Senin, 28 Februari 2011

Kisah si-Ca Serviks

What?

Mungkin Anda masih asing dengan istilah tersebut, sebenarnya Ca serviks~kanker serviks adalah istilah dari kanker leher rahim yang selama ini sudah sering terdengar atau dibahas di berbagai media. 

Bahkan berdasarkan info dari situs resmi WHO telah terjadi 250.000 kematian disebabkan oleh kanker serviks di tahun 2005.

Gejala Kanker Serviks :
1. Hilangnya nafsu makan dan menurun berat badan.
2. Nyeri tulang panggul dan tulang belakang.
3. Terjadi pembengkakan pada kaki.
4. Keluarnya feaces menyertai urin melalui vagina.
5. Menstruasi tidak normal (lebih lama dan lebih banyak).
6. Keputihan dan timbul bau, dengan cairan encer dengan warna coklat atau pink,      mengandung darah.
Namun penyakit yang disebabkan oleh Human papilloma virus (HPV) terkadang pada tahap awal tidak ada gejala yang tampak. Untuk itu diperlukan adanya pemeriksaan panggul dan test pap smear untuk mengetahui penyakit kanker serviks dari awal.

Test Pap Smears
Tes ini untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian lebih dalam. Warning! Jika tidak ditangani, sel abnormal ini dapat berubah menjadi sel kanker, dimana dapat menyebar pada beberepa tempat sekitar serviks, vagina bagian atas, area pelvis, dan bagian lain dari tubuh.
Tes HPV DNA Terdapat juga pemeriksaan HPV DNA untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi. Pada tes ini diambil jaringan dari serviks untuk diperiksa di laboratorium.
Diagnnosis Jika hasil Pap Smear memperlihatkan sel kanker, pasien dapat menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Diagnosa yang dilakukan yaitu dengan memeriksa serviks dengan kolposkopi – memeriksa sel dengan mikroskop khusus. Setelah itu mengambil sample sel serviks – dengan biopsi.

Pencegahan Kanker Serviks
Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksin HPV. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.

Mengurangi faktor resiko

1.       Hindari berhubungan seksual pada usia muda (di bawah 20 tahun), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.

2.       Secara berkala (satu tahun sekali) dilakukan pemeriksaan panggul dan pap smear untuk mengetahui gejala lebih awal.

Tentang IVA

Indonesia juga mengembangkan deteksi dini dengan IVA, Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Pencegahan melalui IVA, pap smear, ataupun vaksinasi yang dilakukan di negara-negara lain dapat mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks sampai 50 persen. Bahkan di Amerika Serikat, menurut American Cancer Society, penurunan mencapai 75% setelah tes Pap Smear dilakukan secara luas.

Untuk pengobatan, jika telah ditemukan adanya gejala kanker serviks segera menghubungi dokter untuk tindakan lebih lanjut.

Tips Mencegah Kanker Serviks

1. Jika tidur tidak usah pakai Panties (celana dalam)
2. Sehabis BAK keringkan dengan tissue
3. Ganti celana dalam minimal 2x sehari
4. Ganti pembalut minimal 2x sehari
5. Hindari makan atau buah yang meningkatkan produksi lendir seperti : nanas, kol, timun dll
6. Jangan memegang vagina dengan tangan dan kuku yang kotor
7. Jangan biarkan celana dalam basah..langsung ganti
8. Jangan melakukan SEKS BEBAS
9. Kalau bisa lakukan pemeriksaan USG / screening uterus secara rutin.

Penyuluhan, edisi POSKESTREN

Tolong sebarkan ini ke semua perempuan yang kita sayangi.. dan selamatkan kehidupannya !!!


Sumber: web depkes.go.id dan notenya Ibu Emmy Soekresno

Sabtu, 26 Februari 2011

Lombanya Para Bunda: Episode Mendongeng

Bonus Membacakan Dongeng, Sungguh lebih dari yang Kuharap

Baru berlalu moment indah yang membuat bahagiaku membuncah haru. Menjelang Yunda dan Akang tidur malam ini, jam menunjukkan pukul 20.10 WIB.

“Abi bacakan Fabel dong, Paus penyelamat ya !!”
Akang nodong.
“Iya Bi, Yunda juga lagi pengen Fabel”, Yunda menguatkan.
“Sama Ummi ya Nak, Abi lagi caaapek banget”, jurus pamungkas memberi solusi, guap dech teori bahwa harus melibatkan mereka dalam membuat keputusan. 


Koor kompakpun beralih…“Ummii…bacakan dong”

 
Hmm…iya dech, walau sebenernya ngantuk berat, jujur setelah tahu dan akhirnya aku harus mengakui bahwa saat menjelang tidur adalah waktu yang tepat dan sangat baik untuk menyampaikan pesan, menanamkan nilai, membentuk karakter, membuat jiwa tangguh, menempa akhlak nan mulia dan seterusnya. Terlebih lewat bercerita, mendongeng atau sejenisnya, kami (aku dan suami) membuat moment ini seoptimal mungkin. 


Akupun bersiap, mulai membaca.
“Paus Penyelamat”(Fabel Islami Ikan Paus yang diperintahkan Allah menelan Nabi Yunus, AS)
“ Laut Tengah sedang tenang, hamparan air biru berkilau. Ombak agak besar, tapi tidak lah badai, angin berhembus kuat. Perahu-perahu besar berlayar dengan baik. Langit biru terang, burung camar terbang rendah. Allah menciptakan alam dengan sangat indah.”

 
Halaman pertama Fabel itupun terlewati dengan sucses. Kantuk mulai hingap menyergap, lama terdiam, matapun merem melek.


”Teruuus Mi...”, Yunda menggugah kantukku. Lanjut.
”Sekelompok ikan Paus sedang bermain, kepala ikan-ikan paus itu tampak ke permukaan.”
Diam. ”Mereka menghirup udara” Stop.


Sekuat mungkin kuusir kantukku. Kuakui suasana bercerita malam ini begitu parah.Namun tak tega membuat mereka kecewa, meski cerita ini sudah sering dibaca tapi tetap saja mereka masih menikmatinya, masih menunggu kelanjutannya.


”Kok berenti, berenti Mi”, Yunda protes garing. Lanjut lagi.
“Tampak seekor anak paus, ia terlihat sedang mengejar Ibunya.
Keduanya tampak saling mencintai. Kepada Orangtua memeng harus mencintai.”

Halaman kedua terlampaui. “Anak dan induk paus terus berenang.” Diam.


”Dan saat itu Induk Paus melihat sebuah kapal miring.” Diam lagi.
”Tergunjang seperti mau tenggelam.”

Diam lama. Akang menyentuhku tampa kata, aku tersadar mencoba bertahan.
”Mungkin kelebihan muatan, kata Induk Paus pada anaknya, wah.......”
Glebuuk buku Fabel terjatuh dari peganganku, asli kaget, tepat saat buku hendakku pungut tapi kalah cekatan, karena Akang lebih dulu mengambilnya, menutup dan menaruh diatas bantal tidurnya, menghampiriku dan menciumku, muach
:)
Subhanallah. SUBHANALLAH, gemuruh tasbih di hati, ciuman yang tampa kuminta.
Seketika meluap kantukku, tapi aku bertahan dengan mata masih terpejam. Menunggu.
”Bobolah Mi....” suara Akang beringsut.


Ekor mataku melirik Yunda, sudah tidur rupanya, pantes tak terdengar suaranya. Akang mengambil posisi tidur, memejamkan mata, sekejap sudah pulas tertidur.


