Selasa, 30 Agustus 2011

Selamat Idul Fitri 1432 H

Bissmillahirrohmanirrohiim
Assalamu'alaikum warrohmatullohi wabarokatu...


Sahabat sekalian, dalam rangka
menyambut Iedul Fitri 1432 H, izinkan aku beserta keluarga mengucapkan:
 
“Taqobalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faidzin“.

Mohon maaf untuk semua salah dan khilaf, baik lisan maupun tulisan yang terjadi selama terjalin silaturahim ini. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita kembali menjadi pribadi nan fitri.Aamiin Ya Rabb.
 

Dibawah terik matahari (silau euy...) dari tepian AMPERA,
kami haturkan setulus hati; Hamasah, Yundanya, Umminya dan Abinya ;)
Wassalamu'alaikum warrohmatullahi wabarokatu...

Minggu, 28 Agustus 2011

Senja di Penghujung Ramadhan

Ditengah kesyahduan mengisi 10 malam terakhir di bulan Ramadhan 1432 H ini, aku sempat mendapatkan gambar senja dimalam ke 27 Ramadhan saat dalam perjalanan untuk i'tikaf ke Masjid Al Aqobah PUSRI.

Adalah senja di 27 Ramadhan 1432 H
Dan inilah potret masjid Al Aqobah PUSRI tempat favorite kami sekeluarga beri'tikaf sejak 1429 H yang lalu.

Al Aqobah PUSRI ba'da subuh 28 Ramadhan,
meski tak mirip namun berhasil mengingatkanku pada suasana di Masjid Nabawi.
Ramadhan hampir berakhir, semoga kita berhasil menjadi pribadi yang fitri ;)

Kamis, 25 Agustus 2011

10 Jam, 10 Juz

Ini satu acara unggulan dari Rumah Al Qur'an sejak Ramadhan 1431 H yang lalu. Berpusat disalah satu masjid besar di Palembang, tahun lalu di Masjid Al Aqobah PUSRI tahun ini berpindah ke Masjid Baitullah, Bukit Lama. Tujuannya membudayakan membaca Al Qur'an, sekaligus menghidupkan i'tikaf di 10 malam terakhir.

Saat aktivitas pribadi, tercapai ndak ya?

Ada sesi Tausiyah juga, memotivasi sekali.

Yunda, Mbak Nyai dan Mbak Endang di depan Masjid Baitullah.
Yunda dan Akangpun semangat sekali ikut memeriahkan acara ini, walau tentu tak termasuk yang konsent mengejar 10 juz dalam 10 jam tersebut, menjadi pengembira dan tentunya ikut berbahagia. Alhamdulillah...

Sahabat, ini hanya satu cara kami sekeluarga mengisi keberkahan 10 hari terakhir bulan Ramadhan, walaupun tak optimal sampai 10 jam, yang penting niat dan usahanya bukan?
Dan apa geranan cerita 10 hari terakhir Ramadhanmu?


Rabu, 24 Agustus 2011

Ragam Kurma Oleh-oleh Abi

Kurma, makanan favorite Rasulullah Muhammad, SAW yang terbukti banyak sekali gizinya, maka sudah semestinya kitapun menjadikannya makanan fovorite. Hanya saja ternyata kurma yang sering kita dapatkan saat Ramadhan di Indonesia tak semuanya sama dengan yang ada di Makkah dan Madinah. Dan akupun sengaja memesan oleh-oleh ragam kurma saat Abi pulang Umrah 15 Ramadhan 1432 H yang lalu. Lezaat nya...

Kurma Ajwa atau disebut juga kurma Nabi,
harga rata-rata 50 Real/kg jadi berkisaran sekitar Rp. 150.000,-

Kurma yang sudah dalam kemasan kotak, khabarnya ini kurma darin IRAN.
Daging buahnya tebal dan lunak.

Kurma yang baru dipetik,
masih keras dan agak kelat. Tapi aku SUKA ;)
Jenis Kurma lain, yang juga baru dipetik.

Abi di Kebun Kurma, penampakan...


~ Sebuah Catatan yang Tertunda ~

Selasa, 23 Agustus 2011

Hari gini gak Bayar ZAKAT, Apa kata Akhirat?

Waktu aku masih kecil, jujur aku hanya kenal dengan zakat fitrah saja, yang dibayar pada saat Ramadhan menjelang Iedul fitri.  Usia dimana saat kehidupan ekonomi orangtuaku mulai membaik, sekitar akhir SMP, aku mulai tahu ada zakat Maal. Ya aku tahu ini dari mengamati Papa yang sibuk menghitung-hitung uang lalu dimasukkan ke amplop-amplop guna dibagikan kepada sanak kerabat yang kurang mampu, padahal zakat fitrah kami sekeluarga sudah dibayarkan ke Masjid. Waktu kutanya, ternyata jawabnya untuk 'zakat maal'. Dan saat itu, akupun tak berusaha untuk tahu lebih lanjut.

Saat kuliahlah aku baru tahu ada banyak jenis zakat, antaranya zakat profesi, zakat perusahaan, zakat emas/perak bahkan zakat binatang ternak. Ya baca-baca secukupnya ala ingin tahupun aku lakukan, dan melahirkan tekad kelak akupun akan membayar zakat-zakat serupa ini.

Sekian waktu kemudian, setelah aku menikah dan punya penghasilan dari profesiku, Alhamdulillah bersama suami yang punya kommitmen sejalan, kamipun berusaha mengamalkannya. Bayar Zakat !!! Yang tak hanya zakat fitrah saja ;)
"......Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang akan dilipatgandakan (pahalanya) "  
Q.S Ar-Rum : 39


Sekilas Info tentang Zakat Profesi/ Zakat Penghasilan :
Pengertiannya adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi bila telah mencapai nisab. Adapun cara praktis menghitung zakat profesi yaitu:
Nisabnya sebesar 5 wasaq / 652,8 kg gabah atau setara dengan 520 kg beras.
Besar zakat profesi itu sendiri adalah 2,5 %. Terdapat 2 kaidah dalam menghitung zakat profesi
  1. Menghitung berdasarkan penghasilan/pendapatan kasar (bruto). Besar zakat yang dikeluarkan = Pendapatan total  x 2,5 %
  2. Menghitung dari penghasilan /pendapatan bersih (netto). Pendapatan wajib zakat = Pendapatan total - pengeluaran perbulan. Pengeluaran perbulan yang wajar = Pengeluaran diri, istri, anak 3 orang dan cicilan rumah. Maka besar zakat yang harus dikeluarkan = Pendapat wajib zakat x 2,5 %
Silakan mau pilih yang mana, yang salah adalah yang tidak memilih salah satunya, artinya yang salah adalah yang tidak membayar zakat padahal sudah melampaui nisab.
Yang harus diingat dalam hal ini adalah penghasilan tidak sama dengan gaji lho :)
Misalnya :
  • Bila ada seorang karyawan swasta dengan gaji 3 juta tapi dari hasil-hasil lemburnya ada 2 juta maka artinya penghasilannya adalah 5 juta.
  • Bila ada seorang PNS guru dengan gaji 2,5 juta, dan dari hasil mengajar les/ privatnya ada 2 juta lagi maka penghasilannya adalah 4,5 juta.
  • Ada lagi, seorang dokter dengan gaji 2,5 juta dan hasil prakteknya 3 juta maka artinya penghasilannya 5,5 juta.
Begitu seterusnya ~
Adapun contoh menghitung batas nisab, misalnya kita ragu apakah penghasilan kita sudah terkena batas nisab atau belum, maka langsung saja kalikan harga perkilogram beras yang biasa kita makan sehari-hari dengan 520 kg beras. Rata-rata harga beras sekarang Rp. 7.000,- rupiah x 520 kg beras = Rp. 3.640.000,- rupiah. Bila beras yang kita makan Rp. 6.000,-... ya kalikan saja.
Mudah bukan ???
Maka tak ada alasan lagi untuk tak bayar zakat profesi atau zakat-zakat lainnya.  Karena bila ....

Hari gini gak bayar Zakat, APA kata AKHIRAT !!!!

23 Ramadhan 1432 H, suatu pengingat untuk diri sendiri untuk tunaikan kewajiban berzakat.  Selanjutnya menghimbau untuk membayar  zakat via lembaga serupa DSIM kalau berdomisili di Sum-Sel agar zakat kita mampu menjadi kail, bukan hanya ikan-ikan kecil yang walau gurih rasanya tapi tak akan bermanfaat untuk jangka waktu yang lama.
Sekali lagi, sungguh saya bukan siapa-siapa, bukan staff atau rekanan DSIM, tapi saya satu dari sekian banyak orang yang sangat merindukan zaman dimana tidak adalagi para mustahik diseluruh  penjuru negeri, semuanya mengajukan diri sebagai muzakki.  Indahnya masa itu... mari kita mulai dengan zakat kita sendiri, salurkan dengan sepenuh hati. Tak hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja.  

