|Bertemu 'sang mantan'? Maka jauhilah|
by Rahmat Idris
'Sudahlah.. itu kan masa lalu..saat ini kita sudah berbeda. kita sudah menginsafinya. kita jadi teman saja ya.'
Begitu indah kalimat pembuka dari seorang lelaki atau perempuan yang mulai berinteraksi kembali dengan mantannya. Namun sungguh saya merinding membayangkan betapa mudah kata 'menjadi teman saja' mengalir dari para mantan-mantan tersebut. seolah dosa masa lalu tidak akan dipertanggung jawabkan, seolah perbuatan maksiat tidak akan masuk dalam catatan amal, seolah perbuatan dzalim tidak memberi efek apapun.
Padahal tidak seperti itu yang seharusnya kita lakukan. dalam urusan dosa khalwat, maka taubatnya adalah tidak melakukan komunikasi apapun lagi setelah bertaubat kecuali hubungan tersebut telah di ikat dengan akad pernikahan.
Tercatat satu kisah, seorang pemuda shalih yang dulu punya keinginan kuat untuk berkhalwat dengan seorang gadis cantik yang menawan. sang gadis itu adalah gadis gampangan yang menawarkan dirinya kepada siapapun demi sejumlah dinar. Maka dengan tekat kuat disebabkan hasrat berbalut cinta, dia bekerja keras untuk mencari prasyarat dekat dengan sang gadis.
Qadarullah, dia mendapati sejumlah dinar dan menuju ke gadis tersebut. ketika dia ditawarkan untuk merapat, belum sempat dia menyentuh sang gadis tersebut, tubuhnya mengigil, lututnya melemah, tangannya bergetar. lalu dia menyerahkan dinar tersebut cuma-cuma dan berlari keluar. Dia menyesal telah melakukan dosa khalwat hingga dia memutuskan diri untuk meninggalkan kota tersebut.
Gadis yang melihat peristiwa aneh tersebut itu pun kemudian bertaubat karena hidayah dari Allah dan memutuskan untuk mencari pemuda shalih itu serta meminta agar dia bersedia menjadi tempat labuhan jiwanya terakhir.
Namun apa yang terjadi? Setelah mencari kesana kesini hingga sampailah sang gadis di kediaman sang pemuda, kedatangan sang gadis yang sudah bertaubat dan berharap mendapatkan kebaikan dalam keinsyafannya itu tidak seperti yang dibayangkannya.
Bukan mendapatkan sambutan hangat nan membahagiakan, sang pemuda shalih tersebut malah terkejut serta menjerit kuat ketika melihat kedatangan sang gadis. dia menjerit karena melihat kedatangan sang penanda dosanya dimasa lalu. seketika itu dia meninggal dunia dan Insya Allah dalam keadaan khusnul khatimah.
Wahai para lelaki atau perempuan yang sudah menikah serta memiliki sejarah khalwat di masa lalu, ambillah ibrah dari kisah diatas. Begitulah seharusnya kita bersikap bila berhadapan atau bertemu dengan pasangan khalwat haram kita di masa lalu.
Walau tidak berteriak ketakutan, setidaknya jauhilah mereka sejauh-jauhnya sedapat mungkin. tutup pintu-pintu hasrat yang dapat di susupi oleh syaithan. jangan memberi pembelaan seolah masa lalu sudah berakhir dan kita akan baik-baik saja.
Sedapat mungkin tidak usah membalas kontak via bbm, email, telepon, bahkan permintaan bertemu langsung. karena sungguh-sungguh ini dapat menjadi awal dari bencana besar. kalau bisa malah kita menghapus atau tutup segala bentuk hubungan komunikasi yang dapat membuat kita atau mereka berhubungan kembali.
Karena sering terjadi perselingkuhan bahkan perzinaan, banyak dimulai dari komunikasi seseorang dengan 'sang mantan' mereka dimasa lalu. jangan anggap enteng kehadiran mereka karena kelak anda dan mereka akan saling dihadapkan dengan depan Allah dan ditanyakan alasan mengapa anda bermaksiat dengan mereka.
Bagaimana, masih menganggap remeh temeh hubungan dengan 'sang mantan?'
Berpikirlah kembali hingga 100 juta kali.