Aku bangun, menunda tidur, paling tidak sampai menuliskan ini, karena kantuk pun tak lagi tersisa. Andai tadi diawal kutolak baca Fabelnya, aku memang bisa tidur lebih awal, tapi tak ’kan ada moment indah seperti ini. Bonus ciuman spontan dari Akang.
Dan aku ingin mengabadikan moment ini dengan tulisan cinta, bukan kerena ingin seluruh dunia tahu. Hanya ingin membuat aku tak melupakannya. Saat bahagia begitu meluap, mendapat perlakuanmu Nak...Melampaui dari sekedar yang kuharap, karena jujur, tadi aku sempat berharap anak-anakku mengerti bahwa aku begitu mengantuk aku juga sempat berharap merekalah yang minta baca Fabelnya di STOP dulu. Tapi ternyata. Sungguh lebih dari yang kuharapkan. Dan kemarin saat Abi baca tulisan ini, koment candanya riuh. "Mestinya Abi yang dapat ciuman ini."
"Tak apa, bisa lain waktu", hiburku.
Diskusipun berlanjut. Yang jelas, mestinya bukan Abi yang langsung bilang bahwa bacanya dengan Ummi aja, tapi baiknya Abi sampaikan kondisi Abi, dan beri alternatif. Kalu Ummi yang baca gimana Nak? Akan sama hasilnya, tapi prosesnya jauh berbeda, melibatkan anak-anak, ada unsur meminta pendapat disana. 


Q.S Ash-Shaffat : 102
"........Ibrahim berkata: Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi aku menyembelihmu. Maka pikirkan bagaimana pendapatmu?............"

 
Ya, ya...selalu ada kata belajar disetiap kesempatan bersamamu Nak...Belajar dari Ibrohim, belajar menjadi orangtua bijak bestari. 
***
Yunda Akang, SERU, buat Clay
Dan kini, aku ingin suatu saat kalian baca sendiri tulisan ini Nak...dan ceritakan rasamu.
Kegiatan mendongeng, bercerita atau membacakan cerita adalah kegiatan yang memiliki perbedaan dalam penggunaan media cerita. Namun ketiganya punya komposisi yang sama yaitu ada orang dewasa sebagai narrator, ada materi bacaan dan ada pendengar. 

Bercerita dikatakan sebagai kegiatan mendidik tanpa menggurui adalah karena berbagai hal dapat disampaikan orang dewasa dan diterima oleh anak dengan cara yang sangat menyenangkan. Nilai-nilai agama, batasan-batasan sosial dan berbagai hal dapat disampaikan kepada anak dengan cerita. Sehingga tanpa disadari anak sudah mendapatkan kebaikan tanpa merasa dinasehati.


Sejak dini, bahkan sejak awal kehidupannya anak perlu diberikan kegiatan bercerita. Untuk anak dibawah umur tiga tahun dapat diadakan dalam kelompok kecil atau secara individual/sendiri.
Sedangkan di usia 3 tahun ke atas anak sudah mulai bisa duduk tenang dan mendengarkan cerita. Kegiatan cerita dapat dilakukan sebagai pembuka kegiatan belajar mengajar. Dalam beberapa kesempatan juga dapat dilakukan sambil berbagi dengan teman. Ada beberapa orang dewasa yang menggunakan cerita untuk menenangkan anak sebelum tidur siang atau setelah bermain sangat aktif.


Sehubungan dengan pembahasan kita kali ini yaitu menjadikan kegiatan bercerita tidak menggurui maka perlu difahami beberapa hal :


1. anak belum memiliki motivasi belajar dari dalam (internal). 

Fitrah mereka adalah melakukan sesuatu untuk mencari kesenangan belaka.

2. anak masih belajar menemukan “sikap belajar” yang tepat. Tabiat anak adalah sulit diam, suka berteriak, berlari, gaduh dan sebagainya.


3. anak lebih cepat bosan. Kemampuan konsentrasi anak masih sangat terbatas yaitu satu menit dikali usianya ( 1 menit X usia = waktu konsentrasi dalam menit). Anak tidak tahan terhadap suasana yang monoton, pasif tanpa “greget” yang dapat merangsang minatnya.


4. anak belum memiliki pengendalian diri yang baik. Anak belum bisa bersikap penuh pengertian seperti orang dewasa.


5. anak belum memiliki perbendaharaan kata yang lengkap. Berkomunikasi dengan anak harus menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka.


6. anak belum mampu menangkap konsep-konsep abstrak seperti kejujuran, ketauhidan dll. Kecuali jika dijelaskan dengan contoh konkret.


7. Anak banyak dipengaruhi oleh fantasi dan imajinasinya. Dunia anak-anak adalah dunia yang kaya akan fantasi sehingga anak akan antusias sekali terhadap segala bacaan atau tontonan yang dapat membangkitkan imajinasi dan daya fantasinya, seperti menggambar, bermain peran, bermain dan mendengarkan cerita.


Syarat-syarat cerita yang baik:
1. harus menarik minat anak dan pendidiknya
2. panjangnya cerita sesuai dengan waktu konsentrasi anak , minatnya dan pengalamannya.
3. tidak melanggar syariah.
4. tidak ada bahaya di dalamnya.


Menjadi pencerita diperlukan keterampilan tersendiri yaitu disebut seni peran. Modal utama dari seni peran adalah tubuh, jiwa, dan pengalaman kehidupan sehari-hari baik secara fisik emosional maupun suasana. Syarat melaksanakan seni peran adalah harus wajar, indah masuk akal serta sadar dan benar.


Kiat-kiat bercerita :

 
- tersenyum dan aturlah duduk anak


- jagalah perasaan pendongeng agar selalu gembira lepas dari rasa tidak ikhlas


- seleksi cerita yang akan disampaikan. Jangan bacakan buku yang anda belum pernah membacanya.
- Selalu siapkan buku atau cerita alternatif jika yang ditawarkan tidak diminati anak-anak


- Periksalah media cerita dan lihatlah dari tempat anak-anak akan duduk, apakah gambarnya    cukup besar dan jelas


- Letakkan atau pegang media cerita sejajar mata anak. gerakkan media dari kiri ke kanan dan sebaliknya sehingga semua anak dapat melihat. Perlihatkan bahwa anda sangat menghargai buku dengan cara memegang dan membuka buku secara perlahan dan hati-hati.


- Ketika membacakan kata atau kejadian yang berulang-ulang berhentilah sejenak agar anak-anak bisa menyelesaikan kalimat anda.


- Beritahu anak bahwa waktu untuk memberi komentar atau bertanya adalah ketika cerita telah selesai.


- Jika tiba-tiba ada distraksi yang membuat konsentrasi anak buyar tarik kembali perhatiannya dengan cara misalnya memberikan sentuhan pada punggungnya.                                                                        


*****
Pemerhati anak-anak sekaligus psikiater kondang Kresno Mulyadi menyatakan, saat ini mendongeng secara langsung kepada anak-anak dipandang sebelah mata karena orang tua lebih mengandalkan kecanggihan teknologi. “Padahal perbedaan antara mendongeng langsung dan melalui film atau VCD sangat jauh, dan mendongeng lebih maju bila dibandingkan mengajari anak lewat teknologi canggih,” kata Kresno kepada ANTARA usai memberikan materi pada seminar dan workshop mendongeng di Aula Institut Agama Islam Banten (IAIB) Serang, Sabtu.

