Kamis, 28 Juli 2011

Durian Langka

Pagi tadi aku berkesempatan ke Pasar 16 Ilir, mumpung suami ada waktu kosong jadi bisa menemani. Belanja beberapa keperluan Ramadhan. Jarang-jarang lho aku bisa ke Pasar ini, sebuah pasar terbesar di Kota Palembang, letaknya persis ditepian sungai Musi. Bila dari jembatan AMPERA akan sangat jelas terlihat. Dulu zaman aku mulai kuliah sampai akhir tahun 2000-an pasar 16 Ilir ini masih sangat kumuh. Tapi sekarang, sudah jauh lebih nyaman dan tertata. Walau belum sekelas Tanah Abang, ya jauh lah bedanya, yang jelas 16 Ilir masih non AC jadi lebih ramah lingkungan, xixixi...

Setelah selesai berbelanja, kamipun bergegas pulang, namun sebelum sampai di parkiran, ada tumpulan durian yang menggoda. Secara musim durian hampir berlalu, dan kamipun membeli beberapa buah durian. Biasa aja tuch, mana letak langkanya, sabar tunggu kelanjutannya ya...Karena salah satu durian yang kami beli (yang paling gencar ditawarkan oleh si-penjual juga) adalah sebuah durian yang bentuknya berbeda dari durian pada umumnya. Seperti kelopak bunga. Lima sisi berlekuk. Saksikan ya...

Tampak muka, dari atas maksudnya, hihii....

Tampak samping.

Tampak belakang (dibalik, baru difoto)

Lebih dekat, tampak durinya ;)

Nach gimana, langka kan durian serupa ini?
Aku yang aslinya anak kampung saja sampai takjub, baru kali ini lho nemu yang model beginian. Alhasil, itu durian serasa jadi seleb hari ini, difoto dengan berbagai gaya, hehe... Sayangnya isi dalamnya lupa kefoto, kadung semangat menyantapnya bareng anak-anak saat mereka pulang sekolah. Tapi masih kuingat rasanya, manizz dan lezat, daging buahnya tebal. Pokoknya muantab, maknyuss gitu, nggak rugi dech belinya tadi walau agak mahal dibanding durian lainnya. Ayoo tebak berapa? Aku kasih tahu ya, ini durian harganya Rp. 20.000,-

Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanaman-tanaman, zaitun, kurma, anggur dan juga segala jenis buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mau berfikir.

~ Salam Optimis dihari Kamis ~

Rabu, 27 Juli 2011

Sakinah Bersamamu

Sebenarnya tulisan ini ingin bercerita tentang sebuah buku terbaru yang aku punya, kiriman PakDe Cholik sebagai hadiah dari ADUK di BlogCamp edisi khusus, bertema Kado Pernikahan.
"Alhamdulillah, bukunya sudah kuterima dan belum rampung kubaca PakDe ;)"
Sakinah bersamamu adalah salah satu karya Asma Nadia yang sudah sering kulirik dalam beberapa kesempatan berkunjung ke Toko Buku, ya sudah sempat kupegang-pegang juga sebenarnya. Tapi selalu gagal kubeli, bukan karena tak diizinkan suami lho, tapi karena dasar pertimbanganku sendiri, bulan Juni Juli ini banyak sekali pengeluaran yang lebih prioritas, terutama seputar kebutuhan sekolah anak-anakku. Dan ternyata Allah maha tahu yang kuinginkan, bahkan diberi-Nya dengan cara yang tak terduga lewat PakDe Cholik, maka jadilah "SAKINAH BERSAMAMU" sebagai kado pernikahan yang indah di 9 tahun pernikahanku. Hmm...sebenarnya sudah tahu bakal dapat buku dari PakDe, tapi kan ndak tahu buku apa, jadi kejutan nich pas dapatnya beberapa hari yang lalu. Yang pasti seneng banget rasanya...