Mari saling mengingatkan.
by Rahmat Idris
'Sudahlah.. itu kan masa lalu..saat ini kita sudah berbeda. kita sudah menginsafinya. kita jadi teman saja ya.'
Begitu indah kalimat pembuka dari seorang lelaki atau perempuan yang mulai berinteraksi kembali dengan mantannya. Namun sungguh saya merinding membayangkan betapa mudah kata 'menjadi teman saja' mengalir dari para mantan-mantan tersebut. seolah dosa masa lalu tidak akan dipertanggung jawabkan, seolah perbuatan maksiat tidak akan masuk dalam catatan amal, seolah perbuatan dzalim tidak memberi efek apapun.
Padahal tidak seperti itu yang seharusnya kita lakukan. dalam urusan dosa khalwat, maka taubatnya adalah tidak melakukan komunikasi apapun lagi setelah bertaubat kecuali hubungan tersebut telah di ikat dengan akad pernikahan.
Tercatat satu kisah, seorang pemuda shalih yang dulu punya keinginan kuat untuk berkhalwat dengan seorang gadis cantik yang menawan. sang gadis itu adalah gadis gampangan yang menawarkan dirinya kepada siapapun demi sejumlah dinar. Maka dengan tekat kuat disebabkan hasrat berbalut cinta, dia bekerja keras untuk mencari prasyarat dekat dengan sang gadis.
Qadarullah, dia mendapati sejumlah dinar dan menuju ke gadis tersebut. ketika dia ditawarkan untuk merapat, belum sempat dia menyentuh sang gadis tersebut, tubuhnya mengigil, lututnya melemah, tangannya bergetar. lalu dia menyerahkan dinar tersebut cuma-cuma dan berlari keluar. Dia menyesal telah melakukan dosa khalwat hingga dia memutuskan diri untuk meninggalkan kota tersebut.
Gadis yang melihat peristiwa aneh tersebut itu pun kemudian bertaubat karena hidayah dari Allah dan memutuskan untuk mencari pemuda shalih itu serta meminta agar dia bersedia menjadi tempat labuhan jiwanya terakhir.
Namun apa yang terjadi? Setelah mencari kesana kesini hingga sampailah sang gadis di kediaman sang pemuda, kedatangan sang gadis yang sudah bertaubat dan berharap mendapatkan kebaikan dalam keinsyafannya itu tidak seperti yang dibayangkannya.
Bukan mendapatkan sambutan hangat nan membahagiakan, sang pemuda shalih tersebut malah terkejut serta menjerit kuat ketika melihat kedatangan sang gadis. dia menjerit karena melihat kedatangan sang penanda dosanya dimasa lalu. seketika itu dia meninggal dunia dan Insya Allah dalam keadaan khusnul khatimah.
Wahai para lelaki atau perempuan yang sudah menikah serta memiliki sejarah khalwat di masa lalu, ambillah ibrah dari kisah diatas. Begitulah seharusnya kita bersikap bila berhadapan atau bertemu dengan pasangan khalwat haram kita di masa lalu.
Walau tidak berteriak ketakutan, setidaknya jauhilah mereka sejauh-jauhnya sedapat mungkin. tutup pintu-pintu hasrat yang dapat di susupi oleh syaithan. jangan memberi pembelaan seolah masa lalu sudah berakhir dan kita akan baik-baik saja.
Sedapat mungkin tidak usah membalas kontak via bbm, email, telepon, bahkan permintaan bertemu langsung. karena sungguh-sungguh ini dapat menjadi awal dari bencana besar. kalau bisa malah kita menghapus atau tutup segala bentuk hubungan komunikasi yang dapat membuat kita atau mereka berhubungan kembali.
Karena sering terjadi perselingkuhan bahkan perzinaan, banyak dimulai dari komunikasi seseorang dengan 'sang mantan' mereka dimasa lalu. jangan anggap enteng kehadiran mereka karena kelak anda dan mereka akan saling dihadapkan dengan depan Allah dan ditanyakan alasan mengapa anda bermaksiat dengan mereka.
Bagaimana, masih menganggap remeh temeh hubungan dengan 'sang mantan?'
Berpikirlah kembali hingga 100 juta kali.
Mari saling mengingatkan.
2 komentar:
assalamualaikum dokter cantik, izin share ya....
huhuhuhu menohok sekali tulisannya
terima kasih sudah diingatkan...
Posting Komentar