Kresno menuturkan dirinya pernah melakukan percobaan kepada dua kelompok belajar anak untuk mengetahui hasil dari mendongeng. Satu kelompok diberi dongeng dan satunya lagi tidak. 

“Ternyata dari kelompok anak yang diberi dongeng kecerdasan emosionalnya terbangun lebih pesat bila dibandingkan dengan yang tidak diberi dongeng,” katanya. 

Oleh karena itu, lanjut Kresno mendongeng perlu dilakukan bukan saja oleh pendidik atau tenaga pendidik, melainkan juga oleh seluruh orang tua.
“Jangan hanya mengandalkan kemajuan teknologi, apalagi mengandalkan pembantu,” katanya. 
Ia menjelaskan kegiatan mendongeng penting bagi anak dan balita. Berdasarkan penelitian medis, mendongeng bisa menunjang perkembangan otak anak, memicu perkembangan saraf motorik, dan mengolah daya imajinasi anak. 

“Pada akhirnya, kecerdasan emosional anak akan terbangun. Banyak contoh anak didik saya yang kritis bertanya sana sini tentang apa pun sebab mereka dirangsang dengan dongeng. Saat mendengar dongeng, anak akan lebih berani untuk mengeluarkan pertanyaan kritis,” katanya.
Ia mengatakan ada orang tua yang sadar akan pentingnya mendongeng untuk anak-anak, namun ada pula yang melakukan kegiatan ini hanya melalui televisi ataupun VCD. Tentu saja mendongeng langsung dengan dongeng yang ada di televisi jauh berbeda manfaatnya bagi anak. “Ketika ayah atau ibu mendongeng pada anak-anaknya, mereka akan melihat dan menikmati ekspresi orangtuanya saat bercerita sehingga imajinasi dan pemahaman anak-anak dapat berkembang dengan mudah,” katanya. Kresno juga mengimbau kepada para orang tua agar sesibuk apapun sebaiknya meluangkan waktu untuk lebih sering mendongeng atau bercerita pada anak-anak.

Daftar Pustaka;
  •  Tulisan Emmy Soekresno, S.Pd 
  • Tabloid Ayah Bunda: Manfaat mendongeng buat si kecil. Dan beberapa artikel serupa.
  •   matanews.com/2009/07/26/jangan-pandang-sebelah-mata-mendongeng
  •  tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Manfaat-Mendongeng-Untuk-Si-Kecil
  • Buku Yuk Jadi Orang Tua Shalih!
  • Buku Cerdas Akal, Cerdas Hati
  •  Fabel Islami: Ikan Paus yang diperintahkan Allah menelan Nabi Yunus, AS   
  • Buku Spiritual Ibu

Lombanya Para Bunda: Aku dan Anakku

Disiplin itu bukan bla…bla…bla…

Yunda, sulungku yang shaliha hampir 7 tahun. Sekarang kelas 2 SD di sebuah SDIT yang ada di kota Palembang. Sebagai orangtua, kami (aku dan suami) sudah mulai melatihnya disiplin dengan cara yang lebih tegas dibanding dengan Akang, adiknya yang baru 5 tahun. Memang kami berusaha menanamkan disiplin sejak mereka kecil, tapi sebatas pengenalan dan latihan disiplin. Ya sejak anak mulai bisa membedakan mana tangan kanan dan mana yang tangan kiri, saat itulah anak sudah bisa diajari dengan berbagai nilai atau semacam aturan termasuk disiplin. Misalnya saja membaca do’a disetiap aktivitasnya dengan do’a-do’a harian yang memang sudah mereka hafal. Buang sampah pada tempatnya, merapikan mainan seusai dipakai, segera meminta maaf bila melakukan kesalahan dan membiasakan untuk selalu mengucapkan salam bila masuk rumah. Alhamdulillah berjalan dengan baik, kuncinya adalah konsistensi dan keteladanan. 

Adapun melaksanakan disiplin yang disertai tanggung jawab seperti sholat 5 waktu, merapikan tempat tidur, sikat gigi menjelang tidur, menyiapkan keperluan sekolah secara mandiri termasuk urusan melihat jadwal dan menyelesaikan PR (bila ada) dengan pengingatan yang lebih tegas special baru kami lakukan pada Yunda. Dan inipun sebenarnya dengan kunci yang serupa yaitu konsistensi dan keteladanan. Tapi dalam hal ini point konsistensi menjadi lebih besar, setidaknya ini menurutku karena ini yang kurasakan. 

“Yunda sudah sikat gigi Nak?”, pertanyaan yang kerap kulontarkan menjelang tidur.
“Iya Mi, bentar lagi.” Sahut Yunda sembari asyik main bareng Akang. Selanjutnya terkadang aku lupa mengingatkan lagi, yang ada Yunda sudah dalam posisi sangat ngantuk dan rayuan merem meleknya membuatku lemah. Misalnya lagi saat aku melatihnya berdisiplin untuk menyiapkan keperluan sekolah secara mandiri, kadang sering harus benar sabarnya. Ada saja kendala yang sebenarnya masih dalam batas wajar. 

“Pensil Yunda hilang Mi.” Atau lain waktu saat sepulang sekolah langsung ke rumah Neneknya. Buku kerjasamanya Yunda ketinggalan. Atau pernah juga buku-buku yang lainnya. Rumah Nenek hanya berjarak sekitar 1 km dari rumah kami. Untuk yang satu ini aku kadang suka lupa bahwa tegas bukan berarti keras. Lain waktu caraku menegaskan disiplin yang kurang cantik, alih-alih ingin sucses yang ada Yunda malah protes.

Ceritanya suatu hari Yunda kehilangan buku PR-nya, awalnya aku kira hanya tertinggal di rumah Neneknya seperti yang sudah-sudah. Tapi setelah dipastikan dan dicari kesetiap penjuru tak tampak juga buku tersebut aku langsung mewanti-wantinya. 

“Ummi kan dah sering bilang, Yunda mesti disiplin. Karena disiplin itu penting Nak...Bla….bla….bla…..” 
Aku mulai memasuki nada-nada tinggi dengan nyanyian kata-kata yang sudah sering kulontarkan.
Dan Yunda tampak manyun. Air mukanya keruh dan sedih.

“Ummi kok gitu sich!” Protes Yunda hampir nangis. 

Syukurlah aku segera tersadar. Kupeluk Yunda erat. Kubimbing Yunda ke lemari bukunya. 

“Yunda sayang, lain kali kalu pulang sekolah. Yunda langsung beresin jadwal buat besok Nak. Buku-buku yang hari ini disusun rapi, kosongkan tas. Terus selanjutnya Yunda lihat jadwal buat besok, periksa dan susun buku-buku buat besok di tas. Nah kalu ada buku yang ketinggalan di rumah Nenek kan langsung ketahuan jadi bisa langsung diambil. Tidak sampai hilang Nak.” 
Kuatur nada suaraku selembut mungkin. Dan ternyata hal ini berhasil membuat Yunda nyaman.

“Ummi baru sekali bilang seperti ini sama Yunda.“ Akhirnya Yundapun melanjutkan protesnya. Tapi ini justru membuatku terpaku. Baru kali ini aku bicara tentang disiplin dengan bahasa yang dimengertinya.

