Senin, 24 Januari 2011

Calon Penulis Handal


Jum'at sepulang sekolah sebenarnya Yunda sudah bilang ada PR membuat cerita tentang Sedekah atau Zakat dari Bunda gurunya di Sekolah.
Dan Akangpun laporan ada PR menulis dari Bunda.
Kulihat sepintas: Waw benar-benar PR nich :)
Menuliskan kalimat " Saya senang belajar" dipenuhkan selembar kertas. PR persiapan SD tampaknya. Akupun mulai atur strategi, Akang kuajak menulis sedikit dulu agar tak terasa banyaknya, secara baru kali ini Akang dapat PR. Dulu waktu Yunda TK sering juga ada PR tapi yang ditulis hurup "a" ....atau....hanya kata-kata " Ayah" dan itupun diawali dengan 5 baris saja. Itulah mengapa saat lihat PR Akang, aku langsung berkernyit, kok buanyak banget ya, langsung  " kalimat" pula.

Tapi karena sejak Jum'at siang lanjut sabtu dan tahu-tahu sudah Ahad lagi, anak-anakku happy bermain dan memang jadwal silaturrahim kesana kemari, dan jujur akupun tak enak hati harus mengingatkan akan adanya tugas yang belum dikerjakan. Libur gitu lho !!! Jadilah nasib si-PR baru bisa dikerjakan Ahad malam ba'da sholat magrib.

Yunda, Akang, Kakak dan Abang di depan Masjid Agung


O...ya, Sabtu sore ada kejadian duka yang menimpa Abang Daffa dan Kak Wildan. Tapi kami sekeluarga justru baru mengetahuinya ba'da subuh hari Ahadnya, saat Abi sholat subuh di Masjid. Ceritanya memang kami tahu Abang dan Kakak sore mau beli layangan naik sepeda ke Indomart, bahkan Akang sebenarnya sempat mau ikut, tapi karena memang hari ini tak ada jadwal beli mainan, jadi Akang berhasil dibujuk untuk tak ikut serta. Nach ternyata sepulang dari Indomart itulah ada motor yang menabrak sepeda Abang Kakak. Ada luka-luka dikaki dan benjol juga memar di kepala. Abang dan Kakak juga muntah taklama dari kejadian. Akhirnya Abang Kakak di bawa ke RS oleh keluarga si-penabrak. Sejak Ahad pagi Yunda Akang antusias membujuk Abi untuk nengok ke RS, namun apamau dikata jadwal Abi yang padat tak kenal kompromi. Dan Yunda Akang juga pagi sampai siang dirumah Nyai langsung dari lokasi LTTQ. Jam 13.00 sampai sore Yunda TRK dengan Bunda Narti di rumah Ayuk Fathiyah. Ada waktu sorenya, tapi mau naik motor tampa Abi tak memungkinkan juga karena hujan seharian mengguyur kota Palembang. Akhirnya acara menengok Abang dan Kakakpun batal, sesaat setelah sholat magrib Yunda Akang segera menghambur kerumah Abang Kakak, berharap mereka sudah pulang, ternyata hanya ada Ayuk Nadia dan Adik Nayla yang bertemankan Nenek juga Ombai.
Ceria ala Abang, Kakak, Akang dan Yunda
Sampai berita ini ditulispun Abang Kakak masih dirawat, yang sabar ya Bang, Kak....cepat sembuh, sepenuh do'a untukmu berdua dari kami penghuni B7. Akang kesepian tak ada kawan main. Dan tadi pagi menjelang pergi sekolahpun, Akang sudah menyampaikan harapannya untuk bisa menengok Abang Kakak hari ini. Semoga bisa ya Nak.....

Lanjut tentang PR. Pulang dari rumah Abang Kakak, PR pun digarap. Aku kira akan butuh waktu lama buat Akang menyelesaikan PR tulisannya, ternyata diluar dugaan Akang begitu bersemangat dengan tulisan yang lumayan rapi ala Akang. Masih ada waktu main dan baca buku sebentar sebelum tidur, bahkan sempat mati lampupun tak ada masalah. Saluut buat Akang. Akangpun pulas sebelum Abi sampai dirumah .
Adapun Yunda, Subhanallah bakat mengarangnya ternyata luar biasa, seolah tak lagi butuh waktu untuk berfikir Yunda langsung menuliskan PR ceritanya. Mau tau isinya, ya aku memang sengaja menyalinnya disini. Utuh, karena tadi pagi ceritanya tersebut disalin ulang ke kertas polio dengan huruf sambung, kalau semalam ditulis dibuku dengan huruf cetak saja.

