Sabtu, 10 Desember 2011

Cintapun butuh Waktu

Award untuk sahabat...
Pengumuman GA Muharam yang melibatkan Gurindam bisa dilihat di blognya Tia,
The Green Pensieve.  


Buat Pakde Cholik kami haturkan banyak terima kasih, hanya Allah yang mampu membalas semuanya.

Pada 10 yang terpilih, selamat ya... 
Dan buat Masbro, kami salut dengan semangatnya, semoga selalu bersegara dalam semua hal. 

Dan buat semuanya, semoga kita saling mendo'akan untuk selalu lebih baik lagi dari waktu ke waktu.

***

Sebuah persembahan tentang Cinta dan Waktu, tag dari seorang sahabat, semoga kita bisa mengambil hikmahnya...


Alkisah di suatu pulau kecil, tinggal lah berbagai macam benda-benda abstrak: ada CINTA, Kekayaan, Kecantikan, Kesedihan, Kegembiraan dan sebagainya.



Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.



CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.



“KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong saya!” teriak CINTA.



Lalu apa jawab KEKAYAAN, “Aduh! Maaf, CINTA!” kata KEKAYAAN.

“Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. saya tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA.


CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.


“KEGEMBIRAAN! Tolong saya!”, teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.

“KECANTIKAN! Bawalah saya bersamamu!”, teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, “Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. saya tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahan saya, mengapa semua orang melupakan saya. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, “Oh, KESEDIHAN, bawalah saya bersamamu”, kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, “Maaf, CINTA. saya sedang sedih dan saya hanya ingin sendirian saja”, kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah saya, apa jadinya dunia tanpa saya, tanpa CINTA? Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “CINTA! Mari cepat naik ke perahu ini!”

CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat yang sedang mengayuh perahu tersebut. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, perahu itupun menurunkan CINTA dan segera berlalu pergi, cepat sekali.

Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang berbaik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau, siapa sebenarnya pemilik perahu yang menolongnya tadi.

“Oh, itu. Dia adalah “WAKTU”, kata orang itu.

Lalu CINTA bertanya “Tapi, mengapa ia menyelamatkan saya? Sedangkan saya tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenal sayapun enggan menolong”, curhat CINTA heran.

“Satu sebab saja”, jawab orang itu.
“Hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu”

***

Pantai Pasir Padi, Bangka...
Selamat berakhir pekan ya...
 


***


Proses pengumpulan bahan resep untuk ikutan Ce I eN Te A
 http://zoothera.wordpress.com/2011/12/01/5th-anniversary-giveaway-ce-i-en-te-a

31 komentar:

puteriamirillis mengatakan...

aslkm bucek...

Tarry Kitty mengatakan...

Dan hanya waktu pula yg bisa menyembuhkan luka karena Cinta. Huehehe, *sok tau*

Una mengatakan...

Wah keren euy ceritanya :D :D

puteriamirillis mengatakan...

cinta itu butuh waktu, love takes time.

Lidya Fitrian mengatakan...

hiks aku sedih gak bisa ikutan.gak apa2 ya bun yang penting masihsetia baca blognya kok :)

Unknown mengatakan...

Hai, Mbak Yunda. Kenapa ya waktu itu harus dianalogikan sebagai laki-laki, berjenggot pula? Bukankah laki-laki itu sering nggak menghargai waktu daripada perempuan?

Yayack Faqih mengatakan...

ternyata yg baik itu waktu ya hehe... Saya pernah di tag tulisan ini di facebook kalo ga salah di BERANDA KITA.

Unknown mengatakan...

bicara soal cinta emang gak ada abisnya ya.

Unknown mengatakan...

cinta juga muncul karena kebiasaan.

nh18 mengatakan...

HHmmm ...
Cinta butuh Waktu ...
saya merenung panjang membacanya Bu

terima kasih perenungannya

salam saya Bu

prih mengatakan...

Pemaknaan yang sangat indah, trim boleh ikut membacanya, salam

Hariyanti Sukma mengatakan...

renungannya bagus banget, mbak...
Mbak .... maaf ya baru berkunjung, dan gak sempat memenuhi undangannya mbak Yunda... maaf ya...

catatan kecilku mengatakan...

Kisah yg bagus sekali mbak... Terima kasih sudah berbagi kisah yg indah.

Oya selamat atas suksesnya penyelenggaraan Gurindam Muharam. :)

dhenok habibie mengatakan...

cinta ituuu .. *nyari inspirasi*

Pakde Cholik mengatakan...

Terima kasih banyak bu model.
Semoga kita selalu semangat untuk berbagi.

Salam hangat dari Surabaya

bunda Lily mengatakan...

waktu juga yang bisa mengobati luka karena cinta ya Yunda :)
salam

amaq aziz mengatakan...

ya, waktu itu yang akan menentukan seberapa besar cinta itu, seberapa suci cinta itu.

ESSIP mengatakan...

Saya masih belum bisa mendefinisikan cinta.. ehm mungkin butuh waktu juga ya

Damar mengatakan...

wah luar biasa, ada makna mendalam yang saya rasakan, dan dalam benak ini ada beberapa nalar berputar dalam analogi. Benarkah ini kisah romantisme kehidupan Mbak Yunda bersama suami ataukah kita yang harus menyerap makna di dalamnya bahwa segala sesuatu tidak bisa diukur dengan sebuah perkiraan diri, karena untuk menjadi bagian dari sebuah rasa mendalam membutuhkan sebuah nilai luhur dan ketulusan

al kahfi mengatakan...

sebelumnya maaf yo mbak kemaren tdk bisa ikutan GA nya oleh kesibukan yg tak terduga,,,oh iya maaf juga nih baru bisa hadir hari ini sdh hampir 2 minggu saya offline..

^omman mengatakan...

Tulisan ini 'menarik sangat ... itulah kehidupan dan memang kita sedang dalam mengharungi samodra kehidupan ... nicee

kak Rose mengatakan...

dan..cinta pun butuh "pengorbanan"....(tulis juga dong ttg itu-harap.com)

Nia mengatakan...

wahhh perenungan yg indah....trnyata benar yach...cinta itu butuh waktu.....

sukses yach mbak kontes gurindamnya...terimakasih aku jd salah satu pemenang ehhehe......ditunggu kontes2 selanjutnya (dasar banci kontes hahah...)

Dian Eka mengatakan...

WAKTU yg berisi seluruh moment yg telah terlalui, membuat kita BELAJAR, dan dg belajar itu CINTA menjadi semakin tumbuh berbunga :)

Salam silaturrahim..

Anonim mengatakan...

Subhanallah, cantik banget notesnya Mbak. Hanya waktu yg bisa menghargai cinta..Dan hanya waktu yg memungkin cinta tetap hidup dan menebar cintanya di dunia...Sedap deh Mbak :)

nique mengatakan...

kapan ya bisa kembali ke Bangka?
Pengen makan durian bangka lagi
pengen makan ikan bakar yang baru ditangkap ... maknyuss ...

eh ini teh kontes? :D Good luck ya mba

Diah Alsa mengatakan...

wlopun gk menang tapi tetap semangat ahh, besok2 buat GA lagi ya Mbak :D

btw itu Pantai Pasirnya kerenn bangett, indahnya.. Subhanallah :)

Ummi Nabil & Nadia mengatakan...

makasih mba award nya. walau tak menang, banyak hikmah yang bisa diambil :)

Lyliana Thia mengatakan...

MBak Kekeee... mbak.. idungku mampet.. *halah, oot banget*

mbak, aku udah pernah baca cerita ini, tapi setiap kali membacanya lagi, aku langsung merinding...

makasih sharingnya mbak Keke... ^_^

selamat menjelang akhir pekan :-D

Ririe Khayan mengatakan...

Love need time and take risk..

An mengatakan...

keren, Bunda..like thissss ^^ izin reblog, yaa