Catatan perjalanan yang sempat tertunda karena ikut moment seru Kartinian di Blognya para Sahabat. Sayang bila dilewatkan, makanya aku memilih menunda posting ini *maaf walau tak ada yang bertanya...
Rombonganku tiba di Bandara H.AS. HANANDJOEDDIN lewat tengah hari, terik yang menyambut kami ternyata lebih dari yang kubayangkan. Lebih panas dari Palembang, tak ada sejuk-sejuknya. Gegas kami menuju kantin, karena seorang rekanku nyaris mabok kelaparan, maklum lagi hamil muda. Tak ada acara foto-foto disini, kami jalan lurus bak pakai kacamata kuda, beeeuuu... Singkat cerita kami menyelesaikan acara lapor-melapor siang itu juga dan mencari hotel yang sesuai dengan anggaran standart pegawai pemerintah. Lagi-lagi tak ada acara berfoto-ria, sumuk, maunya langsung bisa rebahan.
Dan senangnya saat kami berhasil menemukan kamar kosong di Hotel Harlika Jaya, persis di bibir Pantai Tanjung Pendam, bersisian dengan Hotel Bintang 4, GRAND HATIKA *mirip ya namanya...
 |
Pagar Hotel yang tampak dari Bibir Pantai.
Pantai yang sedang surut^^ |
 |
Tampak Depan, bagai Padepokan. |
 |
Somay dan Rujak yang tak sempat kucicipi ;(
Tapi kata kawanku yang hamil muda, eeuuunaak tenan. |
Ada banyak hotel yang tersebar di Tanjung Pandan, hanya yang perlu kuingatkan, sebaiknya kita sudah punya rujukan kalau mau berlibur ke Belitong khususnya Tanjung Pandan - Manggar - Gantong. Sebab sudah banyak hotel yang menyediakan paket liburan super murah, mereka biasanya bekerjasama dengan pihak travel. Boleh menghubungi Pak Tarmizi, kami memanganggilnya Bang Mizi
*masih muda dan sangat bersahabat... beliaulah yang setia mengantarkan kami kemana-mana selama di Belitong.
Jalan sedikit dari tempat kami menginap, ada Museum Timah yang berhadapan langsung dengan RSUD Tanjung Pandan. Sayangnya aku tak bisa masuk ke Museum tersebut, sebab setiap tiba diseputarannya hari selalu diujung petang, sudah tutup. Begitu pula kalau pagi harinya, berangkat ke tempat tugas pagi buta, jadi Museumnya masih belum buka.
 |
RSUD Kabupaten Belitong, tampak samping. |
 |
Lokomotif ala Museum Timah. |
 |
Tampak depan, Museum Timah. |
Lanjut, jalan lagi, kita bisa melihat bangungan tua peninggalan Belanda, namanya Eks. Rumah Tuan Kuase. Di depannya ada Masjid Megah, namun sayang tak ada difotoku dan akupun lupa namanya.
 |
Penampakan plank namanya. |
 |
Bangunan Tua yang tampak terawat. |
Saat aku asyik mengambil foto-foto bangunan yang kuanggap 'sesuatu' disekitar tempat kami menginap, Bang Mizi langsung menawari untuk berkeliling kota imut Tanjung Pandan sore itu. Maka inilah yang kutemukan selanjutnya. Tampak sebuah gedung tua yang dimultifungsikan sebagai tempat olahraga atau gelar seni, orang sana menyebutnya GEDUNG NASIONAL.
 |
Ada yang sedang khusuk menikmati senja. |
 |
Banyak sampah di halamannya. |
 |
Bangunan di depan Gedung Nasional, lupa namanya^^ |
Keliling lagi ke arah pelabuhan, tengok kiri dan kanan, lihat seputaran jalannya. Ooo banyak bangunan tua dimana-mana, sampah juga tak mau kalah menyebar teronggok dipinggir jalan. Jangan tanya ini tugas siapa? Atau salah siapa? Tapi inilah yang kulihat.
 |
Ini di Pusat Kota Tanjung Pandan. |
Sampailah kami di gerbang pelabuhan Tanjung Pandan, hhuuppps apa ini tempatnya Ikal dan Aray menyebrang saat mau ke Pulau Jawa? Bukan, kurasa itu dari Manggar. Karena di Manggar juga ada pelabuhan kapal lautnya.
 |
Khasnya pelabuhan, banyak truck. |
 |
Kapal yang merapat. |
 |
Disekitaran Pelabuhan,
tampak spanduk LASKAR PELANGI. |
Berakhir sudah acara menyusuri kota Tanjung Pandan senja itu. Yang terekam dalam benakku, Tanjung Pandan sebuah kota kecil yang sudah ada sejak zaman Belanda dulu, saat Timah mencapai puncak kecayaannya dikelola oleh pihak asing. Sekarang masanya sudah berganti, meski Timah masih bisa ditemukan disepanjang pantai Belitong tapi pengelolaannya sudah dikerjakan secara perorangan. Tak ada lagi perusahaan asing yang mendominasi, runtuh seiring majunya pemikiran anak negeri. Tapi belum berhasil juga PEMDA setempat mengelolanya secara optimal. Barangkali, masih butuh waktu.
Lain hari kami berburu ikan dan cumi-cumi di Pasar Baro', melanglangbuana mencari segepok oleh-oleh dan mendampingi Ibu Titi yang tertarik dengan kerajinan Batu Satam. Pada kesempatan lain kamipun menghabiskan senja di beberapa Pantai kenamaan sekitaran Tanjung Pandan, 30-45 menit kearah luar kota, tapi berlawanan arah dengan Kabupaten Belitong Timur. Semoga bisa kulanjutkan esok hari.
Ini nomor handphone Bang Mizi 0818112719
Pengelola Tour & Travel di Belitong.