Begini ceritanya:

"Pada hari Sabtu kami sekeluarga diajak Ummi Abi ke Toko Buku. 
Lagi asyik memilih buku, datang Ibu-ibu mengendong bayinya, mereka orang miskin yang tidak punya rumah. 
Mereka melihat buku dengan senang tetapi sayangnya mereka tidak punya uang, jadi orang-orang yang ada di Toko Buku itu merasa kasihan dan memberi uang sedekah kepadanya. 
Termasuk aku dan Ummi. Tidak seberapa banyak sich. 
Akhirnya mereka membeli buku yang murah dan mereka merasa senang. 
Ternyata sedekah bisa membuat orang lain senang".

Pendek dan lugas saja, tapi sungguh ini hasil karya Yunda yang dibuatnya dengan sukacita. Tidak merasa terbebani. Yach...mungkin memang di Sekolah sudah sering membuat tugas mengarang serupa ini, tapi baru kali ini aku melihat langsung proses penulisannya. Biasanya aku baca hasilnya saja. Yunda sekarang kelas 2 SD, hmm....aku mencoba mengingat kelas 2 SDku dulu seperti apa ya kalau disuruh mengarang :)  Dan maafkan, aku benar-benar lupa, hehe

Aku jadi teringat dialogku dengan Mbak HTR kala itu, saat bercerita dengan mata berbinar bagaimana beliau mengasah kemampuan bahasa Faiz, putranya yang sekarang sudah berhasil menulis banyak buku dan memenangkan begitu banyak lomba kepenulisan. Bahwa beliau selalu mengajaknya berdialog tentang buku, tebak-tebakan kata bahkan sampai sesi membuka membaca juga mempelajari kamus Bahasa Indonesia. Sebegitunya lho....ach, anak memang bisa jadi sudah punya bakat alam, tapi andil orangtua terutama Ibulah yang bisa mengasahnya agar bakat itu semakin bersinar. Mengarahkan, mendukung dan membimbing. Aku tau, aku belum maksimal melakukan tugas ini Nak....tapi aku sangat mau, semoga kedepan lebih baik.

Paginya kuceritakan semua pada Abinya anak-anakku, tentang kehebatan aksi "menulis" Yunda Akang semalam. Ya....karena Abi pulang malam sekali, saat kami semua sudah pulas tertidur :( 
Dengan bangga aku bilang: 
"Ternyata Yunda calon pengarang handal lho Bi.... dan Akang adalah penulis hebat"

Mengulik-ulik hasil karya Yunda:
  • Pada hari Sabtu.....biasanya gaya bahasa karangan seorang anak, seingatku adalah "pada suatu hari....." Hmm...ini sudah selangkah lebih kreatif Nak...aku ingat Ammah Evi pernah cerita tentang sebuah pelatihan untuk mereka para guru di SDIT tempatnya mengajar, bahwa...anak SD kalu ngarang coba dech diarahkan untu tidak selalu memulai kalimat dengan "pada suatu hari...."  Berarti Yunda mengingat moment dan merekam dengan baik cerita Ammah Evinya.
  • Di Toko Buku....mengapa ya kok tidak di Pasar , di PS atau di jalan atau dimana gitu? Hmm....ternyata Toko Buku adalah tempat yang sangat berkesan buat Yunda. Jadi tambah seneng ngajak Yunda Akang ke Toko Buku, tapi kan jadwalnya sebulan sekali ya Nak....kalu ndak salah pekan ke 4, minggu depan dong :)
  • .....Termasuk aku dan Ummi. Kok bukan "aku dan adik ya?" Hmm....entahlah, tapi memang menurutku, sampai sekarang antara Yunda Akang masih ada iklim kompetisi alias rada ngiri-ngiri khas ala dua kakak beradik. Tapi sebenernya saling sayang kok :)
  • Nach yang ini yang bikin geli menurutku : "......datang Ibu-ibu menggendong bayinya" Kenapa bukan anaknya, kan bisa juga tu....Hmm.....ya, ya....menurutku inilah keinginan terpendam Yunda. Pengen banget punya adik Bayi, hehe...Aamiin
 
Moment yang indah, sayang bila tak kutulis :)

Tidak ada komentar: