Jumat, 30 Juli 2010

Baru tahu ada lomba menulis "Ordinary Mom", telat euy...

Lomba sudah usai, naskah lomba paling lambat tanggal 28 Juli 2010 sudah diterima panitia.

Tapi tak mengapa, aku hanya ingin tetap menulis tentangmu, Mamaku.



Aku sulung dari lima bersaudara.
Ya...kami hanya 5 bersaudara yang berasal dari rahimmu, Mama.
Tapi sungguh, aku merasa saudara rahimku lebih dari 5.
Itu semua berkat curahanmu Mama.
Dirimu wanita perkasa, tulus, bertahta kemuliaan.

~

Mama...
Dirimu mengajarkanku arti ketulusan berbagi.
Dalam asuhanmu dirumah cinta kita, kau mengajak tumbuh anak / kemenakan dan bahkan kerabat.
Walau dikau terkesan 'cerewet', tapi semua kami mencintaimu.
Semakin hari, semakin besar sayang kami padamu,
terlebih kami semakin merasakan buah 'cerewet'mu Mama.

~

Sejak tahun 1997, awal masa kuliahku di FK, Mama terdiagnosa DM.
Achh....penyakit kronis itu tak pernah membuatmu menyerah.
Dirimu tetap sosok wanita 'super' dimataku.
Kini sudah 13 tahunan berlalu, alhamdulillah Mama sehat dengan DM nya yang terkontrol.
Hanya akhir-akhir ini dirimu mulai terlihat ringkih, meski berusaha kau lawan dengan semangatmu.
Mama selalu rajin minum obat apasaja untuk menghalau penyakitnya.
Aku suka semua tentang ini, bahwa penyakit memang harus dilawan.
Semua penyakit ada obatnya, jadi berusaha dan berdo'a lah selalu.

~

Mama sayang....
Saat ini, salah satu keinginan terbesar dalam hidupku adalah memberangkatkanmu haji.
Sebenarnya, bila dihitung secara financial plus hitungan manusiawi,
memang sudah sepatutnya Mama layak berhaji.
Tapi ya itu tadi, dirimu selalu banyak menaungi tumbuh dan berkembang
( baca: mengasuh dan menyekolahkan ) banyak pribadi.

Maka sampai usiamu yang menjelang 50 tahun, niat berhajimu belum terwujud.
Semoga dalam waktu dekat ya Ma....
Adik-adikku kini sudah dibangku kuliah, tinggal meneruskan langkah.

Bahkan Hamas ( cucu termirip dengan Mama ~ Jidahnya ), sudah sering berceloteh untuk ini.
Untuk memberangkatkan Mama haji.
Aamiin.
Semoga.....


Labbaika Allahumma labaika, labbaika la syarika laka labbaika
Innal hamda wanni’mata laka wal mulka, laa syarika laka
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, 

tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. 
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu”

Tidak ada komentar: