Minggu, 31 Maret 2013

Bertemu Presiden

Ini kejadian tadi pagi, saat Hamas dan Yunda ikut Abinya ke Kambang Iwak untuk acara sarapan bersama Presiden PKS, Ust. Anis Matta. Tak disangka-sangka karena yang hadir sedikit Hamas dan Yunda malah bisa ikutan mendekat, beruntung malah bisa diajak foto, kapan lagiii...


Hamas dan Presiden, mesra :D
Ahad pagi semakin ceria dengan kenangan ini, walaupun Umminya harus puas dengar ceritanya saja, sebab tak bisa ikutan ke Kambang Iwak. Masih menikmati aksi mabok di pagi hari :D Lanjuuuttt...

Sabtu, 30 Maret 2013

Tiga - Etika Lingkungan

Pengertian Etika Lingkungan

Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut:
a.    Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b.   Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c.    Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy.
d.   Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.

Di samping itu, etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Etika Lingkungan

Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua  yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.

 2. Etika Ekologi Dangkal

Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
Ø  Manusia terpisah dari alam.
Ø  Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
Ø  Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
Ø  Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
Ø  Norma utama adalah untung rugi.
Ø  Mengutamakan rencana jangka pendek.
Ø  Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya    dinegara miskin.
Ø  Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
 
      2. Etika Ekologi Dalam

Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.

Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
Ø  Manusia adalah bagian dari alam.
Ø  Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
Ø  Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang.
Ø   Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
Ø  Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
Ø  Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
Ø  Menghargai dan memelihara tata alam.
Ø  Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
Ø  Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.  

Demikian pembagian etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

      Strategi Menerapkan Etika Lingkungan
      
       Adapun prinsip-prinsip dari etika lingkungan adalah sebagai berikut:
Ø  Sikap hormat terhadap alam (respect for nature)
Ø  Prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature)
Ø  Solidaritas kosmis (cosmic solidarity)
Ø  Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature)
Ø  Prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu
Ø  Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
Ø  Prinsip keadilan
Ø  Prinsip demokrasi
Ø  Prinsip integritas moral

Dari beberapa pembahasan di atas, bahwa kita di tuntut untuk menjaga lingkungan. Dalam menjaga lingkungan, manusia harus memiliki ”etika”. Etika lingkungan ini adalah sikap kita dalam menjaga kelestarian alam ini agar alam ini tidak rusak, baik ekosistem maupun habitatnya. Perlu kita sadari bahwa kita ini juga nagian dari alam ini. Maka kita harus menjaga lingkungan ini dengan baik dengan norma-norma etika lingkungan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa:
Ø  Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Ø  Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka diperlukan menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan. Karena lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam di dunia ini.
Ø  Etika lingkungan disebut juga etika ekologi. Etika ekologi dibedakan menjadi etika ekologi dangkal dan etika ekologi dalam.
Ø  Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, sedangkan etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan.
Ø  Teori lingkungan diantaranya adalah: Antroposentrisme, Biosentrisme, Ekosentrisme, Zoosentrisme, dan hak asasi alam.
Ø  Prinsip-prinsip lingkungan adalah: sikap hormat terhadap alam, tanggung jawab, solidaritas, kasih saying dan kepedulian, tidak merugikan alam secara tidak perlu, hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan, demokrasi, dan integritas moral.

Tiada kesempurnaan di dunia ini, saya sangat mengharapkan kritik maupun saran untuk perbaikan dimasa mendatang. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua, Aamiin ...

Refrensi

Hargrove, Eugene C,  Etika Lingkungan Dasar,  Prentice Hall: New Jersey, 1989 
Soeriaatmadja, R.E, Ilmu Lingkungan, Bandung: ITB, 2003 
Herimanto, Winarto, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010 

Jumat, 29 Maret 2013

Dua - Nilai lingkungan

Nilai dalam bahasa Inggris adalah value. Nilai masuk dalam bidang kajian filsafat, yaitu filsafat nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukan kata benda yang abstrak, yang artinya worlh (keberhargaan) atau goodness (kebaikan). 
Nilai Lingkungan.
 
Nilai sendiri memiliki banyak arti bagi beberapa tokoh. Diantaranya adalah sebagaimana uraian berikut ini:

Menurut Ralp Perry: “Value as any object of any interest”. Maknanya adalah bahwa nilai sebagai suatu objek dari suatu minat individu.

John Dewey menyatakan: “…..value is any object of social interest”. Maknanya adalah bahwa sesuatu bernilai apabila disukai dan dibenarkan oleh sekelompok manusia (sosial). Dalam hal ini Dewey mengutamakan kesepakatan sosial (masyarakat, antar manusia, termasuk negara).

Kupperman mendefinisikan nilai adalah patokan normatif yang memperngaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif.

Gordon Allport mendefinisikan nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya.

