Selasa, 27 Desember 2011

Kehamilan yang tidak Sehat

Jujur aku bingung mau nulis judulnya apa? Kehamilan yang tidak semestinya? Kehamilan yang belum masanya? Kehamilan yang tak senonoh? Atau kehamilan yang bikin heboh? *Haaallaaaah sudahlah, daripada bingung cari judul trus gagal nulis, mendingan nulis dengan judul yang bikin bingung, nach lho, hehe…

Rumpi ibu-ibu sore tadi masih tergiang, anak Pak Fulan baru 5 bulan menikah sudah melahirkan. Ochhh, bagai api disiram bensin. Khabar ini berkobar di seantero kampung. Tentang anak Pak Fulan yang sebenarnya berpendidikan, istri Pak Fulan yang rajin ikut pengajian, lengkap dengan keramahan dan kebaikan hati keluarga ini. Lalu mengapa petaka ini datang? Semua mencoba berargumentasi. 
 
Aku? Lidahku kelu, jujur aku tak begitu mengenal anak Pak Fulan yang mendadak seleb ini, hanya sesekali bersua dan itu tak cukup buatku untuk mengatakan aku mengenalnya. Resah hatiku sebenarnya ingin menghindar tapi apa daya. Aku diam seribu bahasa, dadaku bergemuruh. Aku belum bisa berbuat lebih jauh dari hanya sekedar diam. Aku tahu ini tak cukup. Ada satu yang merayap perlahan dihatiku, rasa lega sebenarnya, lega bahwa kasus seperti ini masih dianggap aib di kampungku. Bagaimana tidak, berapa banyak orang yang saat ini menganggap kehamilan diluar nikah itu hal yang biasa. 

Ya, biasa karena sudah banyak. Para selebritis papan atas negeri inipun banyak yang dengan tak malu-malu berkoar tentang kehamilannya yang sudah beberapa bulan justru menjelang akad nikahnya. Anehnya makin banyak orang terutama ibu-ibu justru menikmati cerita serupa ini, tak ada kecaman sedikitpun. Belum lagi tema sinetron sekarang yang secara sengaja *yeee, mana ada yang tak sengaja buat sinetron, ada-ada ajaaa dech… membuat seakan pelaku zina, hamil diluar nikah itu layak untuk mendapat simpatik, diposisikan seolah korban. Korban apaan maksudnya? Entahlah, huhhuuuu...
Dipuncak kegalauanku, aku teringan penggalan dialog ini,
Satu saat Asy Syafi’i ditanya mengapa hukuman bagi pezina sedemikian beratnya? Wajah Asy Syafi’ memerah, pipinya rona delima.
“Karena…”, diam sejenak, lalu dijawabnya dengan mata menyala.
“Zina adalah dosa yang bala’ akibatnya mengenai semesta. Keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus di rumahnya dan semut di liangnya”
Ia ditanya lagi, dan mengapa tentang pelaksanaan hukuman itu, Allah berkata,
“Dan janganlah rasa ibamu pada mereka menghalangimu untuk menegakkan agama!”
***
Asy Syafi’i terdiam, ia menunduk, ia menangis. Setelah sesak sesaat, ia pun  berkata,
“Karena zina seringkali datang dari cinta, dan cinta selalu membuat kita iba maka syaithan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada mencintaiNya”
Ia ditanya lagi, dan mengapa, Allah berfirman pula,
Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka harus disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”
Bukankah untuk pembunuh, si murtad, juga pencuri, Allah tak pernah mensyaratkan menjadikannya tontonan?
***
Janggut Asy Syafi’i telah basah bahunya terguncang-guncang,
“Agar menjadi pelajaran”
Ia terisak
“Agar menjadi pelajaran”
Ia tersedu
“Agar menjadi pelajaran”
Ia tergugu
Kemudian ia bangkit dari duduknya, matanya kembali menyala
“Karena ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya zina adalah hutang. Hutang, sungguh hutang. Dan, salah seorang dalam nasab pelakunya pasti harus membayarnya!”
Jedek...duuuaaar, sungguh akupun terusik, tersungkur dalam ketidak berdayaan tapi tak ingin binasa, aku hidup di zaman apa saat ini? Apa yang bisa kulakukan kini? 

