Selasa, 31 Januari 2012

Eloknya Lahat, Kota Kelahiranku

Lahat adalah nama sebuah kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan. Berjarak sekitar 276 km dari Palembang. Dulu kabupaten ini sangatlah luas sekarang sudah dipecah lagi menjadi beberapa Kabupaten pemekaran, diantaranya Kabupaten Pagar Alam dan Empat Lawang. Meski lahir di kota ini tapi aku tak begitu mengenal kota ini. 

Tulisanku kali ini bermaksud mengabadikan kenangan tentang sebuah kota kelahiran yang beberapa waktu lalu pernah kusambangi untuk satu keperluan. Sedihnya di kota ini, tak ada lagi rumah Kakek Nenek leluhur Mamaku, semuanya sudah terjual, berpindah tangan. Mungkin juga karena Nek Anang (Abahnya Mamaku) sudah lama ikut kami hijrah ke Blambangan Umpu, Way Kanan, Lampung. Meninggal dan dimakamkan Bandar Lampung, dikomplek pemakaman Rajabasa dekat rumah Pamanku pada 07 Mei tahun 2009. Pamanku ini adalah adik bungsu Mamaku yang sudah sejak lama ikut kami sejak SMP dulu, dan sekarang 2 anak gadisnya sudah kuliah. Dan mungkin ini pula yang menyebabkan kami sekeluarga tak lagi mudik ke Lahat kalau lebaran. 

Pusat Kota Lahat,
Standart seperti Kabupaten lain di Sumatera Selatan.
Pasar yang ada dipusat kota Lahat namanya Pasar Belande, lucu ya namamya... sayang aku ternyata lupa memotonya. Banyak masjid disepanjang jalan protokolnya. Ada juga patung pahlawan dibeberapa pojok jalan. 

Patung Pahlawan, tak jauh dari kantor PEMDA Lahat.
Belok lagi arah ke Bonbin  Ribang Kemambang.
Menurutku, yang menonjol dari kota ini adalah pemandangan alam yang indah dan sejuk, sangat jauh berbeda dengan Palembang. Mungkin karena Lahat dikelilingi perbukitan, bahkan ke arah Pagar Alam ada gunung tertinggi di Sumatera Selatan, gunung Dempo namanya. Gunung Dempo mempunyai dua puncak. Diatas puncak kedua yang lebih rendah terdapat sebuah kawah yang mengeluarkan batu belerang. Kawah ini terletak ditengah lapangan pasir dan bebatuan yang biasa dipergunakan para pendaki untuk beristirahat dan berkemah. Pendakian dari Pabrik teh ke puncak ini membutuhkan paling tidak 6 jam perjalanan. Ya didaerah ini memang banyak sekali kebun teh yang menghampar.

dempo
Gunung Dempo, gunung tertinggi di Sumatera Selatan.
Foto dari http://djaloe.wordpress.com
Adapun bukit yang paling terkenal di Lahat adalah Bukit Serelo, atau banyak juga yang menyebutnya bukit tunjuk, dan ada juga yang menamainya gunung jempol, meski mereka tahu ini hanyalah bukit bukan gunung. Letaknya 20 km dari pusat kota Lahat. Tapi tampak menawan bila kita lihat dari kejauhan, mungkin karena puncaknya yang khas, seperti menunjuk ke langit.

Bukit Serelo dari arah berbeda, asal foto situs pemkab Lahat.
serelo
Bukit Serelo, sama dengan nama hotel terbesar di Kota Lahat.
Foto dari http://djaloe.wordpress.com
Dibawahnya terdapat sebuah kompleks area untuk menjinakkan, melatih dan mendidik gajah. Sekitar 40 ekor sudah dijinakkan di tempat ini, namun baru sebagian yang dapat diandalkan untuk para pengunjung. Anda dapat juga membuat foto dengan gajah-gajah itu. Tinggal berikan tips sebesar Rp. 5.000,- kepada pawang dan anda dapat berpose sepuasnya. Tempat ini juga cocok untuk berrekreasi dan berkemah. Cerita orang lho, sebab aku belum pernah kemari. 

