Kamis, 26 Mei 2011

Bukan karena tak Bahagia

Kita masih di kota ini, saat banyak sahabat kembali ke ranah asal
tetap bangga menyandang status perantau
walau dengan kondisi yang jelas berbeda
dan kita masih rekat seperti dulu, walau hanya sesekali bertemu

Ya, tujuh tahun setelah usai masa kampus kita jarang bersua raga
khabar seperti hembusan angin, ada tapi tak nyata
tapi tak mengapa
bukan kah sekarang banyak kesempatan kita bisa berdialog lagi

Dirimu masih selayak dulu
ceria dalam canda, ceritamu apa adanya
walau gemilang karir telah kau dapat, wakasek di satu SMA ternama
hanya jelas pada gelar pembesar yang kerap kujuluki
....ayo diet, begitu ingatku kerap kali
"biar saja, ini tandanya aku jomblo bahagia" timpalmu tetap dengan tawa

Ach..........
tapi sampai kapan?
tak ada jawaban, tak juga kucela
harapku, esok lebih baik
akan ada cara Allah menjagamu

Sore tadi kau datang dengan 'tak sehat'-mu
maafkan, ternyata sudah kerap kali
"mengapa tak kemari?", sebuah pertanyaan tak patut
apakah aku berhak menggugat, padahal aku bahkan tak pernah ke rumahmu
setulusku, maafkanlah....
"tak mengapa, biar aku yang kemari, aku juga rindu anak-anakmu"

tak ada kabut, ulas senyummu terlalu nyata
dan acara berdarah-darah itupun harus terjadi, akhirnya dirimu ku BEKAM
dan aku masih terus mencoba, membumbuimu agar mau genapkan 1/2 dien
"tolong sadarilah, sakitmu mengisyaratkan,
bahwa dirimu perlu dikuatkan"

hapus kisah pilu masa lalu, masih banyak pria baik untukmu
bukan aku keberatan menjadi labuhan
tapi akan indah untukmu kini dan kelak
usia kita tak lagi remaja
semua ingin lihatmu mendua, dengan orang yang tak mesti sempurna
selalu ada cinta bila kita mau membuka diri
semoga usai episodemu, lalu esok datang dengan lebih cerah
"Allah bantu dirinya, yakinkanlah ia pada yang sering kami bahas dulu"
Semua Indah pada Masanya, bukan karena dirimu tak Bahagia


~ Untuk seorang sahabat yang sedang sakit, Syafakillah. Katakan, SEHAT  ~
Seorang sahabat anugerah-Nya, melukis indah kisah bersama di kost-an walau beda Fakultas.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Puisi nostalgia ya bu... :)

Jumah mubarok.

Lyliana Thia mengatakan...

Ah indah nian kata2nya Mba Keke...

Semoga sahabat qta diberi kesehatan oleh Allah, amin...

Artineke A. Muhir mengatakan...

Ude:
Berbasis nostalgia, tapi ini banyak kini-nya
Nyata walau agak lebay....

Tia:
Aamiin, makasih do'anya Tia.

Tadi barusan sms dah baikan, semalem dah bisa tidur nyenyak katanya. Satu lagi yang mengakui manfaat bekam. Sore kemarin akhirnya dia mau ku bekam.

Kadang bahasa puisi lebih "mudah" nulisnya, hmmm....

Shudai Ajlani mengatakan...

Kata-kata tiap baitnya cool banget sob B)

warsito mengatakan...

puisi yang amat indah untuk pengobat sahabat yang sedang sakit sangatlah mujarab

Artineke A. Muhir mengatakan...

Shudai:
Thanks dah baca puisi ini...
Cool karena berasal dari hati :)

Warsito:
Terima kasih ya...
Aamiin semoga puisi ini benar-benar bisa jadi obat ya :)