Suami sukses didukung oleh istri yang hebat, ini yang biasa berlaku dimasyarakat kita, padahal istri sukses atas dukungan suami hebat juga luar biasa bukan?
Mana tahu bisa menambah nilai, hahay... ngarep.com
Semoga mampu mencerahkan,
karena semakin banyak sosok Alpha Wife yang ada disekitar kita.
Sementara lingkungan masih banyak yang belum siap menerima keberadaan mereka.
Suami sukses didukung oleh istri yang hebat, ini yang biasa berlaku dimasyarakat kita, padahal istri sukses atas dukungan suami hebat juga luar biasa bukan?