Lahat juga banyak dialiri sungai, yang terbesar adalah Sungai Lematang. Berarus deras dan banyak bebatuan alam yang besar-besar disepanjang aliran sungainya. Sangat cocok menjadi tempat wisata alami, atau sekedar tempat lomba rakit tradisional dalam rangka 17 Agustusan. Dan karena banyaknya sungai di kota ini, maka jembatan gantung banyak kita temui. Di pinggir kota ada 2, di pusat kota juga ada, bahkan dipinggir pasar.

Salah satu jembatan gantung dipinggiran kota Lahat,
Berlatar Bukit Serelo.
Air terjun disekitar kota Lahat juga banyak dan bangus-bagus. Diantaranya air terjun bidadari, air terjun lawang agung dan tebat sekedi. Tapi aku belum pernah kesana juga. Ini foto yang kudapat dari situs pemda kota Lahat.

Air terjun BIDADARI, sekitar 8 km dari kota Lahat.
Terletak di desa Karang Dalam, kecamatan Pulau Pinang.
Komplek perkantorannya menyebar, dan rata-rata berupa bangunan lama yang masih terawat baik. Adapun Rumah Sakit di pusat kota Lahat, aku sempat melihat Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit DKT yang letaknya berdampingan, persis di depan Hotel Bukit Serelo tempatku menginap.

Penampakan Hotel Bukit Serelo,
*dari hasil bidikan yang seadaku...
Hotel Bukit Serelo, bukan satu-satunya hotel besar di Lahat. Hotel-hotel yang lain tidak kalah bagus lho ya, ada hotel Nusantara di pinggir jalan protokol, ada juga hotel Grand Zuri yang baru diresmikan akhir tahun 2011 lalu.

Komoditi andalannya kota Lahat juga tidak kalah banyak dan beragam. Ada kopi, kelapa sawit, penangkaran bibit tanaman kayu dan bibit perkebunan. Belum lagi ada komoditi lain yang terkenal seperti marmer.

Kota Lahat juga terkenal dengan buah-buahannya. Seperti durian, duku, dan rambutannya. Walaupun semuanya belum ada yang dibudidayakan secara khusus, masih mengandalkan cuaca, musim dikendalikan oleh keadaan alam. Tapi jangan salah, durian Lahat terkenal ranum dan murah. Apalagi kalau sedang musimnya.


Demikianlah cerita singkatku tentang kota Lahat, kota tempat dimana aku dilahirkan, sekedar mengobati rasa rindu dihati. Sekarang saatnya mengumumkan jawaban dari pertanyaanku diposting sebelumnya, sesuai janjiku. Ya, tentang jembatan gantung. Jembatan gantung tempatku bergaya adalah jembatan gantung dipinggir kota Lahat, tampak Bukit Serelo dilatarnya. Sedangkan jembatan gantung tempat suamiku mengabadikan senyum adalah dipusat kota Lahat, dekat pasar, itulah mengapa latarnya tampak banyak rumah-rumah penduduk. Terima kasih untuk semua sahabat yang sudah menyertaiku napak tilas sejenak di Lahat dan memamerkan serangkaian aksi di jembatan gantung.

Dari 5 sahabat yang jawaban yang kucatat, yaitu Thia-kanafiUmmi Nabil dan Uni Evi maka setelah melalui proses 'pengundian' hadiah kali ini diperuntukkan kepada Umminya Nabil. Silakan kirimkan alamatnya ke kekemuhir@gmail.com, karena ada cindramata sedikit dariku, sekedar pengikat hati dalam persahabatan ini. Semoga barokah ya... Buat Jiah al Jafara dan Mbak Anazkia yang jawabannya sangat apik, maaf kali ini belum beruntung karena datang terlambat, hehe... Dapat senyum aja ya :lol: dan sekaligus undangan makan model langsung ke Palembang dengan tiket PP tidak disiapkan 


Sampailah kita dipenghujung Januari 2012, semoga hari esok selalu lebih baik  ya...

Sabtu, 28 Januari 2012

Jembatan Gantung

Pernah melewati jembatan gantung? Aku pernah, walau tak sering.

Beda dengan penduduk di kampung kelahiranku Lahat, dan kampung-kampung sekitarnya, jembatan gantung tersebar dimana-mana. Menjadi salah satu sarana wajib harian, bahkan untuk berjuang menuntut ilmu. Seperti yang diceritakan foto ini.

Sumber BBM seorang sahabat 21/01/2012.
Diberinya judul: Perjuangan menuntut ilmu.
Foto ini kirim seorang sahabat Abinya Hamas yang tinggal di Empat Lawang, nama satu kabupaten di dekat Lahat. Dulu bahkan masuk kabupaten Lahat. Sahabat, apa yang ada dibenakmu saat melihat foto ini, kagum atau miris? Atau ada yang punya pandangan lain? Silakan saja, semoga Pak Menteri Perhubungan atau Menteri Pendidikan ikut urun pendapat :) *ngimpiajakalee...

Tapi ya sudahlah, inilah sisi lain wajah negeriku tercinta...
Daripada sibuk merutuki kegelapan, mendingan menyalakan seberkas sinar, kata orang bijak. So, lakukan yang bisa kita lakukan. Seperti yang tengah dilakukan para sahabat blogger, mengadakan give away atau mengikuti give away, tak penting menang kalah yang utama adalah menjalin persahabatan dengan bahagia di maya, tampa melupakan sahabat dinyata tentunya...

Jangan bingung akan tema bahasanku kali ini, tak begitu sarat makna. Bukan tentang definisi jembatan gantung, atau kreteria jembatan gantung yang aman untuk disebrangi, apalagi cara membuat jembatan gantung yang baik dan benar. Buuukan. Dan bukan pula seputar tips menyeberangi jembatan gantung. Karena jujur, aku bukan ahlinya. Jadi jangan tanya padaku ya :)

Seperti pada An Nahl : 43 "Maka bertanyalah kepada ahlinya jika kamu tidak mengetahui"

Sedangkan aku, kali ini ...

 Dengan gaya tak takut menyebrang...
Akupun tak takut, lihat aku bahkan bisa bergaya...
...hanya ingin mengajak mata latihan meneliti, apakah 2 jembatan gantung dalam 2 foto (foto 2&3) ini sama? Ataukah berbeda? Ceritan sedikit apa alasannya?

Sekedar menyapa,
Selamat berakhir pekan bersama orang-orang tercinta...

Jumat, 27 Januari 2012

Dua Award dari It's Life

Selalu suka kalau dapat hadiah award, kali ini dapat sekaligus dua dari Umahnya fityanakifah.  Sang pemberi award bukan hanya sahabat maya di blog yang baru kukenal, tapi bertahun-tahu lalu kami pernah jalan bersama, merangkai kisah indah di Kampus Inderalaya, Universitas Sriwijaya. Banyak hari kami lalui bersama. Meski beda fakultas dan beda angkatan. Kami pernah berkiprah dalam sebuah wadah yang sama. Dedek, begitu aku biasa menyapanya... Setelah tamat, kami berpisah, tapi kami masih saling menyapa, walau terkadang hanya sekedar sms. Suaminya sejawatku, adik tingkat dari Fakultas Kedokteran UNSRI yang sekarang sedang berjuang menyelesaikan S2 Akupunkturnya di FK UI. Sekarang mereka sekeluarga 'betah' tinggal di Jakarta. Aku pernah bermalam di rumah mereka tahun 2010 lalu, sesaat setelah pelatihan kompetensi TKHI. Kapan ya mereka kunjungan balik 'bermalam' di rumahku, secara mereka kalau mudik juga ke Sekayu kan? Lewat Palembang dong... 
Ditunggu lhooo...
Award berantai dari Sahabat
Selalu meniupkan hawa hangat penuh semangat...

