Rabu, 13 Juli 2011

Arti Kado Pernikahan Buatku

Semua kado pernikahanku 9 tahun yang lalu masih kuingat dengan jelas. Ada yang berupa barang dan juga banyak yang berupa amplop berisi uang. Semua yang berbentuk uang sudah habis melayang. Bukan tak berkesan, tapi sesuai kebutuhan. Yang berbentuk barang kebanyakan yang berupa buku. Ada seri Fiqih Muslimah, ada Tafsir Fizilallil Qur’an, beragam buku kiat membentuk keluarga SAMARA, ada juga Kado Pernikahan untuk Istriku, bahkan ada juga buku pendidikan anak. Tapi tidak semua kado pernikahan yang berbentuk barang atau uang yang berarti buatku. Ada satu kado spesial dari Guruku di Rumah Sakit, dosen Rehabilitasi Medik, dr. Ruslan, SpRM berupa nilai yang kudapatkan beberapa hari dari acara pernikahanku. Ceritanya begini, saat aku menyerahkan tugas untuk mendapatkan nilai, dan aku menyampaikan undangan pernikahanku yang tinggal beberapa hari lagi. Jawabannya sungguh membuatku tersanjung.
"Mungkin Bapak tak bisa hadir, tapi sebagai kado pernikahan hari ini juga Bapak langsung kasih nilai ya, tak perlu menunggu sampai selesai memeriksa tugasmu"
Tahun lalu, beliau telah berpulang karena sakitnya, aku bahkan baru tahu setelah beberapa hari berselang. Jasadnya telah pergi, tapi ilmu yang beliau ajarkan, juga kado pernikahan dari beliau akan terus abadi dalam kenanganku. Terima kasih Guruku.

Tahun demi tahun berlalu, dan hanya satu orang yang selalu ingat memberiku kado pernikahan, dialah suamiku tercinta. Biasanya kami saling bertukar kado pernikahan. Tidak selalu berupa barang. Pernah dulu hanya sebuah puisi, pernah juga nasi kotak, ini saat aku ngidam anak pertama, inginnya makan nasi kotak pas dihari ulang tahun pernikahan kami, jadi ya sekalian disebut kado pernikahan saja. Tapi buatku itu sangatlah berarti.

Akupun begitu, dari tahun ketahun aku selalu berusaha untuk memberi satu kado pernikahan buat suamiku sebagai tanda cinta. Ingin memberi nuansa yang spesial untuk orang yang selalu membersamaiku, sejak hari pernikahan kami. Dan tahun lalu, saat 8st Anniversary aku sengaja menuliskan sebuah puisi cinta untuknya sebagai kado pernikahan. Judulnya Delapan tahun denganmu, bersama Meraih Ridho, senangnya lagi ternyata puisi ini lolos dalam seleksi dan berhasil dibukukan dalam Antalogi Selaksa Maka Cinta yang dipelopori group UNSA. 
Ini kusebut juga kado pernikahan untuk suamiku.
Sejak hari itu
Kita berjanji untuk menjadi sahabat
Sejati sahabat
Kau adalah sahabat seperti yang selalu ingin kupunya
Sungguh kau sahabat yang kudamba
Selalu suka, apapun ceritaku
Hingga aku bebas bercerita tentang apa saja
Tak pernah sedetikpun,
……aku merasa harus bersusah payah menjadi orang lain untuk kau cinta
Aku bahkan bebas mencurahkan pikiran dan rasa dengan cara apa saja
Bebas mengeluarkan curhat serta kesah dan kau tetap suka
Karena kausahabat yang menerimaku apa adanya