Saat banyak pernikahan yang terjadi hanya untuk menutupi aib di mata manusia. Aku tahu, tak cukup hanya dengan menulis kehamilan yang belum masanya, sehingga tak indah. Mungkin akan lebih tepat kalau judul yang kubuat adalah kehamilan yang dimurkai.

Saat perzinaan berebak. Saat pelakunya justru dibela dan masih dianggap idola, kutuliskan goresan ini dengan jiwa tercabik. Semoga menjadi pengingat buat diri.

*Mau buat PR tentang kehamilan kok malah nulis ini, maaf  Teh Nchie jangan marah ya, nanti akan kubuat, tapi besok rencananya mau ngontes dulu, ketahuan, heheee…

22 komentar:

Ummi Nabil & Nadia mengatakan...

semoga kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak baik ya mba.

bingung juga mau komen apa :)

OOT mba: bisa ngga kolom komen nya ga usah pake capcha??? *nawar

Susindra mengatakan...

Sinetron memang bahan pelajaran yang sangat mengerikan, mbak. Sayangnya banyak yang meniru. Bahkan sinetron religi pun tak urung dari kesalahan fatal.
Salah satu yang meresahkan saya memang yang satu ini karena masyarakat semakin permisif. Seperti apa ya 15 tahun lagi?

Shireishou mengatakan...

Skrg banyak org beranggapan "BAnyak dilakukan org"= benar
artis2 itu beginoi begana, begono ditiru smua
Smoga kita smua terhindar dr yg seperti itu

meilya dwiyanti mengatakan...

Huaaa mbak, saya baru baca, merinding saya, mbak..

mbak, pengetahuan saya tentang Islam baru seujung kuku mbak, makanya seneng dapet pelajaran baru hari ini...

,makasih banyak ya mbak

koment saya tentang hal hal semacam ini yang terjadi di lingkungan kita, saya berusaha untuk tidak menggunjingkan, juga tidak berkomentar kalau terjebak pada pembicaraan seperti diatas mbak...

Una mengatakan...

Wkwkwk,
jadi mana tentang kehamilan mbaknya? :p
TFS ya mbak~

al kahfi mengatakan...

sungguh prihatin kita akan nasib bangsa ini,ada ayah memperkosa anak kandung,kakek dengan balita bahkan anak usia 12-13thn melakukan krena nonton bf,khawatir bagaimana allah akan menurunkan azabnya bagi kita kelak?naudzubillah mindzalik

Irly mengatakan...

Wah..seneng banget baca tulisan bunda kali ini, selain karna lama gak BW, tulisan bunda juga jadi pengingat buat saya*merasa ajah bahwa zina itu sungguh terlalu*lho..

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Al Israa'-32)
Semoga selalu bisa menjaga diri..

Tarry Kitty mengatakan...

Astagfirllah..... di tempat saya juga ada yg seperti itu mbak. Tapi katanya, sekarang agak susah bikin akte kelahiran kalao terjadi kasus seperti anak Pak Fulan itu. Terus kalo pak Naib nya tahu perut ada isi, juga ga mau menikahkan lho.

Mungkin hal ini bisa jadi pelajaran biar ga berbuat semau gue, tapi kalo sudah terlanjur ya ribet juga. Karena dipersulit ngurus ini itunya.