Awardnya warna hijau, auranya sejuk ya...

Dipersembahkan dengan penuh hormat buat:
Lyliana Thia
Ketty Husnia
Alaika Abdullah

Hariyanti Sukma

Orin 
Mama Olive

Bunda Kanaya
Al Kahfi
Indra Ejawantah
 Lozz Akbar 

Della Bubil
Nia PoOh Angga
-ka

Liza Fathia

Semoga berkenan...
Tujuh fakta tentang diriku, meski sudah sering kuungkapkan, tapi tak apa, sisi lainnya masih ada...
1. Lagi seru gabung di kelas menulis non fiksi
2. Ingin bisa nulis buku, rame-rame juga sendiri
3. Lagi ngurus SK Mutasi yang belum juga kelar, mohon do'anya ya...
4. Ingin belajar fotografi
5. Lagi merintis usaha di rumah
6. Ingin rutin berolahraga
7. Sedang sering kesulitan buka email, OL dan sebagainya, sehingga tulis menulis di blog juga agak keleleran, BW belakangan makin parah, maafkan ya sahabat...

Alhamdulillah kelar juga...

Rabu, 25 Januari 2012

Selembar STR di Negeriku

Negeriku memang bukan Negeri para malaikat
Negeri dimana, orang korupsi trilyunan bisa melenggang bebas ke Luar Negeri
Negeri yang sempat heboh dengan pencurian sendal
Negeri yang pejabatnya kerap terlambat berbuat saat ada TKWnya kena gantung

Negeriku bukan juga Negeri Peri dicerita donggeng
Negeri yang katanya subur tapi petani banyak yang tak punya lahan sendiri
Negeri dimana para pemain bolanya saja masih banyak yang import
Negeri yang pernah menorehkan cerita mendadak seleb seorang Briptu Norman

Negeriku bukan Negeri para bedebah
Setidaknya aku tak mau menyebutnya begitu
Meski di Negeriku kini banyak limbah, tapi tetap saja sebenarnya bisa diolah
Dan satu lagi, alangkah banyaknya manfaat lebah yang juga hidup di Negeriku

Negeriku sebenarnya kaya raya, itu pasti
Karena di Negeriku banyak sumber daya alamnya
Tapi nyata juga, disetiap pulau Negeriku ada saja hutannya yang gundul
Dan dihembusan angin berita, selalu ada saja tema tentang kelaparan

Negeriku yang masih terseok bangkit dari kepungan hutang Negara Asing
Meski begitu, anak bangsanya begitu mempesona. Pandai berwibawa, bijak wijaksana
Sungguh sosok Laskar Pelagi atau Shohibul Menara dalam Negeri 5 Menara itu ada
Para pemuda yang gempita mengejar mimpi-mimpi

Negeriku sangatlah berbudaya
Hingga budaya korupsi, sangat kental membudaya
Dan ilmu sosial budaya begitu jarang diminati
Budaya malu juga makin terkikis, meringis miris diusir senyuman sinis

Negeriku, sangatlah lengkap kisahnya
Dari kisah Mahabarata sampai kisah Mesuji
Kisah pendidikan yang masih jauh dari berkarekter
Pun kisah dunia industri yang hanya minoritas memihak usaha kecil

Negeri yang marak dagelan politiknya
Saat ramai-ramai orang bincang politik padahal tak ada ilmunya
Saat politik hanya untuk kepentingan pribadi saja
Saat politik bagai jualan kacang rebus di atas kereta ekonami

Di Negeriku ini juga banyak cerita tentang kesehatan
Pengobatan gratis katanya untuk membantu rakyat jelata agar sehat
Tapi benarkah? Mengapa orang miskin justru sulit sekali masuk RS
Entahlah, apa ada hubungannya dengan pelaku dunia kesehatan?

