Sabtu, 05 Februari 2011

Sang Diri

Diri memang tak semulia Khadijah
.....yang dari rahimnya juga lahir seorang wanita penghulu syurga berikutnya
Tak juga setegar Asma binti Abu Bakar
.....yang keberaniannya mengambil andil peran pada hijrah Rosullulah bahkan disaat sedang hamil besar, Jabal Tsur menjadi saksi bahwa beliau memang tiada duanya
Mungkin bahkan diri tak selayak Al Khansa'
....yang menangisnya hanya karena rasa khawatir pada Baginda Nabi, tak ada air mata setelahnya, dan saat khabar syahid keempat putranya tak ada setitik duka, 
hanya tersisa kerinduan tak ada lagi putra berikutnya yang akan menyusul syahid


Pada dekade selanjutnya....diripun sungguh tak mampu sesuci seorang Rabi'ah
....yang menisbatkan hidup hanya dengan Mahabah, tiada lagi segenap harap dan raja' karena yang tersisa hanya cinta pada-Nya
Tak pula seperkasa Zainab Al-Ghazali
.....yang dipenjara karena makna penanya, betapa katanya mampu menggetarkan penguasa, dan anjing-anjing dipenjarapun menjadi saksi jiwanya tak bisa dinista

Ya....setiap masa ada pengukir sejarahnya
Dan semua kita bisa membuat ukiran seindah yang kita mau 
Walau tak semulia Khadijah
Tak setegar Asma
Tak seagung Al-Khansa'
Tak sesuci Rabi'ah
Juga tak seperkasa seorang Zainab dari Mesir
Tapi kita bisa menjadi seuntai awan kecil yang selalu bercita membuat hujan, meski hanya mampu beri tetesan tapi inilah permulaan hijau disebuah gurun nan gersang
S e m o g a . . . . 
Menjadi seuntai awan kecil yang mempunyai visi peradaban
Mina, 1431 H
Aula Kecamatan Buay Bahuga

Penuh Cinta untuk semua saudara seperjuangan di Mesir dan dibelahan bumi lainnya, teruslah mengukir sejarah.

Tidak ada komentar: