Gambar dari http://suplirahim2013.blogspot.com |
Istilah Ecological Footprint (jejak
ekologi) memang tidaklah sepopuler istilah konservasi. Sebagai sebuah
metodologi, Ecological Footprint diperkenalkan oleh para pencinta lingkungan
sebagai upaya meyakinkan masyarakat luas atas dampak gaya hidup manusia dalam
mempengaruhi dan mereduksi langsung kemampuan bumi dalam menyediakan sumber
daya alam, baik di darat maupun laut, yang mempunyai ekosistem produktif
terhadap alam dan mengkomunikasikannya secara kuantitatif dalam bentuk yang mudah dipahami.
Untuk mengukur dan mengetahui bagaimana dampak gaya hidup kita, dapat dilakukan dengan cara mengikuti ecological footprint quiz (kuis jejak ekologi) Atau bisa juga dengan menghitungnya melalui Ecological Footprint Calculator (kalkulator jejak ekologi).
Untuk mengukur dan mengetahui bagaimana dampak gaya hidup kita, dapat dilakukan dengan cara mengikuti ecological footprint quiz (kuis jejak ekologi) Atau bisa juga dengan menghitungnya melalui Ecological Footprint Calculator (kalkulator jejak ekologi).
Metode ini mempermudah kita melihat hubungan sebab akibat
dari tindakan atau gaya hidup manusia terhadap kemampuan bumi dalam menopang
kebutuhannya di dunia ini secara kuantitatif. Sehingga kita dapat mengetahui
seberapa boros, seberapa banyak kita menghasilkan limbah dan seberapa berbahaya
limbah yang kita hasilkan, hingga menyangkut penjumlahan total lahan yang
diperlukan untuk menyediakan makanan, perumahan, transportasi, bahan-bahan
konsumsi yang lain, serta pelayanan yang kita gunakan.
Namun tidak semua lahan bisa berfungsi untuk menunjang kehidupan kita secara berkelanjutan. Oleh karena itu Jejak Ekologi hanya mengukur lahan yang mampu berproduksi dan mengelola limbah secara alami, atau yang disebut lahan produktif biologis.
Namun tidak semua lahan bisa berfungsi untuk menunjang kehidupan kita secara berkelanjutan. Oleh karena itu Jejak Ekologi hanya mengukur lahan yang mampu berproduksi dan mengelola limbah secara alami, atau yang disebut lahan produktif biologis.
***
Sebuah
pendekatan yang baru-baru ini populer dengan Ecological Footprint
menjadi alat ukur yang mengkaji tingkat konsumsi manusia dan dampaknya terhadap
lingkungan. Konsep "jejak kaki ekologis" (Ecological Footprint)
diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh William Rees dan Mathis Wackernagel
(Wackernagel and Rees, 1996).
Ecological
Footprint adalah alat bantu
untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan
sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan
dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.
Ecological
Footprint dapat digunakan
sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan
menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan.
Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan
konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah
sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam
defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological
Footprint secara sederhana
dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam
(baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan
disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam
satuan luasan hektar (ha).
Istilah jejak kaki atau footprint telah dikenal secara umum dalam pengelolaan sumber daya alam di dunia internasional sebagai metode perhitungan kuantitatif yang menunjukkan pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Saat ini telah dikenal tiga jenis footprint dalam kehidupan sehari-hari, yaitu 1) ecological footprint, 2) carbon footprint dan 3) water footprint. Satuan dan sumber daya yang dianalisis secara spesifik oleh masing-masing jenis footprint tersebut berbeda-beda.
Ecological footprint difokuskan untuk menghitung penggunaan lahan bioproduktif yang digunakan untuk menyokong populasi dunia dan dinyatakan dalam satuan hektar. Perhitungan carbon footprint dititikberatkan pada penghitungan penggunaan energi yang dinyatakan dalam volume emisi karbondioksida (CO2) menggunakan satuan ton. Water footprint adalah jenis footprint yang terakhir. Footprint ini menghitung penggunaan air untuk menyokong kehidupan manusia yang dinyatakan dalam satuan volume air (M3).
Konsep ecological footprint
(EF), atau jejak kaki ekologis, pertama kali diperkenalkan oleh William Rees
dan Martin Wackernagel pada tahun 1990-an. Konsep ini pada dasarnya
dikembangkan sebagai usaha pencarian indikator untuk pembangunan berkelanjutan
dan khususnya diharapkan dapat menjadi metode untuk mengukur secara
kuantitatif mengenai hubungan perlakuan manusia terhadap bumi dengan
daya dukung yang dimiliki oleh bumi itu sendiri (Wackernagel and Rees, 1996).
Konsep ini menegaskan bahwa hampir semua tindakan dan perilaku hidup manusia,
misalnya perilaku konsumsi dan transportasi, akan membawa dampak ekologis atau
dampak bagi lingkungan (Hoekstra, 2007). Pendekatan EF dapat digunakan
untuk mendidik masyarakat mengenai penggunaan sumber daya alam yang berlebihan
dan kemampuan daya dukung bumi untuk menyokong keberlanjutan hidup mereka.
Pendekatan ini dapat digunakan sebagai indikator keberlanjutan. Pendekatan ini
juga memberikan penjelasan mengenai dampak perilaku manusia terhadap lingkungan
dan dapat menghubungkannya dengan daya dukung bumi.
Jenis analisis footprint yang
kedua adalah Analisis carbon footprint (CF). Carbon footprint
adalah indikator mengenai dampak aktivitas manusia terhadap iklim global yang
dinyatakan dalam jumlah gas rumah kaca (GRK) yang diproduksi. Carbon
footprint secara konseptual menggambarkan kontribusi individu atau negara
terhadap pemanasan global. Carbon footprint dapat menunjukkan total
emisi karbondioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya yang
diemisikan pada seluruh proses untuk menghasilkan produk atau jasa (Hoekstra,
2008).
jenis analisis footprint yang
terakhir adalah analisis water foootprint (WF). Water footprint
dikembangkan oleh Hoekstra pada tahun 2002. Water footprint dapat
merepresentasikan jumlah volume air tawar yang dibutuhkan untuk menjaga
keberlanjutan suatu populasi, seperti yang diungkapkan oleh Madrid et al
“The water footprint represents the freshwater volume required to sustain a
population” (Madrid et al., not dated).
Hoekstra dan Chapagain (2004) dalam laporan hasil penelitiannya mendefinisikan water footprint individu, bisnis atau negara adalah total volume air tawar yang digunakan untuk memproduksi makanan dan jasa yang dikonsumsi oleh individu, bisnis atau negara. Nilai water footprint umumnya dinyatakan dalam satuan volume air yang digunakan setiap tahunnya. Saat ini, water footprint telah berkembang menjadi alat analisis yang digunakan untuk mengarahkan perumusan kebijakan kearah isu-isu mengenai keamanan air dan penggunaan air yang berkelanjutan di negara maju (Hoekstra, 2008).
Hoekstra dan Chapagain (2004) dalam laporan hasil penelitiannya mendefinisikan water footprint individu, bisnis atau negara adalah total volume air tawar yang digunakan untuk memproduksi makanan dan jasa yang dikonsumsi oleh individu, bisnis atau negara. Nilai water footprint umumnya dinyatakan dalam satuan volume air yang digunakan setiap tahunnya. Saat ini, water footprint telah berkembang menjadi alat analisis yang digunakan untuk mengarahkan perumusan kebijakan kearah isu-isu mengenai keamanan air dan penggunaan air yang berkelanjutan di negara maju (Hoekstra, 2008).
Ecological Footprint dibutuhkan untuk menerjemahkan semua efek ekologikal dari aktivitas manusia pada
lahan yang digunakan manusia untuk memproduksi barang termasuk kandungan
limbah yang dihasilkan.
***
Cara Menghitung Seberapa Besar Jejak Ekologiku.
Lalu
bagaimana kalo tiap individu ingin mengetahui jejak ekologinya. Untuk mengukur jejak ekologi
kita berdasar standar yang telah ditentukan, menggunakan kuis. Beberapa faktor
yang menjadi komponen penghitungan adalah bagaimana jejak rantai makanan (food),
tempat berteduh (shelter), perjalanan untuk berkegiatan (mobility),
barang (goods), jasa (service). Dari 5 jejak ini terasa
mobilitas, makanan, dan perumahan mendapat porsi penyelidikan yang besar.
