"Manusia akan mencintaimu menurut kadar cintamu kepada Tuhanmu. Manusiapun akan sibuk menolong urusanmu menurut kadar kesibukanmu
kepada Tuhanmu"
So, jangan pernah lalai mengingat-Nya saat hari-hari sibukmu berada di antara jasad dan jiwamu.
Kutipan dari BUKU DALAM DEKAPAN UKHUWAH.
Satu waktu, sudah lama sekali
seseorang berkata dengan wajah sendu
"Alangkah beratnya, alangkah banyak rintangan, alangkah berbilang sandungan, alangkah rumitnya."
Aku bertanya, "lalu?" dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk
"Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?"
"Hanya karena itu kau menyerah kawan?"
aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup
menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti yang dialaminya.
"Yah, bagaimana lagi? tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhai?"
Aku membersamainya menghela nafas panjang lalu bertanya,
"Andai Muhammad, Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dulu berfikir sebagaimana engkau menalar, kan adakah Islam di muka bumi?"
"Maksudmu?", ia terbelalak.
"Ya, andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?"
"Ada banyak titik sepertimu saat ini, saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar,
mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat di bagian leher,
mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta,
mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu,
mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun dan tukang sihir,
mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi'b Abi Thalib,
mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata,
atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang,
atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta, wanita."
"Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar
tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?
Tapi Muhammad tahu, kawan
Ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya,
berat atau ringannya, bahagia atau deritanya,
senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya."
"Ridha Allah terletak pada
apakah kita menaati-Nya,
dalam menghadapi semua itu,
apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangan-Nya,
dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan."
"Maka selama di situ engkau berjalan, berSEMANGATlah kawan."
~ Salim A. Fillah ~
Jangan pernah BERHENTI, sampai kita raih MERDEKA.
Dan MERDEKA perlu pahlawan yang tidak ragu berkomitmen,
berani melangkah didepan walaupun yang lain menunggu diawali,
tak mengharap pujian juga tak takut dicaci.
Dalam dekapan ukhuwwah akan tumbuh dan mekar para PAHLAWAN pengukir SEJARAH.
Kitapun bisa mengambil bagian, asalkan tak terbersit 'ingin' untuk BERHENTI.
Karena berhenti sesaat saja tak akan ada kata MERDEKA.
So, jangan pernah lalai mengingat-Nya saat hari-hari sibukmu berada di antara jasad dan jiwamu.
***
Kutipan dari BUKU DALAM DEKAPAN UKHUWAH.
Satu waktu, sudah lama sekali
seseorang berkata dengan wajah sendu
"Alangkah beratnya, alangkah banyak rintangan, alangkah berbilang sandungan, alangkah rumitnya."
Aku bertanya, "lalu?" dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk
"Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?"
"Hanya karena itu kau menyerah kawan?"
aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup
menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti yang dialaminya.
"Yah, bagaimana lagi? tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhai?"
Aku membersamainya menghela nafas panjang lalu bertanya,
"Andai Muhammad, Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dulu berfikir sebagaimana engkau menalar, kan adakah Islam di muka bumi?"
"Maksudmu?", ia terbelalak.
"Ya, andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?"
"Ada banyak titik sepertimu saat ini, saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar,
mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat di bagian leher,
mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta,
mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu,
mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun dan tukang sihir,
mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi'b Abi Thalib,
mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata,
atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang,
atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta, wanita."
"Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar
tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?
Tapi Muhammad tahu, kawan
Ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya,
berat atau ringannya, bahagia atau deritanya,
senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya."
"Ridha Allah terletak pada
apakah kita menaati-Nya,
dalam menghadapi semua itu,
apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangan-Nya,
dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan."
"Maka selama di situ engkau berjalan, berSEMANGATlah kawan."
~ Salim A. Fillah ~
Jangan pernah BERHENTI, sampai kita raih MERDEKA.
Dan MERDEKA perlu pahlawan yang tidak ragu berkomitmen,
berani melangkah didepan walaupun yang lain menunggu diawali,
tak mengharap pujian juga tak takut dicaci.
Dalam dekapan ukhuwwah akan tumbuh dan mekar para PAHLAWAN pengukir SEJARAH.
Kitapun bisa mengambil bagian, asalkan tak terbersit 'ingin' untuk BERHENTI.
Karena berhenti sesaat saja tak akan ada kata MERDEKA.
15 komentar:
Semoga tetap bersemangat utk tidak berhenti, agar bisa menggapai merdeka.
Apa kabar mbak..., lama gak mampir ke sini :)
Yundaaaa apa kabar.. lama tak sua tulisannya njeru banget..
piye.. ponakanku wis muncul?
nice sharing jeng.
Berhentilah saat yang tepat yaitu ketika Allah telah meridhai dan memanggil kita. Artikelnya bagus kak.
Kemarin saya juga baca ini di DDU, nangis.... -___________-
Subhanallah....
langkah tak semestinya berhenti hingga ajal datang menjemput....salam :-)
mbak keke apa kabar? :) lama tidak mampir dan ngobrol ya
jangan pernah lalai mengingat-Nya saat hari-hari sibukmu berada di antara jasad dan jiwamu.
kalimat motivasi ini yang saya sukai banget...keren pisan euy
berhenti sebentar mungkin tak mengapa ya Ummi, untuk menghimpun tenaga agar bisa melompat lebih tinggi^^
Terus... dan terus... bergerak, berusaha, berdoa...
Bismillah....
Bismillah, tawakallah!
Jika terasa lelah, beristirahatlah, secukupnya, lalu bangkitlah segera, jangan terlena!
Salam hangat untuk keluarga tercinta
kutipan nya bener2 menambah motivasi
Jangan pernah berhenti Ya!
mudah-mudahan saaya selalu mengingat motivasi ini
Posting Komentar