Semoga kita dijauhkan dari perbuatan Zina. AMiiin

Nia Angga mengatakan...

hiks, aku turut tertohok bun :(

epay mengatakan...

mi, suka deh tulisannya, makasih ya
sekali dua kali masih terasa zina, tiga kali dan seterusnya berubah jadi biasa, berkali-kali tampak jadi romansa...astaghfirullah, sering gak nyadarnya nih

Andy mengatakan...

sayang'a masyarakat kita tidak punya bahkan tidak diedukasi tentang masalah hamil diluar nikah,aborsi,dll
sehingga dampak yang ditimbulkan baik itu semua,dilingkungan keluarga bahkan lingkungan sekitar menjadi bahkan pergunjingan yang tidak ada habisnya

Nia mengatakan...

mbak aku juga merinding baca postingan ini...ya Allah....jadi meskipun sudah bertobat dengan taubatan nasuha....zina itu tetap dianggap hutang yachh? sementara yg hutang uang beneran aja klo ngga sanggup bayar dan orang yg berpiutang ikhlas bisa dianggap lunas....trs klo zina gimana? sharing lg dong.....utk bahan renungan...smoga kita semua bisa terhindar dr hal2 seperti itu....

Lyliana Thia mengatakan...

mbak Kekeee... kita sama2 punya anak perempuan...

takut aku mbak... semoga Allah selalu melindungi mereka anak2 sampai kapanpun juga ya mbak...

mbak, jujur nih, aku emang jarang nonton infotainment, tapi sekali dua kali aku sering baca berita di halaman depan yahoo indonesia... seleb manapun yg kehamilannya hanya 5 bulan... jika ada yg mengomentari agar taubat, yg lain selalu menanggapi... "woi, urus aja dosa lo sendiri"

astaghfirullah... padahal apa yg mereka perbuat bisa jd dikonsumsi oleh anak2 ya mbak... hiks...

Bintang mengatakan...

Iya mbak, sama dengan Tia...anak saya juga perempuan, smoga kelak dia hamil yang penuh berkah, sudah sah menjadi isteri dan tidak menimbulkan banyak spekulasi...

:)

Zulfadhli's Family mengatakan...

hanya bisa terpekur membaca tulisan yang luar biasa ini. Bikin merinding Mba :-(

rusydi mengatakan...

kalo baca buku tentang imam syafii saya sering dibuat takjub. apalagi kata2 beliau : Karena zina seringkali datang dari cinta, dan cinta selalu membuat kita iba maka syaithan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada mencintaiNya. pemikiran yang jernih ini pasti karena hati dan akal sudah dekat sama Rabb-nya. semoga kita semua terhindar dari perbuatan yang dimurkai-Nya. terima kasih ilmunya yunda

CakCholik di BlogDetik mengatakan...

Ooo ada PR kehamilan tho, saya kira lomba.
Salam hangat dari Surabaya

bunda Lily mengatakan...

astaghfirulllah......semoga kita dan keturunan kita dijauhkan dari zina, aamiin
begitu mengerikannya dosa zina ini ya Yunda....

terimakasih banyak Yunda krn dah sharing hal yg sangat bermanfaat, agar menjadikan kita makhluk yang eling ....
salam

Della mengatakan...

Pernah seorang teman yang sedang hamil tua curhat pada saya, katanya dia lebih khawatir kalau punya anak perempuan daripada anak laki-laki, sebab takut anaknya hamil di luar nikah. Saya bilang, "Anak laki-laki juga bisa menghamili orang di luar nikah, lho. Jadi masalahnya bukan anak perempuan atau laki-laki, tapi tergantung bagaimana kita mendidiknya sebagai orang tua."
Kalau dipikir-pikir, saat itu saya sok tau banget, ya, hehehe..
Makasih sudah mengingatkan ya, Mbak ^_^

Damar mengatakan...

terasa pingin nangis saya baca ini. Entahlah saya ndak bisa komentar karena kengerian itu menggelayuti saya.
Na'udzubillah

opick mengatakan...

bukannya empat sehat lima sempurna diajeng

the others mengatakan...

Cerita spt itu sudah makin banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari ya mbak? Bahkan selebritis pun gak sungkan2 menceritakan hal spt itu, seolah-olah itu hal biasa... :(