“Maafkan Ummi ya Nak. “    
***
Terkadang kita sebagi orangtua lupa, bahwa anak-anak belum bisa berpikir yang abstrak atau menyambungkan segala uraian kata selayaknya orang dewasa. Cara berfikir anak masih butuh yang konkrit-konkrit. Mengapa begini, bagaimana langkahnya dengan serinci mungkin. Jadi jangan bosan untuk menguraikan apa yang kita maksud dengan sejelas dan sekonkrit mungkin. Satu lagi, jangan sampai sesuatu yang kita inginkan membuat kita lupa atau terburu-buru sehingga bercampur dengan emosi.
Ya seperti yang aku alami, karena inginnya Yunda berdisiplin aku justru lupa menuntunnya dengan tataran bahasa cinta untuk anak seusianya. Aku terlampau terpaku pada target bahwa sebentar lagi Yunda 7 tahun, artinya sudah masuk pada fase disiplin yang sesungguhnya. Sekali lagi, maafkan kami, maafkan Ummi Nak…

“Dan hendaklah takut orang-orang yang meninggalkan teturunan di belakang mereka dalam keadaan lemah yang senantiasa mereka khawatiri . Maka dari itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengatakan perkataan yang lurus benar.” (An Nisaa’ 9)

Ya. Salah satu pinta yang sering diulang Ibrahim dalam doa-doanya adalah mohon agar diberi lisan yang shidiq. Dan lisan shidiq itulah yang agaknya ia pergunakan juga untuk membesarkan puteranya sehingga mereka menjadi anak-anak yang tangguh, kokoh jiwanya, mulia wataknya, dan mampu melakukan hal-hal besar bagi ummat dan agama. Kita? Mari sejenak kita renungkan tiap kata yang keluar dari lisan dan didengar oleh anak-anak kita. Sudahkah ia memenuhi syarat sebagai Qaulan Sadiidaa, kata-kata yang lurus, benar, sebagaimana diamanatkan oleh ayat di Surat An Nisaa’ tersebut ? 

***
Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abi Thalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:
  1. Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
  2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
  3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
Disiplin pada dasarnya adalah perilaku kebiasaan, sehingga tanpa disuruh, secara otomatis anak masuk ke dalam pola kebiasaan tertentu. Penting untuk memudahkan hidup anak, karena hidup jadi ada teratur dan polanya dengan disiplin waktu. Lima komitmen orangtua untuk membentuk perilaku disiplin anak sedini mungkin:
  • Kasih yang tulus, terima anak secara realistis dan apa adanya agar terukur dalam mendidik  anak dan melandaskannya pada kepentingan anak sekarang dan nanti.
  • Konsekuen. Contoh, jika kita bilang A, maka kita juga melakukan A.  
  • Konsisten. Pembentukan kebiasaan butuh waktu, sampai perilaku itu tertanam.
  • Kompak. Harus dilakukan seluruh anggota keluarga  sehingga tidak terjadi kesenjangan perilaku  antara ayah, ibu dengan  pengasuh.
  • Kompromi. Kompromi tetap bisa dipertimbangkan. Misalnya ketika anak demam, dia tidak perlu mandi seperti biasanya.
Semua pembelajaran kedisiplinan pada anak tersebut bisa dengan mudah Anda terapkan dirumah. Anak jadi disiplin tanpa perlu menerima hukuman fisik.

Mengapa harus disiplin? Tentu saja anak usia satu tahun dapat mulai diperkenalkan pada disiplin. Bahkan, sejak berusia antara enam hingga sembilan bulan, anak sudah memahami arti perkataan "tidak" atau "jangan". Di usia satu tahun anak mulai memahami perintah-perintah sederhana.
Disiplin memang perlu diterapkan seawal mungkin, karena sejak dini anak perlu memahami konsep "benar - salah". Walaupun, anak membutuhkan waktu sedikit lama untuk benar-benar memahami konsep tersebut seutuhnya.

Selain itu, balita juga perlu disiplin untuk mengajarkan kontrol diri, serta menghargai aturan sedini mungkin. Dengan cara ini anak akan semakin memahami dan menghargai keberadaan orang lain di luar dirinya. Sehingga, anak yang awalnya egosentris, menjadi lebih sensitif pada orang-orang di sekitarnya.

Cara paling mudah bagi anak-anak usia ini untuk mengenal disiplin adalah melalui contoh dan bimbingan. Selain itu, mereka juga membutuhkan pembiasaan dengan pola yang sama dan konsisten.

Dalam menerapkan disiplin, beberapa hal perlu diingat. Yang paling utama dalam penerapan disiplin adalah konsistensi orang tua. Menurut Lerner, perintah dan rutinitas memberikan ”tempat” yang aman bagi anak dari apa yang mereka pandang sebagai dunia yang besar dan tak terduga.

”Ketika ada beberapa hal tidak bisa diduga dan rutin,itu membuat anak merasa jauh lebih aman dan nyaman, serta cenderung lebih bersikap tenang karena mereka tahu apa yang dia harapkan,” katanya.

Cobalah untuk selalu menjalankan jadwal yang sama setiap hari. Semisal, waktu tidur siang, waktu makan, waktu tidur malam, dan saat-saat di mana anak Anda bebas untuk melakukan apa pun seperti hanya berlari-lari dan bersenang-senang. Bila Anda memang harus melakukan perubahan jadwal, beri tahu anak sebelumnya.

Misalnya katakan kepada anak Anda, ”Bibi Jean akan menemanimu malam ini saat ibu dan ayah pergi sebentar. Kita ada keperluan sebentar”. Hal itu akan mempersiapkan dirinya untuk sebuah rutinitas yang sedikit berbeda dan mudah-mudahan tidak berpengaruh pada suasana si kecil saat waktu tidur. Konsistensi juga penting ketika penerapan disiplin ke anak. Ketika Anda mengatakan ”tidak boleh memukul” pertama kali kepada anak Anda saat dia berkelahi dengan anak lain di tempat bermain,Anda juga harus mengatakan ”tidak boleh memukul” untuk yang kedua, ketiga, dan keempat kali, saat si buah hati melakukannya lagi.


***
Yunda Akang di KI
 Bahagianya bisa nulis ini, ikut memeriahkan lomba, mengabadikan satu dari banyak  peristiwa berkesan dengan ananda. Semoga bisa bermanfaat. Menang kalah bukan masalah :)
  
Daftar Pustaka:
  • ·         Yuk Jadi Orang Tua Shalih!
  • ·         kosmo.vivanews.com/news/read/8957-tanamkan_disiplin_pada_anak
  • ·         voa-islam.com/muslimah/pendidikan/.../menanamkan-disiplin-pada-anak
  • ·         Abihafiz.wordpress.com/membangun disiplin pada anak tanpa kekerasan
  • ·         Lifestyle.okezone.com/terapkan disiplin pada anak
  • ·         Lifehancks.web.id/10 cara menanamkan disiplin pada anak

Jumat, 25 Februari 2011

Bahan Tulisan

Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abi Thalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:
  1. Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
  2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
  3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
Iya nich lagi mau buat tulisan, tapi belum sempat jadi dikumpulin bahannya dulu

Menebar Kebaikan di JS lewat yang kita BISA, No Excuse

Oleh Isa Alamsyah
Judul Asli Mengubah Sejarah lewat Facebook, kenapa tidak?

Ada yang bertanya apakah aktif di facebook membuang waktu?
Jawabannya. tentu saja tergantung bagaimana kita memakainya.
Jawaban ini juga berlaku untuk Twitter, blog, BBM, SMS, dan jaring sosial lainnya.

Tahukah Anda, diktator Husni Mubarak mengundurkan diri setelah 30 tahun memerintah dengan tangan besi, salah satunya karena Facebook. Karena itu langkah penting pemerintah untuk membungkam demo besar ketika Mubarak masih berkuasa adalah menutup jaringan facebook di Mesir.
Tapi karena gerakan sudah meluas, dengan atau tanpa facebook, akhirnya Mubarak jatuh.