Mulyana mengatakan bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan.
Menurut Purwodarminto, nilai dapat diartikan dalam 5 hal. Lima hal itu adalah: harga dalam taksiran, harga sesuatu, angka kepandaian, kadar/mutu dan sifat-sifat yang penting.
 
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga. Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal, harapan yang dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan kemudian mengambil keputusan. Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik dan berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius, politik, hukum, moral, etika, estetika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.

  ***

Adapun lingkungan adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.  
 
Nilai lingkungan artinya ada kandungan yang terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai positif, berharga dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang berkarakter dan mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan untuk beribadah pada Sang Pencipta.

Artinya juga nilai lingkungan harus mencakup kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran dan amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong royong dan kerjasama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

*** 

Dan selanjutnya, bagaimana cara mengkuantifikasi nilai lingkungan akan segera kita bahas. Atau ada yang ingin menyumbangkan saran? Dipersilakan ya...

Pengertian kuantifikasi adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas atau jumlah. Misalnya setiap, beberapa, semua.

Contoh untuk lebih jelasnya:
Semua pohon mangga di belakang rumahku sedang berbuah lebat.
Tak ada satu pohon jambu didepan rumahku yang tak berbunga.

Jadi salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dimasa mendatang.  

Setiap kebaikan yang kita lakukan untuk lingkungan akan sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dimasa depan, sekecil apapun itu, misalnya dengan membiasakan diri dan keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya. Dan syukurnya ini sudah aku lakukan sejak dini pada anak-anakku. Mereka bahkan akan berseru geram bila ada seseorang yang melempar kantung makanan lewat kaca mobil seenaknya.  

"Sungguh semua tindakan sopan kita pada lingkungan akan ditiru oleh anak-anak kita, jadi berilah contoh yang baik ya !!!"  

Sebab contoh langsung lebih membekas daripada serangkaian teori semata.

Rabu, 27 Maret 2013

Satu - Ekosistem

Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem)

Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem

a.Individu

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

b.Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.

c.Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.

d.Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Contoh :

Bioma Gurun

Bioma Hutan Hujan Trofis

Bioma Tundra
f.Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.

Adapun berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium.
 
Komponen-komponen dalam Ekosistem

Komponen ekosistem terdiri atas 2 yaitu komponen Biotik dan Abiotik.


1.Komponen Biotik.

Terdiri dari:
a.Produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan dan penyedia makanan untuk makhluk hidup yang lain.
b.Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain dalam hal makanan.
c.Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati. Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.

2.Komponen Abiotik.

Terdiri dari: 
a.Cahaya matahari
b.Tanah
c.Air
d.Udara
e.Suhu
f.Kelembaban
 

Kebergantungan pada Ekosistem

Saling kebergantungan tidak hanya terjadi antar komponen biotik. Saling kebergantungan juga terjadi antara komponen biotik dan abiotiknya.
1.Saling Kebergantungan Antarkomponen Biotik
a.Rantai makanan
Perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu disebut rantai makanan

Rantai Makanan
(Sumber : http://www.kathy-lilia.blogspot.com/2007_06_01_archive.jpg)


Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.

b.Jaring-jaring makanan
Pada hakikatnya, setiap makhluk hidup di dalam suatu ekosistem merupakan sumber materi dan energi bagi makhluk hidup lainnya. Suatu kenyataannya bahwa setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Akibat dari semua itu maka di dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan itu akan saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Itulah sebabnya disebut jaring-jaring makanan.


Jaringan-Jaringan Makanan

(Sumber : http://andalasdejava.files.wordpress.com/2007/08/rantaian makanan.gif)

Saling Kebergantungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik
Saling kebergantungan di antara komponen yang ada dalam ekosistem, baik antara komponen biotik dan abiotik contohnya dapat dilihat pada siklus karbon. Siklus karbon tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada tumbuhan, hewan, pengurai, air dan tanah.

Pelestarian Ekosistem


Keanekaragaman makhluk hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil. Semakin beranekaragam makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Flora dan fauna alami yang terdapat di hutan perlu dilestarikan karena merupakan sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan untuk mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia. 

Upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya. Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.
 
Pola-Pola Interaksi dalam Ekosistem


Simbiosis adalah bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Simbiosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :

a)Simbiosis mutualisme, yaitu interaksi antara dua individu ataupun populasi yang saling menguntungkan. Misalnya, simbiosis antara jenis jamur tertentu dan jenis alga tertentu membentuk likenes, antara bunga dengan kupu-kupu.

b)Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi dua individu/populasi di mana salah satu individu untung, sedang simbion pasangannya rugi. Contohnya, benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga, cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.

c)Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainnya tidak untung dan juga tidak rugi. Contohnya, interaksi antara ikan remora kecil yang menempel pada ikan hiu.