Rabu, 14 Januari 2015

Kasus PTM di Puskes Kenten tahun 2014

Pendahuluan

Penyakit tidak menular menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh penyakit tidak menular, sedangkan di negara-negara maju menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian akibat penyakit tidak menular pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun,penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan penyakit tidak menular yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes.
Menurut WHO, kematian akibat penyakit tidak menular diperkirakan akan terus meningkat diseluruh dunia, peningkatkan terbesar terjadi di negara-negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit tdak menular seperti penyakit kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta kematian per tahun karena penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain,kematian akibat penyakit menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030. Pada negara-negara menengah dan miskin penyakit tidak menular akan bertanggung jawab terhadap tiga kali dari tahun hidup yang hilang dan disability (disability adjusted life years) dan hampir lima kali dari kematian penyakit menular,maternal, perinatal dan masalah nutrisi.
Secara global, regional dan nasional pada tahun 2030 transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular semakin jelas. Diproyeksikan jumlah kesakitan akibat penyakit tidak menular dan kecelakaan akan meningkat dan penyakit menular akan menurun. Penyakit tidak menular seperti kanker, jantung, diabetes militus dan paru obstruktif kronik, serta penyakit kronik lainnya akan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2030. Peningkatan kejadian penyakit tidak menular berhubungan dengan peningkatan faktor resiko akibat perubahan gaya hidup seiring dengan perkembangan dunia yang makin modern, pertumbuhan populasi dan peningkatan usia harapan hidup.
Hasil  Riskesdas  tahun  2007  menunjukkan  tingginya prevalensi penyakit  tidak menular di  Indonesia, seperti hipertensi  (31,7  %),  penyakit  jantung  (7,2%),  stroke (8,3‰),  diabetes melitus  (1,1%)  dan  diabetes melitus di  perkotaan  (5,7%),  asma  (3,5%),  penyakit  sendi (30,3%),  kanker/tumor  (4,3‰),  dan  cedera  lalu  lintas darat (25,9%). Adapun stroke  merupakan  penyebab  utama  kematian  pada semua  umur,  jumlahnya  mencapai  15,4%,  hipertensi 6,8%,  cedera  6,5%,  diabetes  melitus  5,7%,  kanker 5,7%,  penyakit  saluran  nafas  bawah  kronik  (5,1%), penyakit  jantung  iskemik  5,1%  dan  penyakit  jantung lainnya 4,6%. 
BTKLPP Kelas I Palembang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Palembang, mengadakan kajian kasus baru penyakit tidak menular yang terjadi setiap bulannya khusus di 8 (delapan) Puskesmas Kota yang sudah ditunjuk, yaitu terdiri dari: Puskesmas Kenten, Puskesmas Merdeka, Puskesmas Pakjo, Puskesmas Dempo, Puskesmas Kertapati, Puskesmas sekip, Puskesmas Padang Selasa dan Puskesmas Makrayu. Adapun data yang sudah berhasil dikumpulkan ini terdiri dari data dari triwulan pertama (Januari-Maret) 2014 hingga triwulan keempat khususnya bulan Oktober hingga November dan kami tampilkan masing-masing per Puskesmas. Namun diblog ini hanya data Puskesmas Kenten saja yang dapat disajikan.

Gambaran Umum Puskesmas Kenten

Puskesmas Kenten terletak di Jalan Mangkunegara No. 1 Kenten Kecamatan Ilir Timur II. Luas wilayah : 377,978 Ha, dengan luas tanah 700 m2 dan luas bangunan pada Puskesmas Kenten 253,875 m2, Puskesmas ini didirikan pada tahun 1972. Wilayah kerja Puskesmas Kenten ini meliputi Kelurahan Kuta Batu dan Kelurahan 8 Ilir, jumlah Pustu Puskesmas Kenten ada 2 yaitu Tunanetra dan 8 Ilir.

