Sabtu, 17 September 2016

Muhammad Teladanku, Siroh untuk Anak

Muhammad Teladanku 
Masya Allah ga bisa nahan tangis baca mute jilid Wafatnya Rosulullah 😭😭😭
Saat-saat Terakhir Rosulullah SAW.
Dengan penuh haru, Jibril berkata lembut menghibur dan menenangkan, "Aku beri engkau kabar gembira bahwa Allah SWT telah berfirman, "Sesungguhnya, Aku telah mengharamkan syurga bagi semua nabi sebelum engkau memasukinya terlebih dahulu. Allah mengharamkan pula surga itu kepada sekalian umat manusia sebelum umatmu terlebih dahulu memasukinya."
Maka, menarik napas legalah Rosulullah SAW. Beliau bersabda, "Sekarang, barulah senang hatiku dan hilang rusuhku."

Kemudian, Rosulullah SAW menoleh kepada Malaikat Maut dan bersabda, "Ya Malaikat Maut, sekarang mendekatlah kepadaku."
Maka, malaikat mautpun mendekat. Dia melakukan pemeriksaab sejenak untuk menggenggam roh Rosulullah SAW. Setelah itu, perlahan-lahan, Malaikat Maut menarik roh Rosulullah SAW. Ketika roh telah sampai di pusat, Rosulullah menoleh kepada Malaikat Jibril dan berkata, "Ya Jibril, alangkah beratnya penderitaan maut itu."

Kemudian Rosulullah SAW berdoa, "Allahumma ya Allah, tolonglah aku dalam sakratul maut ini."
Jibril pun tak sampai hati melihat keadaan Rosulullah SAW yg dalam keadaan demikian itu sehingga Jibril memalingkan wajahnya sejenak dari memandang Rosulullah SAW.
Melihat itu, Rosulullah SAW bertanya, "Apakah engkau benci melihat wajahku, ya Jibril?"
Jibril berkata, Wahai kekasih Allah, siapakah kiranya gerangan yg sampai hati melihat wajahmu,sedang engkau berada dlm keadaan sakratul maut?"

Saat itu, Rosulullah SAW berada di pangkuan Bunda Aisyah. Bunda Aisyah menuturkan, "Terasa olehku Rosulullah SAW sudah memberat di pangkuanku. Kuperhatikan air mukanya. Ternyata, pandangan beliau terarah ke atas seraya mengucapkan, 'Wahai Handai Tertinggi dari syurga.'"
Maka, Bunda Aisyah berkata, "Engkau telah dipilih, maka engkau pun telah memilih. Demi yg mengutusmu dengan kebenaran."
Maka, Rosulullah SAW pun berpulang dengan kepala bersandar antara kepala dan dada Bunda Aisyah.

Rosulullah SAW Dimakamkan
Akhirnya, Abu Bakar tampil memberikan keputusan di hadapan banyak sahabat, "Saya dengar Rosulullah SAW bersabda, 'Setiap ada nabi meninggal, dia dimakamkan di tempat dia meninggal.'"
Maka diambillah keputusan bahwa lubang kubur Rosulullah SAW akan digali di bawah tempat tidur tempat Rosulullah SAW wafat. Setelah jenazah Rosulullah SAW dimandikan, ruangan menjadi penuh ketika Abu Bakar dan Umar berserta yg lain melakukan sholat jenazah tanpa ada yang menjadi imam. Setelah semua orang duduk kembali dan keadaan menjadi sunyi, Abu Bakar berkata, "Salam kepadamu ya Rosulullah, beserta rahmat dan berkah Allah. Kami bersaksi bahwa Allah dan Rosulullah telah menyampaikan risalah Allah, telah berjuang di jalan Allah sampai Allah memberikan pertolongan untuk kemenangan agama Nya. Dia telaj menunaikan janjinya dan menyuruh org menyembah hanya kepada Allah yang tidak bersekutu."

Selesai bagian laki-laki melakukan sholat, masuk pula kaum wanita. Setelah mereka, masuk pula anak-anak. Semuanya membawa hati yg pefih tersayat-sayat. Kemudian, kenazah Rosulullah SAW diturunkan ke liang kubur. Setiap pria, wanita, dan anak2 mengenangkan tubuh yg tengah dimakamkan itu sebagai seorang ayah, kawan setia, sahabat, nabi, dan Rosulullah. Inilah tubuh suci yg telah mengajak dan membimbing mereka ke jalan yg benar dan membuat mereka semua menjadi teladan tertinggi bahi umat-umat lain sepanjang zaman dlm segala kebaikan dan kasih sayang.
Sambil berdiri di sisi kubur Rosulullah SAW, istri beliau tercinta, Bunda Aisyah, melantunkan sebuah syair dengan suara yg amat mengharukan.

Wahai orang yg tidak pernah memakai sutra, yg tidak pernah tidur di atas kasur yang empuk.
Wahai orang yg keluar dari dunia dan perutnya tidak pernah kenyang drngan roti gandum.
Wahai orang yg memilih tikar untuk tempat tidur.
Wahai orang yg tidak pernah tidur sepanjanh malam karena takut sentuhan neraka Sa'ir.

Begitulah akhir dari kisah mulia dan penuh hikmah ini. Kisah tentang perjuangan dan perjalanan hidup Rosulullah SAW yg seluruh tarikan napasnya adalah sebuah teladan yg jika diikuti akan membuat kita tidak takut lagi menghadapi 2 kehidupan: hidup di dunia ini dan hidup di akhirat nanti.
Engkau adalah bola mataku. 

Dengan kematianmu, aku menjadi buta, tidak bisa melihat.
Siapa yg ingin mati sepeninggalmu, biarlah dia mati pergi menemui ajalnya.
Aku hanya risai haru dengan kepergianmu.

-Hasan bin Tsabit-

#copas
#mute
#muhammadteladanku
#sdipalembang
#sygmadayainsani

Minat Mute dari  http://www.sygmadayainsani.co.id/ hubungi WA saya 01377650320

2 komentar:

DCAja mengatakan...

artikel yang sangat informatif.. terimakasih... :)

Persentase Harian mengatakan...

Kamu bisa mendapatkan informasi menarik dengan mengunjungi Persentase Harian