Sejak hari itu kau bertahta dijiwaku 
Mengalahkan semua nama manusia disemesta raya 
Tampa mampu kutolak
Karena ini kodratku meraih ridho-Nya
Hari itu hampir 8 tahun berlalu
Banyak kisah disepanjang 8 tahun pernikahan kita
Tak kan habis berlembar kertas bila kutulis semua
Kupilihkan ini saja untuk kubagi
Tentang satu yang pernah kurasa
Kau sempat hadirkan cemburuku
pada seorang wanita
Yang titahnya bisa mengalahkan pintaku
……seorang yang memintamu mengantarkannya
Sementara  aku sedang ingin kau temani
Seorang wanita yang perintahnya
……mampu membuat kantukmu hilang seketika
Tak ada ruang yang kau sediakan untukku bersaing dengannya
Karena dia lebih utama
Seorang wanita yang kau panggil ibu
Dulu, dimasa awal kebersamaan kita
Cemburu ini kerap buta
Tapi kau hanya tertawa
Tak ada dalil atau sabda junjungan yang keluar
Karena menurutmu, aku tau tentang bakti ini
Ach…entah, mengapa egoku justru meraja
Hanya butuh keikhlasan katamu suatu ketika
Tapi mengapa mesti dirimu seringnya
Bukankah ini bisa dilakukan lainnya
Dan kau lagi tertawa
Aku?Ternyata benar saja, ikhlasku hanya butuh waktu
Ketika anak-anak kita lahir,
Aku kian menyadari, betapa bahagia menjadi ibu
Seiring masa berlalu
Aku makin bisa memeknai bahwa setelah menikah
Seorang wanita ’milik’ suaminya
Namun untuk seorang laki-laki, ia tetap’ milik’ ibunya
Dan  ini niscaya, tak butuh nego sana dan sini
Ketahuilah saat kulihat anak-anak kita
bagaimana mereka menghabiskan waktu bersamamu
Jelas sekali kau adalah sahabat idola bagi mereka
Selalu menebarkan ceria dan teriakan-teriakan suka
Sekusut apapun bebanmu ketika pulang bekerja
Aku yakin anak-anak kita tak pernah merasakannya
Sahabatku, aku ingin anak-anak kita sepertimu pada ibu
Sampai saat mereka kelak punya sahabat sejati bernama istri

(Ini Cuplikannya, sengaja kusertakan untuk Acara ADUK hari ini)

Jujur sebenarnya moment ini juga yang menjadi awal bangkitnya semangat menulisku. Ini kucatat sebagai kado pernikahan di ulang tahun pernikahan kami yang ke-8. Sangat berarti buatku. 


Adapun baru berlalu ulang tahun pernikahan kami yang ke-9, seperti yang kutulis dalam Jeda Aktivitas di 0707. Tak ada acara khusus, tapi tetap terasa spesial buatku. Apalagi selang beberapa harinya aku dapat kado pernikahan dari orangtua angkatku. Sebuah mukena, baju kebaya beserta jilbab dan juga baju daster batik, katanya dari toko sendiri. Kado pernikahan yang tak terduga.

Kado pernikahan kami.
Mereka adalah sepasang suami istri yang banyak membantuku saat di Tanah Suci pada musim haji 1431 H yang lalu. Bapak dan Mamak bahkan mengajakku umroh. Sangatlah berarti dan membuatku terharu.


Sungguh semua kado pernikahan dari tahun ketahun sejak 07072002 sampai 07072011 semuanya penuh arti buatku. Termasuk juga acara ADUK Edisi khusus kali ini, buatku semua tulisan sahabat blogger secara tak langsung adalah kado pernikahan buatku, sesuai dengan maksud hatinya Pakde Cholik. Terima Kasih untuk tulisan dan do'a tulus dari semuanya.


***


Artikel ini saya tulis sebagai Wedding Anniversary Gift bagi para sahabat yang mensyukuri hari ulang tahun pernikahannya di bulan Juli 2011.

Sebuah partisipasi di acara ADUK di Blog Pakde Cholik.

19 komentar:

Abdul Cholik mengatakan...

Saya telah membaca artikel diatas dengan cermat
Akan langsung saya catat
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Dari Surabaya saya kirim salam hangat

Lyliana Thia mengatakan...

KAdo pernikahan yg diterima Mba Keke rasanya spesial smua yah Mba...

Siapa yang nggak suka dikasih nilai sama dosen?? Andai aku jd Mba Keke mungkin aku akan loncat2 kegirangan... hihihi...

Tapi asalkan kita bisa memaknai niat ikhlas yg memberi, rasanya kado apapun itu memang spesial... :-)

Selamat sekali lagi Mbaaa... karena semua peserta kontes Pakde hari ini ikut serta mendoakan pernikahan Mba Keke yg di bulan Juli ini... semoga berkah yah Mbaaa.... :-D

dey mengatakan...