Lalu, adahkah kau tahu, kisah sedih dibalik selembar STR di Negeriku?
Ya untuk langgeng berpraktek seorang dokter harus punya STR ini
STR berlaku selama 5 tahun, selanjutnya harus diperpanjang lagi
Jangan tanya syaratnya, banyak dan njlimet 



Masih tentang STR di Negeriku
Sebenarnya tujuannya baik hati dan tidak sombong
Agar para dokter terus belajar dan berbenah diri
Sebab yang dihadapi adalah sesosok makhluk bernyawa yang katanya paling mulia

Tapi dan tetapi STR justru jadi ajang bisnis tak berujung
Tujuan tinggal tujuan, para dokter banyak yang memilih memalsukan data
Hanya ngaku-ngaku ikut pelatihan, atau kalaupun sungguhan ikut
Biayanya yang membumbung dibebankan pada perusahaan obat
Ujung-ujungnya mencekik si sakit yang sekarat

STR oh STR
Miris hatiku mengingatmu, STR milikku memang sudah ditangan Agustus 2011 lalu
Tapi aku masih harus prihatin dengan banyak kisah seputar STR para sejawat
Akhirnya dengan sangat menyesal sedih kukatakan,
"Berfikir ulanglah bila ingin menjadi dokter di Negeriku"


* STR = Surat Tanda Registrasi, semacam SIM untuk praktek dokter.

***

Untuk Trio Mak Cebong, ini kisah sedihku. Hampir lewat aku diambang DL, tapi demi  kuingat salah satu syarat penulisannya boleh dalam bentuk puisi, pantun, gurindam atau apa saja dengan tak ada batasan panjang pendeknya, maka untuk memperjuangkan cintaku pada sahabat, sengaja kutulis kisah sedih ini.
Nyata tak pakai bulu air mata buaya palsu.



Maka dengan ini, aku 'Umminya Hamas' menyatakan bahwa tulisan yang tak selebar daun kelor dan tak sedalam lautan biru ini diikutkan dalam ‘Saweran Kecebong 3 Warna’ yang didalangi oleh Jeng Soes-Jeng Dewi-Jeng Nia”. Disponsori oleh : “Jeng AnggieDesa BonekaKios108

Kelas Menulis Non Fiksi

Haloo, selamat, ya, ini daftar peserta lolos seleksi beasiswa nulis nonfiksi.
Adhi Kristian
Anggraini Adityasari
Dewi Amalia
Eli Kamilah
Evi Oktaviani
Farid Wijaya
Fitri Yanti
Rizki handayani
Suhendri Purnama 

Yunda Hamasah
Firmanawaty Sutan

Para peserta agar meng-add FB Nunik Utami Ambarsari, Erlina Ayu, dan Firmanawaty Sutan dan mention agar kami tahu bahwa kalian adalah peserta workshop.

Nanti akan masuk ke kelas khusus.

Thanks ya...
Nunik, Ayu, Firma


***

Email ini baru bisa dibuka, ketinggalan dech...
Syukurnya masih boleh nyusul :D Thanks for Ila, atas informasinya tentang ini.

Jumat, 20 Januari 2012

Lagak Penjual Duren

Jejak-jejak duren...
Jalan lintas Sumatera, dari Lahat ke Palembang.
Selasa, 17/01/2012.


Alih-alih memenuhi tekad hati untuk menyegarkan blog dengan posting baru setiap harinya, aku malah tak berhasil menayangkan posting terjadwal. Setelah dicek ternyata hanya terstel 'simpan' bukan 'publikasi', ahaaa... ternyata, sederhana saja kesalahannya. Ya sudahlan, buat besok-besok saja. Sekarang masih seputar edisi bernarsis ria. 

Plus...

Khasiat dan kegunaan buah durian sebagai berikut:
- Ekstra kulit dan buah durian, dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit dan bengkak.
- Dapat menurunkan kolesterol darah.
- Bila kita mengkomsumsi, kandungan buah durian untuk pembersih darah.
- Sebagai obat herbal mengurai kegelisahan, depresi dan insomnia.
- Menambah kadar serotonim otak.
- Sebagai sumber lemak mentah. 


Sumber Blogiztic