Hari ini tanggal 31 Juli 2010 Mbak Nur, akad nikah di Sulusuban.
Sayangnya kami sekeluarga berhalangan hadir.
Mbak Nur, nama sebenarnya adalah Nur Komariah.
Hampir 2 tahun ini Mbak Nur melewati kebersamaannya dengan kami skeluarga.
Mbak Nur kelas 11 SMA Ethika, ketika Pak Le Suryanya dipindah tugaskan ke Lampung.
Bule'nya mempunyai pertimbangan, bahwa Mbak Nur baiknya tetap melanjutkan sekolah di SMU Ethika sementara mereka sekeluarga pindah duluan ke Lampung. Dengan alasan efektifitas dana dan administrasi tentunya. Dan andai harus meng-kost-kan Mbak Nur, rasanya kurang nyaman. Akhirnya jadilah Mbak Nur dititipkan di rumah kami, Irigasi-Pakjo.
Keluarga Pak Surya adalah kawan seperguruan Abinya Hamas di Pe Ka eS
~ Perguruan Keluarga Sejahtera. Wajar secara nasab kami memang tak ada hubungan,
tapi kami punya ikatan dan kedekatan hati yang kokoh :D
Mbak Nur (kiri) saat resepsi kerabat Abi di Hotel Duta, bareng Mbak Munah. |
Rame-rame rihlah di Punti Kayu, Ayuk Auliya(pinggir)+Mbak End(belakang)+Yunda+Mbak Nur(tengah samping Yunda)+Ohthie. |
Mbak Nur termasuk pendiam, dewasa dari tutur maupun sikap. Mbak Nur juga pandai memasak.
Berdasarkan cerita yang kudapat, Mbak Nur adalah anak sulung dari 2 bersaudara. Saat Mbak Nur duduk dibangku SD, kedua orangtuanya bercerai, sekarang masing-masing sudah membina keluarga baru. Entah apa alasan perceraiannya, jujur aku tak tahu, dan tak juga ingin mencari tahu. Selanjutnya Mbak Nur dan adik kandungnya ikut Ibu, dan selepas SMP Mbak Nur ikut Pak Le' dan Bule'nya yang merupakan adik Ibu Mbak Nur untuk melanjutkan SMA.
Sebenarnya aku yakin Mbak Nur anak yang cerdas, ada harapan Mbak Nur bisa melanjutkan kuliah.
Tapi entah mengapa belakangan Mbak Nur memang sering pulang kampung, kerumah Ibu Kandungnya.
Bahkan terkadang tanpa sepengetahuan Pakle' dan Bule'nya.
Tapi aku tak berfikir negatif, sampai menjelang ujian UAN ada khabar dari Bule'nya bahwa Mbak Nur ada yang melamar, dan rencananya Mbak Nur akan menikah setamat SMA. Bule'nyapun baru tahu dan sangat menyayangkan keputusan Mbak Nur, sebab sama sepertiku, beliau ingin Mbak Nur lanjut kuliah dulu.
Khabar baik yang membuatku kaget. Semuda ini, belum lagi cukup 20 tahun usianya.
Yach....mungkin Mbak Nur punya segudang pertimbangan.
Alhamdulillah Mbak Nur lulus SMU dengan hasil yang baik, aku senang.
Itu berarti amanah Pakle' dan Bule'nya menitipkan Mbak Nur pada kami sudah tertunai.
Ketika ada khabar atau tepatnya undangan untuk menghadiri pernikahan Mbak Nur sekitar 1 bulan yang lalu, ada niat kami sekeluarga untuk bisa hadir. Tapi apa mau dikata, sejak Rabu, 28 Juli kemarin Abinya Hamas di Jakarta, ada urusan di MK, sidang dll terkait PILKADA Bangka Barat. Jadi kami tak bisa menghadiri acara Akad Nikah Mbak Nur.
Teriring do'a Tabrik untuk Mbak Nur dan Suami:
" Barokallahu laka wa baroka 'alaika wajama'a bainakum fi khoir "
***
Mbak Nur sayang....selamanya dikau adalah bagian dari keluarga kami, semoga menjadi keluarga SAMARA. Aamiin