Manis banget mbak, tiap ulang tahun pernikahan selalu bertukar kado dengan suami ..

Selamat sekali lagi ya mbak ..

Arif Bayu Saputra mengatakan...

Selamat Bunda semoga di usia pernikahan yang semakin matang diberikan kemudahan di dunia & akhirat,,,, amin semoga sukses bunda

Artineke A. Muhir mengatakan...

Pakde:
Matur Suwun Pakde ;)
ADUK kali ini adalah kado pernikahanku yang ke-9, terima kasih...

Tia:
Dukungan, do'a dan silaturahim yang sangat berarti Tia, terima kasih banyak ya...

Ibu Dey:
Terima Kasih Mbak...
Do'a , ucapan dan tulisan Mbak adalah kado pernikahan yang spesial untukku Mbak ;)

Bayu:
Aamiin, Terima Kasih Mas, salam untuk nyonya, makin dekat waktu lahirannya ya, semoga lancar dan sehat semua, Ibu dan bayinya ;)

Honey mengatakan...

selamat ulang tahun pernikahan bunda...

Inggit Inggit Semut mengatakan...

Awwww that's so sweet. Yang nasi kotak itu tuh walaupun sederhana ya tapi bisa bikin hati kita senang dan perut kita kenyang hahahaha

Susi Susindra mengatakan...

Alangkah bahagianya menerima kado spesial dari mereka yang spesial.

Semoga terpilih artikelnya ya mbak.

Unknown mengatakan...

sweet nya itu puisi. b tw, semoga menang ya

Nia mengatakan...

wahh puisinya bagus banget mbak...pantes aja dijadikan buku....selamat yachh...selamat juga atas ultah pernikahannya...smoga langgeng sampai ajal memisahkan......

kayaknya mulai skrang aku mau ngasih kado ke suami kalo ultah pernikahan...biar cintanya nambah terus hehehe....

Nia mengatakan...

Mbak..itu mukena katun paris renda daun yachhh...bagus tuchhh...aku juga jual heheh....

Artineke A. Muhir mengatakan...

Honey:
Thanks ya, tulisan di ADUK juga kado pernikahan untukku...

IIS:
Terima Kasih sudah ikut baca dan berkunjung kemari ya...

Mbak Susi:
Terima Kasih ya Mbak dah berkunjung dan baca tulisanku :)

Mbak Fanny:
Trim's ya Mbak...

Mbak Nia:
Aamiin terima kasih ya Mbak...
Iya Mbak coba aja, pasti makin disayang suami, hihiiii...
Mukena katun paris? Iya Mbak, bordirnya juga kereen abizz. Mbak jualan juga, wach semoga makin laris ya :)

ketty husnia mengatakan...

mbak satu ini romantis tis tis,..cintanya pada suami terselubung indah..smg berjaya sampe aki nini ya mbak,..:)
selamat juga atas 10 besarnya

Artineke A. Muhir mengatakan...

Mbak Kenia:
Terima Kasih banyak sudah berkunjung dan ikut mendo'akan, semoga untuk Mbak sekeluarga juga :)

Bunda Loving mengatakan...

Selamat hari pernikahan yu'...ternyata msih muda sekali ya... ( maaf aku agak telat ngucapinnya).. moga akan langgeng terus sampai ajal yang memisahkan...Salam untk kel tercinta...

Unknown mengatakan...

Selamat hari pernikahan ya Mba ! Maaf telat ngucapinnya.

Sukses selalu
Salam
Rjawantah's Blog

Artineke A. Muhir mengatakan...

Bunda Luv:
Aamiin, semoga untu Bunda dan keluarga juga...
Terima Kasih untuk kunjungan dan do'anya ;)

Pak Indra:
Trim's ya Pak untuk kunjungan dan dukungannya.
Sucses juga untuk Bapak dan keluarga.

BEKAM KEPALA TANPA CUKUR mengatakan...

Kado memang membuat kasih sayang semakin meningkat..:)

obat gatal bernanah mengatakan...

mas ini saya ada obat gatal bernanah