Senin, 22 Agustus 2011

Agar ZAKAT kita menjadi Kail

Pernahkah engkau membanyangkan dana ZAKAT yang terkumpul mencapai angka milyaran rupiah ? Selanjutnya dana Zakat tersebut mampu mengangkat harkat kehidupan para dhuafa.
  • Menyekolahkan anak-anak mereka
  • Menjaga dan mengobati kesehatan mereka
  • Memberikan modal dan pendamping usaha
Ya....ternyata zakat yang terkumpul tak hanya untuk kebutuhan pangan menjelang Lebaran saja. Zakat yang terkumpul mampu menjadi kail bukan hanya berwujud ikan saja. Semua ini sulit dicapai bila zakat masih ditunaikan secara personal, langsung dan tidak melembaga.

Untuk memberikan solusi inilah Dompet Sosial Insan Mulia (DSIM) sebagai Lembaga Amil Zakat yang terakreditasi di Wilayah Sumatera Selatan sejak tahun 2002 telah hadir. DSIM dikelola oleh lembaga profesional full time, selalu berusaha memastikan bahwa amanah yang dititipkan oleh para muzakki dikelola dengan maksimal. Variasi program yang dikembangkan merupakan bentuk penyaluran kepada mustahik sehingga dapat mencapai sasaran dengan tepat dan berdaya. Insya Allah...
Perhitungan Zakat Praktis, alamat dan Bank berikut nomor rekening tempat kita bisa menyaluran zakat, selengkapnya bisa dibuka di situs www. dsim. or.id

Sungguh saya bukan siapa-siapa, bukan staff atau rekanan DSIM, tapi saya satu dari sekian banyak orang yang sangat merindukan zaman dimana tidak adalagi para mustahik disemua penjuru negeri, semuanya mengajukan diri sebagai muzakki. Indahnya masa ini, mari kita mulai dengan zakat kita sendiri, salurkan dengan sepenuh hati. Tak hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja.  

                                                                           
Hari gini gak bayar Zakat, APA kata AKHIRAT !!!!

 Semarakkan Ramadhan (juga) dengan Sadaqoh, Infaq dan tunaikan Zakat

Kamis, 18 Agustus 2011

Apa Khabar Ramadhanmu?

Aku bersyukur pada Negeriku yang damai
Aku cinta kedamaian itu
Atas nama cinta, akupun cinta kemerdekaan
Karena dengan merdeka kita bisa sejahtera
Akupun bersyukur pada Negeriku yang sudah Merdeka 66 tahun yang lalu
Dengan menghirup udara merdeka, aku bisa jalani setiap Ramadhan dengan indahnya

Tapi apakah semua saudaraku bisa merasakan apa yang aku rasakan?
Ach... apa khabar Ramadhanmu di Palestina?
Karena selain Indonesia, aku juga cinta Negeri yang belum merdeka itu
Setulus do'a untukmu, untuk Ramadhanmu yang penuh makna 

I Love Palestina, Apa Khabar Ramadhanmu?
(Masih seru dengan PhotoFunia-http://photofunia.com) 

Rabu, 17 Agustus 2011

Seragam Merah Putih

Dalam rangka menyemarakkan hari kemerdekaan RI hari ini, 
aku mau buat posting yang bertema Merah Putih, 
tapi karena satu dan lain hal maka ini saja yang bisa kupersembahkan ;)

M E R D E K A !!!

Yunda dan Akang dalam Seragam Merah Putih.

Album Seragam Merah Putih ala Yunda dan Akang.


 "Merah Putihku Teruslah Berkibar"

Sabtu, 13 Agustus 2011

Hari ke-13 Ramadhan

Ramadhan mulai memasuki pertengahannya, 3 hari sudah di 10 hari kedua. Aku masih sering dikejar waktu yang seolah semakin cepat berlalu. Alhamdulillah... meski Abinya anak-anak belum dirumah, tapi anak-anak tetap semangat puasa dan tarawehnya. Kemarin, Jum'at adalah hari terakhir mereka masuk sekolah di SIT Bina Ilmi. Selanjutnya Senin ada aneka lomba yang dikemas dalam acara yang berjudul Ramadhan Ceria, Selasanya Baksos Ramadhan dan Rabu ada buka puasa bersama. Kamis mulai libur dech... asyik bisa fokus di rumah dan persiapan untuk 10 hari terakhir, berburu keberkahan diwaktu yang utama.