Inilah gaya Akang saat membukanya pada hari Jum'at yang lalu,
bibirnya sampai mancung ;)

"Inikan buku yang suka Ummi lihat di Toko ya?", tanya Akang.
"Iya Nak, tapi yang ini dapat hadiah dari Ummi nulis" 
Dan Akangpun turut bangga.
Saat yang sama Yunda belum pulang sekolah.

Saat ini aku masih merampungkan baca buku ini, tapi walau begitu aku pastikan, bahwa buku ini sangatlah cocok untuk dijadikan sebagai koleksi pribadi atau kado pernikahan untuk orang-orang yang kita sayangi, berguna banget, dengan catatan harus dibaca ya, jangan hanya dipacang dilemari buku,hehe...Eits jangan salah, ada orang yang hobbynya koleksi buku tapi tak hobby membacanya, ayoo siapa? Semoga bukan kita ya...

Asal gambar dari Google.
Kusertakan sedikit tentang SAKINAH BERSAMAMU, langsung dari blognya penulisnya...
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Asma Nadia
Dari Penulis Catatan Hati Seorang Istri dan Emak Ingin Naik Haji: ASMA NADIA

Sakinah Bersamamu
Belajar Lebih Bijak Berumahtangga melalui Cerita

Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima pasangan kita dengan sempurna.

17 Cerita + 17 pembahasan seputar ujian dalam rumah tangga:
@ Menjembatani perbedaan karakter
@ Bunda bekerja atau di rumah?
@ Bertindak tepat saat cemburu
@ Mengatasi ‘Cinta Lama Bersemi Kembali’
@ Menjadi bunda yang lebih baik
@ 3 alarm: selangkah menuju selingkuh
@ Menyembuhkan hati yang luka
@ Bakti seorang perempuan: antara orang tua, suami dan mertua

Sinopsis:
Bagaimanakah warna cinta setelah 25 tahun berlalu? Bisakah dia tetap pelangi?
Tak ada yang sempurna di kolong langit. Tidak dia, Bang Zaqi, dan pernikahan mereka. Sebab kesempurnaan hanya boleh dilekatkan pada nama-Nya semata.
Riri bukan tidak menyadari hal ini. Tetapi salahkah jika perempuan itu menyimpan harapan bahwa mereka akan memiliki cinta yang sempurna?
Ia ingin cinta, hari-hari sakinah, hanya itu yang terbayang saat mengenang perjalanan kasih mereka. Bayang-bayang kebersamaan yang selalu berkejaran begitu jelas di pelupuk mata, setiap kali memandangi Bang Zaqi terlelap.

Tapi tak ada cinta yang tak diuji.
Lalu haruskah dia menyerah kalah ketika cinta yang selama ini nyaris sempurna, diguncangkan badai? Saat sosok yang tak pernah mengecewakan ternyata sanggup menggoreskan luka?

Ini memang bukan kisah cinta sempurna.
Tetapi kisah dua anak manusia yang belajar menyempurnakan cinta.
Belajar menerima, memberi dan memperbarui cinta. Hingga mereka menutup mata
"Kenapa kita menikah, Bang?" Tanyaku suatu hari.
Kau menjawab mantap, tanpa sebersit pun keraguan:
“Sebab tanpamu tak ada Pernikahan bagiku”
***

Cerita Sakinah Bersamamu disertai dengan 16 cerita pendek lain seputar rumah tangga. Dari cerpen-cerpen didalamnya ada yang pernah diterbitkan bertahun-tahun lalu. Tetapi buku ini bukan hanya sebuah kumpulan cerpen. Pembaca juga akan menemukan obrolan seru dan akrab bersama pengarang di setiap akhir cerita, tentang berbagai ujian rumah tangga. 

Belajar Lebih Bijak Berumahtangga Melalui Cerita? Insya Allah.
Semoga sakinah, mawaddah dan rahmah Allah hadirkan disetiap jengkal rumah kita.

Begitu kira-kira isinya, menarik bukan, ayoo buruan baca...baca lho ya, boleh beli, boleh juga minjem asal jangan lupa mengembalikannya,hehe...
Bagus, nggak nyesel bacanya, cia...promosi euy ;)

~ Sebuah Catatan yang Tertunda ~