Minggu, 04 Juli 2010

Sahabat untuk Selamanya....

Kita dipertemukan dijalan cita-cita
Berjuang bersama di tanah rantau
Mulai dari area tafahum bahkan takaaful kita lewati
Beriringan menapaki jalan keridhoan
Berbingkai ikhlas
Beratmosfer cinta

Dikost-an Palembang

Sahabat....
Kita pernah tertawa dan menangis bersama
sama muda, sama kelana
berbagi cerita, mengurai segala
Entah siapa menguatkan siapa
Siapa yang menghibur siapa
Siapa pula yang memberi siapa
Yang kurasa kita saling melengkapi
Mengurai kesah agar tak sia
Bermuara pada saran dan solusi
Hingga aku mengenalmu lewat jiwa, bukan sebatas pandangan mata

Sahabat, keberadaanmu semua punya arti

Sendiri menempati relung
Kitapun saling menjaga
Saling mengingatkan untuk menjadi laksana air yang mengalir
Agar tak disemayami berbagai bibit penyakit
Penyakit yang melenakan
Untuk menjadi orang yang biasa
Yang nyaman dengan hidupnya saja
Sebatas berkembang biak dan memamah biak
Aku jatuh kau papah,
Aku lelap kau gugah
Begitu seringnya, silih berganti
Kita menoreh hari dengan semangat kompetisi
Atas nama berlomba dalam kebaikan
Walau belum sesempurna Abu Bakar dengan Umar Ibnu Khatab
Tapi kita berjanji saling menularkan energi positif
Berusaha memberi yang terbaik
Meski belum selayak Anshor pada Muhajirin
Tapi sungguh....
Kita pernah begitu erat
Pernah makan sepiring bersama
Pernah tidur sekamar
Kitapun pernah melewati jalan panjang dalan shafar
Semoga ini cukup menjadi saksi
Bahwa kita memang saling mengenal
Harapan kita sama
Semoga persahabatan kita bukan bak awan dengan hujan
seolah saling melengkapi,
merasa bersama ingin hadirkan pelangi
padahal berada untuk saling meniada
kitapun tak ingin bila sanding kita bak dua lilin bercahaya
seperti saling menerangi, padahal kita ’kan habis termakan api
tak kan ada artinya
Ya semoga.....
Persahabatan kita juga lebih dari sekedar cinta lokasi
Saat terpisah jarak dan waktu
Bubar barisan, melanjutkan skenario-Nya
Tak ada kata berganti dari sosok sahabat
Sampai kapanpun aku ingin ini tidak terjadi

Setelah menyebar, bertemu disatu moment, akad nikah Nunk

Sahabatku.....
Masih terbayang wajah tulusmu
Saat kau menyapa dengan atau tanpa kata
Masih terasa jabat dan pelukmu
Walau kita sudah berpisah lebih sepuluh tahun
Kini, aku ingin kau tahu....
Dimanapun kau berada
Seperti apapun rupa dan khabarmu
Selamanya kau sahabatku....
Bertahta dalam jiwa dan munajat
Semoga seperti firasatku
Kau semua selalu ’sehat’
Sehat semua
Ya ruh, akal dan fisik termasuk kantong :)
Mungkin sulit untuk kita saling bertemu raga
Hari ini hanya tarian pena ini untukmu
Namun semoga kita bisa saling sua dalam banyak do’a
Dalam ’ dekat’ walau hanya via sms qalbu yang tanpa pulsa

Waktu di Indralaya

Sahabat....
Aku tak peduli seperti apa adanya aku dihatimu
Satu pintaku ,kumau
Bila sesekali waktu kau ingat aku
Maafkan semua salahku
Ingat lah saja yang baik tentang hubungan kita
Kau sahabat bagiku, selamanya.....

Ya Aziz izinkanlah....

Semoga kami kelak tetap bersahabat di Kampung Akhirat
berkumpul di Taman Arsy
lebih indah dari ketika di Rantau Dunia

***

(untuk semua sahabat yang pernah bersama
bukan tak ingat semua yang lain, tapi ini foto yang kupunya)

Tidak ada komentar: