Selasa, 27 Juli 2010

Berada di Pertengahan Sya'ban

Sya'ban sudah sampai dipertengahannya. Hari ini tepat 15 Sya'ban 1431 H.
Ramadhan, bulan mulia semakin dekat, persiapkan segala sesuatunya. Agar mampu kita raih kemuliaannya.

Kata seorang Ust. yang pernah kudengar, Rosulullah melakukan ziarah kubur pas dipertengahan Sya'ban.
Mungkin inilah yang dijadikan cikal bakal 'orang kita' melakukan sedekah ruwah, tradisi berkirim do'a pada para arwah menjelang Ramadhan.

Ada kisah ini yang saya baru dapat dari seorang sahabat....


Ruwah

Pada zaman Rasulullah, ada seseorang yang bermimpi. Dalam mimpinya dia seolah-olah dipertemukan dengan kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Orang tuanya dalam kondisi memprihatinkan, kurus kering,tampak lapar,dan berbaju compang camping. Kedua orang tuanya memandangnya seakan-akan mau mgengatakan sesuatu. Pada saat dia mau bertanya,apa yang terjadi pada orang tuanya. Tiba-tiba dia terbangun,belum sempat bertanya. Dengan gundah dan berurai air mata, orang tersebut mencari Rasulullah ke Masjid untuk menanyakan arti mimpinya.

Dengan tidak sabar, dia menanyakan dimana Rasulullah. Dijawab oleh sahabat bahwa Rasulullah sedang Salat Subuh, dan orang tersebut dipersilahkan ikut salat berjamaah terlebih dahulu. Seusai salat dia bertemu Rasulullah dan menceritakan mimpinya. Lalu dia bertanya:

"Ya,Rasulullah.Apakah yg terjadi pada orang tuaku?".

Lalu Rasulullah tersenyum dan menjawab:

"Pulanglah,kumpulkan sanak saudara dan tetanggamu. Ajaklah mendoakan kedua orang tuamu".

Langsung orang tersebut pulang. Diundangnya adik kakak,sanak keluarga, dan tetangga kerumahnya.
Disajikannya makan minun untuk para tamunya. Diajaknya Membaca Alfatihah, yasin, dan berdoa untuk kedua orang tuanya yang telah meninggal. Malam harinya dia kembali bermimpi. Dia bertemu dengan kedua orang tuanya. Kondisi keduanya telah jauh berubah. Badan mereka sehat segar,pakaian bagus,makanan berlimpah. Merekapun tersenyum Bahagia. Kedua orang tuanya berkata:

"Anakku,terima kasih atas doa yg kau kirimkan. Itulah yg menjadi Makanan, Pakaian,dan Kebahagian bagi kami di tempat ini."

Rupanya selama ini sang anak lupa. Jarang mendoakan orang tuanya yg telah meninggal. Padahal karena orang tuanya mereka bisa berhasil, harta peninggalan mereka yang dia makan, juga rumah mereka yang dia tempati. Tapi,begitu orang tuanya meninggal,dia lupa.

Peristiwa ini terjadi dipertengahan bulan Sya’ban.

Bisa jadi, itulah yang mendasari adanya sedekah ruwah, agar anak ingat mendoakan orang tuanya yang sudah meninggal. Juga rajin menziarahi makam mereka,membersihkan, dan mendoakan mereka.Sebagai tanda,kita ingat akan jasa-jasa mereka. Doa kita itulah yg menjadi makanan, pakaian,kebahagiaan orang tua kita yg ada disana. Demikianlah kisah sedekah ruwah dan ziarah kubur.
Wallahu’alam bishowab...



~

Yang saya dapat dari seorang sahabat, tapi tak ingin disebutkan namanya :D
Tadinya saya mencari-cari jawaban saat ada yang banyak bertanya tentang menghadiri sedekah ruwah, karena belum tahu dasarnya. Tapiapakah ini shoheh atau tidak sayapun masih ingin memastikannya lagi. Namun untuk mengadakansedekah ruwahitu  sendiri belum, karena Insaya Allah kami skeluarga selalu berusaha mendo’akan kedua ortu setiap hari, bukan hanya  Sya’ban atau menjelang Ramadhan saja.


Dan malam nisfu Sya'ban sesungguhnya satu diantara 5 malam yang utama, selain malam Lailatul Qoddar, malam Ied Fitri, Ied Adha.
~

Allahumma barikhlana fi Sya'ban, wa balighna Ramadhan

Tidak ada komentar: