Rabu, 28 September 2011

"Story Pudding: Sosok Alpha Wife yang Tangguh"

Alpha Wife merupakan istilah yang ditujukan kepada para istri pencari nafkah, atau istri yang penghasilannya lebih besar daripada suami. Situasi tersebut sepertinya masih belum sepenuhnya bisa diterima di Indonesia, mengingat orang Indonesia kebanyakan masih menganggap harus laki- laki yang unggul diatas perempuan, baik itu secara peran, profesi maupun penghasilan.

Novel berjudul 'Alpha Wife', karya Mbak Ollie ini mengisahkan  serba-serbi kehidupan rumah tangga dengan tokoh Alpha Wife yang bernama Melena Katrine Wibowo, seorang editor in chief disebuah Majalah perempuan ternama, Glam Lady. Dan bersuamikan Eric, seorang guru SMA yang bersahaja.

Tadinya mereka pikir bahwa perbedaan profesi diantara justru akan menjadikan pernikahan terasa lebih indah. Tapi itu dulu, disaat awal-awal pernikahan mereka. Setelah beberapa lama menjalani kehidupan rumah tangga, ternyata perbedaan profesi antara Eric dan Lena, makin sering menimbulkan konflik- konflik kecil yang berujung pada pertengkaran.

Seorang editor in chief majalah ternama seperti Lena, terkadang malu mengakui pekerjaan sang suami. Apalagi dalam pesta-pesta mewah dan glamour khas sosialita, Lena selalu menutup-nutupi pekerjaan suaminya, yang menurutnya, tidak sepadan dengannya dan sangat tak bergengsi. Lena bahkan selalu berusaha menyuruh Eric berganti pekerjaan, at least, kerjaan kantoran yang berkelas dan terpandang, lagi-lagi ini menurut Lena sang Alpha Wife.

Sementara Eric sungguh telah merasa nyaman dengan pekerjaannya sebagai guru. Suatu kebanggan baginya bisa berbagi ilmu dengan orang lain. Ia tidak pernah malu meskipun pekerjaannya itu ditentang habis-habisan oleh istrinya. Sampai suatu saat, Erik dihadapkan pada situasi dimana istrinya tak lagi menghargai dirinya, pekerjaannya bahkan perannya sebagai pemimpin dalam keluarga. Eric lalu pergi meninggalkan Lena, dan memilih hidup sendiri dengan penuh kesederhanaan.

Dalam kesendiriannya, Lena baru menyadari bahwa kehadiran Eric sangat berharga. Ia begitu mengharapkan Eric kembali. Namun, Lena harus menerima kenyataan  bahwa Eric seolah menghilang tanpa kabar. Dan pada akhirnya kisah cinta merekapun berakhir dengan bahagia. Saat keduanya menyadari peran masing-masing dan kekuatan cinta-Nyalah yang berhasil menyatukan mereka. 

Novel Alpha Wife,
hadiahnya Pakde Cholik.
Menurutku, ide dan isi cerita novel ini bagus dan inspiratif. Mengangkat sebuah tema dan mengolahnya menjadi konflik utama dalam sebuah kehidupan rumah tangga. Mbak Ollie juga berhasil menciptakan sosok berkarakter. Novel ini menunjukkan bahwa setinggi apapun posisi karir dan seberapa besar penghasilan istri dibanding suami, ia harus tetaplah menghargai posisi suami sebagai kepala rumah tangga.

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita”. (QS. An Nisaa : 34)

Ketahuilah behind the success woman, there is a silent support from her man itu nyata. Bahwa dibalik kesucsesan seorang istri maka tentu ada dukungan penuh cinta dari sang suami. Bukankah begitu juga sebaliknya? Sukses suami tentu juga atas dukungan sang istri. Dan memang sudah begitu seharusnya, saling mendukung dan menguatkan.



***


Sebagaimana kisah nyata berikut ini. Walaupun sedikit berbeda tapi aku anggap ini masih satu tema, tentang sosok Alpha Wife dikeluarga kami, yang tetap sukses mempertahankan keharmonisan keluarga walau tantangan tak terhitung banyaknya. 