Salah satu orang yang dianggap tokoh penggerak rakyat Mesir baru-baru ini adalah Wael Ghonim. Dalam peta politik Mesir, ia bukan siapa-siapa. Pemuda Mesir ini hanyalah seorang manajer di Google Timur Tengah berkantor di Dubai.
Tapi di bulan Juli 2010 ia membuat sebuah langkah sederhana.
Apa itu? Ia membuat fanpage bernama "We are all Khaled Said"
Khaled Said adalah pengusaha kecil yang menjadi korban penyiksaan polisi Mesir di sebuah warnet di Alexandria.
Banyak yang menganggap fan page ini adalah cikal bakal media komunikasi kelompok anti pemerintah. (Republika 13 Feb 11)
Sejak itu banyak orang membuat fan page sejenis dan mengungkap banyaknya Khaled Said yang baru.
Awalnya ini hanya seperti perlawanan diam di kalangan netter (pengguna internet) tapi ternyata kegiatan ini telah mempersiapkan bangsa Mesir terhadap sebuah perubahan.

Revolusi rakyat di Tunisia bisa jadi adalah pemicu gerakan rakyat di Mesir.
Tapi kesiapan rakyat untuk bergerak salah satunya adalah karena sudah terbekali pesan-pesan yang mereka secara online.

Fakta di atas sudah cukup menunjukkan betapa sebuah langkah sederhana dengan jejaring sosial bisa memberikan dampak luar biasa.

Apakah Anda ingin mengubah sejarah dengan Facebook Anda?
Kalau terlalu berat, mari sederhanakan pertanyaannya.
Apakah Anda ingin agar kegiatan Facebook Anda lebih bermanfaat?

Jika mau, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan:

1. Status inspiring
Apa yang ditulis di status sebenarnya menunjukkan kualitas kita.
Daripada berkeluh kesah, kenapa tidak memulai status dengan sesuatu yang inspiring.
Bukan berarti membatasi kita berekspresi, tapi apa salahnya kalau tetap bisa berekspresi tapi tetap bisa inspiring.
Misalnya cape mengurus anak.
Kita bisa menulis status "Waduh capeknya mengurus anak-anak, tobat!..." (becanda)
Atau menulis seperti status bernada sama tapi ada nilai inspiringnya.
"Ketika lelah mengejar anak ke sana kemari, besyukurlah karena mereka sehat." (sama-sama cape tapi inspiring)

Memilih status berkelas juga melatih kemampuan menulis. Kalau kita menulis status dan banyak dikomentari, setidaknya menunjukkan apa yang ditulis punya daya tarik.

2. Membuat fanpage (halaman) atau group
Jika mempunyai sesuatu yang kita pedulikan, maka buatlah group atau halaman sendiri.
Dari sana mungkin kita akan membuat perubahan.
Kita tentu tidak lupa bagaimana dukungan terhadap Prita begitu besar hingga akhirnya bisa bebas. Sekalipun ada agenda besar lain yang tidak tercapai, tapi setidaknya jejaring sosial tetap punya gigi.
Sama juga dengan kasus Chandra dan Bibit di KPK yang mendapat banyak dukungan dari masyarakat.

3. Menulis notes atau mengupload gambar atau video.
Jika membuat fanpage atau group terlalu berat, maka sempatkan menulis notes atau gambar atas ide-ide untuk kemajuan.
Buat artikel untuk perbaikan.
Sempatkan seminggu sekali, sebulan sekali tidak masalah. Kalau gerakan menulis untuk kebaikan sudah membudaya maka kita akan menjadi masyarakat yang lebih baik.
Kalau menulis berat kenapa tidak mengupload foto inspiring atau video.
Misalnya kasus Gayus kembali naik ke permukaan karena setelah sebuah upload video atau gambar di twitter. Itu juga merupakan bentuk ikut serta dalam perubahan.
Lagu Andaikan Aku Gayus Tambunan http://www.youtube.com/watch?v=SEKnyIddtDU kini sudah disaksikan lebih dari 400.000 pegunjung. Artinya sudah ratusan ribu orang yang semoga tersentuh hatinya untuk perbaikan hukum.

4. Menforward, menyalin ulang atau merekomendasikan
Jika langkah menulis notes, mengupload gambar atau video masih susah.
Maka lakukan forward atau rekomendasi pada orang lain.
Kalau ada artikel menarik, kalau ada fanpage menarik, kalau ada group menarik, dan inspiring. Rekomendasikan pada teman-teman kita.
Kalau kita tidak bisa jadi pelopor setidaknya jadilah pendukung.
Seringkali ada pembaca di komunitas bisa yang minta izin copy paste artikel yang dikirim. Jawabannyaselalu sama? Silakan dicopas, di masukkan ke mading , dll.
Karena memang itu tujuannya. Menyebar luaskan ide dan semangat perbaikan.
Misalnya video "Andaikan Aku Gayus Tambunan" kini sudah ada belasan upload di Youtube bahkan ada copy upload yang mencapai 400 ribu-an juga (Artinya bisa sejuta lebih yang menonton video ini).
Tapi pastikan ketika Anda menforward atau copas tetap menghormati pembuat karya dan jangan disalahgunakan untuk tujuan komersial, nanti bisa merugikan.

Kalau nonton film bagus, buat di status komentarnya, lalu rekomendasikan teman untuk menonton.
Kalau ada seminar bagus, dan kita merasa semakin bagus kalau banyak yang ikut seminar tersebut, tulis di status kesannya dan rekomendasikan teman-teman..
Kalau ada buku bagus, ungkap kesannya di status, dan rekomendasikan.

Jangan merasa rugi mempromosikan bisnis orang lain yang baik, karena itu juga amal.
Sekalipun kita tidak dapat untung di dunia, jangan takut semua kebaikan dihitung di akhirat.
Karena itu Komunitas Bisa juga tetap bersemangat mempromosikan film, buku, atau karya yang baik, sekalipun tidak dapat apa-apa secara material.

5. Beri komen
Kalau menforward saja masih keberatan, maka jangan pelit memberi komen atas artikel yang bagus.
Itu akan memberi semangat pada penulisnya atau pembuat karya.
Kalau penulis atau pembuat karya bersemangat dia akan berkarya lagi.
Semakin banyak orang baik bersemanagat menghasilkan karya baik maka kita akan menjadi masyarakat yang lebih baik.
Ingat energi negatif lebih kuat dari energi postif.
Kadang untuk komentar buruk kita bersemangat tapi memuji kita malas.
Contoh sederhana, kalau supir terlambat kita langsung menegur. Kalau supir datang tepat waktu tiap hari apakah kita berterima kasih?
Anak nilai buruk kita menegur, kalau nilainya baik apakah kita memujinya?
Anak susah makan kita marahi, ketika makan dengan kesadaran apa kita puji?

Kita harus memberi energi lebih pada semangat positif
karena kecenderungan alamiahnya energi negatif lebih kuat.

6. Klik suka atau like
Jika memberi komen juga kita tidak sempat, maka ini adalah langkah action terendah. Ketika baca artikel bagus, ketika baca ulasan menarik. Setidaknya gerakkan tangan dan klik suka dengan mouse.
It's a very simple. Tapi itu mungkin bisa menjadi andil kita dalam mengubah sejarah.
Mungkin saja orang penulis artikel yang anda klik suka, jadi bersemangat dan terus menulis dan menjadi penulis besar yang mengubah dunia. Why not?

7. Silent Majority
Jika kita suka artikel, suka fanpage, suka karya film, tapi malas forward, malas komen, bahkan malas like walaupun merasa dapat sesuatu.
Maka kita adalah anggota Silent Majority. Orang baik, jumlahnya banyak, tapi diam.
Ingin perubahan tapi tidak mau action sama sekali.
Kebaikan yang silent (diam) sekalipun banyak akan dikalahkan oleh keburukan yang minor tetapi vokal. Minoritas yang vokal akan lebih bergaung dari mayoritas yang silent.
Itu sebabnya undang undang anti pornografi berlarut-larut karena sekalipun banyak orang yang pro pada UU anti pornografi tapi kalah vokal oleh minoritas yang tidak menyetujuinya tapi lebih bersuara.

Salah satu tujuan dari Komunitas bisa adalah, membuat sebanyak-banyaknya orang baik yang silent majority (baik tapi diam) manjadi out spoken majority (Baik, banyak dan berani bicara).

Untuk kebaikan kita harus aktif berbicara dan bergerak.
Semoga artikel ini membuat kita semakin membuat aktivitas facebook dan internet kita kebih bermanfaat.

No Excuse! Karena Anda bisa!

***

Isi sesuai aslinya, tanpa edit.
Hanya ganti judul.
)* JS maksudnya Jejaring Sosial: Facebook, Twitter, Blog dkk

Minggu, 20 Februari 2011

Lomba Menulis Surat Cinta

Tentang Rindu Ini by Artineke A. Muhir

Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamu'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarokatuh  

Ba'da tahmid, Shalawat wa Salam  
Kepada engkau ya Rasul Mulia, Muhammad Al Mustoffa                                                                                        
Kucoba tuangkan selaksa rindu yang kian membuncah ini. 
Aku mengenal namamu jauh sejak aku belum bisa membaca, lewat lisan kedua orangtuaku yang kerap menyebut namamu dibanyak kesempatan yang kuingat, terutama dimasa kanak-kanakku.  
Ketika aku mulai pandai membaca, aku semakin tertarik untuk makin mengenalmu. Sosok manusia pilihan, manusia agung nan tiada banding. Ya, aku berusaha semampuku untuk makin dekat denganmu, agar rasa cinta ini makin mengkristal, karena aku percaya hanya dengan mengenal sajalah rasa cinta akan tumbuh, bersemi selanjutnya berbuah dan beranak pinak. 
Ternyata betul adanya, engkau kupuja dan kurindu sejak aku semakin suka membaca siroh-mu, lewat banyak hal yang kurekam aku semakin tak dapat mengelak dari pesona dan belenggu cintamu. Bagaimana mampu kutampik engkau, yang disaat terakhirmu justru menghawatirkan kami para ummatmu.  

Ya Baginda Nabi....  
Sesungguhnya wahai Baginda yang mulia, bila tak pernah kubaca tentang ini, pastilah aku akan iri berkepanjangan kepada para sahabat yang selalu menyertaimu disetiap moment perjuangan menegakkan agama ini. Iri yang mungkin sampai pada derajat minder dan pesimis, masih adakah tempat dan kesempatan untuk kami bersama denganmu di syurga nanti, sedang kami bahkan tak pernah berjumpa denganmu. Sementara berapa banyak mereka para pahlawan Badar, para sahabat yang telah ambil bagian dalam peristiwa hijrah dengan segenap keikhlasan, para anshor yang begitu tulus, sosok pribadi demi pribadi semisal Mus'ab bin Umair yang begitu kharismatik yang telah berhasil mengemban misi sebagai duta da'wah pertama ke Madinah jauh sebelum hijrahmu, belum lagi sosok Fatimah Az Zahra yang begitu engkau kasihi. Lalu apalagi yang tersisa untuk kami ummatmu di akhir zaman ini?
Tapi tunggu, ternyata engkau justru mengakui kami sebagai saudaramu, bahkan didepan para sahabat pilihan dan ini sempat hadirkan cemburu juga protes para sahabat, padahal kita belum pernah bertemu. Aduhai Baginda Nabi, bagaimana bisa kuhapus rindu ini. 

Berabad jarak darimu ya Rasul terasa engkau disini.                                                                   
Cinta ikhlasmu pada ummatmu, bagai cahaya syurgawi. 
Kepadamu ya Rasulullah.... 
Betapa rindu berada dalam majelismu.                                                                                    
Rindu yang berangkai cemburu pada para sahabat yang bisa berdialog langsung denganmu. Dialog cinta tampa jarak, karena engkau sebaik-baik Maha Guru yang mampu sampaikan segala ilmu dengan bahasa bijak yang sesuai dengan pemahaman juga kebutuhan. Bukan dengan bahasa yang penuh retorika yang dielok-elokkan tapi sulit ditangkap maknanya seperti banyak gaya bahasa penguasa negeri ini. 

Ya Rasul kekasih Allah…. 
Betapa kurindu menatap wajahmu, juga rindu melihat senyummu. Sungguh pernahku baca dalam sebuah hadits, seorang sahabat berkata bahwa pada suatu ketika di malam purnama yang terang benderang, ia berkali-kali memandang antara wajah rasulullah SAW dan rembulan. Maka, didapatinya, bahwa wajah Rasul terkasih adalah lebih indah dari rembulan. Subhanallah….betapa berjumpa denganmu adalah sebuah harapan.  

Ya Rasulullah.... 
Selain menatap langsung wajahmu, adalah bertemu denganmu lewat mimpi pastilah satu kerinduan, karena sesungguhnya berjumpa denganmu dalam mimpipun ya Muhammad sama dengan melihat engkau dalam keadaan terjaga, sebagaimana disebutkan dalam sabdamu:  

"Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku dalam keadaan terjaga." Juga, jika seseorang bermimpi berjumpa dengan Nabi SAW., maka dapat dipastikan bahwa yang dilihatnya adalah benar-benar Nabi SAW. sebab, seperti disabdakan beliau, setan dan jin tidak dapat menyerupai beliau SAW"   
Dan aku selalu percaya bahwa mimpi bertemu denganmu tentu hanya milik orang-orang pilihan. Sedang aku? Amalan apa yang mampu aku banggakan untuk sekedar mimpi bersua denganmu disisa usiaku, betapa aku malu. Namun ketahuilah ya Rasulullah, justru inilah yang membuat rinduku makin menjadi. Dan kerinduan padamu ini kurangkum dalam bait do'a agar bisa berziarah ke makammu. Bersama rindu yang kusemai bertahun-tahun kesempatan itupun akhirnya datang.  
Datang ke Kotamu, ada setangkup haru dalam rindu.

Madinah Al Munawaroh, kota yang bercahaya, tempat dimakamkannya Nabi Besar Muhammad SAW. Segala puji hanya milik Allah yang telah memberiku kesempatan mengurai sejumput rindu untuk bisa berziarah ke makammu ya Baginda, Rasulullah nan Agung. Setelah sebelumnya, selama dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah tak mampu kubendung keharuan akan bayangan perjuanganmu menegakkan risalah ini, terbentang peta hidup saksi sejarah ketegaranmu saat peristiwa hijrah.Sepanjang jalan hanya gurun pasir dan bukit cadas, lebih dari 7 jam perjalanan naik bus. Bagaimana dengan engkau ya Rasulullah, bersama para sahabat yang hanya naik unta atau berjalan kaki? Bahkan dibawah kejaran kafir Quraisy. Betapa peristiwa yang sangat fenomenal. Mungkin ini yang menyebabkan ditetapkannya tonggak tahun hijriyah bermula dari peristiwa hijrah bukan mengambil moment kelahiran Rasulullah atau saat wahyu pertama turun. Hmm…ataukah memang Ali bin Abu Thalib yang mengusulkannya sangat tahu bahwa dirimu ya Rasulullah tak suka tanggal lahirmu terlalu dibesar-besarkan. Sungguh wahai Baginda, membaca jejak juangmu langsung dari medannya mampu membuatku makin cinta, mampu membuatku makin merindu.   

Ya Habiballah…. 
Bahagianya bisa berziarah ke makammu karena akupun membaca bahwa berziarah kepada Rasulullah saat engkau masih hidup ataupun setelah meninggalmu mendapatkan ganjaran pahala dari Allah, SWT. Sejujurnya, aku yakin setiap muslim pasti ingin berziarah ke makammu ini, tinggal jalan dan kesempatannya saja yang berbeda. Penghujung tahun 1431 H, saat menjadi petugas kesehatan kloter aku berkesempatan berziarah ke makammu ya Baginda Nabi,  sebuah perjuangan yang tidak begitu mudah mengingat aku adalah seorang petugas untuk jama'ah 1 kloter, tapi management penanganan jama'ah haji yang sakit di Madinah sangatlah efektif hingga kami para petugaspun bisa menikmati beribadah di kota ini. Bahkan sholat wajib di masjid Nabawi yang ganjarannya 1000 kali lipatpun terasa begitu mungkin untuk kami lakukan. 

Assalamu'alaika ya Rasullulah.. 
Assalamu'alaika ya Habiballah...                                                                                       
Assalamu'alaika ya Nabiyullah...                                                                                                
Tak putus salam untuk Rasullulah kuhaturkan disetiap kesempatan berziarah kemakammu.   

Lantunan sholawat membahana, menggema diseantero penjuru jiwa.   
                                              
Allahummashali'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad”.

Berulang dan terus bergemuruh.   

Lamat-lamat ada suara merdu yang juga mengalun:                                                                       
Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat menatap wajahmu                                                    
Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kulihat senyummu                                                  
'Kan pasti mengalir airmataku karena pancaran ketenanganmu                                                           
Ya Rasulullah ya Habiballah….                                                                                                    
Terimalah aku sebagai ummatmu                                                                                                        
Ya Rasulullah ya Habiballah….                                                                                                         
Aku rindu padamu….                                                                                                                       
Sungguh air matakupun menderas, sulit untuk kutahan, tangisan rindu.   

Ya Rasulullah Junjungan kami....
Kukenang indah moment ziarah ini, betapa penuh kesyukuran kunikmati setiap detik berada di kota yang begitu engkau cintai, hingga jasadmu kau relakan untuk dimakamkan di kota ini. Dari dalam masjid terlihat, makammu yang berwarna hijau keemasan. Melihat dari kejauhan saja, air mataku sudah bercucuran. Di dekat makammu ya Rasul ada sebuah tempat yang paling cantik dibanding seluruh bagian masjid Nabawi. Tempat tersebut berwarna putih keemasan dan tak pernah kosong. Itulah taman syurga, raudhah. 
Ya Rasulullah, tentang raudhah itu dirimu pernah bersabda:    
                                                
"Tempat yang terletak di antara rumahku dan mimbarku, merupakan suatu taman di antara taman-taman surga"
(HR Bukhari, dari Abu Hurairah)

Adapun yang bisa kuceritakan padamu tentang raudhah, bahwa tempat yang tidak seberapa luas itu selalu ramai dan padat. Lokasinya ditandai dengan lima pilar besar berwarna putih dengan kaligrafi yang sangat indah. Lantainya diberi permadani berwarna hijau putih, berbeda dengan permadani di areal Masjid Nabawi lainnya yang berwarna merah. Bisa kupastikan tampilan fisiknya sekarang sangat jauh berbeda dengan semasa engkau hidup ya Rasulullah. Masjid Nabawi, rumah dan mimbarmu tentu dulu tak berpermadani, bahkan alas tidurmupun hanya pelepah kurma yang mampu meninggalkan bekas dipunggungmu. Tapi kuharap tak mengubah makna semua ini dihadapanmu. Engkau yang sungguh dicinta oleh Sang Pemilik Semesta, jangan lupakan kami sebagai ummatmu. Kami sangat berharap syafaatmu kelak, walau tak semua yang ada padamu mampu kami tiru. Sungguh kuakui, tak akan bisa kami sempurna sepertimu tapi sampai akhir napas ini, aku akan mencoba menjadi selayak ummat yang mampu kau kenali paling tidak dari bekas air wudhu kami. 

Dan rindu inipun makin membuncah.      
Rindu ada dimajelismu. Rindu menatap wajahmu.                                                                          
Rindu senyummu, merindui syafa'atmu.                                                                                       
Merindu semuanya tentangmu.                                                                                                    
Tak kan terbalas semua cintamu.                                                                                             
Hanya kami 'kan selalu berusaha menggenapkan sebentuk cinta, melerai semakna rindu.           
Rindu bisa hadir berziarah di kota ini lagi, lagi dan lagi, Madinah Al Munawaroh. Kota Nabi memang penuh keteraturan,bersih, damai nan syahdu jauh dari hiruk pikuk sebuah kota besar. Kota yang mampu membuat sebagian rindu ini terurai menghasilkan kerinduan berikutnya yang semakin besar, membuncah dan meraja. Rindu yang tak lekang oleh apapun selain berhasil jumpa engkau wahai Penghulu para Rasul. Rindu yang mampu melahirkan motivasi untuk terus menempa diri agar layak sebagai ummatmu, agar tak sia kau sebut kami dideti-detik akhir hayatmu. Agar tak malu engkau bersaudarakan kami, ummat akhir zaman ini.  

Akhirulkalam, dalam rangkaian kerinduan ini aku ingin menegaskan harapan puncak kerinduan, agar dapat berjumpa engkau, menikmati punama dan menatap teduh wajahmu, semoga engkau mengenali diri ini sebagai ummatmu, dan akupun sangat berharap mendapatkan syafa'atmu duhai kekasih Allah. Untuk itu wahai Rabb Sang Penggenggam Hati, izinkan kami menjadi pembelajar sejati, yang tak henti menempa diri hingga khusnul khotimah di jalan-Mu, jalan para Nabi, jalan dakwah yang Engkau ridhoi sebagai ummat Muhammad, SAW.


***
Biodata Narasi:
Seorang dokter fungsional yang bercita-cita membuat kebijakan dibidang kesehatan dan bermimpi punya pusat rehabilitasi mental yang memadukan antara medis dengan spiritual, juga berusaha menggiatkan semua konsep pengobatan ala Nabi dalam bingkai Thibbun Nabawi. Bahagia terlahir dari orangtua yang sangat mengerti bahwa ilmu itu penting, 34 tahun yang lalu di kota Lahat. Atas izin-Nya bersuamikan M. Ridwan Saiman, SH. MH seorang praktisi hukum yang berjuang di blantara carutmarutnya negeri dengan nurani yang tak mau tercemar, yang selalu berada digarda terdepan mendukung semua bentuk aktivitasku. Dipercaya-Nya menjadi ibu dari anak-anak shalih muslih nan multitalent Yunda, Akang dan Adeks. Bersaudara perempuan antaranya Anggun, Satria, Harum dan Wangi. Sedang berusaha menggelorakan semangat menulis yang sempat padam. Terus menempa diri untuk menjadi seorang pembelajar sejati yang tegar, semangat, tangguh, sabar, ikhlas dan semua karakter yang melekat pada diri seorang pejuang.

***

Yang diikutkan dalam “SURAT CINTA UNTUK RASULULLAH”
Naskah minimal 3 halaman. 1 naskah terbaik akan mendapatkan bingkisan buku dari saya. Dan semua naskah yang terkumpul akan kita terbitkan dalam proyek penerbit Indie. Even ini hanya lima hari, dimulai tgl 15 Februari – 20 Februari 2011. caranya: posting info lomba ini & publish naskah karya kamu ke FB dengan mentag Ady Azzumar.

***
Alhamdulillah tanggal 25 Februari diumumkan naskah SURAT CINTA UNTUK RASULULLAH ku, lolos seleksi.

Selasa, 15 Februari 2011

Ya Rasulullah, Merindu Semua Tentangmu

Dalam sebuah hadits, seorang sahabat berkata bahwa pada suatu ketika di malam purnama yang terang benderang, ia berkali-kali memandang antara wajah rasulullah SAW dan rembulan. Maka, didapatinya, bahwa wajah Rasul terkasih adalah lebih indah dari rembulan, Subhanallah. 
Mahasuci Allah yang telah menempatkan kita di bumi-Nya yang terhampar luas. Mahaagung Ia yang memikulkan di atas pundak kita, amanah untuk menjadi pemakmur bumi, Maha Terpuji Keadilannya, yang telah memberi kita dua bekal utama, kitab yang berisi wahyu-wahyu-Nya, dan manusia yang menjadi rasul-rasul-Nya. Rasul adalah utusan Allah.

Selain menatap langsung wajah Rasulullah, adalah bertemu dengan Rasullulah lewat mimpi pastilah satu kebahagiaan, karena sesungguhnya berjumpa dengan Nabi, SAW. dalam mimpi pun sama dengan melihat beliau dalam keadaan terjaga, sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau:
"Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku dalam keadaan terjaga." Juga, jika seseorang bermimpi berjumpa dengan Nabi Saw., maka dapat dipastikan bahwa yang dilihatnya adalah benar-benar Nabi Saw. sebab, seperti disabdakan beliau, setan dan jin tidak dapat menyerupai beliau saw".
Menatap wajahmu wahai Baginda Rasul, bermimpi bertemu denganmu tentu adalah satu keistimewaan yang kami rindukan. Tapi selain itu berziarah ke makammu merupakan hal yang bisa kami lakukan. Bertahun-tahun aku memendam harap untuk bisa berziarah ke makam Rasulullah, SAW. 
Dan kesempatan itupun akhirnya datang. 
Musim haji 1431 H, bertepatan dengan tanggal 04-12 Desember 2010 saat menjalankan tugas sebagai dokter kloter aku berkesempatan 9 kali ke Raudhah sekaligus berziarah ke makam Baginda Nabi. 
Dari delapan hari di Madinah artinya setiap hari aku berjuang untuk bisa sampai ke Raudhah bahkan ada yang sehari 2 kali, ba'da sholat subuh (berangkat sekitar jam 03. 00 WAS dan mencari tempat sholat didepan pintu Raudah) dan menjelang pintu masuk Raudhah ditutup jam 23.00 WAS.
Perjuangan yang tidak begitu mudah mengingat aku adalah seorang petugas, tapi management penanganan jama'ah haji yang sakit di Madinah sangatlah efektif hingga kami para dokter kloterpun bisa menikmati beribadah di Kota ini. Bahkan sholat 40 waktu di masjid Nabawipun terasa begitu mungkin untuk kami.
Bersama jama'ah Kloter 31 JKG

Bahagianya bisa berziarah ke makam Rasulullah karena ada satu hadist menyebutkan, berziarah kepada nabi saat beliau masih hidup ataupun setelah beliau sudah meninggal mendapatkan ganjaran pahala dari Allah, SWT.
Setiap muslim pasti ingin berziarah ke makam Rasulullah ini, tinggal jalan atau kesempatannya saja yang berbeda.
Masjid Nabawi 1431 H
Ibadah di Madinah bukan hanya sekedar shalat di Masjid Nabawi yang nilainya 1000 kali lebih baik dibandingkan sholat di masjid biasa, tetapi juga berziarah ke makam Rasulullah SAW. 

Terasa begitu Damai 
Dari dalam masjid terlihat, makam Rasulullah SAW berwarna hijau keemasan. Melihat dari kejauhan saja, air mataku sudah bercucuran. Yang sering dilupakan adalah membaca doa dan salam saat ziarah ke makam Rasulullah, karena jama'ah terlalu berkonsentrasi mencari tempat untuk sholat sunnah. 
Di dekat makam Rasul ada sebuah tempat yang paling cantik dibanding seluruh bagian masjid Nabawi. Tempat tersebut berwarna putih keemasan dan tak pernah kosong dari jama'ah. Itulah Taman Surga, Raudhah.

Rasulullah SAW bersabda:
"Tempat yang terletak di antara rumahku dan mimbarku, merupakan suatu taman di antara taman-taman surga" (HR Bukhari, dari Abu Hurairah)
Raudhah itu tidak seberapa luas, tak lebih 144 m2.  Lokasinya ditandai dengan lima pilar besar berwarna putih dengan kaligrafi yang sangat indah.  Lantainya diberi permadani berwarna hijau putih, berbeda dengan permadani di areal Masjid Nabawi lainnya yang berwarna merah.
Hadist tersebut ditafsirkan oleh para ahli.  Antara lain di tempat itulah Allah SWT menurunkan rahmat dan kebahagiaanNya karena dilakukan dzikir yang tentu saja surga balasannya.  Tempat itu pula akan dipindahkan oleh Allah SWT ke surga setelah kiamat kelak, sehingga menjadi bagian taman surga yang hakiki.
Subhanallah, penuh haru dada ini ketika aku berkesempatan menginjakkan kaki lagi di Raudhah dan sholat dua rakaat di sana.  Permadani elok yang hijau berbunga putih juga harum mewangi yang membentang di dalamnya, pilar-pilar kokoh berhiaskan bilur ukiran emas.

Assalamu'alaika ya Rasullulah.. 
Assalamu'alaika ya Habiballah... 
Assalamu'alaika ya Nabiyullah... 
Tak putus salam untuk Rasullulah kuhaturkan

Lantunan sholawat membahana, menggema diseantero penjuru.
Lamat-lamat ada suara Nasyid mengalun: 
Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat menatap wajahmu
Alangkah indahnya hidup ini, andai dapat kulihat senyummu
Moga mengalir keberkahan dalam hatiku
Sungguh air matakupun menderas, sulit untuk kutahan, tangisan rindu.

Dan rindu inipun makin membuncah. 
Merindui syafa'atmu. Rindu senyummu, rindu ada dimajelismu.
Merindu semuanya tentangmu. 
Berabad jarak darimu ya Rasul terasa engkau disini.
Cinta ikhlasmu pada ummatmu, bagai cahaya syurgawi.
Tak kan terbalas semua, hanya kami 'kan selalu berusaha menggenapkan sebentuk cinta, melerai semakna rindu.
Rindu bisa hadir di kota ini lagi, Madinah Al Munawaroh, kota yang bercahaya, tempat dimakamkannya Nabi Besar Muhammad SAW.

***

Moment Maulid Nabi, semoga kami mendapat syafa'atmu, kelak di yaumil akhir. Aamiin