Langit senja? Bukan. Ini gambaran langit pagi menjelang siang, tepatnya berkisar jam delapan pagi, mataharinya tertutup asap, sinarnya bias tak ganas. Udara terasa pengap. Kemarin sebenarnya sudah ada hujan buatan yang menyiram Bumi Sriwijaya dengan menghabiskan dana yang tak sedikit. Sayangnya seperti menyiram bara bekas bakaran yang masih menyala, mati nyalanya tapi asapnya justru makin mengepul. Sampai kapan?
Jalan Irigasi, dekat rumah kami, 30/9 jam 07.54. Jelaganya mampu menikam mentari, meninggalkan siluet yang (seolah) tetap indah. |
Jembatan Kertapati, samping stasiun KAI, jam 8 pada tanggal 01/10. Sinar mentarinya samar seperti tak bertenaga. |
01/10 jam 8.13, AMPERA yang berselimut kabut asap, pekat. Meninggalkan jejak jelaga yang membuat pengap. |
13 komentar:
langit berjelaga yang tetap cantik ini ,Yunda
suka dengan foto ini, entah berjelaga krn mendung atau polusi
salam
Assalamu'alaikum mbak Yunda... apa kabar?? :)
pemandangannya indah ya mbak :)
Lukisan alam yang indah dalam goresan pesan untuk setiap anak manusia yang berada di kolong langit.
Sukses selalu
Salam Wisata
kaya ada bolongan dilangit ya mbak
semoga pas ke Palembang tgl 19 nanti udah ga berkabut lagi
Saleum bunda...
Wah segitunya cuaca disana sekarang ya bun? jika dirunut menurut situasi berarti hujan belum juga turun. Di aceh pun hujan sangat payah untuk turun namun untunglah tidak ada asap yang menyesakkan pernafasan
ada kebakaran hutankah?
Lihat ini jadi ingat waktu masih di Pekanbaru Yunda .... sering sekali ada kabut asap :|
Mudah2an segera turun hujan ... aamiin
Lihat ini jadi ingat waktu masih di Pekanbaru Yunda .... sering sekali ada kabut asap :|
Mudah2an segera turun hujan ... aamiin
semoga cepat turun hujan,ini doa yang sering dipanjaatkan pada Allah
gambar pertama persis seperti foto yang ane ambil waktu sore hari. semoga lekas turun hujan ya sob.
gambarnya keren mbak yunda, andai pake SLR pasti akan lebih keren lagi mbak
Asapnya karena apa sih mbak?
Kabut asap itu apa? Hihihi...
Langitnya gitu ya... kasian mataharinya :D
Posting Komentar