Tampilkan postingan dengan label Kabut Asap. Palembang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kabut Asap. Palembang. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 September 2012

Kepungan Kabut Asap

Palembang dikepung kabut asap sejak pertengahan September lalu. Media cetak dan elektronik sudah gencar mengangkat pemberitaan seputar kabut asap ini, tampaknya sudah menjadi berita nasional. Pemerintah daerah bekerja sama dengan jajaran terkait termasuk kantor kami juga sudah melakukan serangkaian tindakan guna mengukur kwalitas udara di Palembang dan berusaha mengatasinya. 

Dan hasilnya memang ada kandungan zat di dalam udara yang meningkat dari biasanya. Namun masih dibawah ambang pagu. Artinya masih terkategori aman. Aman untuk siapa?  Tak tahu ya...

Yang pasti angka kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Palembang dalam 2 minggu terakhir ini mengalami peningkatan sekitar 5 %. Angka ini akan terus meningkat bila kabut asap masih tak bisa dijinakkan :D Alhamdulillahnya kami sekeluarga dalam keadaan sehat wal'afiat. Mohon do'anya ya, agar kabut asap ini segera sirna dan mentari segera pancarkan sinar cerianya lagi...

Kabut Asap Kepung Palembang
Kabut Asap di Kotaku, Sumber Gambar.
Aku tahu, berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah Propinsi maupun Kota untuk mengantisipasi dampak kabut asap ini. Diantaranya dengan membagikan masker kepada warga, tercatat sampai 5.000 lebih masker yang sudah disebar. Efektifitasnya masih harus diuji, sebab dari sekian banyak yang sudah dibagikan berapa pula masker tersebut yang digunakan. Apa harus ada razia masker? *wong helm saja yang sudah lama sosialisasinya masih sering dilanggar kok... Belum lagi soal ketidaknyamanan menggunakan masker bila belum terbiasa. Hamas dan Yundapun ogah, padahal sudah kuterangkan manfaatnya dan maskernya juga sudah sengaja beli sesuai gambar yang mereka minati. Beli? Iya, belakangan ini jual beli masker jadi marak di Palembang. Memanfaatkan situasi untuk berbisnis, boleh dong ya...

Dan guna menghindari warga Palembang Raya dari dampak buruk kabut asap yang saat ini terus menebal, mulai hari ini, Senin (24/09/2012), Pemerintah Kota membuat kebijakan perubahan jadwal masuk kerja dan sekolah. Jika sebelumnya jam kerja pegawai pukul 07.00 s/d 16.00, mulai Senin (24/09/2012) ditetapkan pukul 08.00 s/d 16.30. Sementara sekolah, yang biasanya pukul 07.00 diubah menjadi pukul 08.00. Semua ini dilakukan untuk menghindari risiko dampak buruk dari kabut asap yang cenderung pekat pada saat pagi dan sore hari. Ini kata Pak Sekda di Sripo kemarin. Bisa? Masalahnya kabut asap saat ini pekat sepanjang hari, tak hanya pada pagi dan sore saja Pak :(  Huuuaaa... 

Lucunya saat ditanya asal kabut asap ini, banyak pihak yang mengatakan berasal dari kebakaran lahan gambut. Ada juga yang bilang dari kebakaran hutan di daerah Lahat, Pagar Alam, Muara Enim. Bahkan banyak juga yang lantang mengatakan ini asap kiriman dari Jambi dan Riau. Sementara yang masuk kasus nasional justru Palembang dan Palangkaraya. Jambi, Riau dan lainnya apa khabar ya? Jadi Palembang asapnya dari mana? Entah... Tak penting juga ya mencari kambing hitam, yang jelas dibutuhkan sekarang adalah solusi. Setuju?

Belum lagi terkait jadwal penerbangan yang jadi kacau-balau akibat serangan kabut asap yang mengganas ini. Jangan bilang tunda saja terbangnya, kan beres! Tak usah berpergian dulu selama kabut asap masih tebal? Sampai kapan? Masalahnya lagi saat ini tepat bersamaan dengan keberangkatan CJHI asal Palembang. Kasian kan :(  Para CJHI jadi was-was. Keluarganya juga jadi ikutan khawatir. Semoga badai asap ini segera pergi dari Kota kami. Husss....husss... 

Ada yang bisa bantu mengusir monster ehhh asap ini? Atau ada yang punya pengalaman menjinakkannya segera, GPL gictu...