Sebaliknya barang dan jasa hanya sekelumit mendapat penilaian. Dari hasil
reka-reka jawaban, ternyata memang sangat sulit untuk menghasilkan jawaban yang
tak lebih dari 1 yang berarti cukup “nerimo” dengan kondisi alamiah bumi.
A. Transportasi
1. Dengan apa
anda bepergian hari ini?
a) Berjalan…..0
b) Bersepeda…..5
c) Dengan Angkutan Umum…. 10
d) Menumpang.....15
e) Kendaraan
Pribadi …. 3 x 30
(Kalikan setiap skor
dengan berapa sering metode tsb dipakai
dalam satu hari dan kemudian di total.)
Nilaiku 90
Sub-Total: 90
B. Penggunaan Air
1. Seberapa banyak
air yang digunakan?
a) Tidak
mandi….0
b) Mandi, 1-2
menit. ….5
c) Mandi, 3-6 menit.…. 2 x 10
d) Mandi, 10
menit ….. 20
e) Mandi dengan
air satu bath tub penuh….20
f) Mandi dengan
air setengah bath tub….10
g) Mandi dengan
air bekas orang lain….10
h) Menggosok
gigi dg air kran tetap mengucur….5
i) Mencukur
kumis/jenggot dengan air kran tetap mengucur….5
Nilaiku 20
Sub-Total: 20
C. Berpakaian
1. Saya menggunakan pakaian lebih dari sekali
sebelum di cuci?
a) Sering….0
b) Kadang-kadang….1 x 5
c) Tidak
pernah….10
2. Saya
menggunakan pakaian bekas (yg diperbaiki)
a) iya….(-5) b) tidak….0
3. Saya
memperbaiki baju saya sendiri?
a) ya….(-5) b) Tidak….0
3. 50% dari
baju saya adalah baju turunan?
a) ya….(-5) b) tidak….0
4. Saya membersihkan
dan mengeringkan baju?
a) none….0 b)
1-5 lembar….10 c) lebih dari 6 lembar….20
Nilaiku 25
Sub-total: 25
D. Rekreasi
Mengenali permainan,
olahraga, dan aktivitas dimana aku terlibat, pada hari biasa di waktu senjang.
1. Seberapa banyak
peralatan yg diperlukan ?
a) tidak ada atau sedikit..0 b) beberapa….1x 10 c)
cukup banyak….20
2. Seberapa
luas lahan yg dibutuhkan untuk bermain di lapangan, dataran es, kolam renang,
untuk memenuhi kebutuhan rekreasi anda?
a) tidak ada atau sedikit….0 b)
sedang (<1 hektar) 1x 10 c) cukup besar (>hektar)…20
(Lihat tabel konversi pada akhir kuis untuk
bantuan)
3. Saya menghabiskan uang hari ini untuk belanja
(pakaian, baju, peralatan olahraga)?
a) Tidak ada….0 b)$5…5 c)$10…10
c)$10+…1 pt. per dollar
Nilaiku 10
Sub-Total: 10
E. Makanan
1. Berapa porsi
daging yang dimakan sehari?
a) 0….0
b) 1 porsi….1 x 10 c) 2
porsi….20 d) 3 porsi….30
2. Seberapa
banyak makan bersisa di piring?
a) tidak ada…1x
0 b) sedikit….5 c) cukup
banyak….10
3. Saya mengkonsumsi campuran sisa sayur dan buah?
a) ya….0 b) tidak….1 x 10
4. Makanan yg
saya makan adalah makanan lokal?
a) semuanya….0
b)
beberapa...1x 10 c) tidak ada….20
5. Makanan yg
saya makan adalah produk organik?
a)
semuanya….0 b)
beberapa..1x 10 c)
tidak ada….20
6. Makanan yg
dikonsumsi dibunkus plastik/kertas?