Ini satu iklan favoriteku dari sebuah buletin dakwah YARHAM, yang kudapat tahun lalu di SIT Bina Ilmi :
" Jangan lewatkan kesempatan BIG SALE, 
Obral besar-besaran pahala tiada tandingan, 
Diskon ampunan dipotong sampai 99 %
Ramadhan t'lah datang
Selama 1 bulan penuh rahmah dan berkah
Siapkan do'a sekarang juga
Jangan ketinggalan sholat malam dan baca Al Qur'an
Kumpulkan point amalan anda
Sunnah disamakan dengan wajib
Yang Wajibnya berlipat ganda
Juga nantikan bonus tak terduga diakhir bulan
Siapa tahu anda berhak mendapat door prize : Lailatul Qadar
Ayo kita beramai-ramai menghidupkan Ramadhan "

Ramadhannya Yunda
Sampai hari ini, Yunda terbilang sucses dengan aktivitas Ramadhannya.

Aksi Yunda menunggu berbuka,
menikmati senja dengan manjat pager.
Puasa full, tadarus oke, taraweh juga semangat. Siangnya juga tenang nyaris tampa keluhan. Buka juga sudah mulai bisa mengelola sendiri konsumsi makanan seimbang. Kalau minum es buah juga sudah bisa besih, dulu cuma minum airnya saja sementara buahnya ditinggal ;(  Hanya sahur yang  masih harus dibujuk, mesti dimotivasi terus, makannya ogah-ogahan jadi kadang harus tambah aksi suap-menyuap. Begitulah...tapi syukurnya saat subuh sudah seger buger, jadi bisa ikut sholat berjama'ah. mikian serangkaian kemajuan pesat Yunda Ramadan kali ini,  saat kelas 3 SD diusianya yang menjelang 8 tahun. Alhamdulillah...

Ramadhannya Akang Hamas
Alhamdulillah...  ini pengalaman puasa ke 2 bagi Akang Hamas, waktu TK B sudah pernah ikutan full puasa juga, walau cuma dapat 3 hari. Ramadhan ini Hamas semangat sekali ikutan sahurnya.
Akang Hamas sesaat setelah kubekam kemarin, tetap senyum walau tampak pucat.
Tapi bukanya yang suka kurang kontrol, akibatnya terlalu banyak minum, so makannya jadi jauh berkurang. Taraweh sudah 4 hari ini tidak ikut lagi, karena mulai terserang batuk. Sepertinya batuk alerginya mulai unjuk gigi. Tapi syukurnya masih kuat puasa. Kamis puncaknya sehabis buka batuknya makin merajalela, saat tidurpun sering terbangun karena uhuk-uhuk, samar sekali mulai ada bunyi tambahan didesahnya, ya aku mulai sadar ada sedikit suara wheezing atau mengi dihelaan nafasnya.  Ya Robb, Ashtma Akang Hamas kambuh...kenapa aku agak kaget ya, mungkin karena setelah sekian lama tak kambuh ya? Tapi mestinya aku tetap harus siaga sejak batuk menyergapnya di Senin pagi ba'da sahur awal pekan kemarin. Kondisi berpuasa tentu asupan minum berkurang, asupan gizi selama sahur dan berbuka yang tak seimbang. Ach...mestinya aku lebih tanggap, sebaiknya sejak hari itu Akang tak kuizinkan untuk ikut berpuasa, imun ananda belum sesempurna orang dewasa, jadi harus ada cara yang lebih kuat menopangnya.

Abang Daffa datang menghibur, Akangpun merasa senang ;)
Ya ya...mestinya aku lebih cepat tersadar hingga tak gagap seperti malam kemarin. Akhirnya Kamis malam Jum'at aku terpaksa memberinya therapy Ashtma, syukurnya masih bisa ditanggulangi di rumah saja. Dan saat Akang Hamas bangun untuk ikut sahur, aku bujuk agar ia tak ikut berpuasa dulu karena harus minum obat. Dan hari ini sudah 2 hari si Akang tidak puasa, batuknya masih unggul tapi tidak lagi disertai dengan nafas tersengal. Jadi masih bisa sekolah pagi Jum'at kemarin.  

Syafakallah ya Nak...semoga saat besok Abimu dan rombongan datang dirimu sudah sehat dan segar bugar lagi. Aamiin...Pssttt, tapi siang ini Akang malah asyik bermain tampa keluhan, ya asthmanya memang suka begitu, menjelang sore baru tampak tanda-tandanya, hingga suka bikin suasana malam jadi kelabu, hikkssszz....

Apapun, agenda ibadah Ramadhan harus tetap yang nomor satu, agar kita termasuk orang-orang yang beruntung. Aamiin YRA