Sejak awal pernikahan mereka, potensi untuk munculnya Alpha Wafe memang sudah mulai tampak. Sang suami bekerja sebagai pengajar disebuah Bimbinan Belajar dengan gaji tak sampai seratus ribu, sementara sang istri baru diterima sebagai dosen Fakultas Tekhnik Universitas Sriwijaya, UNSRI adalah sebuah Universitas Negeri terbesar di Sumatera Selatan. Jelas mempunyai peluang karir yang lebih menjanjikan. Ini terjadi sekitar pertengahan tahun 1987, tahun pernikahan mereka.

Pernikahan yang diawali tampa proses pacaran ini pada awalnya memang mendapat dukungan utuh dari kedua keluarga besar. Meski dari strata sosial yang berbeda tapi pemahaman agama mempermudah semuanya. Perlu diketahui sang istri berasal dari keluarga kaya raya. Anak seorang pengusaha dan pejabat pada zamannya. Walaupun dibesarkan dalam kemewahan beliau tetaplah sosok yang sangat low profile. Menjelang tahun kedua pernikahan mereka, sang istri harus menjalankan tugas belajar, S2 ke Universitas Gajah Mada. Sang suamipun menyertai, meninggalkan semua pekerjaannya yang mulai mapan. Ini juga atas kesepakatan mereka berdua dan dukungan kedua keluarga besar.

Masa pendidikan S2 dimulai, ini saat sulit. Syukurnya beasiswa lancar dan memadai sehingga bisa menunjang kelangsungan dapur mereka. Dan dimasa inilah anak pertama mereka lahir. Di Jogyakarta, jauh dari sanak keluarga. Maka sang suamilah yang paling berperan dalam pengasuhan Ananda, sebab sang istri harus terus kuliah. Mengantarkan Ananda menemui Ibunda ke Kampus untuk mendapatkan ASI, adalah jadwal rutin yang dilakoninya sembari bekerja menjual apa saja dipelantaran masjid Kampus. Pekerjaan lainnya juga adalah sebagai guru privat. Dan ini bertahan sampai sang istri menyelesaikan study S2.

Ceritapun berlanjut, kembali ke Palembang dengan status dosen tetap yang mulai senior tentu membuat sang istri makin sibuk. Dan sang suami kembali menjalankan profesinya sebagai guru Bahasa Inggris disebuah Bimbingan Belajar. Tahun berganti. Dan pada pertengahan tahun 2002 aku mengenal sosok mereka berdua secara langsung, karena pada tahun tersebut aku menikah dengan adik kandung sang suami. 

Banyak yang bilang mereka mirip,
menurutku tidak juga...
Ternyata setelah itu, tak banyak waktu kami untuk berdekatan, karena pada awal tahun 2003 sang istri dinyatakan lulus beasiswa S3 ke Curtin University Australia yang ada di Perth. Keluarga kecil dengan seorang anak berumur 4 tahun inipun boyongan ke LN. Dan kami sekeluarga besar hanya mengantarkan sampai Bandara. Sang istripun berangkat dalam kondisi hamil muda yang bermasalah. Beliau mengalami hiperemesis gravidarum (HEG) berat, hingga harus naik kursi roda menuju ke pesawat. Tapi semangat juga ketangguhan membuatnya kuat dan tetap berangkat.

Sebuah perjuangan baru di Perth. Yang kami dengar sang suami melakoni pekerjaan apa saja, pun sampai ada masa menjadi seorang cleaning service. Yang utama sebenarnya bukan untuk mereka bertahan hidup, karena beasiswa sang istri lebih dari cukup untuk itu semua. Tapi semata karena menyadari perannya sebagai pemimpin keluarga. Anak ke-2 lahir bulan November 2003, hanya berjarak sebulan dari kelahiran sulungku. Dan tugas pengasuhan anak menjadi makin berat, apalagi jauh dari yang namanya sanak keluarga. Adalah sang suami yang mengambil peran ganda demi lancarnya study sang istri. Tapi syukurnya beliau masih bisa tetap bekerja, mengumpulkan pundi-pundi tabungan. Gaji pekerja kasar disana cukup besar, jauh diatas UMR negara kita. Selebihnya, mereka menjalani hidup yang bahagia. 

Fotonya lawas, maaf ya...
Namun sangat disayangkan orangtua kami yang ada di Palembang justru sering kali sedih. Dan mulai termakan omomgan orang, mereka mengkhawatirkan nasib sulungnya yang seolah tenggelam dibalik kesuksesan sang istri. Mereka gundah membayangkan sulungnya jadi cleaning service di LN. Dan seingatku, mulai dari sinilah masalah itu bergulir. Banyak keluarga yang mulai nyinyir menggunjing rumah tangga ini. Ibu mertuaku suka uring-uringan tak jelas meminta anak sulungnya ikut melanjutkan kuliah. 
“Apa kata orang kalau istrimu sudah S3 sementara dirimu masih jalan ditempat, hanya lulusan S1” atau "Apa kata orang ke LN cuma jadi turis (turut istri)", kalimat-kalimat seperti ini jadi makin sering kami dengar. Tapi syukurnya semua itu tak menggoyahkan keharmonisan keluarga kecil yang ada nun jauh di sana. Dan sang suami berprinsip melanjutkan kuliah S2 untuk mendapatkan ilmu bukan gelar demi gengsi, dan beliau merasa belum prioritas.

Alhamdulillah sesuai yang mereka harapkan tahun 2007 sang istri berhasil meraih gelar doktoral dibidang Tekhnik Kimia. Merekapun pulang ke Palembang. Yang mengharukan suami istri ini langsung mendaftar haji, dan mendapat kursi tahun berikutnya. ONH-nya berasal dari tabungan sang saumi saat bekerja. Menurutku, inilah cara sang istri mengangkat kehormatan sang suami, bisa saja uang beasiswa yang dijadikan ONH dan uang hasil keringat sang suami untuk biaya hidup mereka selama di Perth. Tapi nilainya dimata kedua keluarga besar tentu berbeda.

Musim haji 2008 suami istri inipun menunaikan rukun islam ke-5. Sisa tabungan sang suami dipakai untuk membuka usaha warnet. Ternyata tak bertahan lama, usaha ini gulung tikar. Allah ingin menguji ketegarannya sebagai qowwam. Maka sang suamipun tetap terus bekerja, bekerja apasaja. Dan sekarang bersama beberapa orang rekan mendirikan sebuah usaha jasa, melayani pemesanan tiket pesawat lokal maupun internasional, travel haji dan menjual beberapa produk obat-obatan herbal. Masih merintis usaha menuju kestabilan, kadang hanya pulang modal.

Adapun karir sang istri terus melejit, pada pertengahan tahun 2011 ini beliau dilantik sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Tekhnik UNSRI, mengurusi bagian akademik mahasiswa. Beliau sudah menjadi pejabat ditingkat fakultas, kesibukan dan kesejahteraan meningkat dibarengi dengan segenap fasilitas kedinasan seperti mobil dinas dan lain-lain. 

Mau tahu respon  keluarga besar kami sekarang? Ya, pro dan kontra makin meruncing. Yang kontra semakin memojokkan posisi sang suami.  Sampai ada yang mengistilahkan suami DKI (Dibawah Kekuasaan Istri). Tapi dengar tanggapan sang istri,
“Yang lain boleh bilang apasaja tentang kita, yang penting adalah bagaimana kita berdua. Karena aku tak akan terpengaruh, bagiku dirimu tetap imamku”.

Subhanallah… kalau semua Alpha Wife setangguh ini, alangkah indahnya ;) 
Dan sungguh, dibalik kesuksesan seorang istri tentu ada suami hebat yang setia mendukung dengan penuh cinta dan ketulusan.

***


Kisah ini ditulis untuk acara "A Story Pudding For Wedding" yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga.

Sekaligus mereview novel Alpha Wife. Sekali merengkuh dayung 2 pulau terlampaui. 
Mana tahu bisa menambah nilai, hahay... ngarep.com

Semoga mampu mencerahkan, 
karena semakin banyak sosok Alpha Wife yang ada disekitar kita.
Sementara lingkungan masih banyak yang belum siap menerima keberadaan mereka. 
Suami sukses didukung oleh istri yang hebat, ini yang biasa berlaku dimasyarakat kita, padahal istri sukses atas dukungan suami hebat juga luar biasa bukan?

14 komentar:

anazkia mengatakan...

Subhanallah...

Allahu Akbar!
Merinding membacanya. Luar biasa, mereka ikhlas berada di jalan-Nya, sehingga Allah senantiasa membantunya. Salam kagum untuk beliau berdua kalau bersua yah, Mbak.

puteriamirillis mengatakan...

subhanallah. ini nyata dan bahagia, betapa Allah telah merahmati alpha wife itu, inspiratif banget mbak. makasih ya mbak udah ikutan story pudding.

saryadi nilan mengatakan...

subhannallah,love,peace and gaul.

Damar mengatakan...

subhanalloh, terus terang saya nangis membaca kisah ketegaran rumah tangga mereka. Semoga kesabaran dan ketabahan mereka, akan mendapatkan balasan yang indah, kalo tidak dikehidupan ini, Insya Alloh kelak di hari pembalasan. Amin

ketty husnia mengatakan...

subhanallah...kekuatan hubungan keduanya memang sangat dahsyat ya mBak..saya yakin di setiap sela keputusan berat sang Istri, ada dukungan suami. Jika bukan ijin suami, tak mungkin boleh istri bepergian dalam keadaan hamil bermasalah..benar ngga mbak?? jadi semuanya bergantung kepada kesepakatan dua pihak bukan orang di sekitarnya yang justru tidak mengetahui beban rasa mereka berdua dalam menjalani proses panjang itu..:)
sukses mbak ..yakin deh, ini pasti menangn kontesnya...alpha wife still zero wife hihihihi

Elsa mengatakan...

alpha wife yang tangguh...jaminan surga kali ya Mbak...

tapi kadang, suami yang meimiliki alpa wife bisa jadi kurang bersyukur, dan ada yang merasa "kalah".

Nia mengatakan...

Mbak, aku juga nangis baca postingan ini..Subhanallah...suaminya sabar sekali yachh...dan sangat mendukung karier istri.....mudah2an mereka rukun terus yachh...dan smoga keluarga yg menggunjingkan mereka diberi kesadaran....

ini sech yakin menang dechh....

Ila Rizky Nidiana mengatakan...

mbaakkk, jadi nangis baca tulisan ini. huhu... inget tulisan mba asma nadia, yang judulnya cinta laki-laki biasa. justru laki-laki biasa itu yang bisa tegar menemani di saat duka.. subhanallah... barakallah untuk mereka yaa. aamiin ^_^

aq vote ini jadi postingan terfavorit. hehe

NEDI ARWANDI mengatakan...

Untuk kisah yg ke2 : Luar biasa, kesabaran yg sudah mendarah daging....saling pengertian yg sudah jadi watak dan karakter....membuat keduanya saling memahami dan mendukung...

Artineke A. Muhir mengatakan...

All:
Terima Kasih untuk semua yang sudah berkunjung dan membaca tulisan ini. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya ;)

Lyliana Thia mengatakan...

Subhanallah mbak... bagus banget... sungguh deh keduanya kakak2 ipar yang teladan ya...

mana ada di belahan dunia mana pun mbak, kalau istrinya karir melejit sedikit saja dari suami, suami bisa ikhlas... ini krn istri2nya itu menjadi sombong... ini sering terjadi disekitarku mbak...

kebalikan dgn kisah mbak Keke... justru dgn melejitnya sang istri, dan suami yang tetap ikhlas menjalani tanggungjawabnya... sungguh terlihat justru sang istri inilah yang tunduk pada suaminya ya... seharusnya orang melihat kenyataan ini...

catatan kecilku mengatakan...

Subhanallah.. kisah yg luar biasa.
Aku setuju banget jika naskah ini menjadi juara pertama.
Selamat ya mbak.. tulisannya benar2 menginspirasi.

Rika Willy mengatakan...

speechless...

Saya terharu sekali membacanya.

Saya suka sekali dengan quote ini:
"“Yang lain boleh bilang apasaja tentang kita, yang penting adalah bagaimana kita berdua. Karena aku tak akan terpengaruh, bagiku dirimu tetap imamku”.

Eva Harista_Sean mengatakan...

waaaaaaaaaaaaawwwwwwwwww kereeeeeeennn apalagi novelnya ya... cerita nya bangus banget... berawal dari kisah nyata, mg nanti novelnya laris manis...