a)
Tidak….0 b)
beberapa….1x 10 c) Semuanya….20
Nilaiku 40
Sub-Total: 40
F. Sampah
1. Jika saya membuang seluruh sampah
pada hari ini, seberapa besar penampungan sampahnya?
a) peti
kayu….30
b) kotak sepatu….1x 20
c) secangkir….5
d) tidak ada
sampah….0
Nilaiku 5
Sub-Total: 5
Add Sub-Totals
of “A-F” = Total 1 : 190
Adapun total
sub nilaiku untuk A-F (Total 1) = 190
G. Ruang Tinggal
Hitung dalam satuan
meter persegi ruang indoor yang diperlukah dlm keseharian. Termasuk semua
ruangan di rumah (termasuk garasi), sekolah (kantin, kelas), kantor (ruang
kantor pribadi, area kerja, toilet). Bagi luas total ruangan dg jumlah orang di
dalamnya.
Contoh :
Living Space Averages Educ.
Space/Per Student
Ave. Dorrm Space - 25
sq m Classroom
& Lab - 30 sq m
Ave. Apt. space -
35 sq m Administration - 3 sq m
Other
- 5 sq m
Add up “a-d” for
“Total Square Meters”.
(1 sq. meter = 10 sq.
feet)
a) “Home” sq. meters = 240
divided
by # of people = 40 Sq meters
b) School sq. meters = __________________
divided by # of people =
__________________ Sq meters
c) Office sq. meters = 100
divided
by # of people = 2 Sq meters
d) other sq. meters = __________________
divided by # of people =
__________________ Sq meters
Nilaiku untuk Total 2 = 42
Total 2 : 42
TOTAL KESELURUHAN= (Total 1 + Total 2)
X 3
( 190+42) x 3
= 232 x
3 = 696
Saya telah menghitung
total dari ‘tiga’ tipikal keseharianku. Sekarang total keseluruhan tersebut
menjadi jejak ekologis pribadiku, menggunakan rumus dibawah:
Total keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis anda dalam satuan hektar
Jadi "JEJAK EKOLOGI" ku = 6,96
HEKTAR
***
Jadi Ecological Footprint dapat
digunakan sebagai ukuran kemampuan kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini,
dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung kelangsungan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah
kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan
ataukah sudah melampaui ambang, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah
dalam defisit (penurunan kualitas)
ekologi.
***
Daftar Pustaka
Dirjen ESDM. 2010. Kebijakan Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai
Bahan Bakar Lain. Makalah Seminar. FP UB-Dirjen ESDM Departemen Energi Dan
Sumber Daya Mineral, 15 Januari 2010
"Global
Footprint Network Homepage." Global Footprint Network. www.footprintnetwork.org
Hairiah.K,Mein e van Noordwijk, and Stephan Weise. Sustainability of Tropical Land Use Systems
After Forest Conversion
Monfreda, C., M. Wackernagel and D.
Deumling. "Establishing national natural capital accounts based on
detailed Ecological Footprint and biological capacity assessments." Land
Use Policy 21 (2004): 231-246.
Scherr, S.J, J.C. Milder, and M. Inbar. 2007. Paying
Farmers for Stewardship. In Scherr, S.J and J.A. McNeely (Editors). Farming
with Nature: Science and Practice of
Ecoagriculture. IslandPress. Washington.
Suharto,
E. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Rafika Aditama.
Wackernagel, Mathis and W. Rees. Our Ecological Footprint.
Gabriola Island, BC: New Society Publishers, 1996.
***
Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Sang Pembuat Jejak: Artineke A. Muhir
8 komentar:
Waah Mbaa aku harus menghituung duluu :D
sudah saya hitung tapi baru bagian awalnya aja mbak :)
nice post :) salam kenal yaaa
Jejak ekologi yang mengajak kita menyadari bagian dari alam dan pemegang mandat mengelola alam. Terima kasih mbak Keke telah berbagi.
sy juga ngitung dulu ah mbak :)
Haaaa.. jarang dolan kesini.. sekali dolan malah dkasih hitung-hitungan ama Yunda.. nyeraaaah deh hehe
Apa kabar Yunda?
waaaaah.... Bagaimana ini mbak artinya..?
bagus... lanjutkan
Posting Komentar