               Hasil dan Pembahasan Kasus Baru PTM di Puskesmas Kenten

Pada triwulan I tahun 2014, penyakit tidak menular yang ada di Puskesmas Kenten yaitu hipertensi, DM Tipe II, asma bronkiale, cedera akibat kecelakaan, hipertiroid. Adapun jumlah hasil rekapitulasi kasus penyakit tidak menular sebanyak 45 kasus. Kasus yang dilaporkan merupakan kasus yang terjadi terjadi atau yang pertama kali datang. Sedangkan dari data triwulan II tahun 2014, penyakit tidak menular yang ada di Puskesmas Kenten yaitu hipertensi, DM Tipe II, asma bronkiale, cedera akibat kecelakaan. Adapun jumlah hasil rekapitulasi kasus penyakit tidak menular yang dilaporkan sebanyak 52 kasus. Data triwulan III tahun 2014, jumlah rekapitulasi kasus penyakit tidak menular sebanyak 59 kasus, dengan didominasi oleh penyakit hipertensi sebanyak 39 kasus, DM tipe II sebanyak 10 kasus, dan asma bronkiale sebanyak 10 kasus. 
Sedangkan bulan November penyakit tidak menular yang ada di Puskesmas Kenten adalah hipertensi sebanyak 15 kasus, DM tipe II sebanyak 6 kasus, asma bronkhiale sebanyak 1 kasus, cedera akibat kecelakaan lalu lintas 2 kasus. Adapun jumlah rekapitulasi yang dilaporkan pada Puskesmas Kenten ini sebanyak 24 kasus. Dan dari  data yang didapatkan ternyata bahwa penyakit hipertensi yang paling mendominasi dari penyakit tidak menular lainnya, meskipun penyakit hipertensi ini di bulan November sempat turun. 
Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kenten, Hipertensi dan DM termasuk ke dalam 10 penyakit terbanyak. Bila dilihat berdasarkan kelompok umur. Kecendrungan penyakit hipertensi meningkat dialami oleh kelompok umur 45-54 tahun dan 55 tahun ke atas. Ini jelas terlihat pada Triwulan III, dimana terjadi kenaikan jumlah penderita Hipertensi pada kelompok umur 55 tahun ke atas dan 45-55 tahun sedangkan untuk kelompok umur 18-44 tahun tidak terdapat kasus penyakit hipertensi.
Untuk penyakit diabetes militus (DM) cenderung dialami oleh kelompok umur 55 tahun keatas dan kelompok umur 45-54 tahun, akan tetapi ternyata ada juga kasus DM pada kelompok umur 18-44 tahun pada triwulan III. Pada bulan Oktober penyakit tidak menular yang ada di Puskesmas Kenten ini meliputi hipertensi, DM Tipe II, asma bronkhiale, cedera akibat kecelakaan lalu lintas. Adapun  jumlah rekapitulasi yang dilaporkan Puskesmas Kenten ini adalah 25 kasus dan penyakit hipertensi yang paling tinggi sebanyak 16 kasus .

            Penutup

Data distribusi kasus baru PTM di Puskesmas Kenten, tampak bahwa kasus baru Hipertensi tinggi dan hampir selalu masuk dalam 10 penyakit terbanyak. Belum lagi bila digabungkan dengan kasus lama yang sudah menahun maka jumlahnya akan makin banyak lagi. Ini harus menjadi perhatian serius. Hampir 70% orang tidak mengetahui dirinya mengalami hipertensi dan mendapatkan pengobatan. Namun hampir separuh tidak mengontrol dengan baik. Padahal jika tekanan darah terkontrol dengan stabil maka akan memberi hasil terbaik untuk mencegah pasien terkena komplikasi seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Pasien yang hanya sesaat minum obat tidak memberi hasil yang baik. Selain itu pasien juga harus diedukasi dengan baik mengenai pengobatan agar pasien dapat lebih paham. Beberapa masalah lainnya seperti kesalahpahaman pasien bahwa minum obat hipertensi jangka panjang dapat menyebabkan gagal ginjal, padahal hal ini tidak benar. Artinya harus terus ingkatkan usaha edukasi dan promosi kesehatan. Data laporan kejadian PTM yang dilaporkan ke Dinas Kota Palembang ada baiknya disertakan dengan data pasien PTM secara keseluruhan bukan hanya pasien baru saja. Terus dilakukan pembinaan dari Dinas Kesehatan Kota Palembang kepada petugas PTM yang ada di Puskesmas perlu ditingkatkan terutama terkait promosi dan preventifnya, sebab PTM makin meningkat dari waktu ke waktu jadi harus ada usaha serius dari pihak terkait dan yang berwenang.

Daftar Pustaka

Anggraeni, A. C. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu

Boedhi, Darmojo. 2001. Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi diIndonesia.Jakarta: Medika

Departemen Kesehatan R.I, 2002.  Panduan Pengembangan Sistem Surveilans Perilaku Berisiko Terpadu. Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Buletin Penyakit Tidak Menular, Tahun 2012,  Semester II. Jakarta



5 komentar:

Lidya Fitrian mengatakan...

Hai mbak keke apa kabar? lama gak posting ya. Aku BB juga kayanya gak delivered :)

Irly mengatakan...

Assalamu'alaikum bunda..

Apa kabar? Lama gak mampir...

obat herbal sipilis mengatakan...

terimakasih telah berbagi informasi

obat herbal glaukoma mengatakan...

sangat menarik dan informatif

obat herbal fistula ani mengatakan...

nice info..