Jelang Ramadhan di Rumah Yai-Nyai

3 Pasang Pengantin Cilik ala Genk Sepupu.

Amboi fosenya Nak, bikin geeerr asli gelii ;)

Sabtu 30 Juli yang lalu ada acara syukuran gado-gado di rumah Yai-Nyai. Kusebut gado-gado karena memang dalam rangka mensyukuri banyak nikmat yang Allah limpahkan untuk kami sekeluarga.

Pertama: Tanggal 29 Juninya Nyai Sundari tepat 62 tahun, tak ada tradisi ulang tahun sebenarnya dalam keluarga kami, tapi Nyai ingin membuat sedikit jamuan makan siang untuk para tetangga dan keluarga, ditambah 2 hari lagi Ramadhan jadi tak salahlah kalau Nyai sangat antusias, senangnya dikarunia umur untuk jumpa Ramadhan lagi, anggap saja acara menyambut Ramadhan.

Kedua: Tanggal 5 Agustus nanti Yai-Nyai, Abi, Datuk-Jidah juga Wak Lela (Ayuknya Abi) rencananya mau berangkat Umrah. Jadi acara ini juga diniatkan untuk mohon doa dari para keluarga, kerabat dan jiran tetangga agar lancar serta barokah. Banyak tetangga juga keluarga yang bertanya langsung mengapa aku tak ikut? Jawabnya ya karena aku mengalokasikan jatah kursiku untuk Jidah agar bisa berangkat menggantikanku umrah, sedangkan Datuk tadinya sempat membuat aku dan suami ketar-ketir juga, uang kami tak cukup, menelfon adik-adik untuk urun rembuk ternyata juga sedang banyak keperluan lain yang mendesak, jadilah kami sempat kebingungan karena Jidah tak mau berangkat tampa Datuk. Tapi Subhanallah, diwaktu-waktu akhir kami dapat rezky yang tak disangka-sangka hingga akhirnya ongkos umrah Datuk tercukupi. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah...
Awalnya begini, Yai-Nyai berangkat haji tahun 1993, artinya sudah 18 tahun berlalu, jadi saat berkesempatan umrah, mereka tak berani berangkat hanya berdua saja, jadi ngajak Abi juga aku dan Wak Lela. Tapi karena aku teringat kedua orangtuaku yang belum berkesempatan haji, masih antri, makanya aku minta suamiku untuk mengalihkan jatahku untuk Jidah, begitulah. Sungguh benar janji Allah kalau niat kita sudah benar dan kuat, melangkah saja, soal kekurangannya Allah yang akan mencukupi, yakinlah...Ini baru umrah apalagi haji, daftar saja dulu, soal duit yang masih kurang itu bukan masalah, karena Allah saja yang akan mencukupinya. Yakin dan luruskan niat kita. Insya Allah jalan ke Baitullah akan terbuka lebar. Aamiin YRA

Ketiga: Sehubungan dengan dikhitannya Hamas tepat pada tanggal 30 Juni yang lalu, maka 2 orang sepupunya yaitu Abang Wahyu (kelas 3 SD) dan Abang Ridho (Kelas 2 SD) ditawari Yai-Nyai untuk dikhitan juga, mereka mau tapi syaratnya dikasih hadiah, weeewww...biasa khas anak-anak, tapi ada yang tak biasa, mereka ingin jadi pengantin sunat, hehe... maksudnya didandani ala pengantin cilik. Akhirnya Yai Nyai setuju, selang 2 pekan setelah Hamas dikhitan, Abang berdua juga dikhitan. Maka akhirnya dalam cara syukuran ini, tampillah 3 pasang pengantin cilik. Yang khitan Hamas, Abang Wahyu dan Abang Ridho. Sedangkan pengantin pendampingnya adalah Yunda, Aisyah dan Anisa (Ini sepupu Yunda yang juga kelas 3 SD) Kebayangkan seru dan hebohnya, terutama yang pengantin sunatnya, baru sebentar langsung melorot satu persatu, kegerahan, qiqiiii....

Trio Pengantin Sunat, Abang Yu, Akang Hamas dan Abang Dho.
Masih banyak tamu masih aja riuh...

Baju pengantinya minta dilepas, gerah euy...

Keempat: Syukuran atas kelulusan Ami Iman (Adik Abinya Hamas yang bungsu) di Fakultas Hukum UNSRI. Pokoknya komplite dech paket syukuran kalee ini. Suka cita menyambut Ramadhan juga terasa mewarnai.

Terima Kasih atas kehadiranmu ananda dari Ar-Rahim.

Semoga menambah keberkahan.

Happy Ramadhan Mubarak...

Undangan yang hadir adalah para tetangga dekat, keluarga besar Yai-Nyai, kerabat dan handai-taulan dan anak-anak yatim dari Panti Asuhan Ar-Rahim. Terima Kasih atas kehadiran dan do'a dari semuanya. 

~ Sebuah Catatan yang Tertunda ~